Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dinasti Manchu (Dinasti Ching) adalah suatu dinasti asing yang didirikan oleh bangsa

Manchu. Dinasti ini termasuk salah satu dinasti yang paling lama masa pemerintahannya

dalam sejarah Cina, yakni hampir 3 abad. Di bawah kekuasaan Dinasti Manchu, yakni pada

masa pemerintahan kaisar-kaisar terkenal seperti Kang His dan Chien Lung, Cina mengalami

masa kejayaan. Di bawah pemerintahan kedua kaisar tersebut wilayah kekuasaan Cina sangat

luas, yakni meliputi seluruh wilayah Cina Dalam (china proper), dan cina luar (The

Outlying Section) yang meliputi Mongolia, Manchuria, Sinkiang, dan Tibet). Pengaruhnya

juga sampai ke Nepal, Birma, Laos, Siam, Annam, Korea, dan Ryukyu. Pada masa Dinasti

Manchu pula, penduduk Cina berkembang cepat, sebab masa ini merupakan masa

kemakmuran Cina. Pada akhir abad XVII M dan awal abad XVIII M jumlah penduduk Cina

berkembang pesat karena kemakmuran yang berlimpah. Pada masa ini juga sudah banyak

orang-orang Eropa yang datang ke Cina, terutama Inggris, Prancis, Spanyol dan Portugis.

Selama itu dalam bidang kebudayaan Cina tidak mengalami banyak kemajuan. Perubahan

terjadi setelah datangnya bangsa Barat. Bangsa Manchu ini termasuk penganut kebudayaan

Cina, dan mereka ini menggunakan adat kebiasaan atau tradisi Tionghoa (Cina) sebagai

kebudayaan sendiri.1

1 Leo Agung, Sejarah Asis Timur (Yokyakarta: Penerbit Ombak , 2012), hlm. 55.

Runtuhnya Dinasti Manchu 1


B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kondisi Cina Selama Pemerintahan Manchu?

2. Bagaimana Faktor- Faktor Kemunduran Dinasti Manchu?

3. Bagaimana Jatuhnya Kekuasaan Dinasti Manchu?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1.Untuk Menjelaskan Kondisi Cina Selama Pemerintahan Manchu.

2.Untuk Menjelaskan Faktor- Faktor Kemunduran Dinasti Manchu.

3. Untuk Menjelaskan Jatuhnya Kekuasaan Dinasti Manchu.

BAB II

Runtuhnya Dinasti Manchu 2


PEMBAHASAN

A. Kondisi Cina Selama Pemerintahan Manchu

Mulai pertengahan abad ke-17 ( 1644), Cina berada di bawah kekuasaan dinasti asing

yakni Dinasti Machu. Di bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (16621722) dan Ch'ien Lung

(17361796), Cina mengalami masa kejayaan. Akan tetapi, setelah meninggalnya kedua kaisar

tersebut. Dinasti Manchu berangsur-angsur mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh.

Bangsa Manchu adalah keluarga keturunan bangsa Yurchen yang bertempat tinggal di

Manchuria. Pada awal abad XVII mereka berhasil membentuk pemerintahan di bawah

pimpinan Nurhachu (Nurhachi). Sedangkan yang dianggap sebagai Kaisar pertama dari

Dinasti Manchu ialah cucu Nurhachu, yakni Shun Chih (1644-1662 M). Tugas utama Shun

Chih ialah memperkuat kerajaan, karena masih terdapat sisa-sisa keluarga Dinasti Ming, serta

munculnya pemberontakan-pemberontakan di bawah pimpinan Wu San Kuei dan Li Tsu

Cheng. Namun kemudian pemberontakan-pemberontakan tersebut akhirnya terpecah. Li Tsu

Cheng menggabungkan diri dengan bangsa Manchu, sedangkan Wu San Kuei bergabung

dengan sisa-sisa keluarga Ming yang bertahan di Hanchow, Canton dan Foochow, namun

akhirnya berhasil dihancurkan.

