Anda di halaman 1dari 14

A.

Sejarah Pemerintahan Inggris


1. Asal mula
Asal mulanya dapat dilacak pada masa Anglo-Sakson. Raja-raja
Anglo-Sakson dinasihati oleh sebuah dewan yang dikenal sebagai
Witenagemot, yang memiliki anak dan saudara raja.
Ealdormen, atau ketua eksekutif shire dan pendeta senior negeri juga
duduk di sini. Raja masih memiliki otoritas tertinggi, namun hukum hanya
dibuat setelah mendapatkan nasihat (dan di belakang hari, persetujuan
Witenagemot).
2. Pertumbuhan
Pelan-pelan, dewan kerajaan berkembang menjadi parlemen. Pertama
kali kata parlemen dapat ditemukan di dokumen resmi selama pemerintahan
Henry III, yang kebanyakan masih tak resmi, dan bukan badan resmi. Hak
suara di pemilu parlemen untuk konstituante county sama saja di seluruh
county, memberikan hak pilih bagi tiap orang yang memiliki kepemilikan
bebas atas tanah untuk disewa 40 shilling setahun.
Kebangkitan kekuasaan parlemen menurun akibat perang saudara.
Dari akhir Peperangan Mawar, raja kembali memiliki kekuasaan tertinggi.
Raja ada di puncak kekuasaannya selama pemerintahan Henry VIII.
Pertentangan besar antara raja dan parlemen terjadi pada masa
pengganti James I, Charles I. House of Commons mengirimi Petition of
Right, meminta mereka agar kembali memiliki hak, pada tahun 1628. Meski
menyetujui petisi itu, sang raja kemudian menutup parlemen dan berkuasa
tanpa mereka selama 11 tahun. Hanya setelah ada masalah keuangan sebagai
akibat perang, ia terpaksa memanggil parlemen agar bisa mengatur
perpajakan. Parlemen baru cukup suka melawan, sehingga raja menutup
kembali setelah baru 3 minggu; ini disebut Parlemen Pendek. Namun, hal
ini tak menolong raja dengan masalah keuangannya, sehingga ia sadar untuk
memanggil kembali parlemen lain. Pertentangan untuk kekuasaan dengan
raja menimbulkan Perang Saudara Inggris. Mereka yang mendukung
parlemen disebut parlementarian atau 'Roundheads'. Pada tahun 1649,

Charles dihukum mati oleh Rump Parliament dan digantikan oleh


kediktatoran militer Oliver Cromwell. Namun, setelah kematian Cromwell,
monarki dikembalikan pada tahun 1660.
Menyusul Restorasi, penguasa setuju untuk memanggil parlemen
secara berkala. Namun tiada jaminan jelas atas kebebasan parlemen hingga
masa James II, penguasa Katolik tak populer, dipaksa meninggalkan negeri
pada tahun 1688. Parlemen memutuskan bahwa ia telah meletakkan
tahtanya, dan menawarkannya kepada puterinya yang Protestan Mary,
daripada puteranya yang Katolik. Mary II berkuasa bersama suaminya
William III.
3. Union: Parlemen Britania Raya
Menyusul Perjanjian Persatuan pada tahun 1707, UU Parlemen
kembar digolkan secara berturut-turut, Parlemen Inggris dan Parlemen
Skotlandia

