BARAT
Edisi Revisi
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
1. Historiografii I. Judul
907.2
HISTORIOGRAFI
BARAT
Edisi Revisi
Diterbitkan oleh
CV. Satya Historika
JLn. Tentram 23 Telp. (022) 2034641
Bandung
v
Isi buku mencakup uraian tentang riwayat
singkat sejarawan, karya-karya yang ditulisnya,
dan pemikiran si pengarang yang erat kaitannya
dengan latar belakang sosio-budaya tempat di
mana ia hidup atau jiwa zaman (Zeitgeist)-nya.
Historiografi Barat ini meliputi sejarawan-
sejarawan di negara-negara Eropa dan Amerika.
Khusus untuk Eropa diambil sejak periode
Yunani-Romawi Kuno, sedangkan untuk Amerika,
hanya diambil periode modern, karena memang
sejarah Barat berkembang di sana sejalan dengan
perkembangan di Eropa yang sudah memasuki
periode tersebut
Bahan-bahan untuk penulisan buku ini
diambil dari beberapa textbook berbahasa
Inggris. Yang utama adalah dari buku Historians
at Work yang disunting oleh Peter Gay dan Gerald
J. Cavanaugh yang diterbitkan pada tahun 1972,
ditambah buku A History of Hsitorical Writing,
yang ditulis oleh Harry Elmer Barnes dan
diterbitkan pertamakali tahun 1937 serta dicetak
ulang pada tahun 1962, dan 1963. Bahan-bahan
dari sumber ini dilengkapi dengan data dari
International Encyclopedia of the Social Sciences
dan Encyclopedia Americana. Foto ataupun
gambar pengarang diperoleh dari sumber
mutakhir yaitu situs-situs internet. Bila foto
sejarawannya tidak diperoleh, maka diambil foto
atau gambar buku yang ditulisnya atau gambar
yang ada kaitan dengan kehidupan pengarang
tersebut. Foto atau gambar ini disertakan dalam
buku, bukan sekedar untuk hiasan, tetapi untuk
menambah gambaran tentang jiwa zaman
(zeitgeist) kapan si pengarang itu hidup.
vi
Penulis mengucapkan terima kasih yang
tulus kepada ananda Anjani Dyah Paramita yang
telah membantu tanpa kenal lelah, begadang
untuk menjelajahi internet dalam rangka
mencari data dan gambar, melakukan pe-
nyuntingan, dan menata lay-out buku ini. Ucapan
terima kasih yang tulus juga untuk ananda Amelia
Justina di Singapura, yang telah membantu untuk
mempermudah penjelajahan internet.
Tak ada gading yang tak retak, demikian
kata pepatah, yang cocok untuk buku ini. Oleh
karena mendesaknya kebutuhan penerbitan buku
ini, maka tak pelak lagi masih banyak kekurangan
di sana-sini. Penulis terbuka untuk segala saran
dan kritik untuk perbaikan buku ini. Semoga
bermanfaat.
vii
KATA PENGANTAR
EDISI REVISI
Buku ini merupakan revisi dari buku
berjudul Historiografi Barat ; Dari Herodotus
hingga James Harvey Robinson yang telah diter-
bitkan pada tahun 2000 lalu.
Revisi berupa penjudulan isi buku di atas
menjadi Bagian Pertama tanpa mengalami
perubahan atau penambahan teks. Jadi, tetap
berisi riwayat hidup dan karya-karya para seja-
rawan Barat mulai dari Herodotus hingga James
Harvey Robinson. Selanjutnya, ada penambahan
beberapa bab yang berisi perkembangan pemi-
kiran tentang historiografi yang terjadi di Eropa,
khu-susnya di Jerman dan Perancis pada abad ke-
20, tanpa menguraikan riwayat hidup para tokoh.
Penambahan yang diberi judul Bagian Kedua ini
bahan-bahan sepenuhnya diambil dari buku karya
Georg G Iggers, yang ber-judul Historiography in
the Twentieth Cen-tury; From Scientific Objec-
tivity to the Postmodern Challenge yang diterbit-
kan pada tahun 1997.
viii
Semoga adanya revisi ini memberikan
tambahan pengetahuan para mahasiswa dan
pembaca umumnya.
