Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“Kondisi dan Tantangan India Selama PD2 dan


Hubungan India dengan Indonesia”

Dosen : Azmi Fitrisia, M.Hum, Ph.D

Penyusun : 1.Sandi Kurniawan Pratama(19046120)

2.Syinta Afrilia(19046198)

3.Reza Nurul Anisya(19046116)


Universitas Negeri Padang

Fakultas Ilmu Sosial

Jurusan Sejarah

2019
Daftar Isi

Daftar Isi…………………………………………..……….I

Kata Pengantar……………………………….…………..II

BAB 1 pendahukuan……………….………………1

Latar Belakang……………………………………….……1

Rumusan masalah…………………………………………2

Tujuan pembahasan makalah…………………………….2

BAB 2 pemaparan……………………………….....3

Pergerakan tentara India ditengan PD2……………………….….3

Pergerakan tokoh nasional India di tengah PD2…………………7

Hubungan Diplomatik India dengan Indonesia………………..…9

BAB 3 penutup…………………………………….15

Kesimpulan………..…………………………………...….15

Saran……………………………….…………………...…15

I
Daftar Pustaka…………………………………………….16

Kata pengantar

Assalamua`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Puji


serta rasa syukur yang amat mendalam kita tujukan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa.Berkat izin-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang
ditujukan untuk mencukupi perintah tentang pembelajaran yang
berlangsung du bangku perkuliahan.

Dan tak Lupa-lupanya Shalawat berangkaikan salam kita


tujukan kepada Rasul pimpinan Umat yaitu Baginda Nabi Muhammad
SAW.Kami selaku Tim Penyusun Makalah berharap agar mendapatkan
Kritik dan saran konstruktif,agar kelak dalam penyusunan makalah yang
berikutnya Kami dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan Makalah.

Kami amat menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan


dalam Penulisan Makalah yang Berjudul “Tantangan India Selama PD
2 dan hubungan India dengan Indonesia”.Namun kami juga telah
berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin untuk menyajikan
penulisan makalah yang terbaik dari kami.Wassalam.

II
Penulis

Padang,29 Oktober 2019

III
BAB 1
Pendahuluan

1.1Latar Belakang

Setidaknya dalam konstentasi Perang Dunia 2,India adalah


wilayah yang sangat di perhitungkan.Hal tersebut dikarenakan Di wilayah
India banyak terdapat Pabrik-pabrik Industri yang dimiliki
Inggris.Wilayah India juga cukup strategis karna merupakan tempat
persinggahan Kapal-kapal yang berlayar dari wilayah timur ke barat
maupun sebaliknya.

Dalam perjalan India sebagai suatu negara yang


merdeka.Banyak kejadian-kaejadian yang memupuk kebangkitan
nasional dan rasa ingin mengusir penjajah.Dari gerakan-gerakan yang
dipelori Mahatma Ghandi dan yang lainnya.

Puncaknya terjadi ketika terjadi pengiriman tentara-tentara


yang berasal dari India India untuk menggempur kekuatan Nazi
Jerman.Dan perektrutan para Pria India untuk bertempur sebagai tentara
Jepang Dalam perang Asia Timur Raya.Kelak dari bekas-bekas Prajurit
banyak yang memiliki pengaruh terhadap usaha kemerdekaan India.

India adalah salah satu negara yang pertama mengakui


Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.Hubungan Kedua
Negara semakin mesra ketika,PM Sjahrir mengirim bantuan 500.000 ton
beras ke India untuk mengatasi bencana kelaparan yang terjadi di
India.Berkat politik beras yang dilakukan Sjahrir, India membalas dengan
pengiriman bahan pakaian dari India serta mangangkat isu Agresi
militer Belanda 1,mengakui Indonesia sebagai suatu negara yang
berdaulat dan mengecam keras Agresi Militer Belanda 1.

1
2
1.2Rumusan Masalah

A. Bagaimana kondisi India saat Perang Dunia 2 terjadi??


B. Bagaimana Peran India dalam Perang Dunia 2??
C. Apa yang terjadi di India selama perang Dunia 2??
D. Bagaimana hubungan Indonesia dan India??

1.3Tujuan Pembahasan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:


 Untuk memenuhi tuntutan perkuliahan.
 Memaparkan peta kondisi India selama PD2 berlangsung.
 Memaparkan tentang pentingnya peran India dalam PD2.
 Menjelaskan tentang orang-orang India yang menjadi tentara bayaran.
 Menjelaskan hubungan diplomatik India dengan Indonesia.

3
BAB 2
Pemaparan

Kondisi dan tantangan India selama PD 2,serta


Hubungannya dengan indonesia.

2.1.Pergerakan Tentara India di tengah PD2

Di tengah perang besar yang berkecamuk,Bangsa India


berusaha mencapai kemerdekaannya.pada mulanya Bangsa India dan
Bangsa Pakistan adalah satu,namun berpecah karna Anggota kongres
India banyak didominasi olehorang-orang Hindu.namun bukan hanya satu
hal itu saja dan masih banyak faktor yang membuat berpisahnya kedua
negri ini.

