Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH INDIA DI ASIA TENGGARA

Mata kuliah : Sejarah Asia Tenggara


DosenPengampu : Myristica Imanita, S.Pd.,M.Pd.
SKS : 2 (dua)

Disusun Oleh
Kelompok 2

1. Cindra Mirhafi Akmal 1413033009


2. Himawati Putri Puspita 1413033029
3. Septiana 1413033061
4. Yuni Lutfiani Latifa 1443033073
5. Mery Mustafa 1413033048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Asia
Tenggara yang berjudul Pengaruh India di Asia Tenggara.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pokok
bahasan makalah ini, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber
informasi dan referensi.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Bandar lampung, Maret 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

1. Kata pengantar........................................................................................ i
2. Daftar Isi................................................................................................... ii
3. BAB I Pendahuluan................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
4. BAB II Pembahasan................................................................................ 3
2.1. Sejarah Masuknya Kebudayaan India di Asia Tenggara............... 3
2.2. Pengaruh India di Asia Tenggara di Tinjau Melalui
beberapa teori ................................................................................ 5
2.2.1. Teori India........................................................................... 5
2.2.2 Teori Berg........................................................................... 5
2.2.3. Teori Krom......................................................................... 6
2.2.4. Teori Quaritch Wales.......................................................... 6
2.3. Pengaruh Kebudayaan India di berbagai bidang .......................... 7
2.3.1. Agama................................................................................. 7
2.3.2. Politik.................................................................................. 7
2.3.3. Sosial................................................................................... 8
2.3.4 Ekonomi.............................................................................. 9
2.3.5. Budaya................................................................................ 10
5. BAB III Penutup...................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan.................................................................................... 11
3.2. Saran.............................................................................................. 12

6. Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

India adalah salah satu negara besar di dunia. Terletak di sebuah


semenanjung yang luas di jazirah Asia bagian Selatan, India kerap disebut
sebagai anak benua.

Dengan modal sumber daya manusia yang begitu besar, tak sulit bagi India
untuk selangkah lebih maju memengaruhi beberapa segmen penting
kehidupan dalam sejarah di muka bumi ini, terutama di Asia Tenggara.
Pemikiran-pemikiran manusia-manusia India zaman dahulu telah
melahirkan beberapa peradaban yang begitu tinggi, sebut saja peradaban
lembah sungai Indus, Gangga dan bahkan India adalah rumah bagi dua
agama besar di dunia yaitu Hindu dan Budha, yang seperti telah kita ketahui
bersama, Budha menjadi agama utama di beberapa negara Indo-China di
Asia Tenggara dan China itu sendiri.

Dan kedua agama tersebut merupakan pintu gerbang untuk mengkaji


dimulainya zaman sejarah bagi negara-negara di Asia Tenggara.
Kebudayaan Hindu dan Budha masuk ke Asia Tenggara melalui jalur
perdagangan. Sehingga beberapa dari kebudayaan tersebut diakulturasikan
oleh masyarakat Asia Tenggara sehingga menimbulkan sebuah kebudayaan
dalam bentuk yang baru.

Dalam menyebarkan pengaruhnya di Asia Tenggara, orang-orang India


tidak hanya melakukan aktivitas ekonomi berkesinambungan yang akan
berdampak pada penyebaran langsung pengaruh India itu sendiri. Tapi
orang-orang India juga melakukan sesuatu yang lebih dari kompatitor
utamanya saat itu, yaitu China. India selain berdagang, juga melakukan
penyebaran agama, budaya, politik, sastra dan pengaruh lainnya yang akan
memengaruhi begitu banyak sendi kehidupan masyarakat di Asia Tenggara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah awal masuknya pengaruh kebudayaan India di Asia
Tenggara?
2. Apa saja teori yang membahas tentang pengaruh kebudayaan India di
Asia Tenggara?
3. Bagaimana pengaruh kebudayaan India dalam berbagai bidang di Asia
Tenggara?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sejarah masuknya pengaruh India di Asia Tenggara.
2. Untuk mengetahui tentang teori yang membahas pengaruh kebudayaan
India di Asia Tenggara.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan India diberbagai bidamg di
Asia Tenggara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Kebudayaan India di Asia Tenggara

Asia Tenggara menjadi kawasan pertemuan tiga kebudayaan besar, yaitu


kebudayaan Austronesia, Cina dan India. Pengaruh India masuk ke wilayah
Asia Tenggara pada awalnya adalah sebab dari aktivitas perdagangan yang
intensif antara masyarakat di Asia Tenggara dengan India. Letak negara-
negara Asia Tenggara yang sangat strategis yaitu diantara jalur pelayaran
internasional membuat akan begitu banyak kapal-kapal perdagangan yang
berlabuh dan singgah di kota-kota pelabuhan di nusantara pada waktu itu.