Dalam pemerintahan Dinasti Manchu mempunyai kebudayaan yang unik, yang mana

kebudayaan tersebut mengikuti kebudayaan masyarakat Manchu. Masyarakat Manchu

memiliki gaya rambut yang istimewa. Mereka menggunting semua rambut di bagian depan

kepala dan menjadikan rambut di bagian belakang kepala sebagai tocang yang panjang. Akan

tetapi hal tersebut menjadi sebuah perdebatan, karena hal tersebut sangatlah menghina bangsa

Runtuhnya Dinasti Manchu 3


Han, yang mana bangsa mereka sangatlah menjunjung atau menganggap bahwa rambut adalah

suatu turunan dari leluhur yang memang patut untuk dilestarikan.

Dalam hal arsitektur, pemerintahan Manchu pada umumnya mewarisi tradisi dari

Dinasti Ming, yang mana mereka beranggapan bahwa bangunan adalah sesuatu hal yang

penting dalam teknologi pembinaan dan kemegahannya. Beijing, ibu negara Dinasti Manchu

telah memeli hara pada asasnya keadaan asalnya daripada Dinasti Ming. Di dalam kota

terdapat 20 buah gerbang yang tinggi dan megah, gerbang yang paling megah ialah Gerbang

Zhengyang di dalam kota. Istana diraja Dinasti Ming telah digunakan terus oleh Raja Dinasti

Manchu, sehingga raja Dinasti Manchu telah membina besar-besaran taman diraja antaranya

Taman Yuan ming yuan dan Taman Yihe.

Dalam periode tersebut, pembinaan Cina juga telah menggunakan kaca dari luar

negara. Selain itu, penduduk yang bergaya bebas dan beraneka ragam telah banyak digunakan.

Bangunan Agama Budhha Tibet yang bergaya unik telah banyak digunakan dalam periode

tersebut. Bahkan bangunan kuil telah mereka perbarui. Mereka telah menciptakan seni

bangunan yang beraneka ragam, contohnya adalah bangunan Kuil Yonghe dan beberapa kuil

agama Budha Tibet yang digunakan di Chengde, Provinsi Hebei Cina. Pada periode akhir

Dinasti Manchu, bangunan yang dibina dengan seni bina Cina dengan barat juga telah

digunakan di Cina.

Dinasti Manchu juga mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan

Konghucu. Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang demi

untuk mempertahankan budaya dan ciri bangsa Manchu, pada akhir abad ke 19 bangsa

Manchu sudah sangat membaur dengan bangsa Han dan kehilangan banyak identitas mereka,

Runtuhnya Dinasti Manchu 4


contohnya bahasa Manchu yang lama kelamaan digantikan hampir sepenuhnya dengan bahasa

Mandarin, bahkan dalam lingkungan keluarga kerajaan.

Bahkan pakaian Cina tradisional atau yang sering disebut Hanfu, juga digantikan

dengan pakaian gaya Manchu, yaitu Qipao (pakaian akar panji panji) dan Tangzhuang. Budaya

tersebut harus diikuti oleh rakyat Cina. Dan apabila ada rakyat Cina yang tidak

menggunakannya maka akan dikenakan hukuman. Dan hukuman bagi yang tidak mematuhi

undang-undang itu adalah hukuman mati.

Pada masa Dinasti Manchu, pemerintah tetap menjunjung kebijakan pengembangan

pertanian sebagai kebijakan pokoknya, tapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti

Manchu sangat terisolasi karena cenderung menutup diri.

Setelah masa pertengahan, berbagai kontradiksi masyarakat Dinasti Manchu mulai

meruncing, sementara itu perjuangan pemberontakan juga kerap kali terjadi, di antaranya

pemberontakan Balianjiao mengakhiri masa emas pemerintahan Dinasti Manchu.