4
Selama Perang Dunia Kedua (1939–1945), India dikendalikan
oleh Britania Raya , dengan Inggris memegang wilayah di India termasuk
lebih dari lima ratus Negara Prinsip otonom; British India secara resmi
mendeklarasikan perang terhadap Jerman Nazi pada bulan September
1939. Raj Inggris, sebagai bagian dari Negara -negara Sekutu , mengirim
lebih dari dua setengah juta tentara untuk berperang di bawah komando
Inggris melawan kekuatan-kekuatan Axis . Pemerintah Inggris meminjam
miliaran poundsterling untuk membantu membiayai perang. India juga
menyediakan pangkalan untuk operasi Amerika dalam mendukung Cina
di China Burma India Theatre .
Orang-orang India berperang dengan istimewa di seluruh
dunia, termasuk di teater Eropa melawan Jerman , di Afrika Utara
melawan Jerman dan Italia , di wilayah Asia Selatan membela India
melawan Jepang dan melawan Jepang di Burma. Orang India juga
membantu membebaskan koloni-koloni Inggris seperti Singapura dan
Hong Kong setelah Jepang menyerah pada Agustus 1945. Lebih dari
87.000 tentara India (termasuk mereka yang berasal dari Pakistan modern,
Nepal , dan Bangladesh ) tewas dalam Perang Dunia II. Field Marshal Sir
Claude Auchinleck , Panglima Angkatan Darat India dari tahun 1942
menegaskan bahwa Inggris "tidak akan bisa melalui kedua perang
[Perang Dunia I dan II] jika mereka tidak memiliki Tentara India .
Liga Muslim mendukung upaya perang Inggris; Tentara
Muslim menyumbang hingga 40% dari Angkatan Darat India Britania
selama perang. Partai politik terbesar dan paling berpengaruh yang ada di
India pada saat itu, Kongres Nasional India,menuntut kemerdekaan
sebelum itu akan membantu Inggris. London menolak, dan ketika
Kongres mengumumkan kampanye "Berhenti India" pada Agustus 1942,
puluhan ribu pemimpinnya dipenjara oleh Inggris selama itu. Sementara
itu, di bawah kepemimpinan pemimpin India Subhas Chandra Bose ,
Jepang membentuk pasukan tawanan perang India yang dikenal sebagai
Tentara Nasional India , yang berperang melawan Inggris. Kelaparan
besar di Bengal pada tahun 1943 menyebabkan jutaan kematian karena
kelaparan, dan tetap menjadi masalah yang sangat kontroversial
mengenai keputusan Churchill untuk tidak memberikan bantuan pangan
darurat.
Partisipasi India dalam kampanye Sekutu tetap kuat.
Bantuan keuangan, industri dan militer India membentuk komponen
penting dari kampanye Inggris melawan Jerman Nazi dan Kekaisaran

5
Jepang . Lokasi India yang strategis di ujung Samudra Hindia, produksi
persenjataannya yang besar, dan angkatan bersenjatanya yang besar
memainkan peran yang menentukan dalam menghentikan kemajuan
Kekaisaran Jepang di teater Asia Tenggara . Tentara India selama Perang
Dunia II adalah salah satu kontingen pasukan Sekutu terbesar yang ambil
bagian dalam Kampanye Afrika Utara dan Timur , Kampanye Gurun
Barat . Pada puncak Perang Dunia, lebih dari 2,5 juta pasukan India
bertempur melawan pasukan Axis di seluruh dunia. Setelah perang
berakhir, India muncul sebagai kekuatan industri terbesar keempat di
dunia dan pengaruh politik, ekonomi, dan militernya yang meningkat
membuka jalan bagi kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1947.
Selama pada masa perang Dunia 2 pasukan tempur banyak
didatangkan dari wilayah India,dan banyak pasukan india yang bertempur
keluar india Untuk bertempur.
Kongres Nasional India , yang dipimpin oleh Mohandas
Karamchand Gandhi , Sardar Vallabhbhai Patel dan Maulana Azad ,
mengecam Jerman Nazi tetapi tidak akan melawannya atau siapa pun
sampai India merdeka. Kongres meluncurkan Gerakan India Keluar pada
Agustus 1942, menolak untuk bekerja sama dengan pemerintah sampai
kemerdekaan diberikan. Pemerintah belum siap untuk langkah ini. Ini
segera menangkap lebih dari 60.000 pemimpin Kongres nasional dan
lokal, dan kemudian bergerak untuk menekan reaksi keras pendukung
Kongres. Para pemimpin kunci dipenjara hingga Juni 1945, meskipun
Gandhi dibebaskan pada Mei 1944 karena kesehatannya. Kongres,
dengan para pemimpinnya yang tidak berkomunikasi, memainkan peran
kecil di lini depan. Liga Muslim menolak gerakan Keluar dari India dan
bekerja erat dengan otoritas Raj.
Pendukung Raj Inggris berpendapat bahwa dekolonisasi
tidak mungkin dilakukan di tengah perang besar. Jadi, pada tahun 1939,
Raja Muda Inggris, Lord Linlithgow menyatakan masuknya India ke
dalam Perang tanpa berkonsultasi dengan para pemimpin Kongres India
terkemuka yang baru saja terpilih dalam pemilihan sebelumnya.
Subhas Chandra Bose (juga disebut Netaji) telah menjadi pemimpin
utama Kongres. Dia memutuskan hubungan dengan Kongres dan
mencoba membentuk aliansi militer dengan Jerman atau Jepang untuk
mendapatkan kemerdekaan. Bose, dengan bantuan Jerman, membentuk
Legiun India dari para pelajar India di Axis yang menduduki Eropa dan
tawanan perang Angkatan Darat India. Dengan pembalikan Jerman pada
6
tahun 1942 dan 1943, Bose dan para petugas Legiun diangkut dengan
kapal U ke wilayah Jepang untuk melanjutkan rencananya. Setibanya di
sana, Jepang membantunya mendirikan Tentara Nasional India (INA)
yang bertempur di bawah arahan Jepang, kebanyakan di Kampanye
Burma . Bose juga memimpin Pemerintahan Sementara India Merdeka ,
sebuah pemerintahan di pengasingan yang berbasis di Singapura . Itu
tidak mengontrol wilayah India dan hanya digunakan untuk
mengumpulkan pasukan untuk Jepang.
Beberapa pemimpin gerakan kemerdekaan India
revolusioner radikal memisahkan diri dari Kongres utama dan pergi
berperang melawan Inggris. Subhas Chandra Bose , yang pernah menjadi
pemimpin terkemuka Kongres, mengajukan diri untuk membantu Jerman
dan Jepang; katanya oposisi Inggris terhadap Nazisme dan Fasisme
sebagai "kemunafikan" karena itu sendiri melanggar hak asasi manusia
dan menyangkal kebebasan individu di India. Selain itu, ia berpendapat
bahwa bukan Jerman dan Jepang tetapi Raj Inggris yang menjadi musuh,
karena Inggris terlalu mengeksploitasi sumber daya India untuk tujuan
Perang. Bose menyarankan bahwa ada sedikit kemungkinan India
diserang oleh kekuatan Poros mana pun asalkan tidak melawan Perang di
Berlin memberi semangat tetapi tidak banyak membantu. Bose kemudian
mendekati Tokyo yang memberinya kendali atas pasukan India yang
telah diorganisasikannya.
Tentara Nasional India (INA), yang dibentuk pertama
kali oleh Mohan Singh Deb , awalnya terdiri dari tahanan yang diambil
oleh Jepang di Malaya dan di Singapura yang ditawari pilihan untuk
melayani INA oleh Jepang atau tetap dalam kondisi yang sangat negatif
di kamp-kamp POW. Kemudian, setelah direorganisasi di bawah Subhas
Chandra Bose, itu menarik relawan sipil dari Malaya dan Burma. Pada
akhirnya, kekuatan di bawah 40.000 terbentuk, meskipun hanya dua
divisi yang pernah berpartisipasi dalam pertempuran.
Kelompok-kelompok intelijen dan layanan khusus dari INA berperan
penting dalam mengacaukan Angkatan Darat India Britania pada tahap
awal serangan Arakan. Selama masa inilah Intelijen Militer Inggris
memulai pekerjaan propaganda untuk melindungi jumlah sebenarnya
yang bergabung dengan INA, dan juga menggambarkan kisah-kisah
kebrutalan Jepang yang mengindikasikan keterlibatan INA. Lebih lanjut,
pers India dilarang mempublikasikan akun apa pun dari INA.