Para pelaut dan pedagang Cina dan India banyak berinteraksi satu sama lain
melalui lautan selat dan pantai di Asia Tenggara. Maka terjadilah hubungan
timbal balik antara pedagan dan pelaut Cina-India dengan penduduk lokal
bangsa Austronesia. Penduduk yang mendiami pulau Jawa, Sumatera, Bali,
Semenanjung Malaysia, Singapura (kala itu bernama Tumasik), Champa
khmer, Myanmar dan Thailand banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya
India. Sedangkan budaya Cina lebih mendominasi Laos dan Vietnam
daripada budaya India. Sedangkan Filipina hanya mendapat sedikit
pengaruh kebudayaan Cina-India.

Tiga aspek kebudayaan India yang berkembang di Asia Tenggara adalah

1. Agama Hindu-Budha

2. Sistem Aksara Pallawa

3. Dan sistem kalender Saka


Selain dari perdagangan para pendeta atau Brahmana juga ambil bagian
sehingga proses penyebarannya sangat cepat karena mengorganisirnya
dengan sesepuhan Hindu, pemikiran-pemikiran dan tradisi-tradisinya
banyak kesaman dengan kebudayaan setempat, sehingga kebudayaan India
ini dapat diterima dengan baik dan berkembang dengan cepat dan mulai
mengambil peran dalam kehidupan masyarakat di Asia Tenggara. Pengaruh
yang agak nyata adalah adanya unsur-unsur yang berpengaruh atau berfusi
dengan kebudayaan setempat seperti istilah “Hindu-Jawa” yang seolah-olah
telah menggambarkan adanya percampuran antara agama Hindu India
dengan kebudayaan Jawa, walaupun kebudayaan Jawa tetap saja masih
dominan dan pada dasarnya pengaruh kebudayaan India di Asia Tenggara
ini hampir keseluruhan berupa bahasa Sansekerta (Casparis, 1956 – 1957:
__).

Dijelaskan pula bahwa sudah lebih dari seribu tahun, pengaruh India
merupakan faktor utama yang membawa persatuan budaya di antara banyak
negara yang berbeda-beda di kawasan Asia Tenggra. Bahasa Pali dan
bahasa Sansekerta serta aksara India bersama dengan Theravada, Mahayana,
Brahmanisme, dan agama Hindu, disebarkan secara langsung melalui teks-
teks kesusastraan India seperti Ramayana dan Mahabharata. Dari abad ke-5
sampai abad ke-13, Asia Tenggara memiliki kerajaan-kerajaan dan bahkan
kekaisaran yang kuat dan berkuasa dan menjadi aktif dalam pengembangan
arsitektur dan seni Budha. Pengaruh utama Budha berasal dari anak benua
India, sehingga negara-negara di sini menganut aliran Mahayana. Sri Wijaya
di selatan dan kerajaan Khmer di utara saling berusaha menjadi yang paling
berkuasa dan kesenian mereka mencermikan pantheon Bodhisattva
Mahayana yang sangat kaya.

Lebih lanjut mengenai itu, para pedagang tidak hanya berbaur dengan
masyarakat setempat dengan melakukan asimilasi budaya saja, tetapi juga
agama. Misal di Indonesia, terdapat berbagai teori yang menyebutkan
bagaimana ajaran agama Hindu dapat masuk dan berkembang di tanah air.
Beberapa teori seperti teori brahmana, ksatria, waisya bahkan sudra
belakangan dapat dimentahkan oleh beberapa ahli sejarah. Pada umumnya
para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya
budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang
Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah
penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan).
Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca
yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha
tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk
bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti
tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan
prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di
Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.

Hubungan yang intens antar keduanya, menyebabkan pangaruh India tak


terelakkan lagi di Asia Tenggara. Dan beberapa pengaruh India di segmen-
segmen kehidupan masyarakat Asia Tenggara dimulai dari awal era
penyebarannya hingga era globalisasi saat ini.

