Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TIMUR TENGAH

Persaingan Pengaruh Barat di Timur Tengah

DOSEN PEMBIMBING:

Abdul Salam. S.ag M.Hum

Disusun Oleh Kelompok 5:

Iwa Salji Elbi Satria (17046068)

Norodom Rafi Ali (17046074)

Rahmatia Putri (17046074)

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,


atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Sejarah Timur Tengah.
Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk
memenuhi manajemen sumber daya manusia. Dengan ini penulis ucapkan
terimakasih kepada selaku dosen pembimbing mata kuliah Sejarah Timur Tengah.
Penulis ucapkan terimakasih juga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelsaian tugas ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi maupun pihak yang pembaca.

Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan tugas ini.Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada para pembaca tentang Kedatangan Bangsa Barat dan Pengaruhnya dalam
Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat Timur Tengah. Akhir kata penulis mohon
maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Padang, 2 April
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Melemahnya Kerajaan Ottoman bersamaan dengan bangkitnya eropa. Bangsa


eropa sangat berambisi untuk mempengaruhi kawasan-kawasan baru. Terutama
kawasan Timur Tengah, seakan bangsa eropa masih menyimpan dendam mereka
terhadap kekalahan Perang Salib. Sehingga dengan kontrol dari kerajaan yang sangat
lemah, dengan mudah pengaruh Eopa masuk ke Timur Tengah. Dikarenakan pusat
Kerajaan Ottoman sendiri mendapat tekanan dari berbagai pihak, satu demi persatu
wilayahnya diperebutkan oleh bangsa barat, diantaranya yang sangat dominan adalah
Inggris, Prancis, dan Italia. Hal ini berujung pada keikut sertaan Ottoman dalam
Perang Dunia I. Setelah perang usai pihak yang kalah harus manuruti pihak yang
menang.

Kerajaan Ottoman adalah pihak yang kalah, yang berakibat hilangnya seluruh
kawasan yang dulunya dikuasai. Dan runtuhnya Kerajaan Ottoman menjadi sebuah
negara kecil yang disebut Turki sekarang.Awal Mula Masuknya Pengaruh Barat.
Kawasan Asia Barat Daya pada abad ke-15 hingga abad ke-20 secara keseluruhan
dipengaruhi oleh Kerajaan Ottoman atau biasa dikenal juga dengan Kerajaan
Utsmani. Kerajaan ini berasal dari Turki, sehingga masuknya pengaruh barat ke
kawasan Asia Barat Daya atau Timur Tengah sangat erat kaitannya dengan kontrol
terhadap wilayah yang dipengaruhi oleh Ottoman

2. Rumusan Masalah
A. Bagaimanakah bentuk Pengaruh Persaingan Bangsa Barat di Timur
Tengah?
B. Bagaimanakah Dampak Kedatangan Bangsa Barat ke Timur Tengah?
3. Tujuan pembuatan makalah
A. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Persaingan Bangsa Barat di
Timur Tengah
B. Untuk mengetahui bagaimana Danpak Kedatangan Bangsa Barat di
Timur Tengah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persaingan Pengaruh Bangsa Barat di Timur Tengah

Pada masa Kekaisaran Ottoman, hampir seluruh kawasan Timur Tengah


mendapat pengaruh dari kerajaan ini. Namun dengan kekuasaan yang sangat besar
pada saat itu yang tidak didukung oleh sistem komunikasi yang baik untuk
menjalankan pemerintahan menjadi sebuah kendala, terlihat bahwa lemahnya sistem
kontrol terhadap wilayah-wilayah yang di pengaruhi. Melemahnya Kerajaan Ottoman
bersamaan dengan bangkitnya eropa. Bangsa eropa sangat berambisi untuk
mempengaruhi kawasan-kawasan baru. Terutama kawasan Timur Tengah, seakan
bangsa eropa masih menyimpan dendam mereka terhadap kekalahan Perang Salib.
Sehingga dengan kontrol dari kerajaan yang sangat lemah, dengan mudah pengaruh
Eopa masuk ke Timur Tengah.