7
Ketika serangan Jepang terbuka, INA dikirim ke
medan perang. Bose berharap untuk menghindari pertempuran set-piece
yang tidak memiliki senjata, persenjataan serta tenaga manusia.Awalnya,
ia berusaha mendapatkan senjata serta meningkatkan pangkatnya dari
tentara India-Inggris yang ia harap akan membelot ke tujuannya. Begitu
pasukan Jepang dapat menghancurkan pertahanan Inggris di Imphal, ia
merencanakan INA untuk melintasi perbukitan India Timur Laut ke
dataran Gangetic , di mana ia akan bekerja sebagai tentara gerilya dan
berharap untuk hidup dari tanah itu, mengumpulkan dukungan,
persediaan, dan peringkat dari kalangan penduduk setempat untuk
akhirnya memulai revolusi.
Prem Kumar Sahgal, seorang perwira INA yang
pernah menjadi Sekretaris Militer untuk Subhas Bose dan kemudian
mencoba dalam persidangan Red Fort yang pertama, menjelaskan bahwa
meskipun perang itu sendiri seimbang dan tidak ada yang yakin apakah
Jepang akan menang, memulai revolusi rakyat dengan rumput -
Dukungan akar di India akan memastikan bahwa meskipun Jepang
akhirnya kalah perang, Inggris tidak akan berada dalam posisi untuk
menegaskan kembali otoritas kolonialnya, yang pada akhirnya menjadi
tujuan INA dan Azad Hind .

Ketika Jepang membuka serangan terhadap India, divisi


pertama INA, yang terdiri dari empat resimen gerilya, berpartisipasi
dalam ofensif Arakan pada tahun 1944, dengan satu batalion mencapai
sejauh Mowdok di Chittagong . Unit-unit lain diarahkan ke Imphal dan
Kohima, serta untuk melindungi sayap Jepang di selatan Arakan, tugas
yang berhasil dilakukan. Namun, divisi pertama mengalami nasib yang
sama seperti halnya Tentara Mutaguchi ketika pengepungan Imphal
pecah. Dengan sedikit atau tidak ada pasokan dan jalur suplai dibanjiri
oleh Monson, dilecehkan oleh dominasi udara Sekutu, INA mulai
menarik diri ketika Angkatan Darat ke-15 dan Angkatan Darat Area
Burma mulai menarik diri, dan mengalami nasib buruk yang sama ketika
orang-orang yang terluka, kelaparan dan berpenyakit menyerah pada saat
penarikan terburu-buru ke Burma. Namun kemudian dalam perang, divisi
kedua INA, yang ditugaskan untuk mempertahankan Irrawaddy dan
daerah-daerah yang berdekatan di sekitar Nangyu, berperan penting
dalam menentang Divisi Infanteri India ke - 7 Messerve ketika berusaha
menyeberangi sungai di Pagan dan Nyangyu selama Kampanye Burma

