2. Absolutisme di Perancis
Absolutisme adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada pada tangan sang
pemimpin negara
Oposisi yang semakin besar mencapai puncaknya pada tahun 1789 menyebabkan terjadinya
revolusi Perancis yang dipimpin oleh kaum pemberontak yang berasal dari masyarakat kota.
Golongan ini memiliki ciri-ciri:
3.Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah suatu perubahan bidang politik & sosial di negara Perancis yang terjadi karena
ketidakpuasan rakyat khususnya kaum burjuis terhadap pemerintahan Perancis tahun 1789 yang pada
masa tersebut berbentuk kerajaan dan dipimpin oleh Raja Louis XVI. Selain keadaan politik tersebut di
atas masih ada beberapa hal yang melatar belakangi terjadinya revolusi perancis, diantaranya adalah
sebagai berikut:
Golongan bangsawan terdiri dari raja dan para pejabat kerajaan, mereka memiliki hak yang istimewa
dibandingkan dengan golongan lain. Golongan bangsawan pajak atas pajak, yang lebih parah lagi mereka
berhak memungut pajak atau upeti dari rakyat jelata.
o Golongan ulama gereja atau pendeta cukup memiliki keistimewaan pula dalam stratifikasi sosial.
o Golongan ulama gereja atau pendeta tidak dikenakan pajak serta memiliki hak atas dari penghasilan
pajak, gaji serta kebutuhan mereka dibebankan terhadap pajak rakyat.
o Golongan rakyat biasa atau rakyat jelata terdiri dari para petani dan kaum borjuis. Mereka jelas
menjadi tumpu dari semua beban yang ada di negara Perancis. Mereka harus menyetor pajak atau upeti
sesuai dengan kehendak raja
Sebab Khusus terjadinya revolusi Perancis Sebagaiman yang telah kita uraikan di atas, bahwa pada
pemerintahan Raja Louis XVI Perancis mengalami keterpurukan ekonomi akibat kesalahan gaya hidup
Raja dan pejabat di lingkungannya. Pada tahun 5 Juni 1789 Guna mencari jalan keluar dari krisis ekonomi
tersebut Lous XVI mengundang Etats Generaux (jika di Indonesia dikenal dengan sebutan Dewan
Perwakilan Rakyat). Anggota yang berjumlah 1200 dan terbagi dari tiga strata yakni kalangan bangsawan
291 anggota, kalangan ulama gereja/ pendeta 300 anggota, dan golongan rakyat jelata 610 anggota
tersebut dalam bermusyawarah tidak juga menemukan titik temu guna mencari solusi dalam mengatasi
krisis ekonomi yang semakin buruk di Perancis. Rapat besar yang sedari ditujukan guna mencari solusi
dalam mengatasi krisis yang terjadi justru berujung perdebatan dan pertentangan dalam menentukan
suara.
4. REVOLUSI AMERIKA
1. Keadaan Amerika sebelum kedatangan Colombus
Sebelum Colombus menemukan benua Amerika, telah ada beberapa bangsa Eropa yang pernah
menginjakkan kakinya di daerah pantai Benua Amerika. Bangsa Eropa itu adalah bengsa Noor
atau lebih dikenal dengan sebutan bangsa Viking dari daerah Norwegia.
Perang kemerdekaan Amerika adalah perjuangan tiga belas koloni (daerah jajahan) Inggris di
Amerika untuk memperoleh kemerdekaan. Perang itu terjadi karena pemerintah Inggris
menarik pajak terhadap koloni-koloni tanpa hak perwakilan dalam Parlemen. Contohnya adalah
Stamp Act 1765 dan Townshend Act 1767.
Stamp Act (undang-undang meterai) 1765 adalah undang-undang yang mengatur pajak
meterai untuk penerbitan-penerbitan dan dokumen-dokumen resmi dari koloni-koloni di
Amerika. Stamp Act sangat ditentang oleh koloni karena hal itu merupakan beban yang berat.
George Washington
Bapak Kemerdekaan Amerika
Townshend Act 1767 adalah undang-undang parlemen Inggris yang mewajibkan pembayaran
bea masuk untuk barang-barang gelas, timah, cat, kertas dan teh.
Pemberontakan sehera meletus dan dipimpin oleh George Washington, selanjutnya
pecah peperangan di Lexington, Concoed dan Bunker Hill hingga meluas ke wilayah-wilayah
lain. George Washington mengumumkan pernyataan kemerdekaan (Declaration of
Independence) tanggal 4 Juli 1776 dan diterima oleh wakil-wakil ketigabelas koloni.