Namun Kerajaan Ottoman berusaha membendung pengaruh yang dibawa oleh


barat. Dapat dikatakan kebijakan Ottoman tidak berhasil. Dikarenakan pusat Kerajaan
Ottoman sendiri mendapat tekanan dari berbagai pihak, satu demi persatu wilayahnya
diperebutkan oleh bangsa barat, diantaranya yang sangat dominan adalah Inggris,
Prancis, dan Italia. Hal ini berujung pada keikut sertaan Ottoman dalam Perang Dunia
I. Setelah perang usai pihak yang kalah harus manuruti pihak yang menang. Kerajaan
Ottoman adalah pihak yang kalah, yang berakibat hilangnya seluruh kawasan yang
dulunya dikuasai. Dan runtuhnya Kerajaan Ottoman menjadi sebuah negara kecil
yang disebut Turki sekarang.

Awal Mula Masuknya Pengaruh Barat. Kawasan Asia Barat Daya pada abad ke-
15 hingga abad ke-20 secara keseluruhan dipengaruhi oleh Kerajaan Ottoman atau
biasa dikenal juga dengan Kerajaan Utsmani. Kerajaan ini berasal dari Turki,
sehingga masuknya pengaruh barat ke kawasan Asia Barat Daya atau Timur Tengah
sangat erat kaitannya dengan kontrol terhadap wilayah yang dipengaruhi oleh
Ottoman. Kerajaan Ottoman memiliki wilayah yang sangat luas, bahkan para
sejarawan sepakat bahwa belum ada sebuah kerajaan di dunia ini yang menyamai
luasnya kekuasaan yang dimiliki oleh Ottoman, selain dari Uni Soviet.

Pada abad ke-17 secara bertahap kerajaan ini mengalami masa kemunduran, hal
ini di sebabkan oleh banyak faktor, namun ada beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi mundurnya Ottoman di antaranya :

1. Wilayah Ottoman Yang Luas

Dengan wilayah sangat luas yang dikuasai oleh Ottoman menjadi kendala
tersendiri, sebab pada saat itu sistem dan sarana yang digunakan untuk melakukan
kontrol terhadap wilayahnya sangat lemah. Sehingga memudahkan wilayah-
wilayahnya untuk mengalihkan pandangan dari Ottoman.

2. Raja Yang Lemah

Penerus tahta kerajaan yang lemah, yang tidak mampu memimpin wilayah yang
sangat luas. Bahkan di antara mereka sibuk dengan kehidupan dunia, yang sangat
bertentangan dengan Islam.

3. Masyarakat Heterogen

Kerajaan Ottoman didiami oleh berbagai bangsa dan agama sehingga sangat sulit
menyatukan seluruh golongan-golongan ini. Pertentangan sering sekali terjadi,
akibatnya menyalakan percikan-percikan api yang siap membakar segalanya.

4. Perebutan Kekuasaan Antara Mamluk dan Pasha

Kerajaan Mamluk merupakan dinasti terakhir yang berasal dari Arab dan
memimpin bangsa Arab. Namun setelah runtuhnya kerajaan itu maka tinggallah
para golongan pejabat-pejabat Mamluk yang mendukung kekuasaan Ottoman,
sedangkan Pasha adalah mereka para pejabat yang berasal dari Turki atau pada
saat itu Ottoman.
5. Pemberontakan di Berbagai Daerah

Pemberontakan yang dilakukan oleh golonga-golongann tertentu, ini dikarenakan


oleh ketidak puasan terhadap Ottoman dalam mengambil kebijakan. Ditambah
lagi para gebernur yang terdiri dari Pasha dan Mamluk saling berebut tampuk
kekuasaan, sehingga menyebabkan keadaan rakyat yang sangat menyengsarakan.

Dengan berbagai faktor kecil lainnya secara tidak langsung membuat wilayah
yang dipengaruhi oleh Ottoman bertindak secara kemauannya sendiri. Secara tidak
langsung maka memudahkan akses bangsa barat yang saat itu sedang bangkit, untuk
memasuki kawasan ini. Ditambah lagi dengan berbagai intervensi yang dilakukan
oleh berbagai bangsa barat terhadap Ottoman, mereka mempermasalahkan wilayah-
wilayah yang telah dikuasai oleh Ottoman, yang sangat menonjol adalah Rusia atau
Uni Soviet saat itu. Bangsa barat mendekte satu persatu wilayah yang dikuasai oleh
Ottoman.

