Anda di halaman 1dari 10

Historigrafi

3 SKS/MIS1612
SUPRAYITNO
POKOK BAHASAN

KONSEP DASAR HISTORIGRAFI


HISTORIOGRAFI KLASIK JUNANI/ROMAWI
HISTORIOGRAFI ABAD PERTENGAHAN
HISTORIOGRAFI ISLAM
HISTORIOGRAFI ZAMAN RENAISSANCE
HISTORIOGRAFI REFORMASI DAN RASIONALISME
HISTORIOGRAFI ABAD 19 (SCIENTIFIC HISTORY)
HISTORIOGRAFI ABAD 20
KONSEP DASAR HISTORIOGRAFI (1)

PENGERTIAN AWAL
KONSEP HISTORIOGRAFI
OBJEK STUDI
HISTORIOGRAFI
PENGERTIAN AWAL

Secara etimologis, historiografi berasal dari bahasa Yunani yang


terdiri dari dua suku kata yaitu; historia dan grafen. Historia berarti
penyelidikan tentang gejala alam pisik sedangkan grafen artinya
gambaran, lukisan, tulisan atau uraian (description). Jadi
historiografi dapat dimaknai sebagai tulisan atau uraian tentang
hasil penelitian mengenai fenomena alam.
Kata historia sudah dipergunakan oleh orang Junai sejak lama.
Hecataeus (sekitar 500 SM) menggunakan kata-kata itu untuk
menjelaskan mengenai hasil kajiannya tentang gejala-gejala lama
yang terjadi di kawasan pinggiran Yunani yang sudah dihuni oleh
manusia ketika itu. Herodotus kemudian menggunakan kata yang
sama dalam karyanya “Perang Parsi”, Namun demikian gejala
alam yang diuraikan lebih merupakan gabungan antara keadaan
geografi dan etnografi.
Dari pengertian awal mengenai historiografi ternyata, ia bukan
hanya studi tentang gejala alam pisik, melainkan juga berhubungan
dengan fenomena kemanusian dimasa lampau. Dalam
perkembangannya ternyata, kata scientia (yang mirip dengan kata
Yunani historia ) lebih banyak dipakai untuk menyebutkan usaha
penelitian ilmiah mengenai gejala alam pisik semata. Sedangkan
kata historia, khusus dipergunakan untuk menyebutkan kajian
kronologis tentang gejala dan tindakan manusian di masa yang
lampau.
Karena itulah, maka sejarawan modern selalu mengacu pada kata
historia untuk kata Inggris, history (sejarah) dan hitoriografhy
(penulisan sejarah) untuk menjelaskan latar belakang hadirnya
studi tentang masa lampau manusia, yang sudah dimulai oleh
Herodotus dan Thucydides dengan karnya Perang Persia dan
Perang Peloponessos.
Dalam memahami historiografi sering dihubungkan dengan dua
hal Pertama, metode sejarah, karena historiografi bila diartikan
sebagai penulisan sejarah memang merupakan salah satu tahap
dari hasil penelitian sejarah yang harus dituangkan dalam bentuk
tulisan atau laporan.
Kedua, filsafat sejarah, karena historiografi adalah hasil akhir dari
suatu penelitian sejarah yang pasti dipengaruhi oleh pemikiran
manusia. Dari sudut pandang ini, maka “sejarah” tidak lagi objektif,
sebagaimana sejarah sebagai kejadian (aktual). Dalam konteks
ini perdebatan sudah berhubungan dengan masalah filsafat
sejarah. Adanya seleksi dan interpretasi terhadap fakta-fakta
seudah mengindikasikan bahwa ada campur tangan pemikiran
manusia dalam penelitian sejarah.
KONSEP HISTORIOGRAFI

Dalam perkembangannya, studi historiografi dapat


dipahami sebagai studi terhadap sejarah yang
sudah ditulis atau sejarah dalam pengertian yang
subjektif, bukan mempelajari secara langsung
mengenai substansi faktual dari proses sejarah
yang sedang terjadi. Oleh karena itu, historiografi
akan mempelajari sejarah sebagai kisah, deskripsi
(gambaran) atau sejarah sebagai hasil karya
sejarawan.
HISTORIOGARFI SEBAGAI PRODUK KEBUDAYAAN

Setiap historigrafi mengalami perkembangan yang


berbeda-beda menurut zaman atau tempat dan
kebudayaan dimana karya historiografi itu
dihasilkan. Karena itu historiografi dipandang pula
sebagai produk dari sebuah kebudayaan suatu
kelompok masyarakat pada masa dan tempat
tertentu. Historiografi sering pula dianggap sebagai
sejarah penulisan sejarah.
OBJEK KAJIAN HISTORIOGRAFI

Berdasarkan pengertian itu, maka lapangan studi historiografi adalah


berhubungan dengan kebudayaan tempat sejarawan itu hidup dan menulis
karya sejarahnya. Karena itu berbagai bentuk corak historiografi (isi, bentuk,
corak, dan sifat) selalu dipengaruhi oleh dua unsur pokok yang saling
berkaitan:
Cultuurgebundenheid (ikatan kebudayaan) dalam arti bahwa sebuah karya
sejarah tidak bisa dilepaskan dengan lingkungan kebudayaan dimana
sejarawan dan hasil penulisannya dihasilkan.
Tijdgebundenheid atau Zeitgeist (ikatan waktu atau zaman), dalam arti
bahwa pandangan sejarah (perspektif) yang terkandung dalam setiap karya
sejarah juga dipengaruhi oleh jiwa zaman atau semangat zaman yang
berkembang pada masanya.
Jadi secara ringkas ruang lingkup kajian historiografi haruslah membahas
riwayat singkat sejarawan yang memuat latar pendidikan dan kebudayaan,
bentuk, isi, corak dan sifat dari setiap karya historiografi.
DIAGRAM

HISTORIOG TINGKAT
TOTALITAS KEBUDAYAAN,
PANDANGAN DUNIA
RAFER PERKEMBANGGA
NNYA:SEJARAH
ILMIAH (KRITIS-
ANALITIS)
HISTORIOGRAFI SEBAGAI DESKRIPTIF
PENGETAHUAN, GAMBARAN, NARATIF
OBJEK KAJIAN CATATAN, DESKRIPSI, ATAU
HISTORIOGRAFI KRONOLOGIS
TULISAN TTG REALITAS SEJARAH
FAKTUAL
(OBJEKTIF)
MYTHIS

SUMBER: TERTULIS
MASIH BELUM TERSUSUN (DOKUMEN), FISIK
DAN MENJADI OBJEK (MONUMENT),
KAJIAN ATAU PEBELITIAN LISAN
SEJARAH

PERISTIWA ATAU
KEJADIAN YG
SEBENARNYA

Anda mungkin juga menyukai