B. Faktor- Faktor Kemunduran Dinasti Manchu

Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Dinasti Manchu adalah

Timbulnya Gerakan teratai Putih, Adanya Perang Candu, baik Perang Candu I maupun Candu

II, Ada nya Pemberontakan Tai Ping, Adanya Gerakan Boxers, dan Adanya Perang Cina-

Jepang I .2

1. Gerakan Teratai Putih

2 Ibid. hlm. 62.

Runtuhnya Dinasti Manchu 5


Gerakan Teratai Putih ini telah muncul sejak akhir masa pemerintahan Chien Lung.

Gerakan ini terdiri dari orang-orang pecinta Kerajaan Ming dan ingin mengembalikan

kekuasaannya, sebab Dinasti Ming pernah mengalami masa kejayaan yakni masa Kaisar

Yung Lo. Dengan demikian, jelas gerakan ini secara terang-terangan mempunyai sikap

yang menentang Dinasti Manchu. Pada 1793 M gerakan ini telah mengadakan

pemberontakan di lembah Yang Tse. Gerakan Teratai Putih ini berjalan lebih dari 10 tahun,

dan baru dapat dipadamkan pada 1810 M, ketika Dinasti Manchu dipimpin oleh Chia

Ching.3

2. Perang Candu (Perang Candu I dan Perang Candu II)

Perang candu merupakan perang yang terjadi antara Cina dengan pasukan Inggris, yang

meletus akibat orang-orang Iggris ingin menjual opium yang ditanam di Begal ke wilayah

Cina sebagai tempat pemasarannya.

a. Perang Candu I (1839-1842 M)

Sebelum Perang Candu pecah, dalam Dinasti Manchu telah muncul kerinchuan-

kerinchuan. Dalam suasana yang demikian, bangsa barat (Inggris) datang ke Cina dengan

tujuan antara lain :

a) Negara-negara Eropa menginginkan untuk dapat berdagang di Cina secara bebas

dengan Inggris sebagai pelopornya;


b) Di Eropa telah terjadi revolusi indutri yang mengakibatkan Inggris harus keluar

mencari daerah pasar Industri. Selain itu untuk mengambil bahan mentah, dan

penanaman modal yang surplus. Dalam hal ini yang menjadi sasarannya ialah Cina;

3 Ibid.

Runtuhnya Dinasti Manchu 6


c) Mengadakan hubungan dagang terutama perdagangan candu. Dalam hal ini Inggris

memasukkan candu secara besar-besaran ke Cina secara gelap tanpa bayar bea

cukai.

Kita tahu bahwa candu dapat merusak mental atau kesehatan. Hal ini lama kelamaan

diketahui oleh Dinasti Manchu, dan kemudian pemerintah Manchu berusaha untuk

mencegahnya, tetapi Inggris tetap berusaha untuk memasukkan candu sebesar-besarnya ke

Cina. Hal ini mengakibatkan hubungan antara Inggris dan Cina (Manchu) memburuk.

Meletusnya Perang Candu ini diawali dengan tampilnya seorang tokoh bernama Lin Tse

Hsu, yang diangkat sebagai komisioner pada Canton 1839 M. Dengan maksud untuk menolak

perdagangan candu dan membasmi konsumsi candu. Dalam menghadapi pedagang-pedagang

Inggris, ia bertindak sangat keras. Lin Tse Hsu memaksa menyerahkan muatan candu

sebanyak 20.000 peti seharga 9 juta dollar, dibuang ke laut.

Tindakan ini mengakibatkan hubungan antara Dinasti Manchu dengan Inggris, menjadi

tegang, dan menimbulkan kecemasan di pihak Dinasti Manchu. Akibat lebih lanjut, Lin Tse

Hsu dipecat dan kemudian dugantikan oleh ChI Shan, dan diutus ke Canton untuk melakukan

perundingan perdamaian dengan Inggris. Inggris bersedia mengakhiri permusuhan apabila

Cina (Manchu) dapat memenuhi tuntutan Inggris, yakni:

(a). Menyerahkan Hongkong kepada Ingris;

(b). Canton dijadikan pelabuhan damai; dan

(c). Mengganti kerugian sebesar 6 juta dollar.

