BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu sejarah bisa juga disebut sebagai “ilmu serba teori”, karena ilmu
masalah sejarah lainnya. Salah satu topik penting yang dibahas oleh para
manusia atau peranan manusia dalam sejarah. Masalah yang berkaitan dengan
filsafat sejarah tersebut tidak dapat dipecahkan secara absolut, karena memiliki
kembali dalam cerita sejarah. Analisis sejarah yang objektif,bila analisis itu
Sejarah manusia berarti bahwa yang berperan dalam sejarah tersebut hanya
manusia. Sejarah manusia hanya dapat dilakukan, ditulis, dan diminati oleh
manusia saja. Maka, hanya manusialah yang harus dipandang sebagai inti
tentang dirinya:
(Indeterminisme).
2
heteronom (Determinisme).
misalnya; kemajuan teknik. Gerak sejarah tidak menuju kearah akhirat, tetapi ke
arah kemajuan duniawi, maka dalam dunia seolah-olah tidak memerlukan Tuhan
lagi, maka timbullah faham-faham baru yang berpedoman pada evolusi tak
Manusia pada dasarnya tidak otonom dalam arti luas. Kebebasan manusia
sangat terbatas oleh keharusan ekonomi. Gerak sejarah bersifat mekanis, yang
akan berjalan dengan sendirinya, dengan manusia menjadi alat dari dinamika
kebudayaan dan lainnya dikuasai oleh hukum siklus sebagai wujud dari fatum.
Ada yang berpendapat bahwa gerak sejarah bisa di tentukan oleh ikhtiyar, usaha,
dan perjuangan manusia, usaha juga bisa menghasilkan perubahan nasib yang
sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka, gerak sejarah merupakan perimbangan antara
untuk mengetahui lebih detail tentang suatu kebudayaan. Nasib suatu kebudayaan
sikap hidupnya. Akhir gerak sejarah adalah Kerajaan Tuhan (Civitas Dei) bagi
yang di terima Tuhan dan Kerajaan Setan (Civitai Diaboli) bagi yang ditolak oleh
Tuhan.
3
gerak sejarah dengan harapan akan mengalami kemajuan yang tak terhingga.
Aliran inilah yang dipakai oleh bangsa Barat, sehingga bangsa Barat mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Terdapat pula faham historial materialism yang
menciptakan dunia baru yang positive dan optimistis. Sejarah adalah pengalaman
manusia dan ingatan tentang pengalama-pengalaman yang diceritakan. Manusia
tanpa sejarah adlah khayal. Karena manusia dan sejarah adalah dwitunggal dan
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerak Sejarah
Gerak sejarah disebabkan oleh: manusia (jiwa besar dan khalayak) dan
nasib). Menurut Sanusi Pane, “Bagi saya, sejarah adalah perjalanan wujud
kehendak Tuhan bagi manusia dalam dunia relative. Mempelajari sejarah berarti
Dari dua contoh ini, jelaslah bahwa pendirian Sanusi Pane didasarkan atas
kepercayaannya kepada Tuhan. Sumber tenaga dan sebab gerak sejarah adalah
Sedangkan, menurut Tan Malaka, gerak sejarah berpangkal kepada “sebab yang
dapat dijawab dengan satu jawaban tertentu. Semua jawaban mungkin betul
(relative); suatu jawaban pasti (absolut) betul bagi orang yang mempercayainya.2
1. Determinisme
1
Tugas.blogspot.co.id/2014/01/teori-gerak-sejarah.html (Lihat; Sanusi Pane, Teori Gerak
Sejarah 1952: 7)
2
R. Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah, (Cet. I; LkiS Pelangi Aksara: Yogyakarta: 2005),
h. 80.
5
keputusan yang bebas. Maka, akan melahirkan filsafat sejarah yang deterministik
manusia.
perkembangan sejarah
3
Saefur Rochmat, Ilmu Sejarah dalam perspektif ilmu sosial. (Yogyakarta; Graha Ilmu:
2009). h. 126-128.