Rusia adalah Negara kerajaan diperintah oleh seorang Tsar atau kaisar.Sebagian besar Tsar yang
memerintah di kerajaan Rusia bersifat otoriter dan bertindak sewenang-wenang terhadap
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa pemerintahan Tsar Nicholas ii adalah sbb:
a. Industralisasi.
Menteri Keuangan yaitu sergey witte,berjasa dalam perkembangan industri di Rusia sejak th.
1892.Industri ini dibangun agar dapat bersaing dengan negara-negara Eropa Barat.Industri yang
dibangun,seperti industri tekstil.pertambangan batu bara,minyak,besi,dst.
b. Munculnya Sosialisme di Rusia.
Perkembangan industri yang cukup pesat menyebabkan munculnya golongan
buruh(proletar)yang berakibat kemunculan gerakan sosialisme pada masa pemerintahan Tsar
Nicholas ii,George Plekhanov mendirikan Partai Sosial Demokrat(1898)programnya adalah
persamaan dalam hukum ,kemerdekaanpers,berbicara,berkumpul serta perbaikan nasib buruh
dan tani.Pada tahun 1903 Partai Sosial Demokrat pecah menjadi Partai
Sosialis(Mensjewiki/Menshevik)yang dipimpin oleh George Plikhanov kemudian dilanjutkan
oleh Kerensky.Partai lainnya adalah Partai Komunis(Bolsjewiki/Bolshevik)yang dipimpin oleh
Vladimir Ulyanov(nama samaran Lenin),kemudian beralih kep[ada Josef
Dschugaschvili(terkenal dengan nama Salatin).
c. Perang Rusia-Jepang(1904-1905).
Pada perang ini Rusia mengalami kekalahan yang menyebabkan derajat & kepercayaan Tsar di
mata rakyat semakin morosot.Baik kaum Menshevik maupun Bolshevik menuntut kepada
pemerintahan Tsar untuk melaksanakan perubahan-perubahan secara liberal.
d. Minggu berdarah(22 Januari 1905).
Pada hari minggu,22 Januari 1905 kaum buruh (laki-laki & perempuan) yang dipimpin oleh
Gapon (nama lengkapnya Georgy Apollonovica Gapon seorangpendeta)berbaris meuju istana
Tsar untuk menyampaikan (petisi)tentang pemerintahan liberal & perbaikan nasib kaum
buruh.Karena tidak bersenjata & tidak agresif itu disambut dengan tembakan-tembakan oleh
pasukan pengawal istana.Peristiwa ini menyebabkan rakyat marah & bahkan menjadi salah satu
penyebab Revolusi th. 1905.
Revolusi Rusia(1917).
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia th.1917:
Pemerintahan Tsar Nicholas ii yang reaksioner.Tsar tidak mau memberikan hak-hak politik
yang sungguh-sungguh kepada warga negaranya.Duma(Dewan Rakyat)yang dibentuk atas
perintah Tsar tidak sepenuhnya mewakili rakyat,hanya sebagai badan penasehat Tsar.
Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.Pemerintahan tidak disusun secara rasional,tetapi atas
dasar favoritisme(mementingkan kesukaan terhadap seseorang).Tsar tidak memilih orang-orang
yang cakap,tetapi orang yang disukainya untuk duduk di pemerintahan.
Perbadaan Sosial yang mencolok.Tsar & kaum bangsawan hidup mewah & kaya
raya,sementara rakyat terutama para petani & buruh hidup miskin & sengsara.
Persoalan Tanah.Menteri Stolypin(namalengkapnya Pyotr Arkadyevich Stolypin)yang
melakukan perubahan agrarian tahun 1906,tidak dapat sepenuhnya untuk dilakukan.karena kaum
bangsawan masih tetap menjadi penguas atas tanah-tanah yang cukup luas & dikerjakan oleh
para petani.Para petani itu menuntut tanah menjadi miliknya.
Munculnya aliran-aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran-aliran dari kaum
Liberal kaum sosialis.Kaum sosialis terbagi atas 2 aliran yaitu aliran sosial Demokrat &
aliranKomunis.
Kekalahan Perang pasukan Rusia didaerah Tannenberg & Danau Misuri sangat
mengecewakan rakyat & menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Tsar.Rakyat jemu
menginginkan perang dan mereka menginginkan perdamaian.
Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta rakyat Rusia dimobilisasi untuk perang.Hal ini
menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri maupun pertanian.Pertanian
terbelengkai,ekonomi Negara kacau & akibatnya bahaya kelaparan mengancam.