membentuk

Kerajaan

Britania

Raya

yang

baru

dan

membubarkan kedua parlemen itu, dengan menggantikannya dengan


Parlemen Britania Raya yang berbasis di bekas tempat parlemen Inggris.
4. Zaman Anglo Saxona.
Suku-Suku Iberia dan Suku-Suku Kelt Kepulauan Britania sudah
dihuni manusia ribuan tahun sebelum tarikh Masehi. Penduduk yang
dominan pada zaman purba ini ialah mereka yang berambut kehitamhitaman sehingga untuk mudahnya mereka sering disebut orang-orang
Iberia. Di kepulauan Britanian itu orang-orang Iberia melalui berbagai
tingkat peradaban dari zaman batu sampai ke zaman logam. Dari abad ke-7
SM sampai abad ke-3 SM, suku-suku bangsa Kelt yang mula-mula
mendiami Jerman barat-laut dan negeri Belanda bergerak melintasi benua
Eropake segala penjuru. Sebagian dari suku ini menyeberangi lautan dan
menyerbu kepulauan Britania secara bergelombang. Orang-orang Iberia
yang mendiami kepulauan itu sebagian ditundukkan atau dimusnahkan dan
sebagian melarikan diri ke daerah-daerah pegunungan di sebelah barat dan
utara. Hubungan antara orang-orang Kelt dan orang-orang Iberia di
Kepulauan Britania mula-mula ialah hubungan antara yang menaklukkan

dan yang ditaklukan, tetapi keduanya lama kelamaan bercampur. Daerahdaerah Inggris selatan dan tenggara merupakan tempat-tempat dimana
orang-orang Kelt mencapai tingkat kehidupan ekonomi dan kebudayaan
yang tertinggi. Hal ini tidak mengherankan karena daerah-daerah itu sangat
baik untuk pertanian dan peternakan.
Inggris di bawah Kekuasaan Roma Tahun 55 dan 54 SM balatentara
Roma menyerbu Inggris. Tetapi penyerbuan itu belum berakibat dikuasainya
Inggris oleh Roma, karena balatentara itu segera ditarik kembali. Kemudian
tahun 43 M Roma melakukan penyerbuan lagi dan memperoleh
kemenangan. Cara tentara Roma untuk menjaga dan tetap menguasai
wilayah-wilayah yang telah ditaklukannya ialah dengan membangun
jaringan jalan raya yang menghubungkan sistem perbentangan yang masingmasing dijaga tentara reguler.
Salah satu pengaruh Roma yang terpenting terhadap orang-orang Kelt
ialah agama Kristen yang masuk ke Inggris pada abad ke-4. Ketika seratus
tahun kemudian balatentara serta pejabat-pejabat Roma ditarik kembali ke
Roma dan peradaban Roma di Inggris dilanda kemusnahan, maka yang tetap
tegak antara sisa-sisa peninggalan Roma ialah agama Kristen diantara sukusuku Kelt.
Serbuan Suku-Suku Germanik Menjelang akhir abad ke-4 pusat
pemerintahan Roma mulai goyah karena sebab-sebab ekonomi dan politik,
dan juga karena serangan-serangan suku-suku Germanik yang semakin
meningkat. Di Inggris, mulai surutnya kekaisaran Roma tampak dalam
semakin mengganasnya serangan-serangan suku-suku Kelt primitif dari
utara dan dari Irlandia terhadap daerah-daerah yang dikuasai pemerintah
Roma. Kesulitan-kesulitan yang dialami pusat pemerintahan Roma
mengakibatkan semakin sedikitnya tentara dan orang-orang sipil yang
dikirim ke Inggris. Pada saat tentara Roma ditarik seluruhnya oleh Inggris
pada permulaan abad ke-5, suku-suku Germanik dari daratan Eropa mulai
berdatangan dalam jumlah besar dan memusnahkan sisa-sisa kebudayaan

