Sejarah Australia
Oleh Kelompok 8 :
Karmila (3101417018)
PENDIDIKAN SEJARAH
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancer tanpa danya
suatu halangan yang berarti, tak lupa sholawat serta salam kita panjatkan kepada nabi
Muhammand SAW semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya . Makalah ini berjudul
“lahirnya Negara Commonwealth Australia” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Australia. Tugas ini bertujuan untuk memahami dan meninjau secara lebih mendalam
tentang proses terbentuknya persemakmuran Australia yang kemudian disebut sebagai
Commonwealth of Australia.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini yang jauh dari kata
sempurna karena kesempurnaan semata-mata hanya milik Allah SWT. Penulis mengakui
bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
menerima kritik dan saran atas makalah ini.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Australia pada mulanya dikenal dengan nama Terra Australia Incognita atau daratan
selatan yang belum dikenal. Istilah ini pertama kali diungkapkan oleh seorang ilmuwan
bernama Ptolemy tahun 1598 Cornelius Wytfliet. Australia adalah satu-satunya benua yang
hanya terdiri dari satu bangsa. Sebagai daratan terbesar keenam di seluruh dunia, australia
justru menjadi daratan dengan kepadatan penduduk paling rendah. Benua Australia terdiri dari
plato rendah sehingga Australia menjadi benua paling datar di dunia.
Saat ini Australia terbagi menjadi enam negara bagian dan dua wilayah teritorial. Enam
koloni meliputi : New South Wales, Queensland, Australia Selatan, Victoria, Australia Barat,
dan Tasmania. Dua wilayah teritorial meliputi : Northen Territory Dan Australian Capital
Territory.
Commonwealth of Australia atau yang sering dikenal dengan nama Australia adalah sebuah
benua dengan luas 7,74 juta kilometer persegi, yang terdiri dari satu negara serta merupakan
pulau terbesar dan sekaligus benua terkecil didunia. Benua Australia pertama kali ditemukan
oleh para pelaut Eropa yang dipimpin oleh James Cookpada abad ke-18, para pendatang yang
mayoritas berasal dari Inggris dan Irlandia ini membentuk koloni-koloni ditengah penduduk
asli Aborigin dibenua Australia (Adi, 2007 : 70-74).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana tinjauan singkat lahirnya Australia hingga menjadi negara Commonwealth?
2. Bagaimana perjalanan Australia menuju federasi ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui tinjauan singkat lahirnya Australia menjadi negara Commonwealth.
3
2. Ingin mengetahui perjalanan Australia menuju federasi.
D. Manfaat Penulisan
1. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
tinjauan singkat lahirnya Australia menjadi negara Commonwealth.
2. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang sejarah bagaimana
perjalanan Australia menuju federasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1850-an struktur masyarakat New South Wales terdiri dari 3 kelompok yaitu
kelompok elite, golongan kaum buruh radikal, dan kelompok pedagang dan manufaktur yang
semuanya mengingkan berbagai macam perubahan baik hukum,peningkatan upah, maupun
penghentian pengiriman narapidan dari Inggris. Dalam sejarah, koloni-koloni Inggris di
Australia tercatat bahwa pada 1850 pemerintah inggris mengeluarkan satu undang-undang
yaitu Australia Colonies Government Act (undang-undang tentang pemerintahan koloni-
koloni di Australia). Dalam undang-undang itu antara lain ditetapkan bahwa “tiap-tiap koloni
berhak menyusun sistem pemerintahan sesuai dengan kemauan masing-masing, kemudian
menyampaikannya kepada parlemen inggris untuk diundangkan”(Siboro, 1996 : 124). Ini
berarti pemerintah inggris menawarkan kepada koloni-koloninya di Australia untuk menyusun
pemerintahan sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya masing-masing, namun tetap sebagai
status koloni inggris.
Sisi lain ketentuan yang terkandung dalam undang-undang ini ialah bahwa masing-masing
koloni diberi kesempatan mengatur diri sendiri tanpa memikirkan hubungannya dengan koloni
lain di Australia. Jika pemikiran dan sikap seperti ini sejak tahun 1850-an dianut oleh masing-
masing koloni tersebut, maka secara tidak sengaja undang-undang yang dikeluarkan
pemerintah inggris pada tahun 1850 itulah yang mendorong koloni-koloninya di Australia
berkembang kea rah kehidupan yang terpisah satu dari yang lainnya.