8
yang sukses oleh Sekutu tahun berikutnya. Divisi ke-2 sangat berperan
dalam menyangkal Divisi Infanteri India ke - 17 daerah di sekitar Gunung
Popa yang akan mengungkap sisi pasukan Kimura yang berusaha
merebut kembali Meiktila dan Nyangyu. Namun pada akhirnya, divisi itu
dilenyapkan. Beberapa unit Angkatan Darat yang masih hidup menyerah
ketika Rangoon jatuh, dan membantu menjaga ketertiban sampai pasukan
sekutu memasuki kota. Sisa-sisa lainnya memulai pawai panjang di atas
tanah dan berjalan kaki menuju Singapura, bersama dengan Subhas
Chandra Bose. Ketika situasi Jepang menjadi genting, Bose pergi ke
Manchuria untuk mencoba menghubungi Rusia, dan dilaporkan tewas
dalam kecelakaan udara di dekat Taiwan .
Satu-satunya wilayah India yang dikuasai pemerintah
Hind Azad adalah kepulauan Andaman dan Nicobar . Namun, mereka
adalah pangkalan untuk Angkatan Laut Jepang, dan angkatan laut tidak
pernah melepaskan kendali. Marah dengan kurangnya kontrol
administratif, Gubernur Hind Azad, Letnan Kolonel Loganathan,
kemudian melepaskan otoritasnya. Setelah Perang, sejumlah petugas INA
diadili karena pengkhianatan. Namun, dihadapkan dengan kemungkinan
kerusuhan sipil besar-besaran dan pemberontakan di Angkatan Darat
India, para pejabat Inggris memutuskan untuk membebaskan para
tawanan perang, di samping itu acara tersebut menjadi titik balik untuk
mempercepat proses transformasi kekuasaan dan kemerdekaan. dari
India.

2.2pergerakan tokoh-tokoh Nasional India Selama PD 2

1.Abdul Kalam Azad


Dari semenjak muda ia telah menggabungkan diri
dengan Partai Kongres. Aktivitasnya dalam lapangan politik
menyebabkan ia beberapa kali ditangkap dan dipenjarakan. Pada tahun
1923, dalam usia 35 tahun, ia dipilih sebagai Presiden Partai Kongres.
Tujuh belas tahun kemudian, pada tahun 1940, ia dipilih untuk kedua
kalinya menjadi Presiden. Selama hidupnya ia selalu memegang jabatan
penting di partai Kongres, dan hari Pendidikan Nasional India yang
diperingati secara tahunan, memperingati peringatan hari kelahiran
Maulana Abdul Kalam Azad, menteri pendidikan pertama India ketika

9
India merdeka, yang menjabat dari 15 Agustus 1947 sampai 2 Februari
1958. Hari Pendidikan Nasional India dirayakan pada 11 November
setiap tahun di India. Abdul Kalam azad meninggal dunia di New Delhi
pada 22 februari tahun 1958.Kunci utama untuk memahami seorang
Abdul Kalam Azad secara personal adalah bahwa ia merupakan seorang
muslim India. Ia berada di tengah-tengah umat Islam dan umat Hindu di
India dan tampaknya ada dua kekuatan ganda berada dalam Islam
(“kepatuhan”) sebelum Tuhan bukan berarti Tuhan untuk di tolak dalam
hubungan nasionalisme manusia. Bahkan hal ini adalah dasar ajaran dari
politik nasionalis. Pemikiran Abdul Kalam Azad dalam lapangan
pembaharuan Islam kurang menonjol jika dibandingkan dengan
kegiatannya dalam bidang politik

2.Moh Ali Jinnah


Moh Ali Jinnah banyak melakukangerakan-gerakan
reformis terkhususnya pada saat ia menjabat sebagai perdana mentri
India,Ia merupakan salah satu tokoh yang mengusulkan Gerakan Non
Blok pada saat perang Dunia 2 berkecamuk.Namun pada Akhirnya
Kongres nasional India pecah,serta muhammad Ali Jinnah mendirikan
Moslem leage,dikarenakan Anggota kongres hanya didomonasi oleh
orang agama HIndu,serta ada beberapa sumber menyebutkan bahwa
pemisahan India terjadi karna keengganan Nehru untuk mengalah kepada
Jinnah untuk menjadi Perdana Mentri pertama India.

3.Jawaharlal Nehru
Jawaharlal Nehru adalah Perdana Mentri pertama
India yang menjabat tahun 1947.Perjuangan untuk mencapai
kemerdekaan bagi negara India diteruskan apabila masyarakat mula
melihat beliau sebagai pengganti kepada Mahatma Gandhi. Hal ini
demikian kerana beliau merupakan individu yang paling rapat dengan
Gandhi dan telah meresapi semangat dan jiwa Gandhike dalam dirinya.
Perjanjian Gandhi-Irwin yang ditandatangani pada tahun 1931 antara
Mahatma Gandhi dan pegawai British iaitu Lord Irwin membawa kepada
gencatan senjata antara kedua-dua belah pihak. Namun begitu, pada
ketika ini, Nehru telah ditahan oleh pihak Inggris.