Runtuhnya Dinasti Manchu 7


Kaisar Tao Kung tidak mau menerima syarat-syarat tersebut, sebab dianggap terlalu berat,

sehingga terjadilah perang dan berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Perang ini

diakhiri dengan Perjanjian Nanking pada 29 Agustus 1842 M (Latourette, 1949 : 346).

Penandatanganan dilakukan di atas kapal Cornwallis, yang isi perjanjiannya antara lain :

Hongkong diserahkan kepada Inggris;

Lima kota pelabuhan dibuka untuk perdagangan asing, yakni Canton, Amoy, Foochow,

Ningpo dan Shanghai. Kelima kota pelabuhan tersebut sering disebut Treaty Ports;

Cina mengganti kerugian perang sebesar 6 juta dollar;

Sistem Co-hong harus dihapuskan;

Inggris diperbolehkan mengangkat Konsulnya di tiap-tiap kota pelabuhan.Kekalahan Cina

(Manchu) dalam perang Candu ini menurunkan derajat Cina di mata Internasional. Ditambah

dengan persetujuan-persetujuan selanjutnya menambah suramnya Dinasti Manchu.

Selanjutnya Cina menjadi semacam Settlement State.4

b.Perang Candu II (1856-1858 M)

Sejak 1843 M sampai 1856 M Inggris muali banyak memiliki pengaruh di Cina

(Manchu). Akan tetapi rupa-rupanya Inggris belum puas dengan apa yang diperoleh sampai

saat itu. Kemudian Inggris memasukkan candu lagi secara besar-besaran ke Cina (Mancgu),

sehingga meletuskan Perang Candu II. Dalam Perang Candu II ini Inggris dibantu oleh

Prancis.

4 Ibid. hlm. 62-65.

Runtuhnya Dinasti Manchu 8


Adapun alasan Prancis membantu Inggris dalam perang ini antara lain :

(a). Prancis ingin membalas dendam terhadap Cina karena banyak kaum misionaris Prancis

yang dibunuh;

(b).Prancis ialah kawan Inggris dalam Perang Krim

Pecahnya Perang Candu II ini waktunya bersamaan dengan adanya Pemberontakan

Tai Ping. Perang Candu II berakhir dengan Perjanjian Tien Tsin pada 1858 M. Isinya sbb:

(1). Hak-hak ekstrateritorial Inggris diperluas;

(2). Kota-kota pelabuhan yang dibuka untuk perdagangan asing ditambah;

(3). Bangsa barat terutama Inggris dan Prancis diperbolehkan menempatkan Konsulnya di

peking;

(4). Cina harus mengganti kerugian sebesar 4 juta tael kepada Inggris;

(5). Kapal-kapal asing boleh masuk di Sungai Yangtse;

(6). Orang-orang asing boleh ke pedalaman dan boleh menyebarkan agama Kristen5.

Ketika orang-orang Eropa membeli teh dari cina dan, sebagai gantinya, mencoba memaksa

orang cina membeli barang-barang dari mereka. Salah satu barang yang harus dibeli orang

cina adalah opium, jenis obat yang dilarang oleh pemerintah mereka. Orang inggris berusaha

menjual opium, yang ditanam di Begal, sehingga menyebabkan dua perang opium, (1839-

1842 dan 1856-1858). Cina dengan mudah dikalahkan. Beijing dirampas oleh pasukan

Perancis dan Inggris, kemudian cina dipaksa membuka pelabuhan-pelabuhannya untuk

5 Ibid. hlm. 65-67.

Runtuhnya Dinasti Manchu 9


pedagang barat. Banyak kota berada dikekuasaan Barat. Hongkong menjadi kloni Inggris,

Rusia menyita tanah di Utara, dan Perancis mengambil alih indo-cina (Vietnamm, Laos, dan

kamboja).6

3. Adanya Pemberontakan Tai Ping (1850-1864 M)

Pemberontakan Tai Ping ini merupakan pemberontakan besar yang tidak bisa lepas

dari situasi politik pada waktu itu. Pemberontakan ini berasal dari dalam (rakyat Cina) yang

ingin menggulingkan kekuasaan manchu. Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya ialah :