Dilihat dari sisi keutuhan Australia, kebijakan pemerintah inggris sebagaimana tertuang
dalam Australia Colonies Government Act 1850 yang membagi Australia menjadi enam koloni
5
itu, oleh Manning Clark (1986) disebut sebagai “historical accident”. Selama kira-kira
setengah abad mereka hidup sendiri-sendiri secara terpisah.
Pada awalnya keasyikan mengurus diri sendiri tanpa memikirkan hubungan dengan koloni
atau koloni-koloni lain itu menyebabkan masing-masing koloni tidak merasakan dan belum
mampu memperkirakan berbagai ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh suasana dan
perkembangan yang terpecah-pecah tersebut. Ketidaknyamanan itu bisa saja bersumber dari
kesulitan menyelenggarakan perdagangan antar koloni, kesulitan menciptakan ketentuan yang
seragam tentang imigrasi( terutama imigrasi yang berasal dari Asia), hal-hal yang berkaitan
dengan surat-surat pos, pembangunan dan pemeliharaan mercusuar, dan yang paling penting
adalah kekhawatiran akan kemungkinan adanya kekuatan asing-diluar inggris yang berminat
juga membuka pemukiman di Australia. Namun dalam dua decade terakhir abad ke 19 terutama
decade terakhir timbullah pemikirandan upaya-upaya untuk mempersatukan koloni-koloni itu
kembali.
Para politisi di berbagai koloni rupanya tergerak oleh ide-ide yang disampaikan oleh Henry
Parkes, negarawan dari New South Wales, berkaitan dengan pembentukan federasi Australia
itu. Dalam pidatonya yang menggemparkan di Tenterfield, sebuah kota di perbaasan New
South Wales dengan Queensland, Henry parkes mengingatkan orang-orang Australia akan
bahaya-bahaya, yang bisa timbul baik dalam maupun dari luar dengan terpecah-pecahnya
Australia. Dengan gayanya yang tendensius, Premier New South Wales itu menyatakan bahwa
sudah waktunya untuk membentuk parlemen Australia dan pemerintah Australia. Gagasan
Henry parkes inilah rupanya yang mendorong kepala-kepala pemerintahan dari seluruh koloni
mengadakan pertemuan di Melbourn pada tahun 1890. “dalam pertemuan ini mereka
memutuskan untuk mengadakan konvensi federal Australia, yang untuk pertama kalinya
diadakan di Sydney pada tahun 1891.”(Siboro,1996:139).
Untuk konvensi federal Australia yang pertama ini, disetujui juga bahwa parlemen koloni
masing-masing mengirirmkan utusan sebanyak tujuh orang termasuk selandia baru (new
Zealand). Konvensi iini mengemban tugas untuk menyusun system pemerintahan atau
konstitusi Australia, kemudian menyampaikannya kepada setiap koloni untuk mendapatkan
pengesahan tugasnya. Akan tetapi ketika hasil konvensi ini disampaikan kepada parlemen
dimasing-masing koloni, mulailah timbulhal-hal yang menyebabkan rakyat yang sungguh-
sungguh menghendaki segeradiadakan federasi menuduh para politisi bekerja dengan lamban.
6
wales sebagai koloni tertua seharusnya menjadi pelopor. Akibat semua ini, pengesahan
konstitusi yang dihasilkan konvensi pertama ini ditangguhkan.
Penundaan ini menyebabkan rakyat memandang para politisi bekerja lamban. Melihat
kecenderungan seperti itu, rakyat mulai ikut bergerak. Diberbagai koloni pun kemudian
terbentuk liga federal. Mereka melakukan konferensi-konferensi raksasa tanpa meminta
perhatianpara politisi. Gerakan rakyat ini didukung oleh Australian Native Association (ANA),
yaitu organisasi orang-orang yang dilahirkan diaustralia. Seorang anggota terkemuka liga
federal yang berasal dari bendigo, Dr. John Quick, dengan bersemangat juga mengusulkan agar
konsep(draft) konstitusi yang baru ini sebaiknya diputuskan oleh rakyat secara langsung, bukan
oleh parlemen setiap koloni.