10
Nehru menghabiskan masa di penjara dan akhirnya
dibebaskanbersama-sama dengan tahanan yang lain kira-kira tiga hari
sebelum Pearl Harbour diserang oleh pihak tentera Jepang.Apabila
kedudukan tentera Jepun sudah berhampiran dengan India pada tahun
1942, kerajaan British memutuskan untuk menyenaraikan India dalam
usaha untuk memerangi ancaman tentera Jepang. Namun begitu,
Mahatma Gandhi masih dengan pendiriannya untuk tidak bekerjasama
dengan Inggris. selain menuntut Inggris untuk memberikan kemerdekaan
kepada India atau bertindak keluar daripada India. Nehru kurang
bersetuju dengan pandangan Gandhi pada ketika ini namun beliau masih
menurut langkah yang dilalui oleh Gandhi. Akhirnya, kedua-dua mereka
telah dipenjarakan dan ia mengambil masa yang agak lama yaitu lebih
kurang tiga tahun.Beliau juga merupakan salah satupencetus Gerakan
Non Block.

4.Mahatma Ghandi
Mahatma Ghandi terkenal dengan
Gerakan-Gerakannya yang menentang pemerintahan Inggris tanpa
melakukan kekerasan fisik, namun Mahatma Ghandi melakukan
perlawanan terhadap Inggris dengan gerakan sosialnya yang bersifat
Humanistik,seperti:Satyagraha,Ahimsa,Brahma Samaj,dan Hartal.
Gerakan nasionalis makin memuncak ketika
Perang Dunia II pecah pada 1939. Gandhi meluncurkan gerakan Quit
India, yang menuntut "penarikan Inggris secara teratur" dari India. Dia
memberikan pidato yang meluncurkan gerakan pada 8 Agustus 1942.
Namun, dia dikritik karena penolakannya yang keras untuk mendukung
Inggris dalam Perang Dunia II. Menurut beberapa orang, tidaklah etis
untuk tak mendukung Inggris dalam perjuangannya melawan Nazi
Jerman. Gerakan Quit India menjadi gerakan yang paling kuat dalam
sejarah perjuangan kemerdekaan India dan diyakini telah memainkan
peran utama dalam mengamankan kemerdekaan India pada 1947.
Kekerasan antara dua kelompok agama berkobar, bahkan sebelum
kemerdekaan mulai berlaku pada 15 Agustus 1947. Insiden pembunuhan
berlipat ganda.
Gerakan Quit India menjadi gerakan yang paling
kuat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan India dan diyakini telah
11
memainkan peran utama dalam mengamankan kemerdekaan India pada
1947. Kekerasan antara dua kelompok agama berkobar, bahkan sebelum
kemerdekaan mulai berlaku pada 15 Agustus 1947. Insiden pembunuhan
berlipat ganda. Gandhi melakukan tur ke daerah-daerah yang dilanda
kerusuhan dalam sebuah seruan untuk perdamaian dan berpuasa dalam
upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah. Dia menginginkan sebuah
negara India bersatu tetapi Liga Muslim, yang sukses menumbuhkan
pengaruh selama masa perang, tak setuju dengan ide Gandhi. Setelah
melalui negosiasi alot, Inggris akhirnya memutuskan untuk membagi dua
negara menjadi India dan Pakistan pada 15 Agustus 1947.

2.3.Hubungan Indonesia dengan India


Sebenarnya hubungan antara Indonesia dengan India
telah berlangsung sangat lama.Yaitu semenjak zaman kerajaan-kerajaan
nusantara pada masa dahulunya.Namun hubungan antara kedua wilayah
sempat terhalang oleh kekuatan kolonial asing yang muklai menancapkan
tajinya pada awal abad 17.
Namun hubungan kedua wilayah yaitu Indonesia
dan India kembali intensif pada awal-awal fase kemerdekaan kedua
bangsa sebagai negara yang sama-sama baru merdeka.
Perlu diketahui bahwa India merupakan salah satu
negara yang pertama mengakui kemerdekaan Republik Indonesia,sebagai
respon baik dari pemerintah Indonesia Kabinet Syahrir pada tahun 1946
berusaha menembus Blokade Ekonomi Laut yang dilakukan Belanda
kepada Bangsa indonesia,supaya Indonesia tak dapat melakukan kontak
dagang dengan negara luar.Medio 1946, Belanda tengah ketat-ketatnya
memblokade RI untuk bisa berdagang dengan negara lain. Sjahrir pun
mencetuskan inisiatif yang di kemudian hari sangat vital dan cemerlang
buat pengakuan RI terhadap negara-negara lain, terutama sesama bangsa
Asia, yakni lewat “diplomasi beras”. Tentunya pemerintah RI harus
meyakinkan dulu pada segenap rakyat untuk mau merelakan sejumlah
beras saat itu, untuk dikirim sebagai bantuan kepada salah satu negara
sahabat, India. Hal itu juga disampaikan pada Jawaharlal Nehru pada 13
Mei1946.Seperti dikutip buku “Kronik Revolusi Indonesia”, Pembicaraan
pun segera dilakukannya pada 18 Mei 67 tahun silam (1948), ketika
memulai pertemuan lewat perjamuan makan malam dengan wakil
pemerintah India, K.L. Punjabi, terkait niat pemerintah RI untuk
mengirim bantuan beras ke India.