Pada abad ke-18 Prancis, Inggris, Austria, dan terakhir Rusia mulai melebarkan
pengaruh mereka dan melirik wilayah-wilayah yang dikuasai “orang sakit” dari Eropa
ini. Kerajaan Ottoman terus tertekan dari luar dan dalam. Sehingga membuat kerajaan
ini semakin redup, dengan julukan “orang sakit”. Ottoman sangat sadar bahwa
mereka telah tertinggal jauh dengan barat, hal ini tampak saat kapal-kapal laut barat
berukuran lebih besar dan lebih cepat berbeda dengan kapal Ottoman yang masih
menggunakan kekuatan angin untuk berlayar.

Pengaruh Barat di Timur Tengah, dari sekian banyak wilayah yang dipengaruhi
oleh Kerajaan Ottoman, ada beberapa wilayah yang sangat dipengaruhi oleh Bangasa
Barat, terutama wilayah Timur Tengah.

1. Mesir

Pada 1789, Mesir mengalami serangan dari perancis yang dipimpin oleh
Napoleon Bonaparte yang bertujuan memutuskan jalur perdagangan dan komukasi
Inggris di kawasan timur. Penyerangan yang dilakukan oleh Napoleon seakan
menyadarkan bangsa barat bahwa kawasan Mesir secara khusus dan Timur Tengah
secara umum adalah wilayah yang sangat strategis. Namun kekuasaan Napoleon di
Mesir tidak lama, karena berhasil direbut kembali oleh Turki dengan Bantuan Inggris.
Seorang pemimpin perang pembebasan Mesir, Muhammad Ali yang lahir di
Macedonia. Atas jasanya Porte mengangkat dia sebagai gebernur. Muhammad Ali
melakukan berbagai pembaharuan di Mesir, di layak menyandang sebagai Bapak
Negara Mesir sekarang. Ali merombak segala bidang yang dianggap telah kolot atau
ketinggalan jaman, dimulai dari bidang pertanian, perekonomian, militer, dan
membangun lembaga-lembaga pendidikan.

Meskipin ia sendiri seorang yang buta huruf, tetapi ia menjadi pelindung dan
penyokong dunia pendidikan ia memulai pembentukan departemen pendidikan,
membuat sebuah lembaga pendidikan, membangun sekolah teknik mesin (1816), dan
sekolah kedoteran pertama. Banyak para pengajar yang didatangkan oleh Ali
terutama dari Inggris, Italia, dan Prancis. Namun yang sangat berperan adalah
Perancis, sangat banyak para peserta didik dikirim untuk belajar ke negara-negara
barat. Setelah ditinggalkan oleh Muhammad Ali, kepemimpina diteruskan oleh
anaknya Thusun. Sebelumnya Porte talah menetapkan bahwa Ali menjadi raja
otonom yang tampuk kekuasaan diwarisi secara garis keturunan. Di bawah pimpinan
Thusun dan penerusnya, Mesir terus di hantui oleh pengaruh barat. Yang nantinya
akan membuat Mesir sebagai tempat transit perdagangan dunia dengan pembangunan
Terusan Suez.

2. Suriah dan Lebanon

Wilayah suriah setelah berhasil ditaklukkan oleh Ottoman, dipimpin oleh orang-
orang Mamluk, selanjutnya dipimpin oleh Pasha-pasha Ottoman. perbutan yang
terjadi untuk menduduki tampuk kekuasaan menyebabkan terbentuknya pemerintahan
yang kotor dan politik yang dijalankan hanya mengarah kepada kepentingan pribadi.
Untuk mengukuhkan kedudukan mereka, maka para pejabat bekerja sama dengan
orang-orang Eropa. Bahkan orang Eropa pun diperlakukan sebagai millet, serta
mendapatkan hak-hak istimewa berupa anugerah kapitulasi. Bangsa Venesia adalah
kelompok pertama yang mendapatkan kapitulasi. Pada 1521, Sulayman
menandatangani perjanjian dengan mereka terdiri atas tiga puluh pasal.

