Anda di halaman 1dari 19

REVOLUSI PRANCIS,REVOLUSI

AMERIKA,REVOLUSI RUSIA DAN


PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
1. keadaan eropa sebelum revolusi prancis
1. Situasi Sebelum Revolusi Perancis a. Situasi Politik Sejak Prancis diperintah oleh Raja Louis
XIV (1643–1715) kekuasan raja menjadi besar dan tidak terbatas. Rakyat harus tunduk kepada
kekuasaan raja dan tidak boleh menentang raja. Rakyat tidak boleh mempunyai pengaruh sedikit
pun dalam pemerintahan. Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat (Etats Generaux) kemudian
dibubarkan. Raja Louis XIV terkenal dengan semboyannya L'etat c'est moi (negara adalah saya).
Raja Louis XIV hidup dalam kemewahan dan kemegahan. Ia membangun Istana Versailles
dengan menghabiskan biaya yang sangat besar.
Padahal biaya itu diperoleh dengan memungut bermacam-macam pajak yang tinggi dari rakyat.
Sudah barang tentu rakyat menjadi menderita dan membenci raja. Hal ini masih berlanjut pada
masa pemerintahan Louis XV (1715–1774). Perasaan tidak puas dan benci kepada raja dan para
bangsawan makin lama makin meluas. Pada masa pemerintahan Raja Louis XVI (1774–1793),
raja sudah tidak memiliki gezag (kewibawaan) dan kekuatan lagi. Hal itu disebabkan raja tidak
berhasil memperbaiki keadaan. Situasi demikian memberi peluang yang sangat baik untuk
meletusnya suatu revolusi.
b. Situasi Sosial Ekonomi Masyarakat Prancis pada waktu itu terbagi menjadi tiga golongan.
Golongan I terdiri atas para bangsawan. Golongan II terdiri atas ulama gereja/pendeta.Golongan
III terdiri atas rakyat biasa. Golongan I dan II hidup mewah dengan memiliki berbagai hak
istimewa dan bebas dari pajak. Golongan III adalah rakyat yang hidup menderita dan dibebani
berbagai macam pajak. Dari golongan rakyat inilah kemudian muncul golongan baru yang
disebut Borjuis. Golongan inilah yang menjadi pelopor timbulnya Revolusi Prancis.

2. Absolutisme di Perancis
Absolutisme adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada pada tangan sang
pemimpin negara
Oposisi yang semakin besar mencapai puncaknya pada tahun 1789 menyebabkan terjadinya
revolusi Perancis yang dipimpin oleh kaum pemberontak yang berasal dari masyarakat kota.
Golongan ini memiliki ciri-ciri:

1. Menjunjung tinggi kebebasan


2. Menjunjung tinggi azas persamaan
3. Penggunaan akal fikiran yang sehat dan serba perhitungan
4. Kehidupan warga masyarakat kota yang bersifat liberalisme.
Dengan berakhirnya masa pemerintahan Louise XVI, maka Perancis menggulingkan sistem
pemerintahannya menjadi sistem republik. Adapun hasil Revolusi Perancis adalah asas
egalite(asas kesamaan hak), liberalite(asas kebebasan memiliki kehidupan yang lebih baik), dan
fraatanite (asas persaudaraan). Jelaskan Absolutisme di Perancis ?

3.Revolusi Perancis
Revolusi Perancis adalah suatu perubahan bidang politik & sosial di negara Perancis yang terjadi karena
ketidakpuasan rakyat khususnya kaum burjuis terhadap pemerintahan Perancis tahun 1789 yang pada
masa tersebut berbentuk kerajaan dan dipimpin oleh Raja Louis XVI. Selain keadaan politik tersebut di
atas masih ada beberapa hal yang melatar belakangi terjadinya revolusi perancis, diantaranya adalah
sebagai berikut:

Sebab umum terjadinya revolusi Perancis


• Kondisi politik yang semakin memburuk
Sistem pemerintahan monarki absolut yang diusung oleh Raja Louis menjadikan raja merasa berkuasa
atas segalanya. Tak cukup sampai disitu kehidupan Raja Louis XVI yang dikenal akan royal terhadap gaya
hidup serta wanita membuat rakyat selalu was-was dan curiga.

