Anda di halaman 1dari 6

Commonwealth of Australia

Commonwealth atau persemakmuran merupakan istilah yang berasal dari abad kelima belas
(dari bahasa Inggris commonwealth) yang secara harfiah berarti untuk kebaikan atau
kemakmuran bersama. Persemakmuran pada mulanya berarti sebuah negara yang dipimpin
untuk kemakmuran bersama dan bukan hanya untuk kemakmuran beberapa orang dari kelas
tertentu saja. Pada zaman sekarang istilah ini lebih bermakna umum yang kurang lebih artinya
komunitas politik. Macam komunitas yang dimaksud dapat bermacam-macam, bisa berarti:

•Sebuah negara yang didirikan berdasar undang-undang untuk kebaikan rakyat;


•Sebuah federasi negara-negara;
•Sebuah komunitas negara-negara mandiri;
•Sebuah negara republik; atau
•Sebuah negara monarki konstitusional yang demokratis.

Persemakmuran Australia adalah gabungan bekas koloni Inggris di benua Australia dan
berkumpul membentuk persemakmuran bersama dengan negara-negara bekas jajahan Inggris.
Sistem pemerintahan monarki konstitusional dan mempunyai sistem pemerintahan parlementer.
Ratu Elizabeth II adalah Ratu Australia, namun tugasnya sebagai Ratu berbeda dari tugasnya di
Britania Raya. Sang Ratu diwakili oleh seorang Gubernur-Jenderal Australia, yang sendiri hanya
menggunakan kekuatan eksekutifnya melalui nasehat dari Perdana Menteri. Terdapat tiga cabang
pemerintahan:
-Legislatif: Parlemen Australia yang terdiri dari Gubernur-Jenderal, Senat, dan Dewan
Perwakilan.

-Eksekutif: Dewan Eksekutif Federal; sang Gubernur-Jenderal dinasehati para penasehat


eksekutif, yang terdiri dari perdana menteri dan para menteri. Biasanya Gubernur-Jenderal tidak
akan menolak nasehat-nasehat tersebut.

-Kejaksaan: Mahkamah Agung Australia dan pengadilan-pengadilan federal lainnya.

A. LAHIRNYA COMMONWEALTH OF AUSTRALIA


Munculnya Commonwealth of Australia diawali sejak dikeluarkannya Australian Colonies
Govermment Act oleh pemerintah Inggris. Sejak saat itu kemudian Australia terbagi menjadi
empat koloni yang saling terpisah, dengan New South Wales sebagai koloni tertua. Namun
dalam perkembangnannya pembagian koloni tersebut semakin mengalami pelebaran. Misalnya
saja pada tahun 1825, Tasmania dipisahkan dari New South Wales, dan kemudian Australia
Barat berdiri sendiri pada tahun 1829, ditambah lagi pada tahun 1836 berdasarkan teori
kolonisasi yang rasional, Australia Selatan kemudian muncul ke permukaan. New South Wales
kembali semakin mengalami penyempitan sejak Victoria dipisahkan dari New South Wales
dengan berdasarkan Undang-undang. Sehingga total koloni yang ada di Australia ada lima.
Dalam konteks politik dan sosial, setiap koloni di Australia diberi kebebasan memilih dan
menyusun sistem pemerintahan yang dikehendakinya, terkecuali Australia Barat. Namun dari
adanya sistem demokrasi tersebut memunculkan beberapa kelemahan dalam kehidupan
perpolitikan di Australia, hal tersebut dikarenakan timbulnya kurang terjalinnya kerjasama antar
koloni. Sehingga pada tahun 1847, menteri urusan jajahan, Earl Grey, menyampaikan beberapa
idenya meliputi pengadaan usaha kerjasama antar koloni meliputi bea ekspor impor, lalu lintas
surat-surat pos, dan organisasi transport kepada komisi parlemen Inggris, yaitu Komisi
Perdagangan dan Perkebunan.

Gambar : Commonwealth of Australia

Komisi inilah yang kemudian pada tahun 1849 merekomendasikan bahwa sebagai tambahan
kepada pembentukan Legislative Council dan sistem pemerintahan menurut kemauannya di
masing-masing koloni, hendaknyalah ada Gubernur Jenderal yang mempunyai kekuasaan
menghimpun suatu badan yang diberi nama General Assembly of Australia. Pada tahun 1850
rancangan undang-undang pembentukan General Assembly of Australia diserahkan kepada
parlemen Inggris. Namun ternyata rancangan undang-undang tersebut ditolak, bahkan kehidupan
enam koloni (Queensland memisahkan diri dari New South Wales) menjadi terpisah.