Dalam konferensi di Corowa pada tahun 1895, John Quick diterima sebagi rencana baru
melkasanakan kampanye. Secara garis besar, ide Quick yang dijadikan sebagai pedoman itu
adalah sebagai berikut:
Konvensi federal kedua yang diselenggarakan pada tahun 1897-1898 dihadiri oleh
wakil-wakil dari koloni-koloni yang ada. Berkaitan dengan penyelenggaraan konvensi
kedua ini, perlu diketahui hal-hal berikut ini:
7
Ketika konvensi federal kedua ini berlangsung, para peserta konvensi paling tidak telah
mempunyai gambaran tentang dua sistem federasi yang relative berbeda, yaitu sistem
pemerintahan kanada dan amerika serikat,tidak mustahil kedua sistem pemerintahan
tersebut mereka jadikan sebagai bahan pemikiran untuk menetapkansistem pemerintahan
yang menempatkan pemerintahan federal lebih dominan dengan cara menyebutkan secara
tegas kekuasaan-kekuasaan tertentu yang menjadi hak pemerintah Negara bagian dan
sisanya diserahkan kepada pemerintah pusat.
Konvensi federal kedua tidak memilih salah satu system, kanada atau amerika serikat,
namun menggabungkannya secara serasi sesuai dengan kepentingan mereka pada waktu
itu.dalam konstitusi yang disetujui dalam konvensi federal kedua ini, kekuasaan yang
diberikan kepada pemerintah federaldisebutkan secara tegas, lalu sisanya menjadi hak
Negara bagian. Konvensi kedua ini juga berhasil menetapkan nama fedrasi yang akan
dibentuk yaitu Commonwealth of Australia.
Referendum pertama dilaksanakan pada tahun 1898 di empat koloni, yaitu Australia
selatan, new south wales, dan Victoria. Queensland dan Australia barat menangguhkan
pelaksanaan referendum. Hasil referendum memperlihatkan bahwa di seluruh koloni yang
menyelenggarakannya, mayoritas menyetujui kontitusi yang dihasilkan oleh konvensi
kedua tersebut, namun suara yang setuju di new south wales belum mencapai jumlah yang
ditetapkan. Perbandingan suara yang setuju dengan yang tidak setuju adalah 71.595
berbanding 66.228. new south wales rupanya menghendaki beberapa amandemen termasuk
tentang tempat kedudukan pemerintah federal. Dengan demikian berdasarkan referendum
pertama ini konstitusi belum dapat disetujui secara bulat.
Hasil referendum di empat koloni tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
8
Referendum kedua dilaksanakan pada tahun 1899. Quensland juga ikut
melaksanakannya sehingga hanya Australia barat saja yang masih menunda
pelaksanaannya. Hasil referendum ini memperlihatkan bahwa semua koloni menyetujui
konstitusi federasi, dan jumlah yang ditetapkan; jumlah yang ditargetkan adalah 80.000
sedangkan dalam referendum kedua ini tercatat 107.420 yang setuju. Dengan demikian
naskah konstitusi yang menetapkan penggabungan koloni itu dalam suatu federasi yang
bernama Commonwealth of Australia , telah memenuhi syarat untuk disampaikan kepada
pemerintah inggris untuk diundangkan/disahkan.
Pada tahun 1899, diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni menyelenggarakan
referendum dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Perlu dicatat bahwa dalam referendum kedua ini, rakyat yang ikut member suaranya kurang
dari 60% dari rakyat yang sesungguhnya memenuhi syarat.
Tanpa menunggu Australia Barat, kelima koloni itu mengirimkan naskah konstitusi
tersebut kepada pemerintah inggris untuk diundangkan sesuai dengan prosedur yang beraku
pada waktu itu. Selanjutnya pemerintah inggris mengeluarkan undang-undang yang
mengesahkan konstitusi ntersebut. “undang-undang dimana termuat konstitusi Australia
disahkan parlemen inggris pada bulan juli 1900, namun konstitusi australia itu sendiri baru
berlaku tanggal 1 janauri 1901”(rivai, 1994: 13). Dengan demikian commonwealth Australia
siap untuk berdiri.sementara itu Australia barat pun menyelenggarakan referendum dengan
hasil 44.800 suara yang setuju bergabung ke dalam federasi dan 19.691 menolak.