2.2 Pengaruh India di Asia Tenggara di Tinjau Melalui Beberapa Teori

2.2.1. Teori India

Dalam teori ini dinyatakan bahwa pada waktu lama daerah asia Tenggar
merupakan daerah India. Adanya pendapat bahwa dalam zaman Gupta,
India mendirikan beberapa kerajaan di Asia Tenggara. Hal yang tidak baik
dari teori ini adalah tidak adanya bukti yang menyatakan bahwa bangsa
Indonesia berasal dari India, bahkan Raja Sanjaya dari dinasti pertama
pada abad VIII dikatakan juga berasal dari India. Ada juga ceritera bahwa
Adji Saka yang berasal dari India mendirikan kerajaan di Jawa.

2.2.2. Teori Berg

Kaum Ksatria dipandang memiliki pengaruh yang dalam penyebaran


kebudayaan India. Di Asia pusat terdapat kerajaan yang di pimpin Dinasti
Kucana yang awalnya memakai kebudayaan lama mereka tetapi pada
akhirnya mereka menyesuaikan dengan kebudayaan India. India
mengalami kelemahan saat mendapat serangan-serangan dari Persia, Asia
Pusat dan Samudragupta, pada penyerbuan Samudragupta ini sebagian
besar daerah India dapat ditaklukkan sehingga membuat raja–raja yang
tidak lagi memiliki kekuasaan pergi dan mencari daerah lain untuk
mencari daerah jajahan.

2.2.3. Teori Krom

Teori ini menyatakan bahwa dinasti-dinasti di India itu timbul karena


proses perdagangan. Pengaruh India lebih dikarenakan para pedagang
yang melakukan perdagangan di Asia Tenggara, pernyataan ini lebih
mendekati kebenaran karena pada abad I-V para pedagang India banyak ke
Asia Tenggara untuk mencari emas. Jadi orang India datang ke Asia
Tenggara lebih untuk mencari untung, tidak untuk mendirikan dinasti.

2.2.4. Teori Quaritch Wales

Teori ini adalah pendapat baru yang dilakukan dengan penyelidikan


deduktif. Q. Wales menitik beratkan pengaruh kebudayaan India di Asia
Tenggara didasarkan atas pengaruh dari India. Wales menyatakan bahwa
sebenarnya Asia Tenggara memiliki kebudayaannya sendiri tetapi setelah
masuknya kebudayaan India mulai merubah kebudayaan lokal akan tetapi
tidak merubah dasar kebudayaan lokal tersebut. Wales juga
mengungkapkan bahwa kebudayaan India hanya bersifat sekunder.

Salah satu cara kebudayaan India masuk ke Asia Tenggara adalah melalui
perdagangan, sehingga sesudah apa yang disebut masa perdagangan yang
cukup panjang mulailah muncul kerajaan-kerajaan di Semenanjung dan di
Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut mempraktekkan kebudayaan India
seperti agama, kesenian, adat dan bahasa.

Masuknya pengaruh India menciptakan kebudayaan yang terorganisir


yang dilakukan atas empat unsur:
1. Konsepsi kesetiaan yang dijiwai pemujaan-pemujaan Hindu atau
Budha.

2. Ungkapan tertulis dengan bahasa Sansekerta.

3. Sebuah mitologi yang diambil dari syair kepahlawanan, Purana, dan


teks Sansekerta yang lainnya, yang berisi inti tradisi kerajaan dan
keturunan secara tradisional keluarga-keluarga di daerah Gangga.

4. Peraturan Dharmasastra, hukum-hukum suci Hindu dan khususnya


Manawadharmasastra atau “Hukum Manu” (Hall, _: 14-15

2.3. Pengaruh Kebudayaan India Dalam Berbagai Bidang di Asia


Tenggara

2.3.1. Agama
Sebelum pengaruh India berkembang di Asia Tenggara, masyarakat telah
mengenal dan memiliki kepercayaan, yaitu pemujaan terhadap roh nenek
moyang dan benda-benda besar (animisme dan dinamisme). Ketika agama
dan kebudayaan Hindu-Budha tumbuh dan berkembang, masyarakat mulai
menganut agama Hindu-Budha meskipun unsur kepercayaan asli tetap
hidup sehingga kepercayaan agama Hindu-Budha bercampur dengan unsur
penyembahan roh nenek moyang. Hal ini tampak pada fungsi candi di Asia
Tenggara khususnya Indonesia.