• Keadaan ekonomi dan kesewenang-wenangan raja


Siapa yang tidak mengetahui bahwa gaya hidup mewah serta berfoya-foya dilingkungan kerajaan tidak
membutuhkan dana dan pemasukan yang besar.
• Kehidupan sosial
Pada masa kekuasaan Raja Louis XVI kehidupan sosial masyarakat terbagi dalam beberapa strata atau
golongan yakni golongan bangsawan, golongan ulama gereja, dan golongan rakyat biasa.

Golongan bangsawan terdiri dari raja dan para pejabat kerajaan, mereka memiliki hak yang istimewa
dibandingkan dengan golongan lain. Golongan bangsawan pajak atas pajak, yang lebih parah lagi mereka
berhak memungut pajak atau upeti dari rakyat jelata.
o Golongan ulama gereja atau pendeta cukup memiliki keistimewaan pula dalam stratifikasi sosial.
o Golongan ulama gereja atau pendeta tidak dikenakan pajak serta memiliki hak atas dari penghasilan
pajak, gaji serta kebutuhan mereka dibebankan terhadap pajak rakyat.
o Golongan rakyat biasa atau rakyat jelata terdiri dari para petani dan kaum borjuis. Mereka jelas
menjadi tumpu dari semua beban yang ada di negara Perancis. Mereka harus menyetor pajak atau upeti
sesuai dengan kehendak raja
Sebab Khusus terjadinya revolusi Perancis Sebagaiman yang telah kita uraikan di atas, bahwa pada
pemerintahan Raja Louis XVI Perancis mengalami keterpurukan ekonomi akibat kesalahan gaya hidup
Raja dan pejabat di lingkungannya. Pada tahun 5 Juni 1789 Guna mencari jalan keluar dari krisis ekonomi
tersebut Lous XVI mengundang Etats Generaux (jika di Indonesia dikenal dengan sebutan Dewan
Perwakilan Rakyat). Anggota yang berjumlah 1200 dan terbagi dari tiga strata yakni kalangan bangsawan
291 anggota, kalangan ulama gereja/ pendeta 300 anggota, dan golongan rakyat jelata 610 anggota
tersebut dalam bermusyawarah tidak juga menemukan titik temu guna mencari solusi dalam mengatasi
krisis ekonomi yang semakin buruk di Perancis. Rapat besar yang sedari ditujukan guna mencari solusi
dalam mengatasi krisis yang terjadi justru berujung perdebatan dan pertentangan dalam menentukan
suara.

4. REVOLUSI AMERIKA
1. Keadaan Amerika sebelum kedatangan Colombus
Sebelum Colombus menemukan benua Amerika, telah ada beberapa bangsa Eropa yang pernah
menginjakkan kakinya di daerah pantai Benua Amerika. Bangsa Eropa itu adalah bengsa Noor
atau lebih dikenal dengan sebutan bangsa Viking dari daerah Norwegia.

2. Keadaan Amerika setelah Pelayaran Colombus sampai ke Benua Amerika (1492)


Setelah Perjanjian Thordesillas (1492), atas perintah raja Spanyol, Colombus berlayar ke arah
barat untuk mencari dan menemukan sumber rempah-rempah di dunia Timur. Perjalanan
Colombus sampai ke kepulauan Bahama, Perancis Pada tahun 1603, Samuel de Champlain
menduduki Kanada, kemudian tahun 1682, La Salle menduduki daerah Sungai Mississippi,
disusul pada tahun 1699, Iberville menduduki daerah Muara Mississippi. Sehingga Perancis
mempunyai daerah jajahan bagian tengah dari Amerika Utara, yaitu dari Kanada sampai New
Orleans.

5. KEADAAN AMERIKA SETELAH PELAYARAN


COLOMBUS SAMPAI DIBENUA AMERIKA (1942)
Christopher Columbus adalah seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudra
Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera
Castilian Spanyol.

Cristopher Colombus dan Penemuan Benua Amerika


Christopher Columbus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui
benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar dugaannya
sendiri. Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan
sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah.

Kisah Perjalanan Cristopher Colombus


Garis besar kisah Colombus bukan masalah baru. Tatkala berangkat dewasa, dia menjadi
nakhoda kapal dan seorang navigator yang cekatan. Akhirnya Colombus yakin bukan mustahil
menemukan jalan lebih praktis ke daerah Asia di timur dengan cara berlayar ke arah barat
melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan tekun merintis tekadnya. Tentu saja niat besar ini
tidak bakal terlaksana tanpa biaya cukup. Karena itulah Colombus membujuk Ratu Isabella I
menyediakan anggaran untuk ekspedisi percobaannya.

