Dosen Pengampuh: Ika Rahmatika Chalimi, M.Pd Mata Kuliah: Sejarah Australia dan Oceania
Disusun Oleh: Sri Maharani F1231201005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2021 AUSTRALIA MENUJU PEMERINTAHAN DEMOKRASI ➢ Proses Pembentukan Politik Australia Tahun 1788: ada pemerintahan dalam bentuk koloni inggris ada disatu tempat yaitu Syned, tahun 1851: ditemukan tambang emas, kemudian dibentuklah koloni-koloni ditempat lain, seperti Tasmania, New South Wales, Pada awalnya terpisah, meskipun di bawah Inggris, tahun 1850-an, dengan membesarnya jumlah penduduk atau koloni untuk memenuhi proses pembuatan keputusan. Tahun 1890-an ada gagasan untuk membentuk pemerintahan federasi, menimbulkan pro dan kontra karena masing-masing daerah tidak mempunyai kemampuan dalam bidang sumber daya manusia, New South Wales. Alasan utama pembentukan federasi: adanya ancaman dari daerah sekitar Australia, ancaman datang dari sekitar Pasifik dan dari Asia. Ancaman-ancaman yang ada di Australia tersebut yang menyebabkan federasi kuat. Tahun 1901: federasi tersebut, memilih Alfred Deakin sebagai menjadi bapak Australia. Pembentukan federasi tersebut, diikuti dengan pembentukan sistem pemerintahan demokrasi parlementer Australia. Federasi tersebut disebut "The Commonwealth of Australia". Mengapa parlementer? Karena mengambil sistem dari Inggris. Australia menganut sistem federasi sedangkan Inggris adalah negara kesatuan makanya Australia menganut sistem dari i as untuk federasinya sehingga sistem pemerintahan Inggris dicampur dengan sistem pemerintahan AS. ➢ Struktur Pemerintahan Saat ini Australia merupakan Negara persemakmuran yang terdiri dari: a. 1 (satu) pemerintah Federal b. 6 (Enam) negara bagian 1. New South Wales (NSW) – Sydney 801.600 2. Victoria (VIC) - Melbourne 227.600 3. Queensland (QLD) - Brisbane 1.727.200 4. Australia Barat (WA) -Perth 2.525.500 5. Australia Selatan (SA) - Adelaide 984.000 6. Tasmania Selatan (TAS) -Hobart 67.8000 c. 3 (tiga) territory atau wilayah khusus 1. Australian Capitol Territory daerah khusus ibukota Canberra dan Jervis Bay 2. Northem Territoty ibukota Darwin d. 7 (tujuh) external Terrirtory: 1. Pulau Norfolk 2. Kepulauan Laut Coral 3. Kepulauan Cocos 4. Pulau Christmas 5. Kepulauan Ashmore dan Cartier dilautan Indonesia 6. Pulau Heard dan kepulauan Mc. Donald di sub Antartika 7. Antartika Australia Negara bagian mempunyai kebebasan penuh dalam mengurus pemerintahan local. Territory juga selfgovernment, tetapi ada beberapa kebijakan yang tetap dipegang oleh pemerintahan federal Aiustralia. External Territory sepenuhnya dibawah peraturan pemerintahan eksekusif di negara bagian disebut primer,sedang pada territory disebut Chier Minister. ➢ DINAMIKA POLITIK AUSTRALIA Kehidupan Politik Australia bersifat kompetitif, konfrontatif, dan penuh pertentangan dalam gayanya, pragmatis dalam perumusan ide ide dan kebijakan dalam partisipasi. Proses politik dijalankan dalam kerangka kelembagaan yang diwarisi dari Inggris dan dipinjam dari Amerika serikat. Sistem politik Australia dapat digolongkan sebagai sistem politik Barat, parlementer dan demokratis, kehidupan politik di parlemen didominasi oleh persaingan antara dua partai politik utama. Kehidupan politik ostralia telah menghasilkan ciri-ciri khusus, yang didasarkan sebagian atas percampuran antara lembaga-lembaga dan tradisi Inggris (dimana pemerintahan bertanggung jawab kepada parlemen) dengan struktur federal yang diilhami oleh Amerika serikat, di mana negara-negara bagian tetap memiliki otonomi secara konstitusional dan pada tingkat federal. Diwakili oleh sebuah majelis tinggi yang dipilih secara langsung (senar). Melalui dua warisan politik ini, muncullah dua sistem pengaturan konstitusional, yaitu; 1. Australia seperti AS mempunyai konstitusi tertulis yang antara lain kekuasaan antara pemerintahan federal dan pemerintahan negara dan fungsi-fungsi serta kekuasaan beberapa lembaga penting. 