12
Persetujuan pemberian bantuan 500 ribu ton beras
pun tercapai dan sebagai “tanda jadi” persetujuan itu, PM Sjahrir
menyerahkan sekeranjang beras yang ditutupi dengan bendera merah
putih, untuk kemudian diberikan pada Raja Muda Lord Wavell di India.
Sebuah kepanitiaan pun dibentuk pada 27 Mei 1946 dengan diketuai Ir.
Subianto. India merespons pula dengan mengirim empat kapal ke
Indonesia yang akan jadi sarana mengirim beras dari Pelabuhan Cirebon,
Probolinggo dan Banyuwangi ke India.
Jawatan Kereta Api juga ikut memberi kontribusi
dengan mengangkut sejumlah beras yang terkumpul, termasuk 15 ton dari
Badan Perekonomian Rakyat Indonesia di Karawang, dan diantarkan ke
pelabuhan Cirebon. Pengiriman bantuan itu berhasil dilakukan pada 20
Agustus 1946.
Sebagai balasannya, India mengirimkan
bahan-bahan pakaian, obat-obatan, serta alat-alat pertanian. India juga
kian simpati pada perjuangan rakyat Indonesia, dengan melarang
sejumlah pesawat, serta kapal Belanda yang hendak singgah ke India.
“Diplomasi Beras” itu kemudian jadi satu titik
pengekalan hubungan persaudaraan Indonesia-India, terutama sesama
bangsa Asia yang sama-sama tengah memperjuangkan kemerdekaannya.
Diplomasi itu dengan cepat meraih simpati dari negara-negara lainnya,
termasuk Australia yang sedianya, sempat menyediakan “ruang” untuk
pembentukan NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie), balik
mendukung perjuangan Indonesia.
Seperti ketika Australia ikut dalam Konferensi
Asia di New Delhi, India, 23 Januari 1949. Konferensi yang juga diikuti
sejumlah perwakilan dari Iran, Irak, Lebanon, Pakistan, Filipina,
Myanmar, Arab Saudi, Suriah, Yaman, China, Nepal, Selandia Baru dan
Thailand itu, menuntut adanya gencatan senjata dan pemulihan Ibu Kota
RI di Yogyakarta.

Beras sebesar itu rencananya akan dipasok dari gudang


penyimpanan beras terutama dari daerah Besuki, Cirebon, dan Karawang.
Pada zaman pendudukan Jepang, daerah-daerah tersebut merupakan
daerah yang selalu mengalamai surplus beras dan menjadi daerah
penyangga bagi daerah yang mengalami defisit beras. Rencana bantuan

13
beras Sjahrir ke India, sangat menggemparkan para pejabat tinggi
Belanda. Hal ini dikarenakan tawaran beras kepada India dipandang
Belanda berkaitan dengan upaya Republik untuk mengurangi kebutuhan
beras pasukan Belanda di daerah yang didudukinya. Pada saat itu kondisi
pasukan Belanda didaerah pendudukan memang sangat memprihatinkan
karena kurangnya persediaan makanan akibat blokade yang dilakukan
oleh pihak pejuang Republik. Belanda memprotes tindakan tersebut yang
dianggap telah mencampuri urusan dalam negeri Belanda Guna
menjembatani permasalahan tersebut, Inggris melalui Lord Killern,
menawarkan solusi jalan tengah dengan membujuk PM Sjahrir agar mau
mengirimkan sebagian beras Republik ke daerah-daerah yang menjadi
wilayah pendudukan Sekutu. Akan tetapi, rencana tersebut akhirnya
kandas karena mendapat tantangan keras dari pihak tentara dan laskar
pejuang
Bantuan Beras dan Perkembangan Diplomasi Indonesia
Hubungan antara pemimpin politik India dan Indonesia bermula pada
tahun 1927, ketika diadakan sebuah Konferensi Liga Anti Imperialisme
dan Kolonialisme (League Against Imperialism and Colonial Oppresion)
di Brussel, Belgia13. Indonesia diwakili oleh Moh Hatta, sedangkan
Jawaharlal Nehru hadir sebagai perwakilan India dalam kongres tersebut.
Hubungan tersebut semakin erat tatkala Pemerintah Indonesia melalui
PM Sjahrir menawarkan bantuan beras sejumlah 500.000 ton kepada
rakyat India yang sedang mengalami bencana kelaparan. Pengiriman
beras ke India menunjukkan bukti kekuasaan de facto Republik terhadap
wilayah- wilayah yang dikuasai oleh Pemerintah. Bung Hatta, pada
sebuah pidato radio tanggal 23 Juni 1946, mengatakan bahwa dalam
tawaran beras PM Sjahrir terdapat tiga aspek penting, yakni; tanda rasa
kemanusiaan, persaudaraan, dan aspek politik .
Dalam pidato perayaan satu tahun kemerdekaan
Indonesia, Presiden Soekarno menyatakan bahwa perjanjian pengiriman
beras ke India merupakan suatu usaha politik diplomasi luar negeri yang
sangat menggembirakan dan luar biasa. Akibat dari tawaran beras
tersebut, Menteri Luar Negeri dalam Pemerintahan sementara India,
Jawaharlal Nehru, pada tanggal 2 September 1946, menyetujui untuk
memberikan pengakuan de facto kepada Indonesia. Nehru mengatakan
bahwa dengan diakuinya Republik, maka diharapkan akan menambah
adanya perdamaian dunia, mencegah agresi, dan menolong tercapainya
kemerdekaan.