Roma. Orang-orang Germanik yang menyerbu Inggris itu ialah dari sukusuku Jute, Angle, dan Saxon, atau sering disebut suku-suku Anglo-Saxon.
Dalam abad ke-16 kekacauan yang ditimbulkan oleh penyerbuan
suku-suku Angle, Saxon, dan Jute sudah mereda. Hubungan antara orangorang Anglo-Saxon dan orang-orang Kelt, yang sebagian besar mendiami
bagian barat Inggris, Wales, dan Skotlandia, tidak pernah akrab sehingga
tidak banyak terjadi saling mempengaruhi.
Penyebaran Agama Kristen di Inggris Agama Kristen masuk di
kalangan orang-orang Anglo-Saxon menjelang akhir abad ke-6 dari dua
jurusan, yaitu dari selatan dan utara. Penyebaran agama Kristen dari selatan
mulai dengan mendaratnya Agustinus dari Roma dengan 40 pengikutnya di
daerah Kent. Orang-orang Wales membantu mengkristenkan orang-orang
Aglo-Saxon melalui seorang rohaniawan yang bernama Patricius. Pada abad
ke-5 ia mengkristenkan Irlandia bernama Columba menyebarkan agama di
Skotlandia barat, dan di daerah ini agama Kristen masuk ke Northumbria
melalui seorang misionaris bernama Aidan. Agama Kristen yang disebarkan
oleh Aidan itu dalam beberapa hal berbeda dari agama Kristen yang dibawa
oleh Agustinus. Keunggulan Gereja Roma di seluruh Inggris ini
memungkinkan sentralisasi dan kesatuan dalam sistem serta tujuan dalam
urusan kegerejaan Inggris. Pengaruh baik yang disebarkan oleh Gereja tidak
saja terasa dalam urusan kenegaraan tetapi juga dalam bidang kebudayaan
pada umumnya. Pengetahuan dan kesenian berkembang berkat pengaruh
Gereja, terutama kesusasteraan, musik dan arsitektur. Kesusasteraan AngloSaxon yang sebelumnya hanya berbentuk lisan, mulai dituliskan oleh para
rohaniwan sehingga sebagian masih dapat tersimpan sampai sekarang.
Serbuan Orang-orang Skandinavia Menjelang akhir abad ke-8, Inggris
mendapat serangan-serangan pertama dari orang-orang Viking. Pada
pertengahan abad ke-9, Inggris bagian utara dan timur hampir seluruhnya
sudah dikuasai oleh orang-orang Skandinavia. Mereka kemudian mulai
mengarahkan serangan-serangan mereka ke Wessex. Tetapi untunglah
Wessex waktu itu memiliki seorang tokoh besar yang mampu menghadapi

serangan-serangan Viking, ialah raja Alfred (871 -899). Setelah tujuh tahun
berperang, ia berhasil mengalahkan bangsa Viking dan memaksa mereka
menerima perjanjian Wedmore pada tahun 878. Berkat usaha-usaha Alfred,
maka putranya yang kemudian menggantikannya, yaitu Edward the Elder,
sudah merasa cukup kuat untuk berusaha merebut kembalidaerah-daerah
Danelaw. Dengan demikian maka persatuan bangsa Inggris merupakanhasil
positif

yang

tumbuh

dari

kesengsaraan

yang

ditimbulkan

oleh

peperanganmelawan orang-orang Viking.


Feodalisme Tumbuh di InggrisSistem ini mulai tampak bentuknya
kira-kira dalam abad ke-10 dan mencapaikejayaanya dua abad berikutnya.
Feodalisme bukanlah hasil perancanaan, melainkantumbuh dari keadaan
setempat. Inggris diperintah oleh seorang raja dan penyatuanseluruh Inggris
terlaksana di bawah raja Edgar (959-975). Kata feodalismesesungguhnya
berdasarkan kata feudum atau tanah titipan. Dan memang sebagian besar
negara waktu itu diatur menurut azas feodalisme. Pun dalam tata mayarakat,
prinsip yang mennjadi lazim ialah bahwa setiap orang memiliki seorang
tuan (lord)yang wajib ia layani dan dari siapa ia memperoleh perlindungan,
peradilan, dan jaminan penghidupan. Hubungan pribadi antara bawahan dan
atasan merupakan tali pengikat yang mempersatukan seluruh masyarakat,
bahkan seluruh negara.
Pemerintahan Henry II (1154-1189)
Pada waktu Henry II dinobatkan sebagai raja, ia sebagai Count of Anjou
telahmenguasai daerah-daerah luas di Prancis yang meliputi lebih dari separuh
negeri itu. Henry II memiliki sifat-sifat kepemimpinan dan dinamika yang
memadai. Syarat lainyang harus dipenuhi untuk dapat menguasai daerah-daerah
seluas itu ialah suatuaparat permanen yang benar-benar efektif. Suatu paradox
dalam sejarah bangsa Inggris, yaitu bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
menumbuhkan kelembagaan yang khas Inggris justru diciptakanoleh tokoh-tokoh
yang sesungguhnya termasuk orang asing di Inggris. Melaluihukum, Henry II
telah berhasil memperkuat pemerintahan kerajaan, suatu hal yangsangat
diinginkan golongan-golongan menengah dan bawahan waktu itu. Henry II