14 tahun kemudian Prancis menerima kapitulasi mereka, sedangkan Inggris


mendapatkannya pada 1580. Keadaan ekonomi yang sangat buruk terhadap negeri
Syam, menandakan ketidakmampuan Ottoman dalam menjalankan pemerintahan.
Ditambah lagi dengan keadaan penguasa yang hanya memikirkan keuntungan bagi
kelompoknya membuat rakyat jatuh miskin, bahkan populasi di Palestina menurun
drastis. Namun keadaan berubah ketika bangsa Eropa menemui jalur perdagangan
baru, membuat Suriah menjadi rute perdagangan dunia, terutama setelah dibukanya
Terusan Suez di Mesir pada masa Ismail, dan membuat Suriah menjadi penghubung
daratan ke Persia dan India, menyadari hal ini, bangsa Eropa segera membuat koloni-
koloni kecil untuk berdagang.

Dengan kapitulasi yang telah didapatkan mereka mulai melakukan perdagangan.


Setelah perjanjian di tahun 1740, antara Raja Mahmud I dan Louis XV, yang
menyepakati bahwa seluruh umat Kristen yang berkunjung ke wilayah Ottoman
berada di bawaah perlindungan Prancis. Tidak lama kemudian Prancis mendirikan
berbagai perusahaan di Suriah yang disusul oleh Inggris. Dan sejak saat itulah
melainya datang misionaris-misionaris yang menyebarkan ajaran ke tanah Syam.
Sementara di Lebanon, setelah penaklukan yang dilakukan oleh Ottoman, maka
diangkatlah seorang Mamluk yaitu Fakhr al-Din. Dia diberikan kekuasaan otonom
penuh oleh Porte. Penguasa Turki sejak awal menyadari bahwa Libanon, dengan
orang-orang pegunungannya dari kelompok Drusis dan Maronis yang keras, harus
diperlakukan lebih lembut dibanding Suriah.

Namun pemimpin mereka Fakhr al-Din memberontak, ia mulai mengadakan


persekutuan dengan Italia, dan wilayah-wilayah lain. Ditandatanganinya perjanjian
kerja sam dalam bidang militer secara rahasia dengan pangeran Ferdinand dari
Tuscany, bertujuan untuk menyerang Ottoman. tidak lama kemudian sepasukan
Ottoman dikirim untuk membasminya. Dia selamat karena lari ke Italia, saat ia
kembali ke Lebanon Fakhr al-Din diakui kembali sebagai penguasa oleh Porte. Lalu
dia melakukan pembaharuan di wilayahnya. Pada abad ke-18 tampak sangat jelas
kemunduran dari Kerajaan Utsmani, ini membuat para gebernur tidak tinggal diam,
terutama di negeri Syam. Mereka segera ingin melepaskan diri atas dorongan dari
bangsa Eropa yang sedang mengganggu kekuasaan Ottoman.

3. Irak

Negeri ini dikalahkan oleh Ottoman dengan susuh payah, terutama pada saat itu
berkembangnya penduduk Syiah, menyebabkan komunikasi tersendat. Selama lebih
sepuluh tahun Irak di kuasai oleh Kerajaan Safawiyah. Ottoman menganggap
Safawiyah sebagai sekutunya, namun Safawiyah di bawah Ismail melakukan
hubungan dengan Kekaisaran Rusi untuk melawan Turki. Perang Ottoman-Safawiyah
telah mengahncurkan berbagai aspek kehidupan. Di samping itu Inggris telah
membuka matanya bahwaa Irak adalah kawasan yang sangat trategis sebagi jalur
penghubung perdagangannya, dan ditambah lagi penemuan minyak di wilayah
tersebut.Perang Crimea, yaitu antara Prancis, Inggris, dan Ottoman (sekutu) melawan
Kekaisaran Rusia, yang dimenangkan oleh sekutu. Membuat Ottoman berkuasa
penuh atas Irak, Perang Crimea (1853-1856), Konstatinopel berusaha keras untuk
mempertegas kekuasaannya dan menyimpan satu unit pasukan yang cukup kuat di
Baghdad.