ix
DATAR ISI
BAGIAN PERTAMA
Pendahuluan ................................. 1
Herodotus ( c.490 S.M. - c.430 S.M.) …….. 13
Thucydides (c.456 S.M. – 404 S.M.) ……….. 21
Polybius (c.198 S.M. – c. 125 S.M.) ………... 25
Titus Livius (Livy) (c.59 S.M. – 17 A.D.) …. 31
Julius Caesar (c.101 S.M. – 44. S.M.) ……… 37
Augustine (354 – 430) …………………………….. 43
Orosius (c. 380 – c.420) ……………………….... 49
Otto of Freising (c.1113 – 1158) …………….. 55
Niccolo Machiavelli (1469 -1527) …………… 61
Jean Mabillon (1623 – 1707) …………………… 67
David Hume (1711 – 1776) ……………………… 73
x
Voltaire (1694 – 1778) ……………………………. 79
Edward Gibbon (1737 – 1794) ………………… 87
Leopold von Rangke (1795 – 1886) ………… 93
March Bloch (1886 – 1944) …………………….. 97
Henri Pirenne (1863 – 1935) …………………… 102
James Harvey Robinson (1863 – 1936) …… 105
BAGIAN KEDUA
Historisme Klasik sebagai Model
Disiplin Sejarah ............................... 111
Krisis Historisme Klasik ..................... 119
Sejarah Sosial dan Ekonomi
di Jerman ...................................... 127
Mazhab Annales di Perancis ................ 133
Teori Kritis dan Sejarah Sosial
di Jerman ..................................... 145
Penutup ........................................ 161
xi
BAGIAN PERTAMA
Historiografi Barat
PENDAHULUAN
1
Historiografi Barat
2
Historiografi Barat
3
Historiografi Barat
Konsep Waktu
Profesor James T. Shotwell dan Prof.
Hutton Webster telah membuktikan bahwa
penentuan kalender pada awalnya bukanlah
ditentukan manusia tetapi “ditentukan Tuhan”.
Pendapat ini didasarkan kenyataan bahwa me-
tode penentuan waktu pada awalnya muncul
untuk menentukan hari-hari tabu atau hari-hari
suci yang dipercayai memiliki signifikansi agama.
Dengan kata lain, konsep waktu diciptakan dari
kesadaran pengulangan-pengulangan alam yang
kemudian dilanjutkan dengan perhitungan-
perhitungan matematis. Kalender yang semula
dipergunakan hanya untuk kepentingan keaga-
maan kemudian dipergunakan untuk penentuan
peristiwa-peristiwa historis sekular (Barnes,
1963: 12).
Kalender yang paling sederhana dan sa-
ngat primitif adalah kalender yang didasarkan
atas peredaran bulan (lunar calendar). Satu
bulan dihitung 29½ hari dan satu tahun dihitung
354 hari. Tahun matahari (solar calendar) di-
pergunakan oleh orang-orang Mesir dan Mexico,
yang kemudian dijadikan kalender moderen.
Penduduk di Lembah Nil yang hidup dari per-
tanian dan menyembah Dewa Matahari lebih
mementingkan kedudukan matahari daripada
bulan. Tidak mengherankan bila kalender ma-
tahari sudah dikenal orang Mesir sejak tahun
4236 S.M. Dalam penanggalan ini satu tahun
dihitung 365 hari, satu bulan dihitung 30 hari.
Orang Sumeria dan Yahudi menambahkan dengan
menghitung satu minggu sama dengan 7 hari.
4
Historiografi Barat
5
Historiografi Barat
6
Historiografi Barat
7
Historiografi Barat
Awal Historiografi
Secara etimologis, istilah historiografi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “historia” yang
berarti “penyelidikan tentang gejala alam fisik”
dan “grafien” yang berarti “gambaran”, “lu-
kisan”, “tulisan”, atau “uraian”. Istilah “histo-
ria” sudah dikenal sejak beberapa abad sebelum
Masehi. Misalnya saja, Hecataeus (lahir sekitar
tahun 550 S.M.) menggunakan kata tersebut
8
Historiografi Barat
9
Historiografi Barat
10
Historiografi Barat
11
Historiografi Barat
12
Historiografi Barat
HERODOTUS
( c. 490 S.M. - c.430 S.M.)
13
Historiografi Barat
14
Historiografi Barat
15
Historiografi Barat
16
Historiografi Barat
17
Historiografi Barat
18
Historiografi Barat
19
Historiografi Barat
20
Historiografi Barat
THUCYDIDES
(c. 456 S.M. – 404 S.M.)
21
Historiografi Barat
22
Historiografi Barat
23
Historiografi Barat
24
Historiografi Barat
POLYBIUS
(c. 198 S.M. – c. 125 S.M.)
25
Historiografi Barat
26
Historiografi Barat
27
Historiografi Barat
28
Historiografi Barat
29
Historiografi Barat
30
Historiografi Barat
31
32
Historiografi Barat
33
Historiografi Barat
34
Historiografi Barat
35
Historiografi Barat
36
Historiografi Barat
JULIUS CAESAR
( c.101 S.M. – 44. S.M.)