Pemberontakan Tai Ping ini merupakan pemberontakan besar yang tidak bisa lepas

dari situasi politik pada waktu itu. Pemberontakan ini berasal dari dalam (rakyat Cina) yang

ingin menggulingkan kekuasaan manchu. Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya ialah :

Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap pemerintahan Dinasti Manchu. Hal ini sebagai

akibat adanya kekalahan politik dan diplomasi dalam perang Candu I yang melahirkan

Perjanjian nanking dengan segala akibatnya;

Rakyat yang sudah menderita akibat peperangan, masih dibebani pajak yang tinggi untuk

mengganti kerugian perang. Hal ini kemudian menimbulkan perasaan pedih, dan dendam di

kalangan rakyat umumnya;

Timbulnya kemabali semangat nasionalisme Cina. Rakyat Cina sadar Dinasti Manchu adalah

dinasti asing, maka harus digulingkan. Berkembangnya agama Kristen.7

6 Ibnu Alit Ibrahim, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia dari Zaman Pra Sejarah
hingga Abad Milenium (PT Bintang Sempurna: Lintas Kata Books Publisher, 2010),
hlm. 87.

7 Leo Agung, Op. Cit, hlm. 67.

Runtuhnya Dinasti Manchu 10


Sesungguhnya pemberontakan Taiping itu menjatuhkan kerajaan Manchu. Meletusnya

pemberotakan Taiping memperlihatkan kepada dunia betapa lemahnya kerajaan Manchu

dalam mempertahankan keamanan serta kestabilan Negara. Dampak dari pemberontakan

Taiping adalah hubungan dari merosotnya kekuasaan Mancu dengan merosotnya kekuasaan

pusat maka pihak pemerintah daerah bersikap acuh terhadap pihak pusat yang meminta

dokumen dan pendapat dari wilayah tersebut dalam perkara-perkara yang agak penting.8

Jika Para pemimpin Taiping dapat mendirikan suatu pemerintahan yang lenbih baik dari

dinasti Manchu, maka pemerintahan Manchu akan berakhir pada masaitu. Namun karena

setengah pemimpinnya telah gugur pada pergerakan awal pemberontakan awal tersebut, dan

oleh sebab itu pemimpin taiping saat itu kurang ahli dalam melaksanakan pemerintahannya

sehingga pada akhirnya pergerakan itu runtuh karenah kelemahannya sendiri.9

Pemberontakan ini berlangsung selama tiga belas tahun, dan tidak dapat dipadamkam, banyak

kota-kota di lembah sungai Yangste seperti Nanking, Hangchow, Suchow, dan sebagainya.

Kota tersebut banyak mengalami kerusakan dan membunuh ribuan nyawa yang tidak

berdosa.10

Sebagai sebab umum dari pemberontakan ini, yang pertama yaitu, keadaan yang buruk dari

petani.Kemudian terdapat berbagai penjelasan mengapa pemberontakan ini justru muncul di

8 Yusoff Iskandar dan Khalil Yusoff, Diskusi Sejarah (Kuala Lumpur: Teks Publishing
SDN. BHD.1984), hlm. 436-437.

9 Harold. Vinacke, Sejarah Timur Jauh dalam Zaman Modern (Kauala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka), hlm. 91-92.

10 Elizabeth Seeger, Sedjarah Tiongkok Sejalang Padang (Djakarta: J.B Wolters-


Groningen, 1951). hlm. 318.