berhasil mencegah anarki dalam kerajaannya, namun sebaliknya ia gagal


mencegahdalam keluarganya sendiri. Kedua puteranya memberontak terhadapnya
pada tahun1188 dengan bantuan raja Prancis. f. Perang SalibPerang Salib dimulai
tahun1096 dan secara terputus-putus berlangsungselama dua abad. Perang ini
mula-mula bertujuan utama merebut kembali Jerusalemdari tangan pemelukpemeluk agama Islam yang dikabarkan telah memberikan perlakuan kurang baik
kepada peziarah-peziarah Kristen ke Tanah Suci itu. Selainmotif agama, terdapat
juga motif-motif lain yang mendorong sebagian pesertaexpedisi-expedisi Perang
Salib itu. Diantara expedisi-expedisi yang terpenting yaitu: Perang Salib I (10961099),
Perang Salib II (1147-1150),
dan Perang Salib III(1189-1192). Perang Salib tidak berhasil mencapai tujuan
utamanya yaitu menguasai kembali Jerusalem.
Pemerintahan Richard I (1189-1199)Richard si Hati Singa lebih terkenal sebagai
pahlawan Perang Salib III, dansebagai jago perang ia tentunya kuran tertarik
kepada soal-soal rutin administrasi pemerintahan. Hak-hak khususnya sebagai raja
ia gadaikan kepada adiknya John, dan bangsawan-bangsawan kaya. John pada
waktu itu sudah terkenal sebagai orangyang tidak bijaksana dan sukar dipercaya.
Selama

masa

pemerintahan

Richard,

sesungguhnya

pimpinan

pemerintahandipegang oleh para justiciar, yaitu hakim agung dan pejabat


kerajaan tertinggi, mula-mula William Longchamps dan kemudian Hubert Walter.
Hubert Walter berhasil dalam menjaga ketertiban dan keamanan, dan selain itu ia
menempuh suatukebijaksanann baru dengan memberikan kepercayaan dan
tanggungjawab

lebih

besar

kepada

golongan

menengah

di

kota-kota.

Pemerintahan yang dijalankan HubertWalter hanya 4 tahun dan berakhir ketika


Richard I yang diwakilinya terbunuh diPrancis. Pemerintahan selanjutnya
dipegang oleh John. h.
Magna ChartaRaja John (1199-1216) sering dianggap sebagai raja terburuk
yang pernahmemerintah di Inggris. Pemerintahan John bahkan dapat dianggap
sebagai

rahmatterselubung

karena

tindakan-tindakan

negatif

yang

dilaksanakannya justrumenghasilkan akibat-akibat positif bagi bangsa Inggris.