2.3.2. Politik 
Penyebaran pengaruh Hindu-Buddha di Asia Tenggara mengubah pola
kehidupan masyarakat di kawasan itu, terutama dalam kehidupan politik,
agama, dan sosial. Kehidupan politik mencakup pemerintahan dan
pengaturan masyarakat. Kehidupan beragama tercermin dari corak
kepercayaan dan tata ibadah. Kehidupan sosial mencakup penataan
kelompok dalam masyarakat. Dalam Hindu-Buddha, kedudukan raja amat
sakral sehingga tidak bisa disamakan dengan manusia biasa.
Raja sudah ditentukan oleh dewa, bahkan raja dapat ditempatkan sebagai
anak atau penjelmaan dewa. Kedudukan raja dalam Hindusime
diungkapkan dengan istilah devaraja (raja yang menjadi dewa). Dalam
Buddhisme raja diungkapkan sebagai cakravartin (penguasa alamsemesta).

Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha di Asia Tenggara:

1. Funan - sekarang Kampuchea, berpusat di Oc-eo - tenggara Pnom


Penh (100 - 613 SM). Pusat perdagangan di tengah jalur niaga India
dan Cina.

2. Chenia - sekarang Kampuchea, berpusat di Vyadapura - propinsi


Kompong Thom (550 - 800 M). Sempat mendapat serangan dari
kerajaan Syailendra (Jawa) sehingga pusat kerajaan pindah ke
pedalaman.

3. Champa - sekarang Vetnam, berpusat di Indrapura - propinsi Quang


Nam (600 -900 M). Merebut sebagian wilayah Chenla sehingga
mencakup Laos dan Kampuchea.

4. Dvaravati - sekarang Thailand, berpusat di Nakhon Pathon - timur laut


Bangkok (600 - 1000 M). Berada di bawah kekuasaan kerajaan
Khmer.

5. Khmer - sekarang Kampuchea, berpusat di Angkor - utara Pnom Penh


(800 - 1200 M). Meliputi Myanmar dan Indocina.

6. Bagan - sekarang Myanmar, berpusat di Bagan - utara Yangoon (1000


- 1200 M). Runtuh oleh serangan pasukan Mongol dibawah pimpinan
Kubilai Khan.

7. Kerajaan Srivijaya atau Sriwijaya di hulu sungai Musi, Sumatera


bagian Selatan merupakan salah satu kerajaan Budha yang besar di
Indonesia. Menyebarkan pengaruhnya bahkan hingga Malaysia dan
hampir menyeluruh pada kawasan Indonesia, sekaligus sebagai
kerajaan maritim yang besar.
2.3.3. Sosial

Kehidupan sosial masyarakat di Asia Tenggara mengikuti perkembangan


zaman yang ada. Hal ini dikarenakan masyarakat Asia Tenggara menerima
dengan terbuka unsur-unsur yang datang dari luar, tetapi
perkembangannya selalu disesuaikan dengan tradisi Austronesia sendiri.  

Masuknya pengaruh India di Asia Tenggara menyebabkan mulai adanya


penerapan hukuman terhadap para pelanggar peraturan atau undang-
undang juga diberlakukan.

Hukum dan peraturan menunjukkan bahwa suatu masyarakat itu sudah


teratur dan rapi. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia juga tampak pada
sistem gotong-royong. Dalam perkembangannya kehidupan sosial
masyarakat distratifikasikan berdasarkan kasta dan kedudukan dalam
masyarakat (mulai  mengenal sistem kasta).

2.3.4. Ekonomi 

Perekonomian bangsa-bangsa  Asia Tenggara sudah ada sebelum


kedatangan bangsa barat. Yaitu jalur sutera yang merupakan jalur darat
yang berawal dari Cina melintas Asia Tenggara dan berahir dilaut tengah.
Perjalanan ke Eropah dilanjutkan dengan kapal. Jalur kedua adalah jalur
laut yang dimulai dari Cina, melalui Asia Tenggara dan berahir di Asia
Timur. Motor dari jalur laut ini adalah hembusan angin yang berganti arah
secara teratur sebagai angin musim setiap tahun. Akibat dari jalur laut ini
muncullah kota-kota dagang penting (emporium) seperti Aden, Bandar
Abas, Kalikut, Malaka, Kanton dan sebagainya. Malaka merupakan
pelabuhan besar yang penting di Asia Tenggara yang diperkirakan sudah
berdiri sekitar tahun 1400 dan merupakan bandar dagang yang memiliki
gudang-gudang besar. Komoditi yang diperdagangkan terutama adalah
rempah-rempah dari maluku, lada dari Sumatera, beras dari Jawa. Selain
itu terdapat pula pelabuhan penting lainnya seperti Banten, Tuban, Gresik,
Surabaya. Para penguasa pelabuhan berdiam di dalam kota yang dikelilingi
benteng demi keamanan. Mereka menerima upeti atau pajak dari para
pedagang di kota pelabuhannya.