Runtuhnya Dinasti Manchu 11


sebelah Selatan. Daerah ini terletak jauh dari ibukota dan merupakan daerah yang paling akhir

dilakukan oleh orang Manchu, perkumpulan rahasia yang anti, dan dinasti Manchu sangat

aktif disana. Setelah kekalahan ching dalam perang candu dan konsesi-konsesi yang kemudian

terpaksa diberikan kepada Negara asing telah menurunkan martabat dari dinasti, dan

khususnya di bagian selatan dimana perang tersebut terjadi.11

Pada tahun 1851, ketika kekaisaran di Beijing mencoba tindakan balasan, Hong Xiuquan

dengan mudah menyatakan perang. Taiping membentuk tentara tetap dengan anggota lebih

dari satu juta laki-laki dan perempuan, dan mereka melakukan gerakan ke utara dari kanton

kekota-kota lainnya. Pada tahun 1853, Taiping berhasil menaklukkan ibukota tradisional china

selatan Nanjing. Hal ini menandakan bahwa ia telah menguasai Cina selatan.12

Kekaisaran Qing di Beijing sudah tidak memiliki kekuasaan mandat lagi, tetapi amanatnya

menjadi kekuatan Barat. Kekuataan Barat itu tidak menginginkan suatu system masyarakat

yang baru di China. Mereka juga tidak menginginkan adanya kekuatan internal yang muncul

dalam system baru ini. Mereka lebih senang bila ada korupsi dan menyucikan kaisar Qing.

Kemudian, kekuatan barat ini mengatur tentara militer Qing melawan Taiping meskipun

Taiping telah mengubah China menjadi bangsa Kristen. Kekuatan Barat tidak hanya

mengirimkan penasihat militer dan persenjataan, tetapi juga pasukan tentara tetapnya. Pada

tahun 1864, pemberontakan Taiping berhasil dikalahkan dan Hong Xiuquan tewas bunuh

diri.13

11 D. Van der lorst, Geschiedenis Van China, Algemen Over Whict Van De Chines
Beschiedenis En Cultuur Vanaaf De allourdste tot hed, (Lutrecht, 1997), hlm. 90.

12 FX. Sutopo, ChinaSejarah Singkat (Yokyakarta: Garasi, 2009), hlm. 86.

13 Ibid.

Runtuhnya Dinasti Manchu 12


4. Pemberontakan Boxers

Para Petinju Budiman atau Boxers, demikian orang Barat menyebut mereka, adalah

perkumpulan rahasia yang disatukan oleh kebencian terhadap pengaruh Barat. Pemberontakan

mereka di tahun1900 bukan melawan pemerintah Cina, tetapi orang-orang asing yang

tampaknya mengambil alih Cina. Para petinju membunuh orang Cina Kristen, juga para

misionaris Barat, dan menyerang kedutaan-kedutaan pemerintah Barat di Beijing.

Pemberontakan mereka dihancurkan oleh kedutan-kedutan Eropa, Cina.14

Pemberontakan yang terjadi ketika Dinasti Qing mengalami kemunduran, memiliki nama yang

menarik, yaitu pemberontakan petinju sehingga Orang Barat lebih mengenalnya karena

memiliki nama yang unik. Akan tetapi, dalam sejarah China, cerita tentang pemberontakan itu

terbatas. Petinju merupakan salah satu masyarakat rahasia yang ada di China pada saat itu.

Mereka melakukan perlawanan dengan saling berkelahi. Nama masyarakat itu adalah Petinju

Bersatu dalam Kebenaran. Masyarakat ini kurang diorganisasi dengan baik. Mereka kurang

memiliki konsep yang matang dan mereka sangat anti-orang asing dan anti-Kristen. Akan

tetapi, mereka percaya bahwa mereka tidak dapat diakui oleh peluruh senjata orang Barat.15

Gerakan Boxers semula anti terhadap Dinasti Manchu, namun oleh Kaisar Janda Tua, yakni

Ibu Tzu Hsi, kemudian dibujuk supaya anti terhadap Barat. Boxes mengepung perwakilan

Barat yang ada di Peking. Karena merasa terancam, negara-negara Barat yang mempunyai

perwakilan di Peking kemudian membentuk pasukan internasional. Berkat pasukan

14 Ibnu Alit Ibrahim, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia dari Zaman Pra Sejarah
Hingga Abad Milenium, Op. Cit, hlm. 88.