2. Rusia kehilangan reputasi sebagai salah satu kekuatan besar di Eropa setelah
Pada masa itu terdapat badan persatuan pekerja yang bernama Soviet yang memiliki
massa yang besar dan sangat berpengaruh.Akhirnya pada tanggal 30 Oktober 1905
Yang pertama adalah Revolusi Februari 1917, yang mengganti otokrasi Tsar Nikolai II
Russia, Tsar Russia yang efektif terakhir, dan mendirikan republik liberal.
Fase kedua adalah Revolusi Oktober yang diinspirasikan oleh Vladimir Lenin dari partai
Bolshevik, memegang kuasa dari Pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua ini memiliki
efek yang sangat luas, memengaruhi daerah kota dan pedesaan. Meskipun banyak
kejadian bersejarah terjadi di Moskwa dan Saint Petersburg, ada juga gerakan di
pedesaan di mana rakyat jelata merebut dan membagi tanah
Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan
menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih mengandalkan
kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak akan berfungsi dan bekerja jika
tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji,
pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain.
Pada masa revolusi industri, peralatan tersebut jarang digunakan sebab telah ditemukan mesin
pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya. Semua mesin tersebut bukan digunakan oleh
tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Dengan demikian, pada masa revolusi industri terjadi
penghematan tenaga manusia. Setelah revolusi industri terjadi, perbedaan pola hidup masyarakat
sangat terlihat sekali.
Revolusi Industri sebagai salah satu revolusi penting dunia juga memiliki pengaruh yang sangat
kuat terhadap Indonesia. Secara garis besar Revolusi Industri memiliki pengaruh yang positif dan
negatif. Antara keduanya saling berhubungan satu sama lainnya. Berikut ini adalah dampak
Revolusi Industri terhadap perkembangan sejarah Indonesia.
Betapapun Revolusi Industri tidak terjadi di Belanda, namun sebagai negara yang memiliki
kesamaan karakter, Belanda menjadi pengikut revolusi juga. Imbas terhadap Indonesia sebagai
negara jajahan Belanda adalah lahirnya imperialisme modern di Indonesia yang diusung oleh
Belanda. Selain itu, Inggris sebagai lokomotif imperialisme modern memiliki kepentingan
tersendiri dengan wilayah Indonesia yang benar-benar kaya sumber daya alam. Peralatan-
peralatan yang ditemukan di Inggris membutuhkan begitu banyak bahan untuk diolah. Inggris
sebagai negara dengan kekuatan imperialisme yang besar ternyata berseteru dengan pihak
Belanda, sampai akhirnya peperangan yang terjadi antara Prancis dan Inggris dimenangkan oleh
Inggris. Secara langsung Indonesia diserahkan kepada Inggris.
Dalam sejarah kolonialisme Indonesia, kita mengenal Thomas Stamford Raffles yang merupakan
utusan Inggris untuk menjadi Gubernur Jenderal di Hindia Belanda. Untuk empat tahun
Indonesia dipimpin oleh imperialisme Inggris. Sejak masuknya pedagang-pedagang Eropa,
khususnya Belanda ke Indonesia telah membawa perubahan yang sangat signifikan. Pola
perdagangan monopoli yang dipraktekkan oleh VOC (kolonial Belanda) menjadikan
tersentralisasinya kekuasaan di tangan penguasa asing. Imbas terbesar bagi para penguasa
pribumi (raja/sultan) adalah hilangnya hak kekuasaan sebagai penguasa lokal. Karena mereka
dijadikan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai pegawai negeri yang mendapat gaji dari
pemerintah kolonial. Padahal menurut aturan adat, penguasa pribumi mendapat upeti langsung
dari rakyat. Hal ini terjadi setelah para penguasa-penguasa pribumi tidak mampu
mempertahankan wilayah kekuasaannya dari penetrasi orang-orang Eropa yang berupaya
menguasai wilayah-wilayah di Indonesia untuk menjalankan politik dagang monopolinya. Pada
akhirnya, dengan diterapkannya sistem pemerintahan baru (pemerintahan kolonial), para
raja/sultan semakin kehilangan peranannya dalam mengatur kebijakan politiknya, sedangkan
pemerintahan kolonial semakin kuat.
Salah satu akibat dari munculnya Revolusi Industri adalah munculnya praktik kapitalisme dalam
hal ekonomi. Ideologi kapitalisme berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu
ditunjang dengan jumlah modal atau kapital yang banyak, penguasaan sektor produksi, sumber
bahan baku dan ditribusi. Indonesia atau pada saat itu bernama Hindia Belanda memiliki sumber
daya alam yang hasilnya sangat laku di pasaran dunia. Penemuan-penemuan teknologi baru telah
mengantarkan wilayah Hindia Belanda menjadi incaran negara-negara maju dalam teknologi
tersebut. Akhirnya perekonomian rakyat diperas, tetapi pemerintahan tidak pernah mampu
memberikan kesejahteraan tersendiri untuk Indonesia. Indonesia menjadi lahan baru untuk para
kapitalis yang hanya mementingkan keuntungan.