6.Perang Kemerdekaan Amerika Serikat (1774-1783)

Perang kemerdekaan Amerika adalah perjuangan tiga belas koloni (daerah jajahan) Inggris di
Amerika untuk memperoleh kemerdekaan. Perang itu terjadi karena pemerintah Inggris
menarik pajak terhadap koloni-koloni tanpa hak perwakilan dalam Parlemen. Contohnya adalah
Stamp Act 1765 dan Townshend Act 1767.

Stamp Act (undang-undang meterai) 1765 adalah undang-undang yang mengatur pajak
meterai untuk penerbitan-penerbitan dan dokumen-dokumen resmi dari koloni-koloni di
Amerika. Stamp Act sangat ditentang oleh koloni karena hal itu merupakan beban yang berat.

George Washington
Bapak Kemerdekaan Amerika

Townshend Act 1767 adalah undang-undang parlemen Inggris yang mewajibkan pembayaran
bea masuk untuk barang-barang gelas, timah, cat, kertas dan teh.
Pemberontakan sehera meletus dan dipimpin oleh George Washington, selanjutnya
pecah peperangan di Lexington, Concoed dan Bunker Hill hingga meluas ke wilayah-wilayah
lain. George Washington mengumumkan pernyataan kemerdekaan (Declaration of
Independence) tanggal 4 Juli 1776 dan diterima oleh wakil-wakil ketigabelas koloni.

Perang terus berkecamuk sekalipun kemerdekaan Amerika telah dinyatakan. Jendral


Busgoyne (Inggris) menyerah di Saratoga. Kekalahan Busgoyne mendorong Perancis (1778),
Spanyol (1779) dan Belanda (1780) menyatakan perang kepada Inggris. Kedudukan Inggris
menjadi terdesak. Perancis adalah negara yang sejak lama menjadi saingan Inggris. Maka dalam
Perang Kemerdekaan itu Perancis banyak memberikan bantuan kepada para patriot Amerika.

7.Keadaan Rusia Sebelum Revolusi 1917.

Rusia adalah Negara kerajaan diperintah oleh seorang Tsar atau kaisar.Sebagian besar Tsar yang
memerintah di kerajaan Rusia bersifat otoriter dan bertindak sewenang-wenang terhadap

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa pemerintahan Tsar Nicholas ii adalah sbb:
a. Industralisasi.
Menteri Keuangan yaitu sergey witte,berjasa dalam perkembangan industri di Rusia sejak th.
1892.Industri ini dibangun agar dapat bersaing dengan negara-negara Eropa Barat.Industri yang
dibangun,seperti industri tekstil.pertambangan batu bara,minyak,besi,dst.
b. Munculnya Sosialisme di Rusia.
Perkembangan industri yang cukup pesat menyebabkan munculnya golongan
buruh(proletar)yang berakibat kemunculan gerakan sosialisme pada masa pemerintahan Tsar
Nicholas ii,George Plekhanov mendirikan Partai Sosial Demokrat(1898)programnya adalah
persamaan dalam hukum ,kemerdekaanpers,berbicara,berkumpul serta perbaikan nasib buruh
dan tani.Pada tahun 1903 Partai Sosial Demokrat pecah menjadi Partai
Sosialis(Mensjewiki/Menshevik)yang dipimpin oleh George Plikhanov kemudian dilanjutkan
oleh Kerensky.Partai lainnya adalah Partai Komunis(Bolsjewiki/Bolshevik)yang dipimpin oleh
Vladimir Ulyanov(nama samaran Lenin),kemudian beralih kep[ada Josef
Dschugaschvili(terkenal dengan nama Salatin).
c. Perang Rusia-Jepang(1904-1905).
Pada perang ini Rusia mengalami kekalahan yang menyebabkan derajat & kepercayaan Tsar di
mata rakyat semakin morosot.Baik kaum Menshevik maupun Bolshevik menuntut kepada
pemerintahan Tsar untuk melaksanakan perubahan-perubahan secara liberal.
d. Minggu berdarah(22 Januari 1905).
Pada hari minggu,22 Januari 1905 kaum buruh (laki-laki & perempuan) yang dipimpin oleh
Gapon (nama lengkapnya Georgy Apollonovica Gapon seorangpendeta)berbaris meuju istana
Tsar untuk menyampaikan (petisi)tentang pemerintahan liberal & perbaikan nasib kaum
buruh.Karena tidak bersenjata & tidak agresif itu disambut dengan tembakan-tembakan oleh
pasukan pengawal istana.Peristiwa ini menyebabkan rakyat marah & bahkan menjadi salah satu
penyebab Revolusi th. 1905.