6
Pemikiran Barat didasari oleh pemikiran Yunani. Alam raya ini terbagi
dua, yaitu; alam kecil atau mikro kosmos, sama dengan manusia dan alam besar
Alam raya dan alam manusia dikuasai oleh nasib, yaitu kekuatan gaib
dasar dari segala hukum kosmos ialah hukum lingkaran atau hukum siklus. Setiap
kejadian, setiap peristiwa akan terjadi lagi, dan terulang lagi. Hukum siklus berarti
bahwa setiap kejadian peristiwa tentu akan terulang. Menurut R. Moh. Ali, “Di
dunia tidak terdapat sesuatu (peristiwa) baru, segala sesuatu tentu terulang
menurut siklus.5
manusia tidak dapat melepaskan diri dari cakram itu dan bahwa segala kejadian
peristiwa berlangsung dengan pasti. Cakram adalah lambang nasib (qadar) yang
berputar terus serba abadi tanpa putus-putusnya. Nasib adalah kekuatan tunggal
yang menentukan gerak sejarah. Manusia terpaku erat dengan cakram, bergerak
seirama dengan cakram dan hanya menjalani nasib yang sudah ditentukan.
Menurut orang Yunani, tak ada gunanya memikirkan hal yang tak dapat diubah.
Masa lampau telah terjadi menurut kodrat alam, dan tak bisa dirubah lagi.
Masa yang akan datang akan terjadi seperti yang telah di takdirkan. Manusia tidak
akan bisa mengubah takdir. Nasib atau fatum bagi orang Yunani merupakan
4
Saefur Rochmat, Ilmu Sejarah dalam perspektif ilmu sosial, h. 129-133.
5
R. Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah, h. 81.
7
kekuatan tunggal yang tak dikenal dan tak perlu dikenal. Penggerak kosmos
2) Serba keharusan.
kehendak Ilahi.
menentukan nasib sendiri. Bagi alam pikiran Yunani manusia menerima segala
sesuatu dengan amor fati;bagi alam kodrat Ilahi, pemberian Tuhan di terima
6
R. Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah, h. 83
7
R. Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah, h. 83.
8
Dei atau kerajaan Tuhan. Tetapi, Tuhan akan mengadakan pemilihan. Barang
siapa yang meneriman kehendak Tuhan, maka dia diterima di syurga, barang
siapa yang menentangNya, maka akan menjadi penduduk neraka atau Jahannam.
Masa sejarah adalah masa percobaan, masa ujian bagi manusia. Kodrat
Ilahi harus di terima dengan rela dan ikhlash. Manusia tidak dapat melepaskan diri
dari kodrat Ilahi atau akan dimasukkan ke civitas diabolic (kerajaan iblis).
Terdapat perbedaan besar antara amor fati dengan fiat voluntas tua dalam
gerak sejarah seperti Augustinus, akan tetapi Ibnu Khaldun tidak memusatkan
pada akhirat. Menurut Ibnnu Khaldun, sejarah adalah ilmu berdasarkan kenyataan,
perubahan. Semua yang ada di dunia ini mengalami perubahan. “itulah hukum
masyarakat itu karena qadar Tuhan. Perubahan tersebut terjadi karena adanya
8
Ibnu Khaldun (1332-1406) adalah seorang sarjana Arab yang tersohor, Dia dipandang
sebagai ahli ilmu teori sejarah yang pertama
9
Ibnu khaldun, An Arab Philosophy of History, terjemahan dan suntingan Bahasa Inggris
oleh Charles Issawi M. A., [t.p] 1950; 30.
9
inilah yang membedakan antara teori Ibnu Khaldun dan teori Augustinus.
Menurut Ibnu Khaldun tujuan akhir dari gerak sejarah adalah menuju ke
arah timbulnya berbagai macam masyarakat dan Negara dengan manusianya yang
untuk menuju suatu kemajuan harus terjadi perubahan. Manusia adalah ciptaan
Menurut Giovanni Battista Vico,10 gerak sejarah itu berbentuk spiral. Jadi,
selalu ada pengulangan dalam sejarah, tapi tidak pada titik yang sama, melainkan
ke titik yang lebih tinggi, lebih maju. Teori Vico dapat dianggap sebagai sintesa
dari gerak lingkar dan proses salikg hubung, antara pendapat sejarah yang selalu
berulang dan yang mengatakan bahwa sejarah hanya berlaku sekali. Vico
yang disebut nasib, fatum atau Schicksal dalam Bahasa Jerman. Dalil Oswald
10
seorang filosof dan sejarawan Italia dari Napoli, Guru Besar dalam rhetorica, sejarawan
Istana
11
pengarang kitab Der Untergang des Abendlandes (Keruntuhan Dunia Barat) yang
sempat menggeparkan para cendikiawan Eropa-Amerika.