4. Iran

Iran adalah negara di timur tengah yang kaya akan sda mineralnya, iran mennjadi
incara dunia barat , Terdapat beberapa perbedaan antara Iran sebelum Revolusi.
Namun secara garis besar salah satu perbedaan mencolok antara Iran pra dan pasca
revolusi adalah kebijakan luar negeri dan diplomasinya terhadap negara-negara super
power seperti Amerika Serikat, Inggris dan Rusia yang memiliki pengaruh besar
terhadap kebijakan luar negeri Iran terutama mengenai cadangan minyak dan gas
yang dimiliki oleh Iran disamping juga kebijakan Iran terhadap dunia Islam. Inggris
dan Rusia (Uni Soviet) bahkan sudah terlebih dahulu mencengkeram kekayaan Iran
dengan kekuatan militer dan politiknya. Uni Soviet menguasai minyak Iran di bagian
Utara Barat Iran sedangkan Inggris menguasai minyak Iran di Khuzestan yang
terkenal dengan ladang minyak Iran. Soviet sendiri mulai menduduki Iran untuk
mengamankan minyak Iran pada tanggal 25 Agustus sampai dengan 17 September
1941. Sedangkan Inggris mulai menguasai Iran di mulai dari pelabuhan Abadan
sebuah tempat instalasi minyak Iran yang terletak di Kota Khuzestan. Selama perang
dunia kedua, dengan semakin kuatnya pengaruh Inggris dan Uni Soviet di beberapa
kota pusat instalasi minyak Iran, akhirnya Shah Pahlevi mulai mendekati Amerika
Serikat yang pada saat itu dipandang oleh dunia Internasional sebagai salah satu
negara kuat di dunia. Pada gilirannya, hubungan antara Iran dengan Amerika Serikat
semakin baik ditandai dengan ditanda tanganinya kerjasama Iran dan Amerika Serikat
dalam membuat program pengembangan nuklir pada tahun 1950-an sebagai bagian
dari program Atom untuk program perdamaian. Dari sinilah Iran mulai
mengembangkan nuklirnya. Inggris dan Uni Soviet yang telah lama bercokol ditanah
Persia dan perlahan-lahan mulai merenggut kedaulatan Iran membuat Ahmad Shah
Qajar penguasa terakhir dinasti Qajar dianggap oleh kalangan masyarakat Iran tidak
mampu menghentikan Inggris dan Uni Soviet dalam merampas kedaulatannya.
Puncaknya, pada tanggal 12 Desember 1925 Majelis nasional menurunkan Ahmad
Qajar dari singgasana kekuasaan dan mengangkat Reza Pahlevi sebagai penguasa
baru dinegeri Persia.13 Pada tahun 1935, Reza Pahlevi mengumumkan kepada
kedutaan-kedutaan asing yang ada dipersia untuk menyebut Persia Kuno dengan
nama baru, yaitu Iran

5. Semenanjung Arab

Wilayah semenanjung Arab termasuk kawasan yang sangat dihormati oleh


Ottoman sehingga tidak begitu banyak pengaruh Ottoman yang dapat diungkapkan.
Dan dengan mudahnya mereka melakukan kontak dengan barat terutama Inggris.
Terdapat beberapa kerajaan kecil yang berdiri sendiri dengan beberapa wilayah
perwalian. Semakin nyatanya pengaruh Inggris di Semenanjung Arab yang meliputi
Arab Saudi, Oman, Bahrain, Kuwait, Qatar hari ini dengan ditandatanganinya
Perjanjian Umum.