Revolusi Rusia(1917).
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia th.1917:
 Pemerintahan Tsar Nicholas ii yang reaksioner.Tsar tidak mau memberikan hak-hak politik
yang sungguh-sungguh kepada warga negaranya.Duma(Dewan Rakyat)yang dibentuk atas
perintah Tsar tidak sepenuhnya mewakili rakyat,hanya sebagai badan penasehat Tsar.
 Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.Pemerintahan tidak disusun secara rasional,tetapi atas
dasar favoritisme(mementingkan kesukaan terhadap seseorang).Tsar tidak memilih orang-orang
yang cakap,tetapi orang yang disukainya untuk duduk di pemerintahan.
 Perbadaan Sosial yang mencolok.Tsar & kaum bangsawan hidup mewah & kaya
raya,sementara rakyat terutama para petani & buruh hidup miskin & sengsara.
 Persoalan Tanah.Menteri Stolypin(namalengkapnya Pyotr Arkadyevich Stolypin)yang
melakukan perubahan agrarian tahun 1906,tidak dapat sepenuhnya untuk dilakukan.karena kaum
bangsawan masih tetap menjadi penguas atas tanah-tanah yang cukup luas & dikerjakan oleh
para petani.Para petani itu menuntut tanah menjadi miliknya.
 Munculnya aliran-aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran-aliran dari kaum
Liberal kaum sosialis.Kaum sosialis terbagi atas 2 aliran yaitu aliran sosial Demokrat &
aliranKomunis.
 Kekalahan Perang pasukan Rusia didaerah Tannenberg & Danau Misuri sangat
mengecewakan rakyat & menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Tsar.Rakyat jemu
menginginkan perang dan mereka menginginkan perdamaian.
 Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta rakyat Rusia dimobilisasi untuk perang.Hal ini
menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri maupun pertanian.Pertanian
terbelengkai,ekonomi Negara kacau & akibatnya bahaya kelaparan mengancam.

8. Revolusi Rusia Tahun 1905 –


Revolusi Rusia mengacu kepada revolusi yang terjadi pada tahun 1905 dan 1917 yang
menjadi titik awal berdirinya Uni Soviet pada tahun 1922 setelah terlebih dahulu
mengalami perang saudara antara kaum Bolshevik dan Menshevik.Revolusi ini
dilakukan oleh golongan Bolshevik terhadap Kerajaan Rusia untuk mengubah bentuk
negara menjadi republik dengan ideologi komunis.Revolusi Rusia sering diidentikkan
dengan Revolusi Oktober tahun 1917,namun pada kenyataannya merupakan
kelanjutan dari revolusi yang telah meletus terlebih dahulu tahun 1905.

Sebab Revolusi Rusia

1. Tsar Nicholas II menolak mendirikan suatu pemerintahan konstitusional

sehingga menyulut reaksi keras dari kaum oposisi.

2. Rusia kehilangan reputasi sebagai salah satu kekuatan besar di Eropa setelah

mengalami kekalahan dari Jepang pada tahun 1904 di Port Arthur.


3. Peristiwa Bloody Sunday dimana tentara kerajaan menembaki arak-arakan

pekerja pada tanggal 22 Januari 1905.

Pada masa itu terdapat badan persatuan pekerja yang bernama Soviet yang memiliki

massa yang besar dan sangat berpengaruh.Akhirnya pada tanggal 30 Oktober 1905

Tsar mengeluarkan kepeutusan berikut:

 Menyusun suatu Konstitusi.

 Mendirikan Duma (badan legislatif)

 Mengangkat Sergei Witte sebagai Perdana Menteri.

9.Revolusi Rusia 1917


Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang memuncak pada 1917 dengan
penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju ke
pendirian Uni Soviet, yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991.