10
rontok.
Tiap-tiap masa pasti dating sesusai masanya, itulah keharusan alam, itulah
Siklus terdiri dari 4 masa: tumbuh, berkembang, jaya, dan runtuh, begitu
(civilization). Kultur adalah kebudayaan yang masih hidup, dapat tumbuh dan
suatu kebudayaan. Sesudah diagnose itu ditentukan, nasib kebudayaan itu dapat
dengan pasti. Toynbee tidak membedakan antara civilization dan culture sebagai
istilah yang berbeda, keduanya diambil seperti sinonim. “The words civilization
11
menirunya saja. Karena, kebudayaan akan tercipta apabila kaum minoritas itu
kuat. Apabila kau minoritas itu lemah dan kehilangan daya menciptanya, dan tak
12
A study of history, Vol. III. 1934:221.
12
Jarak antara tiga masa ini bisa terbentang hingga mencapai 2000 tahun.
Pada masa breakdown sebelum masa disintergration terjadi, sering terdapat usaha
untuk menghentikan kehancuran yang dipimpin oleh jiwa-jiwa besar. Usaha itu
to age, yaitu fluktuasi atau naik turun, pasang surut, timbul tenggelam dengan
ganti berganti. Sorokin menyatakan tentang adanya cultural universe atau alam
dan aliran-aliran kebudayaan. Dalam alam yang seluas itu terdapat tiga corak
tertentu, yaitu:
kepercayaan.
Tiga jenis corak tersebut adalah suatu cara untuk menghargai dan
naik turun, pasang surut sejarah tidak menunjukkan irama dan gaya yang tetap
dan tertentu. Sorokin dalam menafsirkan gerak sejarah tidak mencari pangkal
13
Seorang sarjana Rusia yang mengungsi ke Amerika Serikat sejak Revolusi Komunis
(1917)
13
sejarah atau muara gerak sejarah. Ia hanya melukiskan prosesnya atau jalannya,
sejarah ialah cerita dari kemajuan. Faktor-faktor yang menentukan gerak evolusi
e) Determinisme.
Materialism)14
a) Teori perputaran, yang mengatakan bahwa pola kejadian dan ide mengenai
manusia terbatas sama sekali dan diulangi pada selang waktu tertentu.
b) Teori takdir, yang mengatakan bahwa semua kejadian berasal dari ikut
14
Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah, (Rineka Cipta:
Jakarta: 2002), h. 52.
14
Tiga teori sejarah yang dikemukakan Frederick sesuai dengan aliran atau
Tuhan.
c) Aliran yang melihat seluruh kejadian sejarah adalah suatu garis yang
c) Teori peranan jenius dan pahlawan, teori yang beranggapan bahwa orang-
penggerak sejarah.
f) Teori alam, teori yang mengatakan bahwa manusia memiliki sifat tertentu
makhluk sosial. Manusia bisa tetap berusaha untuk mencapai kemajuan, tapi tetap
ada kekuatan di luar kemampuan manusia seperti Tuhan yang sudah menentukan
kehendak. Pemahaman tentang teori gerak sejarah dimaksudkan agar manusia
15
Karena, terdapat satu titik dimana manusia berada di posisi yang tidak dapat
berbuat apa-apa.
Teori-teori yang memberikan arah dan tujuan tentang gerak sejarah dapat
sudah ditentukan.
c. Aliran kemanusiaan.
dikatakan bahwa ada tiga aliran konsepsi pengkajian sejarah yang berpengaruh
pengulangan
kemanusiaan.
renaissance.15
BAB III
KESIMPULAN
15
Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah, (Rineka Cipta:
Jakarta: 54-55
17
setinggi mungkin, seperti terdapat pada paham evolusi tanpa batas. Perjuangan
manusia untuk memperbaiki nasibnya itu menunjukkan pasang surut, naik turun,
maju mundur dan merasakan irama kehidupan, seperti pada teori Sorokin.
Menurut Dr. Moh Iqbal, seorang filsuf Islam yang tersohor, batas-batas
kemungkinan itu adalah amr Allah, yaitu perintah Allah yang ada dalam manusia.
Gerak sejarah bersifat positif dan optimistis. Satu sifat yang meggerakkan
DAFTAR PUSTKA
Yogyakarta: 2005.
18