Setelah satu periode perselisihan dengan Perusahaan India Timur, para Syekh ini
menandatangani perjanjian umum dngan pemerintahan Inggris pada 1820
menetapkan perdamaian, jaminan keamanan dari gangguan perompak, dan
menghapus perdagangan budak. Hubungan Qatar dengan pemerintahan Inggris sama
dengan hubungan wilayah kekuasaan para syekh dengan daerah selatan, serta diatur
oleh perjanjian yang ditandatangani pada 1916. Pemaparan di atas menjadikan bukti
bahwa sangat kentalnya pengaruh barat, terutama dalam bidang politik. Wilayah
Semenanjung Arab tergolong ke dalam wilayah yang sangat tertinggal sebelum
masuknya pengaruh barat.

5. Peran Yahudi

Peran Yahudi dalam memasukkan pengaruh barat ke Timur Tengah di mulai


ketika mereka mulai memikirkan sebah tanah yang bisa mereka tempati, dan jauh dari
mara bahaya yang menimpa mereka. Sejarah Yahudi mengungkapkan bahwa di mana
pun mereka berada, mereka tidak pernah aman kecuali di saat mereka berada di
bawah kekuasaan Islam. Sejak keruntuhan Andalusia di Spanyol maka seluruh
Yahudi dibasmi bagi mereka yang menolak ajaran Kristen, dan terus menyebar ke
seluruh kawasan Eropa. Hanya Kerajaan Ottoman yang bersedia menampung mereka.
Namun kebaikan Ottoman kepada mereka tidak membuat mereka puas. Setelah
negara-negar Eropa sadar bahwa untuk memperkuat pengaruh mereka di Timur
Tengah, harus diutus sebuah perwakilan yang permanen di sana.

Hal ini bersamaan dengan pemikiran Yahudi yang sedang mencari tanah untuk
mereka tempati. Mereka menuntut wilayah Palestina yang dulunya dianggap sebagai
tanah yang dijanjikan untuk mereka. Negara-negara barat sangat mendukung hal ini
karena sesuai dengan kepentingan mereka untuk masa yang akan datang. Munculnya
seorang yang dianggap sebagai pahlawan tanpa jasanya Yahudi, Theodor Hertzel.
Muncul berbagai dorongan dari negara-negara barat yang mendukung gagasan
Hertzel yaitu memulangkan Yahudi ke tanah yang dijanjikan. Hertzel melakukan
kampanye-kampanye guna menyebarkan ideologi Zionis, dan berbagai usaha yang
dilakukan untuk membuju Sultan Abdul Hamid II untuk memberikan atau menjual
tanah Palestina kepada Yahudi agar mereka bisa menempatinya.

Namun Hertzel tidak berhasil setelah mendengar jawaban sultan. Aku tidak
sampai hati menjual negara, satu jengkal tanah sekalipun, Negara ini bukan milikku,
tetapi rakyatku, rakyatku berhasil membangun imperium ini setelah mereka
mengorbankan darah mereka. Dan kami tidak akan membiarkan seorang pun
merebutnya dari tangan kami. Karena itu, biarlah orang-orang Yahudi menyimpan
uang mereka. Dengan usaha Hertzel ini, membuat pengaruh barat terus mengalir ke
kawasan Timur Tengah. Hal ini masih sangat nyata sampai sekarang, sepertinya
Yahudi menjadi pion penting bagi barat terutama Amerika untuk mngontrol kawasan
Timur Tengah dengan perantara Yahudi di sana.

British mandate adalah kelas a liga bangsa-bangsa untuk pemerintahan inggris


atas wilayah palestina dan transyordania, yang keduanya telah kebobolan oleh
kekaisaran ottoman, berikut perang dunia I. The balfour declaration rumah nasional
bagi orang-orang yahudi itu akan didirikan di palestina dan Arab emirate terpisah
dengan didirikanya di yordan: kebijakan-kebijakn ini dimulai diberlakukan tidak lama
setelah penugasan awal mandat pada april 1920. Mandat ini secara resmi berlaku
anatara 29 september 1923 dan 15 mei 1948.