14
Dengan adanya pengakuan kedaulatan, Indonesia
mendapat suatu pengakuan sebagai pelaku yang mandiri dalam pergaulan
antar bangsa. Selain itu pada tanggal 23 Maret - 2 April 1947, Nehru
mengadakan Konferensi Inter Asia di New Delhi, India. Kongres tersebut
bertujuan untuk mempererat hubungan antar bangsa-bangsa di Asia. PM
Sjahrir diundang sebagai delegasi Indonesia dalam kongres tersebut.
Ketika Sjahrir memasuki ruang konferensi,Sarojini Naidu,
memperkenalkan Sjahrir sebagai “The Atomic Prime Minister”.
Keberangkatan Sjahrir ke New Delhi sangat mencemaskan pihak
Pemerintah Belanda. Belanda menganggap keberangkatan Sjahrir ke
India sebagai bentuk lain dari “bisnis beras”, sehingga Belanda mencoba
mencegah keberangkatan Sjahrir ke India. Ketika Sjahrir menawarkan
bantuan beras kepada rakyat India, Pemerintah Belanda menuduh bantuan
beras tersebut berkaitan dengan upaya pihak Republik untuk mengurangi
kebutuhan beras Belanda di daerah yang didudukinya di Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Indonesia Timur. Pemerintah Belanda sangat menentang
pengiriman beras dengan mengajukan soal kesukaran di kota-kota
pendudukan yang hampir kelaparan sebagai akibat blokade yang
dilakukan oleh tentara dan laksar Republik. Akibat semakin sulitnya
mendapatkan beras, Pemerintah Belanda merencanakan untuk melakukan
agresi militer guna menduduki daerah-daerah penghasil beras di wilayah
Republik. Rencana agresi militer telah dipersiapkan semenjak bulan
Maret - Mei 1947. Pada bulan Juli 1947, Belanda melakukan Agresi
Militernya yang pertama dan berhasil menguasai sektor-sektor ekonomi
vital Republik.
Blokade ekonomi tersebut dilakukan di wilayah perairan
Jawa dan Sumatera untuk mencegah aktivitas perdagangan dengan dunia
luar dan ekspor impor tidak dapat dilakukan oleh Republik. Blokade
ekonomi yang dilakukan Belanda menyebabkan perekonomian Republik,
yang belum sempat membenahi perekonomian negara yang hancur pasca
pendudukan Jepang, menjadi semakin terpuruk. Akibat blokade ekonomi
Belanda, Pemerintah Republik memiliki sumber pendapatan yang sangat
terbatas, namun pada saat yang sama sangat membutuhkan dana untuk
membangun aparatur negara, terutama untuk membiayai perang gerilya
melawan tentara kolonial Belanda. Ketika rakyat India sedang mengalami
bencana kelaparan, hal ini kemudian dimanfaatkan secara cerdas oleh PM
Sjahrir untuk kepentingan politik dengan menawarkan bantuan beras
sejumlah 500.000 ton. Melalui bantuan beras, Pemerintah Republik akan
mempunyai dua keuntungan sekaligus. Keuntungan yang pertama ialah,

15
apabila pengiriman beras dapat terealisasikan maka bisa dipastikan
blokade ekonomi Belanda akan dapat ditembus, sehingga akan membuka
kembali aktivitas perdagangan dengan dunia luar. Keuntungan yang
kedua, melalui bantuan beras tersebut, Pemerintah Indonesia berharap
diakuinya kedaulatan RI oleh India. Kepentingan politik yang melekat
dalam bantuan beras yang ditawarkan oleh PM Sjahrir, menjadikan
pengiriman beras ke India disebut sebagai diplomasi beras.
Namun hubungan Indonesia dan india sempat renggang
pada tahun 1965,karna Presiden Suekarno pada saat itu lehih memihak
kepada Pakistan,pada saat terjadi perang India-Pakistan pada tahun 1965.
Alasan Sukarno berada di belakang Pakistan karena
sesama negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Pada masa revolusi
kemerdekaan, ratusan orang Pakistan yang tergabung di Divisi British
India sebagai pasukan Sekutu membelot dari kesatuannya dan enggan
berhadapan dengan kombatan Indonesia.
Alasan lain adalah kebijakan luar negeri India yang
membela Malaysia ketika Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia.
Hal ini karena India bagian dari Commonwealth atau negara-negara
persemakmuran Kerajaan Inggris.“Terlepas dari Inggris, Australia dan
Selandia Baru sebagai bagian Commonwealth menawarkan bantuan
material (dalam konfrontasi dengan Indonesia). India memberikan
dukungan moral secara terbuka,” tulis koran The Sydney Morning Herald,
24 November 1964.Hal itu juga yang disampaikan Sukarno ketika
menyatakan dukungannya kepada Panglima Angkatan Udara Pakistan
Marsekal Ashgar Khan. Ashgar Khan datang ke Jakarta pada 10
September 1965 dengan pesawat Boeing selepas kunjungannya ke Peking,
China. Dia berkonsultasi dengan Presiden Sukarno di Istana Negara
sekaligus menyampaikan surat dari Presiden Pakistan Ayub
Khan.“Kebutuhan mendesak Anda adalah kebutuhan mendesak kami
juga,” kata Sukarno setelah membaca surat itu sebagaimana dimuat dalam
memoar Ashgar Khan, The First Round. “Tapi ingat, bahwa kami juga
punya masalah –konflik kami dengan Malaysia (yang didukung India).”
Indonesia membantu Pakistan dengan menghibahkan
sejumlah pesawat tempur MiG-19 dari Angkatan Udara Republik
Indonesia (kini TNI AU), serta bantuan dua kapal patroli bersenjata misil
dan kapal selam ke Kepulauan Andaman yang saat itu diduduki
India.“Angkatan Laut Indonesia akan segera meluncurkan patroli dekat
pulau-pulau (Kepulauan Andaman) itu serta melakukan pengintaian udara
16
untuk melihat apa yang dilakukan pihak India di sana,” kata Menteri
Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Laksamana Raden
Eddy Martadinata.
Belum juga armada ALRI sampai ke Kepulauan Andaman
dan Nikobar, konflik India-Pakistan sudah keburu selesai. Mereka
gencatan senjata pada 23 September 1965. Tak lama kemudian di
Indonesia terjadi peristiwa 1 Oktober 1965 yang mengakhiri kekuasaan
Sukarno. Hubungan Indonesia dan India kembali pulih sebagaimana
ditegaskan Menteri Luar Negeri Adam Malik di hadapan DPR RI pada 5
Mei 1966 dan kunjungannya ke New Delhi pada September 1966.“Kita
jangan sampai lupa bahwa India adalah salah satu negara yang penting
dalam perpolitikan internasional, terutama di Asia Afrika dan politik
nonblok,” tutur Adam Malik dikutip buku Rediscovering Asia: Evolution
of India’s Look-East Policy.
Hubungan Indonesia dan Pakistan juga tetap terjaga. Kantor
Perwakilan Indonesia di Karachi yang sudah eksis sejak 1950
dipindahkan ke Islamabad untuk dijadikan Kedutaan Besar Republik
Indonesia pada 1967. Empat tahun berselang, bekas kantornya dijadikan
Konsulat Republik Indonesia.
Beragam kerja sama bilateral, regional hingga multilateral
terjalin di berbagai sektor. Kini, 67 tahun sudah Indonesia-Pakistan
melestarikan hubungan diplomatik dan untuk pertama kalinya pada 11
Juli 2017 digelar pertemuan perdana Forum Konsultasi Bilateral (FKB) di
Jakarta.