Sejak zaman Renaisans perhatian dan minat masyarakat Inggris terhasap ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat besar. Orangorang saling berlomba mengadakan pembaharuan dalam segala
bidang dan mulai meninggalkan sesuatu yang dianggap kuno. Masyarakat Inggris sangat tertarik
dengan penelitian-penelitian terbaru dalam segala hal, termasuk industri
Revolusi Industri membawa dampak yang cukup besar terhadap kehidupan sosial di Inggris.
Industrialisasi membuat seluruh elemen masyarakat harus bekerja di pabrik-pabrik untuk
menghasilkan barang produksi. Wanita dan anak-anak dipaksa untuk bekerja 12-18 jam per hari
dengan waktu istirahat yang tidak cukup. Mereka bekerja dalam paksaan dan tekanan, bahkan
mendapatkan intimidasi dan tindakan refresif dari pengawas pab
4. Konsep Dasar Imperialisme
Perkataan Imperialisme pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri
Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga
suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat.
Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis
internasional.
1. Mobilitas Sosial
Mobilitas pernah dilakukan oleh rakyat indonesia pada saat kolonialisme. Hal itu terjadi
ketika dibukanya perkebunan- perkebunan besar di wilayah indonesia. Perkembagan perkebunan
di indonesia membawa keuntungan pada belanda, tetapi di pihak lain, kesejahhteraan rakyat
pribumi mengalami kemunduran semnetara itu pertumbuhan penduduk melampaui jumlah
pertambahan makanan. Bahkan krisis yang dialami perkebunan tahun 1885 telah membuat
penduduk semakin menderita, karena adanya pemungutan uang sewa tanah, upah kerja dipabrik
dan perkebunan menurun drastis.
Sementara di perkebunan swata di jawa mengalami masalah kekurangan tenaga kerja,
sehingga belanda melakukan mobilitas sosial pada rakyat jawa. Dengan adanya mobilitas sosial
ini maka belanda mengalami keuntungan, karena ekonomi meningkat daari pajak perkebunan
swasta, dan masyarakat pun mulai mendapat sedikit peningkatan taraf hidup, dan dapat saling
mengenal antaar daerah.
2. Perubahan Demografi dan Mobilitas Sosial
Pelaksanaan sistem tanam paksa pada masa pemerintahan kolonial belanda menyebabkan
terjadinya perubahan demografi dan proses mobilitas sosial diseluruh wilayah indonesia. Tanah-
tanah yang semula merupakan tanah pertanian rakayt, selanjutnya menjadi tanah- tanah
perkebunan milik pemerintah yang ditanami tanaman yang laku di pasar Eropa. Juga tanah-
tanah perkebunan pemerintah kolonial belanda digarap oleh masyarakat pribumi secara paksa.
Peralihan kepemilikan tanah dari milik pribumi menjadi milik belanda dan pengusaha asing
berdampak luas kepada penduduk pribumi yang sesungguhnya merupakan pemilik sah tanah
tersebut.
Pembukaan wilayah indonesia menjadi tempat penanaman modal swasta asing semakin
menjadikan banyaknya perkebunan- perkebunan besar swasta. Keadaan ini mempengaruhi
kondisi demografis dari wilayah indonesia. Para pengusaha perkebunan tersebut mengusahakan
untuk menanam tanaman yang dapat menuntungkannya. Bahkan perkebunan- perkebunan itu
dijadikan sebagai tempat tujuan untuk bekerja menambah upah. Akibat perkembangan yang
pesat pada perkebunan- perkebunan tersebut dan tejadi mobilitas sosial. Pada pusat- pusat
perkebunan itu muncul kota- kota yang berfungsi sebagai tempat perkembangan perekonomian
penduduk.
8. MOBILITAS SOSIAL
Pengertian Mobilitas Sosial | Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau
kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas berasal dari
bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu ke tempat ke tempat lain.
Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan “gerak” atau “perpindahan”. Mobilitas sosial
merupakan suatu konsep dinamika sosial yang secara harfiah seringkali diartikan sebagai suatu
gerakan yang terjadi akibat berpindah atau berubah posisi sosial seseorang atau sekelompok
orang pada saat yang berbeda.