Dokumen tersebut didasarkan pada prinsip yang terkandung dalam pasal 22


konvenan liga bangsa-bangsa tanggal 28 juni 1919 dan dewan tertingi resolusi san
remo sekutu sekutu atas revolusi 25 april 1920. Tujuan sistem kelas a mandatnya
adalah untuk mengelola bagian-bagian dari kekaisaran ottoma yang sudah tidak ada,
yang telah mengendalikan timur tengah sejak abad 16 sampai mereka mampu berdiri
sendiri.
C. Dampak Penjajahan Bangsa Barat atas Timur Tengah
1. Bidang Politik
Penjajahan itu menyebabkan kehancuran politik bangsa yang dijajahnya.
Politik kapitalisme membuat bangsa yang dijajah mempunyai watak ingin mengeruk
keuntungan tanpa menghiraukan penderitaan orang lain, rakyat kecil jadi tertindas.
Paham komunisme yang menumbuhkan sikap yangg menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan hingga merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta
umat Islam.
2. Bidang Ekonomi
Dengan berkembangnya sistem kapitalisme, kemiskinan akan terus
bertambah. Kesengsaraan Umat Islam akan makin parah.

 Sistem kapitalisme ini akan menimbulkan eksploitasi sumber daya alam dan
sumber daya manusia secara besar-besaran.

3. Sosial Pendidikan
Penjajah senantiasa membuat jurang pemisah antara kaum bangsawan
dengan rakyat kecil, sehingga diantara mereka tidak ada persatuan.

 Kaum agamis tidak diperbolehkan berpolitik. Penjajah khawatir jika ada


orang-orang Islam menggerakkan organisasi untuk kemajuan umatnya.
Rakyat kecil tidak diberi hak untuk sekolah, yang boleh sekolah hanya anak-
anak pejabat saja.

4. Bidang Budaya
Budaya yang disebarkan penjajah dapat merusak agama yang dimiliki
bangsa yang dijajahnya; seperti minum arak, berjudi, pergaulan bebas dan budaya
negatif lainnya yang disebarkan.

 Pelajar jauh dari agama, mereka dijauhkan dari agama


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa Kekaisaran Ottoman, hampir seluruh kawasan Timur Tengah


mendapat pengaruh dari kerajaan ini. Namun dengan kekuasaan yang sangat besar
pada saat itu yang tidak didukung oleh sistem komunikasi yang baik untuk
menjalankan pemerintahan menjadi sebuah kendala, terlihat bahwa lemahnya sistem
kontrol terhadap wilayah-wilayah yang di pengaruhi. Melemahnya Kerajaan Ottoman
bersamaan dengan bangkitnya eropa. Bangsa eropa sangat berambisi untuk
mempengaruhi kawasan-kawasan baru. Terutama kawasan Timur Tengah, seakan
bangsa eropa masih menyimpan dendam mereka terhadap kekalahan Perang Salib.
Sehingga dengan kontrol dari kerajaan yang sangat lemah, dengan mudah pengaruh
Eopa masuk ke Timur Tengah .

Sehingga padaAwal Mula Masuknya Pengaruh Barat. Kawasan Asia Barat


Daya pada abad ke-15 hingga abad ke-20 secara keseluruhan dipengaruhi oleh
Kerajaan Ottoman atau biasa dikenal juga dengan Kerajaan Utsmani. Kerajaan ini
berasal dari Turki, sehingga masuknya pengaruh barat ke kawasan Asia Barat Daya
atau Timur Tengah sangat erat kaitannya dengan kontrol terhadap wilayah yang
dipengaruhi oleh Ottoman. Kerajaan Ottoman memiliki wilayah yang sangat luas,
bahkan para sejarawan sepakat bahwa belum ada sebuah kerajaan di dunia ini yang
menyamai luasnya kekuasaan yang dimiliki oleh Ottoman, selain dari Uni Soviet.
DAFTAR PUSTAKA

Hittin, K. Philip. (2010). History Of The Arab. Cet. I. Diterjemahkan Oleh:


Yasin,R cecep Lukman. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta

Amstrong, Karen. (2010). Perang Suci, Cet VII. Oleh Dermawan Hikmah.
Jakarta.

Agha, Mahir Ahmad. (2005). Risalah Pergerakan Muslim Ihwanul Muslimin.


Oleh Matta, Anis, dkk. Jakarta Press

Anda mungkin juga menyukai