Revolusi ini dapat dilihat dari dua fase berbeda:

 Yang pertama adalah Revolusi Februari 1917, yang mengganti otokrasi Tsar Nikolai II
Russia, Tsar Russia yang efektif terakhir, dan mendirikan republik liberal.
 Fase kedua adalah Revolusi Oktober yang diinspirasikan oleh Vladimir Lenin dari partai
Bolshevik, memegang kuasa dari Pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua ini memiliki
efek yang sangat luas, memengaruhi daerah kota dan pedesaan. Meskipun banyak
kejadian bersejarah terjadi di Moskwa dan Saint Petersburg, ada juga gerakan di
pedesaan di mana rakyat jelata merebut dan membagi tanah

Pengaruh Revolusi Rusia


Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kekuasaan Tsar Nicholas II yang memerintah
secara diktator. Rakyat Rusia yang merasakan kehidupan di berbagai bidang akibat kediktatoran
Tsar Nicholas II, akhirnya berhasil menghimpun kekuatan dan menentang kekuasaannya dalam
bentuk revolusi. Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kediktatoran Rusia. Di samping
itu, Revolusi Rusia yang berpaham komunis akhirnya berhasil mengubah haluan negara tersebut
ke arah negara komunis.

10. Pemerintahan Lenin (1917 – 1924)


Selama masa pemerintahan Lenin, terjadi hal-hal sebagai berikut.

a. Pembentukan komintern (Komunis Internasional)


Pada tahun 1919 dibentuk Komintern yang bertugas memimpin partai-partai komunis di seluruh
dunia. Komintern dilebur padatahun 1947 karena berbau imperialisme Rusia dan digantikan
oleh Cominform (Communist Information) yang merupakan pusat propaganda komunisme di
seluruh dunia.

b. Pembentukan Uni Soviet


Sebelum tahun 1922, Rusia terdiri dari beberapa negara kecil yang bersatu di bawah bendera
Federasi Republik-Republik Soviet Sosialis Rusia (FRSSR). Pada tahun 1922, federasi ini
diubah menjadi uni dan disebut Uni Republik-Republik Soviet atau Union of Soviet Socialist
Republics (USSR). Kekuasaan pemerintahan terpusat pada pemerintahan pusat.
c. Sistem perekonomian komunis
Ketika Lenin memegang pemerintahan, Rusia hendak disusun menjadi seratus persen komunis.
Semua hasil produksi, baik industri maupun pertanian, harus diserahkan kepada negara.
Nantinya negara yang akan membagi-bagikannya dengan adil. Akan tetapi, para petani kaya
(kulak) menolak menyerahkan segala hasil buminya kepada negara. Para petani juga tidak mau
menanam lebih dari apa yang mereka butuhkan untuk hidup sebab sebanyak apa pun mereka
menanam, hasil yang mereka dapatkan sama saja.
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: LISHA IDYANTO DEWI
KELAS: XI IPS3
NO.URUT: 12
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: NUR FADILLAH
KELAS: XI IPS3
NO.URUT: 19
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : NURUL AYSAH
KELAS: XI IPS3
NO.URUT: 22
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: NURWINDI LESTARI
KELAS: XI IPS3
NO.URUT: 24
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: HERI SETIA BUDI
KELAS: XI IPS3
NO.URUT: 10
REVOLUSI INDUSTRI DAN PENGARUH PADA
KEHIDUPAN DI INDONESIA

1.Revolusi Industri di Eropa


Sebelum abad ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat bergantung pada sistem
ekonomi agraris. Akan tetapi setelah memasuki abad ke-18 terjadi perubahan besar dalam pola
hidup masyarakat Eropa. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya tenaga
mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan.
Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat
dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem
ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan
tenaga hewan dan manusia.

Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan
menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih mengandalkan
kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak akan berfungsi dan bekerja jika
tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji,
pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain.

Pada masa revolusi industri, peralatan tersebut jarang digunakan sebab telah ditemukan mesin
pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya. Semua mesin tersebut bukan digunakan oleh
tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Dengan demikian, pada masa revolusi industri terjadi
penghematan tenaga manusia. Setelah revolusi industri terjadi, perbedaan pola hidup masyarakat
sangat terlihat sekali.