Pertama, orientasi golongantasan Inggris, baik kultur ekonomis maupun politis


semakin jauh dari Prancis danlebih tertuju kepada Inggris. Kedua, lahirnya
Magna Charta yang merupakan dasar kongkrit bagi konstitusi Inggris. Magna
Charta (Piagam Agung) ditandangani oleh John untuk memenuhituntutan para
bangsawan pada pertengahan tahun1215. Magna Charta atau TheGreat Charter
berisi masalah-masalah khusus, dan yang terpenting ialah bahwa tidak boleh lagi
dipungut

pajak-pajak

tambahan

tanpa

persetujuan

Great

Council

(MajelisAgung), dan menangkap orang bebas (freeman) adalah tindakan


melawan hukumkecuali jika sesuai dengan penilaian sah para atasan orang
tersebut atau sesuai denganhukum yang berlaku. Magna Charta sepanjang
sejarah

bangsa

Inggris

menjadi

pegangan

pokok

bangsa

itu

dalam

mempertahankan hak-hak serta kebebasannyaterhadap kesewenang-wenangan


para penguasa. Raja John menghianati piagam itu sendiri segera setelah
iamenandatanganinya.

John

meninggal

tahunn1216

dan

tahta

kerajaan

diserahkankepada puteranya yang berumur 9 tahun yang memerintah sebagai


Henry III.
Referensi :
S, Winston Churchill. The Spirit Of English History.
Samekto. Ikhtisar Sejarah Bangsa Inggris 1982. Jakarta: PT Sastra Budaya
B. Struktur Pemerintahan Inggris

Keterangan :
# House of Lords

House of Lords (Dewan Bangsawan) adalah sebutan bagi majelis tinggi dalam
Parlemen Kerajaan Bersatu Britania Raya. Monarki Inggris bersama majelis tinggi
(House of Lords) dan majelis rendah House of Commons (Dewan Rakyat
Britania Raya) membentuk Parlemen Kerajaan Bersatu. Sekarang ini, jumlah kursi
House of Lords (731) melebihi jumlah kursi House of Commons (646).
Nama resmi untuk House of Lords adalah ''The Right Honourable the Lords
Spiritual and Temporal of the United Kingdom of Great Britain and Northern
Ireland in Parliament assembled (translasi literal: Yang Termulia Bangsawan
Keduniawian dan Spiritualitas Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara
dalam Parlemen yang bersidang). Gelar formal untuk anggota House of Lords
adalah "Yang Termulia Bangsawan. . . dari. . . " (The Right Honourable the Lord. .
. of. . . ). Bangsawan yang menjadi anggota badan penasihat Privy Council berhak
menambahkan gelar "PC" yang ditulis setelah nama lengkap. Semua anggota
Privy

Council

juga

berhak

atas

gelar

The

Right

Honourable.

Hasil pemungutan suara di House of Commons 7 Maret 2007 memutuskan


penggantian anggota House of Lords dengan anggota yang dipilih lewat pemilihan
umum (dengan opsi 100% hasil pemilu atau 80% hasil pemilu dan 20% hasil
pengangkatan). Namun seminggu kemudian, House of Lords menolak usulan
tersebut, dan memutuskan seluruh anggota House of Lords tetap berasal dari
pengangkatan.
#

House

of

Commons

adalah majelis rendah Parlemen Britania Raya, yang juga berisi Raja dan Dewan
rakyat (majelis tinggi). Dewan rakyat dan Dewan bangsawan bersidang di Istana
Westminster. Dewan rakyat adalah badan yang terdiri dari 646 ahli. Mereka
dipilih secara demokrasi dan dikenal sebagai "Anggota Parlemen" atau AP.
Anggota parlement dipilih melalui sistem pemilihan majemuk, oleh daerah-daerah
pemilihan yang dikenal sebagai kawasan pemilihan umum, dan menjabat kursi
mereka

hingga

Parlemen

dibubarkan

(maksimum

lima

tahun).

Dewan rakyat Britania Raya didirikan pada abad ke-14. Pada awalnya kekuasan
Dewan rakyat tidak begitu besar jika dibandingkan dengan Dewan bangsawan,

tetapi kini kekuasaan perundangannya lebih besar dari Dewan bangsawan. Di


bawah akta Perlemen, hak para Bangsawan untuk menolak undang-undang
diturunkan menjadi hak untuk menangguhkan undang-undang saja. Kerajaan
bertanggungjawab pada Dewan rakyat. Perdana Menteri hanya dapat memegang
jabatannya selama dia didukung oleh Dewan rakyat. Hampir semua menteri
kerajaan dilantik dari Dewan rakyat (dengan satu pengecualian [1]) semua Perdana
Menteri

sejak

1902.