Setiap koloni memiliki sistem pemerintahan yang relatif sama, namun memiliki sistem
perekonomian yang berbeda-beda. Persatuan menjadi hal yang sulit diwujudkan pada saat itu.
Namun hal tersebut mulai tumbuh pada tahun 1883, dimana pada saat itu Queensland bertindak
atas Irian Timur, karena takut didahului oleh Jerman. Saat itulah seluruh koloni membantu
Queensland, sehingga kesadaran akan adanya persatuan mulai tumbuh, demi kekuatan bersama
sebagai Australia. Sejak tahun 1850 sampai tahun 1900, Common Inconveniences semakin
dirasakan oleh penduduk koloni, terutama jika dilihat dari asal usul ras yang ditambah pula
dengan betapa kuatnya Inggris mencegah masuknya kekuasaan Asing ke Australia.

Namun hal tersebut kemudian memunculkan berbagai masalah di kehidupan koloni Australia.
Antara lain mengenai masalah imigran Cina. Di Victoria, New South Wales, dan Australia
Selatan, imigran Cina diusir dari daerahnya, namun di saat tertentu akhirnya Australia Selatan
dan Australia Barat membutuhkan imigran Cina sebagai tenaga kerja pembangunan bagi daerah
pedalaman. Hal tersebut tentu saja membuat perwakilan pemerintahan koloni harus mengadakan
pertemuan yang disebut dengan intercolonial meeting. Hal tersebut kemudian semakin
dipermasalahkan pada tahun 1880-an, perkembangan industri di beberapa daerah seperti Sydney
dan Melbourne membuat mereka mulai merambah pasaran luar wilayahnya. Masalah muncul
ketika proses ekonomi mereka terhalang oleh ketentuan perekonomian wilayah lain.
Adanya hal tersebut kemudian membuat munculnya suatu organisasi yang disebut sebagai trade
union yang menghendaki keseragaman aksi terhadap tenaga kerja Cina. Akhirnya diadakanlah
intercolonial congress untuk membahas undang-undang atau ketentuan yang seragam mengenai
kehidupan tenaga kerja tanpa adanya persatuan antar koloni di Australia. Perkembangan
perekonomian tersebut kemudian mendorong adanya perkembangan alat-alat yang bersifat
umum seperti rel kereta api, jaringan alat komuntikasi, dsb. Dapat dilihat ketika peristiwa
penyambungan antar wilayah koloni, malam sebelum penyambungan rel tersebut dihiasi oleh
pesta jamuan makan yang dihadiri oleh kepala pemerintahan kedua koloni. Serta ketika semakin
pesatnya kebutuhan alat komunikasi, yang menyebabkan penyambungan jaringan tersebut telah
sampai pada antar kota, antar wilayah dan antar ibu kota sehingga Parlemen Inggris
menempatkan pemilikan dan pengawasan jasa komunikasi seperti telepon dibawah colonial post
office. Kedua hal tersebut ternyata semakin menumbuhkan kesadaran akan adanya rasa saling
membutuhkan. Rasa persatuan sebagai Australia pun kemudian terlihat dalam bidang olah raga
yang disebut dengan cricket. Pada bidang tersebut Tim Cricket atas nama Australia berhasil
memperoleh kemenangan di beberapa pertandingan sehingga seluruh rakyat koloni menyambut
kemenangan tersebut secara nasional.

Gambar : Peta Australia

B. MEWUJUDKAN FEDERASI AUSTRALIA


Henry Parkes, negarawan terkenal dari New South Wales dalam tahun 1870-an, dalam
intercolonial conference yang diselenggarakan pada tahun 1880, menyarankan pembentukan
Federal Council untuk menangani semua masalah yang dihadapi oleh semua koloni dalam
kehidupan sehari-hari, dan untuk memikirkan penyatuan semua koloni itu. Ide Parkes ini rupanya
menimbulkan pengaruh yang cukup kuat. Pada tahun 1885 pemerintah Inggris mengeluarkan
satu undang-undang yang mengijinkan keenam koloni di Australia bersama New Zeland dan Fiji
membentuk Federal Council of Australia. Tiap koloni, demikian juga New Zeland dan Fiji,
berhak mengirimkan dua orang wakil.
Gambar : Henry Parkes