Dari kutipan berita yang tercantum dalam commonwealth of Australia Gazette ini dapat
Anda ketahui bahwa:
9
3. Proklamasi pembentukan commonwealth of Australia dinynatakan oleh ratu Victoria
pada tanggal 17september 1900.
4. Commonwealth of Australia ditetapkan berdiri sejak tanggal 1 januari 1901.
1. Munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah Pasifik, seperti Jerman dan Perancis yang
dianggap sebagai ancaman bagi semua koloni, sehingga mereka perlu bersatu menghadapinya.
2. Keinginan mereka bersama untuk menjaga agar benua itu hanya diisi oleh orang-orang kulit
putih, mendorong hasrat untuk menciptakan ketentuan yang seragam tentang imigrasi orang-
orang kulit berwarna, terutama Cina ke negeri itu.
4. Keinginan trade union akan adanya ketentuan yang seragam tentang ketenagakerjaan di
seluruh koloni.
5. Perkembangan ala-alat komunikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan suratpos dan
telegaf.
6. Aspek militer dalam pertahanan dan keamanan yang menuntut adanya satu komando, satu
front, bila koloni-koloni itu benar-benar diserang musuh.
7. Kebanggaan untuk disebut orang Australia daripada sebagai orang Victoria, orang Tasmania,
atau sebutan daerah lainnya.
Untuk pertumbuhan dan perkembangan ide persatuan diperlukan waktu. Ide ini tidak
tumbuh oleh suatu undang-undang. Pengalaman mereka dalam perjalanan itulah yang
mengajarkan mereka untuk menyadari betapa besar kerugian yang harus mereka tanggung
dalam perpecahan itu. Mereka mulai menyadari bahwa persatuan jauh lebih memperkuat
mereka menghadapi segala sesuatu daripada menghadapi sendiri. Munculnya kekuatan Eropa
di wilayah Pasifik, yaitu Jerman di Irian Timur laut, kepulauan Marshal, Solomon, dan
Mariana, serta Perancis di New Hebrides, dirasakan sebagai ancaman bersama. Secara fisik
memang harus diakuai bahwa ancaman langsung terhadap koloni-koloni di Australia pada
waktu itu tidak ada.
Tahun 1880-an, industri di Sydney dan Melbourne mulai mencari pasar diluar batas-
batas wilayahnya. Industri penghasil makanan di Sydney memerlukan perluasan pemasaran di
Melbourne, akan tetapi jalan untuk itu terhalang oleh ketentuan tentang tariff di Victoria.
Sebaliknya industri di Melbourne khususnya yang memproduksi makanan dan tekstil,
memerlukan pasar di Sydney dan Adelaide, akan tetapi terpaksa dijual dengan harga tinggi di
Sydney karena mahalnya ongkos jasa transportasi; demikian juga di Adelaide yang dikenai bea
mahal oleh pemerintah Australia Selatan.
10
Dorongan untuk bersatu itu datang juga dari organisasi para pekerja Australia yang
disebut Trade Union. Berbagai Trade Union di koloni yang berbeda itu menghendaki adanya
keseragaman aksi terhadap tenaga kerja Cina, jumlah jam kerja per hari, serta perlindungan
atas hak-hak mereka. Untuk mewujudkan keinginannya itu, mereka mengadakan Intercolonial
Congress yang diadakan khusus untuk Trade Union.
11
Perjalanan Australia menjadi federasi melalui berbagai tahapan sebagai berikut :
1846
Ungkapan pertama kali tentang perlunya pembentukan suatu wewenang federal untuk
memerintah Australia dicatat oleh Gubernur Fitzroy di New South Wales.
1863
Enam koloni yang ada di Australia yaitu : New South Wales, Queensland, Australia
Selatan, Victoria, Australia Barat, Tasmania. Keenam koloni tersebut berkumpul bersama
untuk membahas isu-isu yang menjadi keprihatinan bersama. Sampai 40 tahun setelah itu,
seluruhnya dilaksanakan 83 konferensi antar-koloni.