Dampak Revolusi Industri bagi Indonesia

Revolusi Industri sebagai salah satu revolusi penting dunia juga memiliki pengaruh yang sangat
kuat terhadap Indonesia. Secara garis besar Revolusi Industri memiliki pengaruh yang positif dan
negatif. Antara keduanya saling berhubungan satu sama lainnya. Berikut ini adalah dampak
Revolusi Industri terhadap perkembangan sejarah Indonesia.

 Dalam Bidang Politik

Betapapun Revolusi Industri tidak terjadi di Belanda, namun sebagai negara yang memiliki
kesamaan karakter, Belanda menjadi pengikut revolusi juga. Imbas terhadap Indonesia sebagai
negara jajahan Belanda adalah lahirnya imperialisme modern di Indonesia yang diusung oleh
Belanda. Selain itu, Inggris sebagai lokomotif imperialisme modern memiliki kepentingan
tersendiri dengan wilayah Indonesia yang benar-benar kaya sumber daya alam. Peralatan-
peralatan yang ditemukan di Inggris membutuhkan begitu banyak bahan untuk diolah. Inggris
sebagai negara dengan kekuatan imperialisme yang besar ternyata berseteru dengan pihak
Belanda, sampai akhirnya peperangan yang terjadi antara Prancis dan Inggris dimenangkan oleh
Inggris. Secara langsung Indonesia diserahkan kepada Inggris.

Dalam sejarah kolonialisme Indonesia, kita mengenal Thomas Stamford Raffles yang merupakan
utusan Inggris untuk menjadi Gubernur Jenderal di Hindia Belanda. Untuk empat tahun
Indonesia dipimpin oleh imperialisme Inggris. Sejak masuknya pedagang-pedagang Eropa,
khususnya Belanda ke Indonesia telah membawa perubahan yang sangat signifikan. Pola
perdagangan monopoli yang dipraktekkan oleh VOC (kolonial Belanda) menjadikan
tersentralisasinya kekuasaan di tangan penguasa asing. Imbas terbesar bagi para penguasa
pribumi (raja/sultan) adalah hilangnya hak kekuasaan sebagai penguasa lokal. Karena mereka
dijadikan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai pegawai negeri yang mendapat gaji dari
pemerintah kolonial. Padahal menurut aturan adat, penguasa pribumi mendapat upeti langsung
dari rakyat. Hal ini terjadi setelah para penguasa-penguasa pribumi tidak mampu
mempertahankan wilayah kekuasaannya dari penetrasi orang-orang Eropa yang berupaya
menguasai wilayah-wilayah di Indonesia untuk menjalankan politik dagang monopolinya. Pada
akhirnya, dengan diterapkannya sistem pemerintahan baru (pemerintahan kolonial), para
raja/sultan semakin kehilangan peranannya dalam mengatur kebijakan politiknya, sedangkan
pemerintahan kolonial semakin kuat.

 Dalam Bidang Ekonomi dan Industrialisasi

Salah satu akibat dari munculnya Revolusi Industri adalah munculnya praktik kapitalisme dalam
hal ekonomi. Ideologi kapitalisme berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu
ditunjang dengan jumlah modal atau kapital yang banyak, penguasaan sektor produksi, sumber
bahan baku dan ditribusi. Indonesia atau pada saat itu bernama Hindia Belanda memiliki sumber
daya alam yang hasilnya sangat laku di pasaran dunia. Penemuan-penemuan teknologi baru telah
mengantarkan wilayah Hindia Belanda menjadi incaran negara-negara maju dalam teknologi
tersebut. Akhirnya perekonomian rakyat diperas, tetapi pemerintahan tidak pernah mampu
memberikan kesejahteraan tersendiri untuk Indonesia. Indonesia menjadi lahan baru untuk para
kapitalis yang hanya mementingkan keuntungan.