17
BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
India dalam PD2 memegang peranan yang
penting.Negara anak benua ini yang merupakan Jajahan Inggris,terdapat
industri-industri milik perusahaan Inggris,bahkan Nazi Jerman berusaha
menduduki India namun Gagal.Dan yang perlu kita ketahui bahwa
sebagian besar Tentara Inggris yang bertempur selama Perang Dunia 2
kebanyakan didatangkan dari wilayah India.Yang pada kala itu termaksud
kedalam wilayah India adalah:Pakistan,Nepal,Srilanka,Bangladesh.Tenta-
ra ini bertempur untuk Inggris dalam Perang Dunia 2.Para tentara ini juga
dikirim ke beberapa medan tempur yaitu:Eropa,Afrika utara,Timur
tengah dan juga wilayah Asia tenggara.Pasukan India juga pernah
dimanfaatkan Jepang dalam perang Asia Timur Raya.

18
Hubungan antara Indonesia dan India semapat sangat
mesra ketika kala itu,Sjahrir sebagai perdana mentri mengirimkan bala
bantuan beras ke India dengan menerobos blokade laut oleh
Belanda.India pun membalas dengan mengirimkan pakaian.Dan pada
tahun 1947 India mengakui kedaulatan Indonesia serta mengangkat isu
Agresi Militer Belanda ke kancah PBB.Namun hubungan kedua negara
sempat renggang pada tahun 1965 ketika Suekarno mengirim bala
bantuan bagi Pakistan untuk bertempur menghadapi India,namun belum
sampai bantuan Suekarno ke Pakistan kedua negara telah berdamai dan
Soekarno lengser karna peristiwa G30S PKI.

3.2Saran
Hendaklah kita mengambil pelajaran dari sejarah India
ini.Bahwa sesungguhnya penjajah hanya mengambil keuntungan semata
dari negeri yang ia jajah.tanpa memikirkan nasib rakyat negeri
terjajah,sehingga menyebabkan India pada kala itu mengalami kelaparan
yang luar biasa.
Dan kita juga harus mewaspadai segala macam penjajahan
baik secara ekonomi,kultural,teknologi.serta kita semua harus dapat
memahami bahwa jika semakin menggiurkan suatu wilayah atas apa yang
dimilikinya,pasti akan mengundang penjajah untuk bercokol disana.Baik
dalam cara dan metode yang berbeda.

19
Daftar Pustaka

Wikipedia.2019.India in World War


2.https://en.wikipedia.org/wiki/India_in_World_War_II.(30
Oktober 2019)

Hidayat,Rahmad,Arif.2013.Bantuan Beras ke India tahun


1946.Avatara. 1(2):80-82.

Sari,Nurlita,Rizqi.2015.Peran Abdul Kalam Azad Dalam


Menyatukan Umat Islam dan Umat Hindu di India
1912-1947.Hal 5-7.

Ramli,Hafiz.Jawaharlal Nehru:Sumbangan Sosial Perdana


Mentri India.Hal 3-4.

Munif,Achmad.2007.50 Tokoh Politik Legendaris


Dunia.Yogyakarta:Narasi.

Veronika,Yasinta.2018.Biografi Tokoh Dunia:Mahatma


Ghandi,Sang”Jiwa Agung” Pecinta
Damai.Jakarta:Kompas.com.

-Ulinnuha,Ahmad.2018.Diplomasi Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia(Studi Kasus:Peran Haji Agus Salim
Tahun 1945-1950).Skripsi.Yogyakarta:Universitas
Muhammaddiyah Yogyakarta.

20
Wirayudha,Randy.2015.Sjahrir Tembus Blokade Belanda
dengan Diplomasi
Beras.https://nasional.okezone.com/read/2015/05/17/337/1151
082/sjahrir-tembus-blokade-belanda-dengan-diplomasi-beras.

Wirayudha,Randy.2019.Alasan Indonesia Mendukung


PakistandaripadaIndia.https://historia.id/politik/articles/alasa
n-indonesia-mendukung-pakistan-daripada-india-P9ja5.

21

Anda mungkin juga menyukai