2. Seperti Inggris, praktik-praktik politik Australia sangat dipengaruhi oleh konvensi yang walaupun tidak merupakan bagian dari konstitusi, diterima pada umumnya oleh para politisi. Pada waktu krisis konstitusi tahun 1975, kedua sistem pengaturan tersebut tidak selamanya serasi. Contoh: menurut konstitusi, gubernur jenderal mempunyai kekuasaan eksklusif yang besar sebagai kepala negara dan merupakan wakil dan pejabat yang ditunjuk oleh monarki Inggris, namun dengan mengabaikan krisis tahun 1975, sebagian besar orang Australia menganggap bahwa gubernur jenderal sebagai seorang kepala negara simbolis, seperti halnya seorang raja konstitusional, presiden India, presiden Jerman Barat dan presiden Singapura, yang diangkat berdasarkan saran PM. Kesimpulan sementara: orang-orang Australia cenderung melihat proses politik dengan sikap penuh curiga yang mendekati sinisme. Para pemimpin Australia jarang yang dihormati ataupun disenangi bahkan juga oleh para pendukung partai mereka sendiri. ➢ DEMOKRASI PARLEMENTER Australia mempunyai sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Sistem ini merupakan gabungan dari model pemerintahan parlementer yang diwarisinya dari Inggris dan model pemerintahan federal yang di contohnya dari Amerika serikat. Para pendiri pemerintahan Australia mengambil sistem parlementer Inggris, karena pada saat pembentukan Australia, sistem pembentukan Australia, sistem pemerintahan itulah yang paling mereka kenal dan selama itu telah dilaksanakan di 6 wilayah permukiman. Namun demikian sistem pemerintahan Inggris tidak bisa dicontoh Australia secara persis, karena Inggris adalah negara kesatuan, sedang Australia adalah negara federal. Karena itu mereka kemudian juga mencontoh sistem pemerintahan Amerika. Selain itu bentuk konstitusi Inggris tidak tertulis dan bersifat amat fleksibel, sehingga mempunyai banyak kelemahan. Konstitusi Inggris hanya merupakan kumpulan dari undang-undang parlemen yang menjadi kebiasaan konvensi umum yang di keramatkan. Menyadari akan kelemahan sistem perundang-undangan Inggris, Makkah perancang konstitusi Australia sepakat untuk membuat konstitusi yang tertulis. Tetapi karena mayoritas penduduk Australia berasal dari Inggris, maka praktik-praktik politik Australia sangat dipengaruhi oleh konvensi, ya meskipun secara resmi tidak termuat dalam konstitusi, telah diterima oleh para politisi. Bagian Australia yang penting ialah merancang sistem pemerintahan yang benar-benar bertanggung jawab. (Responsible government) terhadap rakyat. Responsible Government a) Sistem Politik Australia Sistem pemerintahan Australia didasarkan pada tradisi demokrasi liberal, termasuk didalamnya toleransi beragama, dan kebebasan mengeluarkan pendapat termasuk didalamnya toleransi beragama, dan kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat. Bentuk dan pelaksanaannya mencerminkan model pemerintahan Inggris dan Amerika namun tetap khas Australia. Persemakmuran Australia didirikan pada 1 Januari 1901, yang disebut juga hari federasi- ketika 6 batas koloni Inggris, sekarang adalah ke enam negara bagian Australia setuju untuk berserikat. Konstitusi Australia, yang pertama kali berlaku pada 1 Januari 1901, meletakkan dasar-dasar sistem pemerintahan Australia. b) Konstitusi Konstitusi Australia menetapkan peraturan dan tanggung jawab pemerintahan serta menjabarkan wewenang dari ketiga cabang pemerintahan legislatif, eksklusif dan yudikatif. Badan legislatif berisi parlemenn yakni badan yang mempunyai wewenang legislatif untuk membuat undang-undang. Badan eksekutif melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif, sementara badan yudikatif memastikan berfungsinya pengadilan, dan pengangkatan serta pemberhentian hakim. Fungsi pengadilan ialah menafsirkan semua hukum, termasuk diantaranya konstitusi Australia, dan menegakkan supremasi hukum. Konstitusi hanya boleh diubah melalui jajak pendapat. c) Monarki Konstitusional Australia Australia dikenal sebagai negara monarki konstitusional. Ini beraeri Australia adalah negara Yang mempunyai raja atau ratu sebagai kepala negara yang kewenangannya diberikan oleh konstitusional/UUD. Kepala negara Australia ialah ratu Elizabeth II. Meskipun ia juga adalah ratu Inggris, jabatan ini sedikit terpisah, baik dalam hukum maupun praktik pemerintahan konstitusional. Dalam kenyataannya, ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam sistem politik Australia dan hanya berfungsi sebagai simbol atau tokoh. Di Australia, ratu secara resmi diwakili oleh seorang gubernur jenderal yang diangkat oleh ratu atas usulan perdana menteri Australia. Ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam tugas keseharian gubernur jenderal. d) Gubenur Jendral dan Gubenur/kepala Negara Bagian Meski diakui Gumbenur jenderal adalah wakil ratu Inggris di Australia, posisinya tidak harus mengikuti arahan, pengawasan ataupun hak veto dari ratu dan pemerintahan Inggris. Dalam UUD atau konstitusi wewenang dan tugas gubernur jenderal termasuk memanggil, menghentikan sidang badan pembuat undang-undang, yang membubarkan parlemen, menyetujui rancangan peraturan, mengangkat menteri, menetapkan departemen-departemen dalam pemerintahan, serta mengangkat hakim. Namun, berdasarkan konvensi, gubernur jenderal bahannya bertindak atas permintaan para menteri dalam hampir semua permasalahan. Figur yang diangkat untuk posisi gubernur jenderal dipilih berdasarkan pertimbangan pemerintah. Kenang gubernur negara bagian melaksanakan peran yang sama di daerah mereka masing-masing. KESIMPULAN Sistem pemerintahan Australia Sistem pemerintahan Australia dibangun di atas tradisi demokrasi liberal. Berdasarkan nilainilai toleransi beragama, kebebasan berbicara dan berserikat, dan supremasi hukum, lembaga-lembaga Australia dan praktik-praktik pemerintahannya mencerminkan model Inggris dan Amerika Utara. Pada saat yang sama, mereka khas Australia. Pemerintah yang bertanggungjawab Salah satu demokrasi yang tertua dan lestari di dunia, Persemakmuran Australia didirikan pada 1901 ketika bekas koloni Inggris ini kini enam negara bagian sepakat untuk menjadi federasi. Praktik dan prinsip demokrasi yang membentuk parlemen kolonial pra-federasi (seperti satu orang, satu suara dan hak pilih wanita) diberlakukan oleh pemerintah federal Australia yang pertama. Koloni Australia mewarisi tradisi pemilu dari Inggris yang mencakup hak pilih terbatas dan pemungutan suara umum dan ganda. Pelanggaran seperti suap dan intimidasi pemilih mendorong perubahan pemilihan umum. Australia mempelopori reformasi yang menopang praktik pemilu demokrasi modern. Pada 1855, Victoria memperkenalkan pemilihan umum secara rahasia, yang menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai pemilu Australia. Pada 1856, Australia Selatan menghapuskan persyaratan profesional dan harta serta memberi hak pilih kepada seluruh pria dewasa, kemudian pada 1892 memberi wanita dewasa hak pilih. Pada dasawarsa 1890an kolonikoloni tersebut memberlakukan prinsip satu suara per orang, menghentikan praktik pemungutan suara ganda. Pemerintah Australia didasarkan pada parlemen yang dipilih secara populer dengan dua majelis: Dewan Perwakilan dan Senat. Para menteri yang diangkat dari kedua majelis ini menjalankan fungsi eksekutif, dan keputusan kebijakan dibuat dalam rapat-rapat Kabinet. Selain pengumuman keputusan, diskusi Kabinet tidak disebarluaskan. Para menteri terikat oleh prinsip solidaritas Kabinet, yang sangat mencerminkan model Inggris yakni Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen. Walaupun Australia adalah bangsa yang merdeka, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan Ratu Australia. Ratu menunjuk Gubernur Jenderal (atas saran dari Pemerintah Australia terpilih) untuk mewakilinya. Gubernur Jenderal memiliki kekuasaan yang luas, tetapi berdasarkan konvensi hanya bertindak atas saran para menteri dalam hampir semua urusan. UUD tertulis Seperti Amerika Serikat namun berbeda dengan Inggris, Australia memiliki undangundang dasar tertulis. UUD Australia merumuskan tanggung jawab pemerintah federal, yang mencakup hubungan luar negeri, perdagangan, pertahanan dan imigrasi. Pemerintah negara bagian dan teritori bertanggungjawab atas semua urusan yang tidak dilimpahkan kepada Persemakmuran, dan mereka juga mematuhi prinsip pemerintah yang bertanggungjawab. Di negara bagian, Ratu diwakili oleh seorang Gubernur untuk setiap negara bagian.