15 FX. Sutopo. Loc. It. Hlm. 86.

Runtuhnya Dinasti Manchu 13


internasional gerakan Boxers berhasil dipadamkan dan diakhiri dengan Protokol Peking

1901.16

5. Perang China-Jepang I (1894-1895)

Perang ini berawal dari sengketa korea yang dulunya merupakan Negara vassal dari

china ,jepang menaruh perhatian besar terhadap korea ,yang mengakibatkan terjadinya perang.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perang china-jepang:

Sebab umum

Korea merupakan batu loncatan untuk memasuki Manchuria dan Cina serta daratan Asia yang

lain. Cina harus dihancurkan karena Cina telah merampas kemerdekaan Korea dan menutup

Korea bagi Jepang.

a. Korea akan dijadiakan sebagai tempat pemindahan sebagaian penduduk Jepang yang

telah padat.
b. Korea kaya akan bahan mentah untuk industri, sehingga menjadi daya penarik bagi

Jepang untuk menguasainya.

Sebab khusus

Pada waktu itu terjadi pemberontakan Tonghak di Korea,Tonghak merupakan partai

konservatif di Korea dengan menganut faham konfusianisme dan Taoisme pemberontakan ini

merupakan perlawanan antara kaum konservatif dan progersif dan mereka masing masing

kepada China dan Jepang ,akibatnya China dan Jepang mengirimkan pasukanya ke Korea

,namun pemberontakan sudah mampu dipadamkan tapi China dan Jepang tidak mau menarik

16 Ibid.

Runtuhnya Dinasti Manchu 14


pasukanya kembali ,hubungan kedua Negara mulai memanas dilain pihak Rusia mulai ikut

campur ,Rusia mengancam bila mereka tidak mau menarik pasuikanya rusia akan tampil di

depan dan bertanggung jawab.

Korea berkeinginan untuk adanya pembaharuan di negerinya, namun bila China masih

di Korea maka hal itu sulit dilakukan, dan akhirnya Korea meminta bantuan ke Jepang hal ini

mengakibatkan semakin besarnya konflik yang terjadi, dan terjadilah perang China Jepang.

Perang berakhir dengan kemenangan Jepang dengan perjanjian Shimonoseki 17 April 1895 M

isi perjanjian tersebut:

1. China mengakui kemerdekaan Korea

2. China menyerahkan sebagian Manchuria pda Jepang;

3. China menyerahkan Taiwan dan Pescadores pada Jepang;

4. China mengganti kerugian perang 200 juta tael;

5. Wei hai wei akan diduduki Jepang selama China belum mampu membayar ganti rugi;

6. Semenanjung liaotung diserahkan pada Jepang.

Dengan demikian Jepang menjadi Negara yang kuat dan besar ,dan memiliki pengaruh

yang besar dichina dan Korea,dengan begitu china harus mengakui kalah dari Negara yang

belajar dari dirinya.17

C. Jatuhnya Kekuasaan Dinasti Manchu

17 Leo Agung. Op.Cit. hlm. 69.

Runtuhnya Dinasti Manchu 15


Setelah revolusi di Wuchang, pemerintah Dinasti Manchu sebenarnya sudah sangat

ketakutan. Karena itu pemerintah Dinasti Manchu mencoba membelokkan cita-cita kaum

revolusioner dengan tindakan perbaikan pemerintah. Untuk itu Yuan Shih Kai diangkat

sebagai pengganti pangeran Ching yang meletakkan jabatannya.