Namun Federal of Council tersebut tidak efektif dan tidak berjalan dengan lancar, sehingga
kemudian lewat pidato yang menggemparkan di Tenterfield, Henry Parkes mengungkapkan
bahwa ancaman sesungguhnya bukan hanya dari luar tetapi juga bisa dari dalam sehingga perlu
segera dibentuk parlemen Australia dan Pemerintahan Australia. Sehingga kemudian pada tahun
1890 diadakan pertemuan antar kepala-kepala koloni di Melbourne. Namun dalam rancangan
konstitusi yang diajukan kepada parlemen malah membuat timbulnya pertentangan-pertentangan
yang cukup tajam. Akibat pertentangan tersebut maka kemudian muncul tiga kelompok politisi
dalam parlemen New South Wales.

Kepengurusan federasi Australia yang tertunda membuat rakyat akhirnya turun tangan sehingga
munculah Gerakan rakyat yang didukung oleh Australian Native Association. Gerakan tersebut
akhirnya membuat para politisi kembali menampilkan kembali gerakan federasi ke permukaan.
Konvensi kedua di selenggarakan pada tahun 1897-1898, dalam konvensi ini dihadiri oleh 10
orang perwakilan setiap koloni, terkecuali Queensland. Dalam konvensi ini, hasil dari konvensi
yang pertama telah disempurnakan sesuai dengan harapan pada masa itu. Masalah utama yang
harus dipecahkan adalah seberapa besar kekuasaan yang harus diserahkan kepada pemerintahan
sentral atau pemerintahan federal.

Konvensi memutuskan sistem pemerintahan di mana pemerintah federal memegang kekuasaan


atas hal-
hal tertentu, yaitu pertahanan, bea dan cukai, hubungan luar negeri, perdagangan luar negeri, pos
dan telegraf, imigrasi, dan pelayaran. Ketentuan apa saja yang dikeluarkan oleh Parlemen
Federal tentang hal-hal tersebut, makadengan sendirinya lebih kuat dari ketentuan Parlemen
negara bagian. Konvensi juga menetapkan nama federasi yang akan dibentuk itu, yaitu
Commonwealth of Australia.
C. SISTEM PEMERINTAHAN AUSTRALIA
1. Sistem Politik
Sistem pemerintahan Australia didasarkan pada tradisi demokrasi liberal, termasuk di dalamnya
toleransi beragama, dan kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat. Bentuk dan
pelaksanaannya mencerminkan model pemerintahan Inggris dan Amerika namun tetap khas
Australia. Persemakmuran Australia didirikan pada 1 Januari 1901, yang disebut juga Hari
Federasi ketika enam bekas koloni Inggris, sekarang adalah keenam negara bagian Australia
setuju untuk berserikat. Konstitusi Australia, yang pertama kali berlaku pada 1 Januari 1901,
meletakkan dasar-dasar sistem pemerintahan Australia.

2. Konstitusi
Konstitusi Australia menetapkan peraturan dan tanggung jawab pemerintah serta menjabarkan
wewenang dari ketiga cabang pemerintahan legistalif, eksekutif dan yudikatif. Badan legislatif
berisi parlemen yakni badan yang mempunyai wewenang legislatif untuk membuat undang-
undang. Badan Eksekutif melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif,
sementara badan yudikatif memastikan berfungsinya pengadilan, dan pengangkatan serta
pemberhentian hakim. Fungsi pengadilan ialah menafsirkan semua hukum, termasuk di
antaranya Konstitusi Australia, dan menegakkan supremasi hukum. Konstitusi hanya boleh
diubah melalui jajak pendapat.
Konstitusional Australia

Australia dikenal sebagai negara Monarki Konstitusional. Ini berarti Australia adalah negara
yang mempunyai raja atau ratu sebagai kepala negara yang wewenangnya dibatasi oleh
Konstitusi / UUD. Kepala negara Australia ialah Ratu Elizabeth II. Meskipun ia juga adalah Ratu
Inggris, jabatan ini sedikit terpisah, baik dalam hukum maupun praktek konstitusional. Dalam
kenyataannya, Ratu tidak mempunyai peranan apapun dalam sistem politik Australia dan hanya
berfungsi sebagai simbol. Di Australia, Ratu secara resmi diwakili oleh seorang Gubernur
Jenderal yang diangkat oleh Ratu atas usulan Perdana Menteri Australia. Ratu tidak mempunyai
peranan apapun dalam tugas keseharian Gubernur Jenderal.