2.3.5. Budaya

Pengaruh India dalam bidang budaya  sangat banyak sekali, terutama


sastra. Seni sastra berbentuk prosa dan tembang (puisi). Tembang jawa
kuno umumnya disebut kakwin. Irama kakwin didasarkan pada irama dari
India. Berdasarkan isinya, kesustraan tersebut terdiri atas kitab
keagamaan(tutur/pitutur),kitab hukum, kitab wiracarita (kepahlawanan)
serta kitab cerita lainnya yang bertutur mengenai masalah keagamaan atau
kesusilaan serta uraian sejarah, seperti Negarakertagam. Bentuk Wiracerita
ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kisah Ramayana dan
Mahabarata. Kisah India itu kemudian diubah oleh Empu Sedah dan Empu
Panuluh.

Berkembagnya karya sastra, terutama yang bersumber dari kisah


Mahabaratha dan Ramayana, telah melahirkan seni pertunjukan wayang
kulit (wayang Purwa). Pertunjukan wayang banyak mengandung nilai
yang bersifat mendidik. Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari
Indi, tetapi wayang sendiri asli Indonesia. Bahkan muncul pula tokoh-
tokoh pewayangan yang khas Indonesia seperti tokoh Punakawan, Semar,
Gareng, Petruk dan Bagong.Tokoh-tokoh ini tidak ditemukan di India.

Hal-hal tersebut semakin membuat kekayaan budaya bangsa Asia


Tenggara dan India. Karena memang tidak hanya budaya India saja yang
masuk ke Asia Tenggara, tapi yang lebih penting adalah saling
bertukarnya budaya antar kedua belah pihak yang menimbulkan akultrasi
budaya.

Budaya-budaya tersebut masih dapat ditemukan hingga saat ini. Beberapa


negara yang masih menggunakan budaya India sebagai identitas negaranya
diantaranya adalah Indonesia. Lambang negara Indonesia, Garuda
Pancasila dan semboyan negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah
beberapa pengaruh India yang dapat kita lihat secara gamblang.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Asia Tenggara menjadi kawasan pertemuan tiga kebudayaan besar, yaitu
kebudayaan Austronesia, Cina dan India. Pengaruh India masuk ke wilayah Asia
Tenggara pada awalnya adalah sebab dari aktivitas perdagangan yang intensif
antara masyarakat di Asia Tenggara dengan India. Letak negara-negara Asia
Tenggara yang sangat strategis yaitu diantara jalur pelayaran internasional
membuat akan begitu banyak kapal-kapal perdagangan yang berlabuh dan singgah
di kota-kota pelabuhan di nusantara pada waktu itu. Penduduk yang mendiami
pulau Jawa, Sumatera, Bali, Semenanjung Malaysia, Singapura (kala itu bernama
Tumasik), Champa khmer, Myanmar dan Thailand banyak dipengaruhi oleh
nilai-nilai budaya India. Sedangkan budaya Cina lebih mendominasi Laos dan
Vietnam daripada budaya India. Sedangkan Filipina hanya mendapat sedikit
pengaruh kebudayaan Cina-India. Tiga aspek kebudayaan India yang
berkembang di Asia Tenggara adalah

1. Agama Hindu-Budha

2. Sistem Aksara Pallawa

3. Dan sistem kalender Saka

Terdapat beberapa teori yang membahas mengenai pengaruh India di Asia


Tenggara, teori-teori tersebut ialah Teori India, Teori Berg , Teori Krom, Teori
Quaritch Wales. Pengaruh India di Asia Tenggara dapat dirasakan didalam
beberapa aspek seperti aspek agama, sosial, budaya, dan politik.

3.2. Saran

Setelah adanya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca


mengenai bagaimana pengaruh India terhadap negara-negara di Asia Tenggara.
Serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk penulisan karya ilmiah yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

_______,Pengaruh Budaya Cina-India di Asia


Tenggara,http://www.bimbie.com/budaya-cina-india.htm,(diakses pada 17
Maret 2016, pukul 19.45 WIB)

Anda mungkin juga menyukai