1871
Terbentuknya Asosiasi Penduduk Asli Negara Asutralia atau yang lebih dikenal ANA,
sebagai gerakan rakyat kelahiran Australia, orang putih dan, kemudian, Liga Federasi
Australasia terbentuk untuk mendukung satu kesatuan Australia.
1883
Dewan Federal Australisasi suatu dewan yang menolak bergabung dan kemajuan kecil
tercapai menuju Federasi.
1889
Perdana Menteri New South Wales Sir Henry Parkes, membuat seruan kepada koloni-
koloni terpisah di Australia agar "bersatu dan menciptakan pemerintahan nasional yang besar
untuk Australia. Parkes dikenal sebagai "Bapak Federasi" namun ia meninggal sebelum
mimpinya terwujud.
1890
Konferensi Australasi di Melbourne, Para delegasi setuju menyelenggarakan Konvensi
Konstitusi untuk membahas dan merancang konstitusi sebuah sistem pemerintahan federal.
1891
Konvensi Nasional Australasi di Sydney, Para delegasi setuju menyepakati nama
"Persemakmuran Australia" dan rancangan konstitusi dicatatkan - namun tidak memiliki status
hukum. Gerakan menuju Federasi digagalkan oleh kurangnya proses legislatif serta
keprihatinan koloni-koloni akan status mereka sendiri dan otonominya dalam suatu federasi.
1893
Konferensi Corowa merupakan Konvensi rakyat pertama - diselenggarakan oleh Liga
Federasi Australasia yang berusaha membuka kebuntuan mengenai Federasi dengan cara
menyetujui langkah-langkah pemilihan delegasi ke konvensi konstitusi nasional.
1895
Dalam suatu pertemuan di Hobart, mayoritas Menteri Besar negara bagian menyetujui
susunan rancangan yang membuka jalan bagi delegasi-delegasi setiap koloni yang akan dipilih
untuk menghadiri konvensi konstitusi nasional.
1897
Pemilihan diselenggarakan di koloni-koloni untuk memilih delegasi ke Sidang Konstitusi
Australiasia. Delegasi-delegasi bertemu tahun 1897 di Adelaide dan kemudian di Sydney
sebelum mereka menyetujui sebuah konstitusi federal yang akan diajukan kepada rakyat
Australia melalui referendum.
1898
12
Upaya pertama Delegasi-delegasi bertemu untuk pertemuan babak ketiga di Melbourne dan
merevisi rancangan konstitusi sekali lagi. Referendum dilaksanakan, Tasmania, Australia
Selatan dan Victoria memberi suara "Ya" tetapi New South Wales tidak berhasil menarik
jumlah minimum yang cukup dalam pemberian suara "Ya" dan rancangan konstitusi itu tidak
dilanjutkan.
1899
Upaya kedua Para Menteri Besar negara-negara bagian mengadakan pertemuan rahasia dan
setuju untuk mengubah rancangan Konstitusi Federal, guna disesuaikan dengan apa yang
menjadi keprihatinan Queensland dan New South Wales menyangkut hal tersebut. Semua
koloni (kecuali Australia Barat) mendukung rancangan konstitusi tersebut dan sepakat
mendukung pemberlakuannya di Parlemen Inggris.
1900
Inggris setuju Sejumlah delegasi Australia bertolak ke London untuk merundingkan
pelulusan rancangan Konstitusi Federal dari Parlemen Inggris dan menyaksikan Ratu Victoria
menandatangani pemberian Izin Kerajaan. Tiga bulan kemudian Australia Barat menyatakan
setuju untuk bergabung dengan Federasi Negara Bagian Australia dan hal tersebut ditambahkan
ke dokumen-dokumen Izin Kerajaan.
1 Januari 1910
Lord Hopetoun, Gubernur Jenderal Pertama Australia, memproklamasikan
Persemakmuran Australia dalam suatu upacara di Centennial Park, Sydney, di hadapan sekitar
500.000 orang. Sir Edmun Barton disumpah sebagaiPerdana Menteri pertama Australia.