3. Gubernur Jenderal dan Kepala Negara Bagian


Meski diakui Gubernur Jenderal adalah wakil Ratu Inggris di Australia, posisinya tidak harus
mengikuti arahan, pengawasan ataupun hak veto dari Ratu dan Pemerintah Inggris. Dalam
Konstitusi, wewenang dan tugas Gubernur Jenderal termasuk memanggil, menghentikan sidang
badan pembuat undang-undang, dan membubarkan parlemen, menyetujui rancangan peraturan,
mengangkat menteri, menetapkan departemen-departemen dalam pemerintahan, serta
mengangkat hakim. Namun, berdasarkan konvensi, Gubernur Jenderal hanya bertindak atas
permintaan para Menteri dalam hampir semua permasalahan. Figur yang diangkat untuk posisi
Gubernur Jenderal dipilih berdasarkan pertimbangan Pemerintah. Keenam Gubernur negara
bagian melaksanakan peran yang sama di daerah mereka masing-masing.

4. Pemerintahan Persemakmuran / Federasi atau Pemerintah Pusat


Parlemen tingkat pusat bersifat bikameral, yakni mempunyai dua kamar: House of
Representatives atau Majelis Rendah/DPR dan Senat atau Majelis Tinggi. Keduanya
bertanggungjawab menetapkan UU berskala nasional seperti: perdagangan, perpajakan, imigrasi,
kewarganegaraan, jaminan sosial, kerjasama industri dan hubungan luar negeri. Rancangan
UU/Peraturan Pemerintah harus disahkan oleh kedua majelis sebelum sebelum menjadi
UU/Peraturan Pemerintah. DPR (House of Representatives), mengusulkan sebagian besar
rancangan UU/Peraturan Pemerintah. Majelis ini beranggotakan 148 anggota yang dipilih
melalui pemilu, di mana setiap anggota mewakili sekitar 80.000 suara. Partai politik yang
mempunyai kursi terbanyak di majelis rendah berhak membentuk pemerintahan.

5. Pemerintah Negara Bagian dan Teritori


Hal-hal yang tidak diatur oleh Pemerintah Federasi merupakan tanggung jawab Pemerintah
Negara Bagian dan Teritori. Setiap negara bagian dan teritori mempunyai parlemen dan
peraturan perundangan-undangan (akta parlemen) sendiri yang dapat diamandemen parlemen
setempat tetapi mereka juga tetap terikat konstitusi negara. Bilamana suatu UU/Peraturan Negara
Bagian masih berada di bawah wewenang konstitusional Federasi, maka UU/Peraturan
Pemerintah Federasi berlaku di atas wewenang UU/Peraturan negara bagian.

Semua Parlemen negara bagian kecuali Queensland, bersifat bikameral yakni mempunyai
majelis rendah dan majelis tinggi. Sementara parlemen dari dua teritori (Northern Territory dan
Australian Capital Territory) hanya memiliki satu majelis. Pemerintah negara bagian dan teritori
menangani masalah kesehatan masyarakat, pendidikan, sarana jalan, pemanfaatan lahan publik,
perangkat kepolisian, pemadam kebakaran dan pelayanan ambulans, serta keberadaan
pemerintah lokal dalam wilayahnya masing-masing.

6. Pemerintah Lokal
Terdapat sekitar 900 badan pemerintah lokal di Australia. Wewenang pemerintah lokal berbeda
untuk setiap negara bagian dan merupakan tanggung jawab pemerintah negara bagian masing-
masing. Beberapa badan pemerintah lokal bertanggungjawab menjalankan perusahaan
perhubungan/transportasi dan energi, kebanyakan negara bagian menetapkan besar tarif bea dan
menerima dana dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi. Tanggungjawab pemerintah lokal
secara khusus meliputi perencanaan/tata kota, pengawasan izin bangunan, sarana jalan setempat,
penyediaan air bersih, saluran pembuangan dan drainase, pelayanan sampah dan kebersihan dan
fasilitas hiburan masyarakat.

7. Hubungan antara Pemerintahan Federal dan Negara Bagian


Pemerintah Federasi dan negara bagian menjalin kerjasama di berbagai bidang, yang secara
resmi merupakan tanggung jawab negara bagian dan teritori; seperti pendidikan, perhubungan,
kesehatan dan penegakan hukum. Pajak pendapatan ditarik secara federal, dan debat di antara
semua tingkat pemerintahan negara bagian mengenai akses mendapatkan pemasukan merupakan
ciri lama politik Australia.

Anda mungkin juga menyukai