lokal
Ashri Hani Prasetyo 17040284078
Ersa Susanti 17040284059
Renyta Winda 17040284098
Tipe-tipe sejarah lokal :
1. Tipe Sejarah Lokal Tradisional
2. Tipe Sejarah Lokal Dilentatis
3. Tipe Sejarah Lokal edukatif Inspiratif
4. Tipe Sejarah Lokal Kolonial
5. Tipe Sejarah Lokal Analitis Kritis
Sejarah lokal tradisional
✣ Sejarah lokal tradisional adalah hasil penyusunan
sejarah dari berbagai kelompok etnik yang terbesar
diseluruh Indonesia yang sudah bersifat
tertulis.Misalnya, Babad, Hikayat, Tambo, Lontara,
dan sebagainya.
✣ Sejarah ini merupakan tipe sejarah lokal yang
pertama muncul di Indonesia
✣ Tokoh-Tokoh intelektualnya tradisional sejarawan
3
Kelebihan :
Sifat lokalitasnya mudah dimengerti, mencakup asal mula suatu
lokalitas tertentu serta kisah-kisah yang dialami suatu lokalitas (etnis) pada
masa lampau dengan beberapa hal yang khas, dipengaruhi oleh faktor
budaya masyarakat, dan Sejarah lokal tradisional masih bertahan bukan saja
sebagai warisan masa lampau tetapi terkadang isinya masih dipercaya
sebagai gambaran sejarah masa lalu jadi bersifat fungsional. Misalnya
dalam contoh babad, selain dipandang sebagai karya sejarah, juga dapat
merupakan suatu cerita yang dikarang oleh seorang pujangga atau
pratisentana dari suatu klen yang mempunyai kemampuan untuk
mengarang cerita baik yang berhubungan dengan suatu kelompok (etnik),
kerajaan maupun jalannya pemerintahan
4
Kekurangan :
Belum berkembangnya keadaran akan kesatuan antar etnik yang
meliputi seluruh Indonesia, penulis sejarah lokal tradisional jarang
ditampilkan karena penonjolan individu dalam masyarakat tradisonal ini
kurang dipentingkan, harus menggunakan sikap kritis yang tinggi karena
pada umumnya naskahnya tidak disusun secara ilmiah dan seringkali
bercampur dengan unsur mitos dan realitas serta sumber-sumber datanya
sulit untuk ditelusuri kembali bahkan terkadang mustahil untuk
dibuktikan.
5
POSISI SEJARAH LOKAL TRADISIONAL :
6
Sejarah Lokal Dilentalis
✣ Tujuan penyusunan umumnya untuk memenuhi rasa estetis individu
melalui lukisan peristiwa masa lampau. Jadi lebih bersifat
memenuhi tuntutan keingintahuan pribadi.
✣ Biasanya mereka (para diletantis) terutama tertarik menyusun
sejarah dari lingkungannya sendiri dengan memanfaatkan sumber-
sumber yang umumnya sudah dikenalnya dengan baik.
✣ Kegairahan untuk menyusun sejarah lingkungannya sendiri
biasanya berkaitan dengan rasa bangga akan lingkungannya,
misalnya daerahnya pernah menjadi pusat markas gerilya, atau
pusat perdagangan kecil.
7
SEJARAH LOKAL KOLONIAL
Sejarah lokal kolonial merupakan suatu kategori tersendiri dalam
tipologi sejarah lokal, terutama karena beberapa karakteristik yang
dimilikinya. Karakteristik yang pertama adalah sebagian besar penyusunnya
adalah para pejabat pemerintah kolonial serta residen, asisten residen,
kontrolir atau pejabat-pejabat pribumi tapi atas dorongan dari pejabat-
pejabat Hindia Belanda. Karakteristik berikutnya adalah umumnya tulisan
merupakan laporan dari pejabat kolonial di daerah-daerah, laporan ini dapat
berupa memori atau laporan khusus. Karena sifanya sebagian besar yaitu
laporan, maka uraian sejarah lokal kolonial ini banyak yang tersimpan
sebagai arsip pemerintah kolonial, di samping itu ada juga yang sudah
dipublikasikan untuk umum. Selain itu, tulisan jenis ini biasanya bersifat
subyektif.
8
SEJARAH LOKAL EDUKATIF
INSPIRATIF
Sejarah lokal edukatif inspiratif adalah jenis sejarah lokal yang memang
disusun dalam rangka mengembangkan kecintaan sejarah, terutama pada
sejarah lingkungannya, yang kemudian menjadi pangkal bagi timbulnya
kesadaran sejarah dalam artian yang luas yaitu kesadaran sejarah
nasional. Seperti namanya, sejarah lokal tipe ini memiliki sifat yang
mendidik dan inspiratif.
Guna edukatif sejarah berarti menyadari makna sejarah sebagai gambaran
peristiwa masa lampau yang penuh arti
Inspiratif mengandung arti, daya gugah yang ditimbulkan oleh usaha
mempelajari sejarah
Penulis sejarah lokal edukatif inspiratif biasanya dilakukan oleh para
sejarawan non-professional seperti guru-guru, khususnya guru sejarah.
9
SEJARAH LOKAL ANALITIS KRITIS
10
KONSEP-KONSEP PADA SEJARAH
LOKAL ANALITIS KRITIS
11
CONTOH KARYA PENULISAN
SEJARAH ANALITIS KRITIS
12
SEKIAN
TERIMA KASIH
13