Anda di halaman 1dari 2

Gerakan puratin awalnya hanya gerakan keagamaan, akan tetapi ada tekanan dan tindakan

yang kurang bijaksana terhadap kaum puratin yang dilakukan oleh James I Charles I yang
mana kedua in tidak disukai masyarakat karena sikap mereka. Oleh karena itu gerakan
puratin berkembang menjadi gerakan yang mengarah ke politik dengan sikap oposisi pada
raja. Dan pada tahun 1642-1646 tercadi perang saudara yang mana pada akhirnya Puratin
menghukum mati carles I, kemudian ia mendirikan pemerintahan “Commonwealth”.
.
Perseteruan antara kaum puratin dan kaum katolik masih dapat diredam berkat wibawa Ratu
Elisabet I yang sangat bijaksana. tetapi pertentangan tersebut muncul lagi pada awal
pemerintahan James I. Teori yang digunakan James I di Inggrisdisebut “Hak Illahi raja-raja”
yang berartiTuhan memberikan hak istimewa kepada raja yang tidak dapat diganggu gugat
karena raja adalah wakil Tuhan di bumi ini.
Keretakan pertama saat kaum puratin meminta izin kepada raja untuk melaksanakan
praktik kebangkitan gereja dengan upacara sendiri. Akibatnya penolakan secara
langsung mengakibatkan pemecatan beberapa ratus pendeta dari gereja Anglikan dan
sejak itu dimulai gerakan konformis yang memunculkan konflik antara raja dan
parlemen dan berlanjut sampai masa pemerintahan Charles I.
Perang saudara yang berlangsung selama 4 tahun tidak hanya melibatkan kelompok
raja dan parlemen, tetapi juga kelompok lain yaitu orang-orang Scotlandia dan New Model
Army di bawah pimpinan Oliver Cromwell, yang mendukung kelompok parlemen. New
Model Army akhirnya mengalahkan tentara royalitas di Naseby pada tahun 1645.
Menyerang raja tidak beratri persoalan selesai, karena setelahitu muncullah keretakan
antara kaum Parlemen, New Model Army, dan orang Scotlandia yang masing-masing ingin
lebih berkuasa. Perang saudara II dimenangkan oleh New Model Army. Setelah Charles I di
hukum mati, Oliver mengangkat diri menjadi pimpinan bangsa Inggris dan Inggris diubah
menjadi suatu negara republik selama kurang lebih 11 tahun (1649-1660).

Ciri-ciri Sastra, Para Pengarang, dan Karya Sastra Inggris Periode Puritan

Masa kekuasaan kaum Puritan menghasilkan sejumlah besar karya sastra (Puisi dan
Prosa), tetapi seni drama tidak dapat berkembang karena dilarang oleh pihak penguasa.
Drama dianggap sebagai sarang kemaksiatan oleh penguasa puritan.

Perteantangan antara kaum puritan dan kaum katolik masih dapat diredam berkat
kewibaawaan Ratu Elizabeth I yang bijaksana, tetapi pertentangan tersebut muncul lagi pada
awal pemerintahan James I. Teori yang digunakan James I di Inggrisdisebut “Hak Illahi raja-
raja” yang berartiTuhan memberikan hak istimewa kepada raja yang tidak dapat diganggu
gugat karena raja adalah wakil Tuhan di bumi ini.
Keretakan pertama muncul ketika kaum Puritan meminta izin kepada raja untuk
melakukan praktik-praktik kebangkitan gereja dengan upacara sendiri dan lebih
menekannkan khotbah. Akibat penolakan secara langsung tersebut adalah pemecatan
beberapa ratus pendeta dari gereja Anglikan. Sejak saat itu dimulai gerakan non konformis.
Situasi konflik antara raja dan perlemen berlanjut sampai masa pemerintahan Charles I
(1625-1649), putera James I.
Konflik yang berkepanjangan antara kelompok Raja dan kelompok Puritan mencapai
puncaknya pada perang saudara (1642-1646, 1648). Pihak raja didukung oleh sebagian besar
bangsawan, orang-orang Anglikan, kaum katolik, dan kaum gentry yang mahir menunggangi
kuda. Sedangkan kaum Puritan didukung oleh sebagian kecil kaum bangsawan dan sebagian
besar golongan menengah.
Perang saudara yang berlangsung selama 4 tahun tidak hanya melibatkan kelompok
raja dan parlemen, tetapi juga kelompok lain yaitu orang-orang Scotlandia dan New Model
Army di bawah pimpinan Oliver Cromwell, yang mendukung kelompok parlemen. New
Model Army akhirnya mengalahkan tentara royalitas di Naseby pada tahun 1645.
Menyerang raja tidak beratri persoalan selesai, karena setelahitu muncullah keretakan
antara kaum Parlemen, New Model Army, dan orang Scotlandia yang masing-masing ingin
lebih berkuasa. Perang saudara II dimenangkan oleh New Model Army. Setelah Charles I di
hukum mati, Oliver mengangkat diri menjadi pimpinan bangsa Inggris dan Inggris diubah
menjadi suatu negara republik selama kurang lebih 11 tahun (1649-1660).

Ciri-ciri Sastra, Para Pengarang, dan Karya Sastra Inggris Periode Puritan

Masa kekuasaan kaum Puritan menghasilkan sejumlah besar karya sastra (Puisi dan
Prosa), tetapi seni drama tidak dapat berkembang karena dilarang oleh pihak penguasa.
Drama dianggap sebagai sarang kemaksiatan oleh penguasa puritan.

Anda mungkin juga menyukai