2.REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS


2. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Revolusi Industri
a. Dalam Bidang Politik
Pada abad ke-17 di Inggris terjadi peperangan yang dahsyat antara bangsawan kuno dengan
bangsawan baru yang dikenal dengan Pera4ng Mawar. Dalam peperangan tersebut bangsawan
baru muncul sebagai pemenang. Mereka berhasil menguasai kursi pemerintahan dan selanjutnya
mengendalikan negara Inggris.

b. Dalam Bidang Sosial-Ekonomi


Pada abad 18 pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan menyangkut pengaturan status tanah.
Pengaturan kembali tanah pertanian di Inggris dikenal sebagai Revolusi Agraria. Revolusi
diawali dengan cara menukar tanah yang terpencar-pencar milik para bangsawan dengan tanah
petani di sekitarnya.

c. Dalam Bidang Iptek dan Budaya

Sejak zaman Renaisans perhatian dan minat masyarakat Inggris terhasap ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat besar. Orangorang saling berlomba mengadakan pembaharuan dalam segala
bidang dan mulai meninggalkan sesuatu yang dianggap kuno. Masyarakat Inggris sangat tertarik
dengan penelitian-penelitian terbaru dalam segala hal, termasuk industri

3.Revolusi Sosial di Inggris


Revolusi sosial di Inggris pada tahun 1815-1846 merupakan serangkaian usaha yang dilakukan
oleh Kerajaan Inggris dalam menanggulangi akibat dari Industrialisasi pasca Revolusi Industri
dipelbagai daerah di Inggris seperti Liverpool, Machester, dan Birmingham serta kota-kota lain
di Inggris.

Revolusi Industri membawa dampak yang cukup besar terhadap kehidupan sosial di Inggris.
Industrialisasi membuat seluruh elemen masyarakat harus bekerja di pabrik-pabrik untuk
menghasilkan barang produksi. Wanita dan anak-anak dipaksa untuk bekerja 12-18 jam per hari
dengan waktu istirahat yang tidak cukup. Mereka bekerja dalam paksaan dan tekanan, bahkan
mendapatkan intimidasi dan tindakan refresif dari pengawas pab
4. Konsep Dasar Imperialisme

Perkataan Imperialisme pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri
Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga
suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat.
Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis
internasional.

1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism).


Tujuan imperialisme kuno adalah selain faktor ekonomi(menguasai daerah yang kaya
dengan sumber daya alam) juga termasuk didalamnyatercakup faktor agama dan kajayaan .Sedangkan
Imperialisme modern bermula setelah Revolusi Industri diInggris tahun 1870-an.

5.PROSES INDUSTRIALISASI PADA MASA


KOLONIAL
Berkembangnya sistem liberal dan terbukanya indonesia bagi para penguasa swata dan
para pemilik modal, menyebabkan indonesia dijadikan tempat berkembangnya berbagai bentuk
usaha untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah yang besar. Terlebih lagi tujuan
dilaksanakannya politik liberal di indonesia adalah untuk memajukan usaha swata. Untuk
mencapai tujuan itu ditempuh beberapa cara yaitu:
 Menghapus sistem tanam paksa dan perbudaakan.
 Memperluas penanaman modal pengusaha swasta belanda.
 Mengluarkan Undang- undang agraria tahun 1870.
Dengan keluarnya Undang- Undang agraria, muncul perusahaan- perusahaan perkebunan
swasta diberbagai wilayah di Indonesia. Dalam undang- undang agraria tahun 1870 ditetapkan
bahwa perusahaan perkebunan dapat melakukan penyewaan tanah dalam jangka waktu mencapai
75 tahun. Aturan lainnya yaitu penduduk dilarang menjual tanahnya kepada orang asing.
Undang- undang ini telah menarik pengusaha- pengusaha aasing ke indonesia, sehingga
perusahaan- perusahaan semakin bannyak mengembangkan usahanya di Indonesia, seperti
perkebunan tebu di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Perkebunan tembakau di surakarta,
yogyakarta, jawa timur dan juga di daerah Deli Serdang(Sumatera Utara), perkebunan teh di jaw
barat, perkebunan karet di Sumaetra Utara, Jambi dan Palembang, perkebunan kina di jawa barat
serta perkebunan kelapa sawit di daerah Sumatera Utara.