9 Mei 1910
Duke of York yang kemudian menjadi George V membuka parlemen federal untuk yang
pertama di Gedung Exhibition, Melbourne. Parlemen federal ini bersidang di Melbourne
hingga 1927 hingga ibukota dipindahkan ke Canberra.
3 September 1910
Pengibaran bendera baru Australia dikibarkan pertama kali. Sebelum pengibaran bendera
berlangsung diadakan kompetisi dimana ada sebanyak 32.000 rancangan bendera Australia
yang ikut serta dalam kompetisi internasional ini.
Federalisme di Australia tidak hanya menjadi refleksi bentuk institusi pemerintahannya
saja, namun juga perilaku penduduknya, dimana warga Australia lebih sering mengidentifikasi
mereka sebagai warga negara bagian tertentu dibanding hanya sekedar warga negara Australia.
Di Australia federalisme menyebabkan pemerintahan ada beberapa tingkat. Ada tiga tingkatan
pemerintah yaitu pemerintah nasional atau federal, pemerintah di negara bagian atau wilayah
teritori dan pemeritah lokal.
Adanya power separation dan power division di federalisme Australia antara pemerintah
pusat dan pemerintah negara bagian dimana tiap layer pemerintahan memiliki fungsi dan
perannya masing-masing yang sudah diatur dalam konstitusi. Pemerintah pusat dan pemerintah
negara bagian sama-sama memiliki powernya masing-masing. Pemerintahan federal di
Australia berfungsi untuk memastikan tidak ada kekuasaan yang tunggal, sehingga power itu
dipecah ke unit-unit lain dan tidak terkumpul di pusat. Kekuasaan yang dimiliki pemerintah
pusat lebih ke hubungan luar negeri dan pengaturan secara nasional sedangkan pemerintah
negara bagian memiliki power dalam meregulasi secara langsung warganya. Walaupun
13
keberadaan sistem federal di Australia tidak selalu berjalan mulus namun pemerintahan ini
terbukti cukup efektif. Hingga saat ini pemerintahan federal masih tetap berlangsung dan belum
pernah berubah, serta pemerintahan Australia dapat dikatakan berjalan dinamis tanpa adanya
masalah siginifikan yang mengganggu keberlangsungan negara Australia itu sendiri.
Federalisme tetap bertahan di Australia sampai saat ini dan dianggap paling tepat, namun ada
beberapa kelemahan dalam sistem ini. Ada lima kelemahan sistem federal yang juga menjadi
kritik bagi pemerintah, yaitu:
1. Sentralisasi
2. Inefisiensi dan duplikasi
3. Terlalu banyak tingkatan pemerintahan
4. Blame game
5. Permasalahan tanggung jawab pemerintah
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika Australian Colonies Government Act dikeluarkan oleh pemerintah Inggris, di
Australia sudah berdiri koloni-koloni yang terpisah-pisah, yakni New South Wales sebagai
koloni yang tertua, Tasmania yang sejak tahun 1825 dipisahkan dari New South Wales,
Australia Barat yang berdiri tahun 1829 namun karna berbagai masalah tumbuh dan
berkembang dengan sangat lambat, serta Australia Selatan yang berdiri tahun 1836 berdasarkan
teori kolonisasi yang rasional Victoria dipisahkan dari New South Wales sejak 1850,
Queensland memisahkan diri dari NewSouth wales pada 1859, maka jumlah koloni yang
masing-masing berdiri sendiri bertambah menjadi enam.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang berjudul lahirnya Negara Commonwealth Australia ini
penulis sudah berusaha membuat sebaik mungkin, namun tentunya penulis masih banyak
memiliki kekurangan yang tidak disadari. Oleh karenanya disini penulis mengharap agar
pembaca dalam hal ini Bapak/Ibu dosen dapat membimbing kekurangan-kekurangan tersebut,
Penulis mengharap kritik dan saran yang dapat membangun demi kesmpurnaan makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Suryo Nugroho, Arifin, dkk. 2017. Sejarah Australia-Oceania. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wartasejarah.blogspot.com/2016/lahirnya-commonwealth-of-australia.html?m=1
16