37
Historiografi Barat
38
Historiografi Barat
Gracchi
39
Historiografi Barat
40
Historiografi Barat
Senat
41
Historiografi Barat
42
Historiografi Barat
AUGUSTINE
(354 – 430)
43
Historiografi Barat
44
Historiografi Barat
45
Historiografi Barat
46
Historiografi Barat
47
Historiografi Barat
48
Historiografi Barat
OROSIUS
( c. 380 – c. 420)
49
Historiografi Barat
50
Historiografi Barat
51
Historiografi Barat
52
Historiografi Barat
53
Historiografi Barat
54
Historiografi Barat
OTTO OF FREISING
(c. 1113 – 1158)
55
Historiografi Barat
56
Historiografi Barat
57
Historiografi Barat
58
Historiografi Barat
59
Historiografi Barat
60
Historiografi Barat
NICCOLO MACHIAVELLI
(1469-1527)
61
Historiografi Barat
62
Historiografi Barat
63
Historiografi Barat
64
Historiografi Barat
65
Historiografi Barat
66
Historiografi Barat
JEAN MABILLON
(1623-1707)
67
Historiografi Barat
68
Historiografi Barat
69
Historiografi Barat
70
Historiografi Barat
71
Historiografi Barat
72
Historiografi Barat
DAVID HUME
(1711-1776)
73
Historiografi Barat
David Hume
74
Historiografi Barat
75
Historiografi Barat
76
Historiografi Barat
77
Historiografi Barat
78
Historiografi Barat
VOLTAIRE
(1694-1778)
79
Historiografi Barat
Voltaire
80
Historiografi Barat
81
Historiografi Barat
Penjara Bastille
82
Historiografi Barat
83
Historiografi Barat
84
Historiografi Barat
85
Historiografi Barat
86
Historiografi Barat
EDWARD GIBBON
( 1737 – 1794).
87
Historiografi Barat
Edward Gibbon
88
Historiografi Barat
89
Historiografi Barat
90
Historiografi Barat
91
Historiografi Barat
92
Historiografi Barat
93
Historiografi Barat
94
Historiografi Barat
95
Historiografi Barat
96
Historiografi Barat
MARC BLOCH
(1886-1944)
97
Historiografi Barat
Marc Bloch
98
Historiografi Barat
99
Historiografi Barat
100
Historiografi Barat
101
Historiografi Barat
HENRI PIRENNE
(1863-1935)
102
Historiografi Barat
103
Historiografi Barat
104
Historiografi Barat
105
Historiografi Barat
106
Historiografi Barat
107
Historiografi Barat
108
Historiografi Barat
BAGIAN KEDUA
109
Historiografi Barat
110
Historiografi Barat
HISTORISME KLASIK
SEBAGAI MODEL DISIPLIN
SEJARAH
111
Historiografi Barat
112
Historiografi Barat
113
Historiografi Barat
114
Historiografi Barat
115
Historiografi Barat
116
Historiografi Barat
117
Historiografi Barat
118
Historiografi Barat
KRISIS
HISTORISME KLASIK
119
Historiografi Barat
120
Historiografi Barat
121
Historiografi Barat
122
Historiografi Barat
123
Historiografi Barat
124
Historiografi Barat
125
Historiografi Barat
126
Historiografi Barat
127
Historiografi Barat
128
Historiografi Barat
129
Historiografi Barat
130
Historiografi Barat
131
Historiografi Barat
132
Historiografi Barat
MAZHAB ANNALES
DI PERANCIS
133
Historiografi Barat
134
Historiografi Barat
135
Historiografi Barat
136
Historiografi Barat
137
Historiografi Barat
138
Historiografi Barat
139
Historiografi Barat
140
Historiografi Barat
141
Historiografi Barat
142
Historiografi Barat
143
Historiografi Barat
144
Historiografi Barat
145
Historiografi Barat
146
Historiografi Barat
147
Historiografi Barat
148
Historiografi Barat
149
Historiografi Barat
150
Historiografi Barat
151
Historiografi Barat
152
Historiografi Barat
153
Historiografi Barat
154
Historiografi Barat
155
Historiografi Barat
156
Historiografi Barat
157
Historiografi Barat
158
Historiografi Barat
159
Historiografi Barat
160
Historiografi Barat
PENUTUP
Dengan membaca uraian dalam buku
Georg G. Iggers yang dikemukakan dalam bab-bab
di atas, kita semakin dapat memahami per-
nyataan Sartono Kartodirdjo, bahwa sepanjang
perkembangan historiografi di Barat, telah terjadi
beberapa kali “ledakan” . Pertama, adalah ketika
Jean Mabillon memperkenalkan cara atau metode
kritik teks dalam bukunya yang berjudul On
Diplomatics (1675). (lihat: Gay & Wexler, 1972).
Dengan metode ini dapat ditentukan otentisitas
sebuah sumber sejarah. Munculnya metode ini
tidak lain merupakan reaksi atas penulisan
sejarah konvensional yang tidak memperhatikan
otentisitas sumber-sumber yang dipergunakan,
terutama untuk sejarah abad pertengahan yang
mengandalkan otoritas sumber-sumber gereja.
Kedua, adalah ketika muncul gagasan Leopold von
Ranke, tentang keharusan menulis sejarah
sebagaimana peristiwanya itu terjadi. (Barnes;
1962; Ankersmith, 1987) Itu berarti suatu lonca-
tan besar, karena unsur-unsur mitis ataupun
unsur-unsur yang irasional harus dihapuskan dari
161
Historiografi Barat
162
Historiografi Barat
163
Historiografi Barat
164
Historiografi Barat
DAFTAR PUSTAKA
165
Historiografi Barat
166
Historiografi Barat
167
Historiografi Barat