Nama resmi dan lengkap dewan Rakyat ialah The Honourable the Commons of
the Britania Raya of Great Britain and Northern Ireland in Parliament assembled
(atau "Yang Terhormat Rakyat Britania Raya dan Irlandia Utara terhimpun di
dalam Parlemen").
#

Mahkamah

Agung

merupakan badan peradilan yang ditunjuk oleh kabinet namun dalam menjalankan
tugasnya mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak memihak.
C. Bentuk Pemerintahan Inggris
inggris menganut SISTEM PARLEMENTER
Sistem

parlementer

adalah

sebuah

sistem

pemerintahan

di

mana

parlemenmemiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen


memilikiwewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat
menjatuhkanpemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak
percaya. Berbedadengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat
memiliki seorang presidendan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap
jalannya pemerintahan. Dalampresidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, namun dalam sistemparlementer presiden hanya menjadi simbol
kepala negara saja. Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif
pemerintah tergantungdari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang
legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan.
Oleh karena itu, tidak adapemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif
dan cabang legislatif, menujukritikan dari beberapa yang merasa kurangnya
pemeriksaan

dan

keseimbangan

yangditemukan

dalam

sebuah

republik

kepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil,

karenakefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya


adalah dia seringmengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam
Republik Weimar Jermandan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen
biasanya memiliki pembedaan yangjelas antara kepala pemerintahan dan kepala
negara, dengan kepala pemerintahanadalah perdana menteri, dan kepala negara
ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikitatau seremonial. Namun beberapa
sistem parlemen juga memiliki seorang presidenterpilih dengan banyak kuasa
sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalamsistem ini. Kedua negara
tersebut disebut sebagai tipe ideal karena menerapkan ciri-ciriyang dijalankannya.
Inggris

adalah

negara

pertama

yang

menjalankan

modelpemerintahan

parlementer. Amerika Serikat juga sebagai pelopor dalam sistempemerintahan


presidensial. Kedua negara tersebut sampai sekarang tetap konsistendalam
menjalankan

prinsip-prinsip

dari

sistem

pemerintahannya.

Dari

dua

negaratersebut, kemudian sistem pemerintahan diadopsi oleh negara-negara lain


dibelahandunia.
Sistem pemerintahannya didasarkan pada konstitusi tidak tertulis (Konvensi).
Konstitusi Inggris tidak terkodifikasikan dalam satu naskah tertulis, tetapi tersebar
dalam

berbagai

peraturan,

hukum,

dan

konvensi.

Ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut :


1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya
dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki
kekuasaan

besar

sebagai

badan

perwakilan

dan

lembaga

legislatif.

2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang


memenangkan pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan
umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar
di

parlemen.

3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri
sebagai pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk
melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada
pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya

berasal

dari

parlemen.

4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang


mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktuwaktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen
menyampaikan

mosi

tidak

percaya

kepada

kabinet.

5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala


pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden
dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak
memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan
dan

keutuhan

negara.

6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja
atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya,
diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru.
Pokok-pokok

sistem

pemerintahan

Inggris

adalah

1. Inggris adalah negara Kesatuan, dengan bentuk pemerintahan monarki dan


dengan

sistem

desentralisasi.

Monarki

Bentuk pemerintahan dimana kepala Negara dipilih oleh satu orang atau
sekelompok
Sistem

orang.

Kepala

negaranya
Desentralisasi

adalah

Raja

ratu.
:

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan


kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam
suatu

struktur

organisasi.

Kelebihan sistem ini : sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di
daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan
di

pusat.

Kekurangan sistem ini : otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang
berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan
golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau
oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat
pusat.

2. Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri+menteri).


Sedangkan ratu sebagai kepala negara, yang merupakan simbol keagungan,
kedaulatan dan persatuan negara, tetapi tidak memeiliki kekuasaan politik.
3. Menerapkan sistem pemerintahan parlementer.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Inggris lainnya adalah :

Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri.


Kabinet benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Umumnya
berasal dari House of Commons. Perdana menteri adalah pemimpin dari
partai mayoritas di House of Commons. Masa jabatan kabinet sangat
tergantung pada kepercayaan dari House of Commons. Adanya oposisi.
Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan. Para pemimpin
oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu
kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan
pemerintah.

Sistem dwipartai. Di Inggris terdapat 2 partai yang saling bersaing, yakni


Partai Konservatif dan Partai Buruh.

Badan peradilan ditunjuk kabinet meskipun begitu, mereka menjalankan


peradilan yang bebas dan tidak memihak.

Kelebihan

Sistem

Pemerintahan

Parlementer:

Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi


penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
eksekutif

dan

legislatif

berada

pada

satu

partai

atau

koalisi

partai.

Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi
Kekurangan

barhati-hati
Sistem

dalam

menjalankan

Pemerintahan

pemerintahan.

Parlementer

Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan


parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat
bubar.

Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai

parlemen.

Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman


mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Trias Politika di Inggris Menurut Locke, kekuasaan yang harus dipisah di
Negara Inggris adalah Legislatif, Eksekutif dan Federatif
Kekuasaan

Legislatif

Kekuasaan untuk membuat undang-undang. Hal penting yang harus dibuat di


dalam undang-undang adalah bahwa masyarakat ingin menikmati miliknya secara
damai. Untuk situasi damai tersebut perlu terbit undang-undang yang
mengaturnya. Namun, bagi John Locke, masyarakat yang dimaksudkannya
bukanlah masyarakat secara umum melainkan kaum bangsawan. Rakyat jelata
tidak masuk ke dalam kategori stuktur masyarakat yang dibela olehnya.
Perwakilan rakyat versi Locke adalah perwakilan kaum bangsawan untuk
berhadapan
Kekuasaan

dengan

raja/ratu

Inggris.
Eksekutif

Kekuasaan untuk melaksanakan amanat undang-undang. Dalam hal ini kekuasaan


Eksekutif berada di tangan raja/ratu Inggris. Kaum bangsawan tidak
melaksanakan sendiri undang-undang yang mereka buat, melainkan diserahkan ke
tangan

raja/ratu.

Kekuasaan

Federatif

Kekuasaan menjalin hubungan dengan negara-negara atau kerajaan-kerajaan lain.


Kekuasaan ini mirip dengan Departemen Luar Negara di masa kini. Kekuasaan ini
antara lain untuk membangun liga perang, aliansi politik luar negeri, menyatakan
perang dan damai, pengangkatan duta besar, dan sejenisnya. Kekuasaan ini oleh
sebab alasan kepraktisan, diserahkan kepada raja/ratu Inggris, sebagai kekuasaan
eksekutif.

Dari pemikiran politik John Locke dapat ditarik satu simpulan, bahwa dari 3
kekuasaan yang dipisah, 2 berada di tangan raja/ratu dan 1 berada di tangan kaum
bangsawan.

Sample, Ian (7 July 2010). "First humans arrived in Britain 250,000 years earlier than
thought". The Guardian. Retrieved 29 January 2014; Wade, Nicholas (7 July 2010). "Clues
of Britains First Humans". The New York Times. Retrieved 22 December 2011; "Earliest
footprints outside Africa discovered in Norfolk". (2014). BBC News. Retrieved 7 February
2014.

V Gaffney, S Fitch and D Smith 2009, Europe's Lost World: The Rediscovery of
Doggerland.
J. B. Black The Reign of Elizabeth, 15581603 (Oxford History of England) (2nd ed. 1959)
online edition

Anda mungkin juga menyukai