Pada tanggal 11 November 1911 M pasukan revolusioner menuntut agark kaisar Manchu

terakhir yang masi kanak-kanak akan turun tahta. Sebagai reaksi di pihak Manchu adalah

mengangkat Yuan Shih Kai sebagai pemimpin sipil dan militer tertinggi di china utara.18

Pada tanggal 12 Februari M ibu Suri Lung Yu mengeluarkan pengumuman yang juga

ditandatangani oleh Yuan Shih Kai yang isinya adalah bahwa ibu Suri menyerahkan

kedaulatan kepada rakyat Cina, dinyatakan pula bahwa pemerintahan selanjutnya republic,

sedangkan Yuan Shih Kai diberi kekuasaan penuh untuk mengaturnya.

Jadi tanggal 12 Februari 1912 M adalah merupakan tanggal penyerahan kedaulatan

dari tangan pemerintah Manchu kepada bangsa Cina. Dinasti Manchu yang memerintah sejak

1644 M sudah berakhir. Perihal penyerahan kedaulatan, dan beberapa permintaan dari berkas

pemerintahan Manchu disampaikan oleh Yuan Shih Kai kepada Dr. Sun Yat Sen. Hal ini

disambut dengan gembira oleh Dr. Sun Yat Sen.

Untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya perpecahan, Dr. Sun Yat Sen

mengundurkan diri dari jabatan sebagai presiden sementara republic Cina dan

menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai secara resmi pada tanggal 15 Februari 1912 M. Jadi

dengan adanya penyerahan kedalaulatan Cina kepada pihak nasionalis Cina telah menandai

runtuhnya Dinasti Manchu dan berdirinya Negara Cina dengan sistem Republik.

18 Ibid. 81.

Runtuhnya Dinasti Manchu 16


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mulai pertengahan abad ke-17 ( 1644), Cina berada di bawah kekuasaan dinasti

asing yakni Dinasti Machu. Di bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (16621722) dan Ch'ien

Lung (17361796), Cina mengalami masa kejayaan. Akan tetapi, setelah meninggalnya kedua

kaisar tersebut. Dinasti Manchu berangsur-angsur mengalami kemunduran dan akhirnya

runtuh. Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Dinasti Manchu adalah

Timbulnya Gerakan teratai Putih, Adanya Perang Candu, baik Perang Candu I maupun Candu

II, Ada nya Pemberontakan Tai Ping, Adanya Gerakan Boxers, dan Adanya Perang Cina-

Jepang I . Jadi tanggal 12 Februari 1912 M adalah merupakan tanggal penyerahan kedaulatan

dari tangan pemerintah Manchu kepada bangsa Cina. Jadi dengan adanya penyerahan

kedalaulatan Cina kepada pihak nasionalis Cina telah menandai runtuhnya Dinasti Manchu

dan berdirinya Negara Cina dengan sistem Republik.

B. SARAN

Sebagai orang sejarah kita harus tahu bagaimana sejarah Dinasti Manchu yang pernah

menguasai dan memerintah China selama beberapa Abad. Kita dapat mengambil manfaat baik

secara material dan spiritual.

Runtuhnya Dinasti Manchu 17


DAFTAR PUSTAKA

D.Van derllorst.1997. Geschiedenis Van China, Algemeen Overwhict Vande Chines

Geschiedenis en Cultuur Vanaaf de Allourdste Tijden tot Hed. Utrecht.

Elizabeth Seeger. 1951. Sedjarah Tiongkok Selajang Pandang. Djakarta: J. B. Wolters

Groningen.

FX. Sutopo. 2009. China Sejarah Singkat. Yogyakarta: Penerbit Garasi.

Ibnu Alit Ibrahim. 2010. Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia dari Zaman Pra Sejarah

hingga Abad Milenium. PT Bintang Sempurna: Lintas Kata Books

Publisher.

Leo Agung. 2012. Sejarah Asia Timur. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Vinacke, Harold M. 1967. Sejarah Timor Jauh Dalam Zaman Modern. Kuala Lumpur:

Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementrian Pelajaran Malaysia.

Yusoof Iskandar dan Khalil Yusoof. 1979. Diskusi Sejarah: Edisi Baru. P. Pinang: Teks

Publshing Sdn. Bhd.

Runtuhnya Dinasti Manchu 18

Anda mungkin juga menyukai