6.TRANSPORTASI DALAM AKTIFITAS


PERDAGANGAN DAN INTEGRASI EKONOMI

Dengan dibukanya perkebunan- perkebunan di wilayah indonesia diikuti pula dengan


pembangunan sarana transportasi dari pusat perkebunan menuju ke bandar- bandar perdagangan
atau pelabuhan- pelabuhan. Pembangunan jalan- jalan itu juga memberikan keuntungan kepada
bangsa indonesia, sehingga bangsa indonesia juga ada yang terjun dalam ekonomi perdagangan.
Selain pembangunan transportasi darat, pemerintah kolonial belanda juga mebangun
transportasi laut. Pada masa itu pemerintahan kolonial memiliki pusat perdagangan di Ambon
dan Batavia. Transportasi yang diusahakan pemerintah kolonial ini baru dapat diraskan oleh
rakyat indonesia setelah indonesia merdeka. Jalan- jalan raya atau jalan- jalan kereta api yaang
dibangun oleh belanda sangat besar manfaatnya bagi rakyat indonesia setelah merdeka.
7. PERTUMBUHAN, MOBILITAS DAN
PERSEBARAN PENDUDUK DI BERBAGAI
DAERAH

1. Mobilitas Sosial
Mobilitas pernah dilakukan oleh rakyat indonesia pada saat kolonialisme. Hal itu terjadi
ketika dibukanya perkebunan- perkebunan besar di wilayah indonesia. Perkembagan perkebunan
di indonesia membawa keuntungan pada belanda, tetapi di pihak lain, kesejahhteraan rakyat
pribumi mengalami kemunduran semnetara itu pertumbuhan penduduk melampaui jumlah
pertambahan makanan. Bahkan krisis yang dialami perkebunan tahun 1885 telah membuat
penduduk semakin menderita, karena adanya pemungutan uang sewa tanah, upah kerja dipabrik
dan perkebunan menurun drastis.
Sementara di perkebunan swata di jawa mengalami masalah kekurangan tenaga kerja,
sehingga belanda melakukan mobilitas sosial pada rakyat jawa. Dengan adanya mobilitas sosial
ini maka belanda mengalami keuntungan, karena ekonomi meningkat daari pajak perkebunan
swasta, dan masyarakat pun mulai mendapat sedikit peningkatan taraf hidup, dan dapat saling
mengenal antaar daerah.
2. Perubahan Demografi dan Mobilitas Sosial
Pelaksanaan sistem tanam paksa pada masa pemerintahan kolonial belanda menyebabkan
terjadinya perubahan demografi dan proses mobilitas sosial diseluruh wilayah indonesia. Tanah-
tanah yang semula merupakan tanah pertanian rakayt, selanjutnya menjadi tanah- tanah
perkebunan milik pemerintah yang ditanami tanaman yang laku di pasar Eropa. Juga tanah-
tanah perkebunan pemerintah kolonial belanda digarap oleh masyarakat pribumi secara paksa.
Peralihan kepemilikan tanah dari milik pribumi menjadi milik belanda dan pengusaha asing
berdampak luas kepada penduduk pribumi yang sesungguhnya merupakan pemilik sah tanah
tersebut.
Pembukaan wilayah indonesia menjadi tempat penanaman modal swasta asing semakin
menjadikan banyaknya perkebunan- perkebunan besar swasta. Keadaan ini mempengaruhi
kondisi demografis dari wilayah indonesia. Para pengusaha perkebunan tersebut mengusahakan
untuk menanam tanaman yang dapat menuntungkannya. Bahkan perkebunan- perkebunan itu
dijadikan sebagai tempat tujuan untuk bekerja menambah upah. Akibat perkembangan yang
pesat pada perkebunan- perkebunan tersebut dan tejadi mobilitas sosial. Pada pusat- pusat
perkebunan itu muncul kota- kota yang berfungsi sebagai tempat perkembangan perekonomian
penduduk.
8. MOBILITAS SOSIAL
Pengertian Mobilitas Sosial | Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau
kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas berasal dari
bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu ke tempat ke tempat lain.
Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan “gerak” atau “perpindahan”. Mobilitas sosial
merupakan suatu konsep dinamika sosial yang secara harfiah seringkali diartikan sebagai suatu
gerakan yang terjadi akibat berpindah atau berubah posisi sosial seseorang atau sekelompok
orang pada saat yang berbeda.

9.Perubahan Mobilitas Penduduk Pada


Transisi Demografi
Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar atau
aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan
pelaku pembangunan. Sementara itu jumlah penduduk yang besar bukan jaminan keberhasilan
suatu pembangunan. Peningkatan jumlah penduduk yang besar tanpa adanya peningkatan
kesejahteraan justru bisa menjadi bencana, yang pada gilirannya dapat menimbulkan gangguan
terhadap program-program pembangunan yang sedang dilaksanakan. Selain itu juga akan dapat
menimbulkan berbagai kesulitan bagi generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai