Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi pada dasarnya merupakan perubahan secara cepat dalam waktu yang singkat untuk
mengubah suatu tatanan. Berbagai peristiwa revolusi pernah terjadi didunia yang juga
berdampak sangat besar pada perjalanan sejarah umat manusia. Revolusi Perancis, Revolusi
Amerika, Revolusi Rusia merupakan sebagian dari peristiwa sejarah yang telah mengubah
tatanan kehidupan dimasing-masing Negara.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. REVOLUSI PERANCIS
1. Keadaan Eropa sebelum Revolusi Perancis

Salah satu ajaran yang berpengaruh di Eropa sebelum Revolusi Perancis adalah ajaran
Niccolo Machiavelli. Ajarannya mendukung kekuasaan raja secara mutlak.

Ajaran Machiavelli berkembang di Eropa sekitar abad ke-17 dan dianut oleh raja-raja dari
Eropa seperti Raja Fredrick ll, Tsar Peter Agung, Kaisar Joseph ll, Raja Charles l dan juga raja-
raja Louis dari Perancis.

Raja Frederick ll (1740-1786) dari Prusia

Di dalam usaha untuk membina kekuasaan yang tak terbatas, Raja Frederick ll memajukan
dan memperkuat Kerajaan Prusia agar menjadi sebuah kerajaan terkuat di Jerman. Politik
Bismarck adalah Darah dan Besi (Druch Blut und Eisen), yaitu berusaha untuk memajukan
negaranya dengan cara membangun industri secara besar-besaran dan juga diimbangi dengan
pembangunan angkatan perang yang kuat.

Tsar Peter Yang Agung (1689-1727) dari Rusia

Dengan kekuasaan yang penuh ditangannya, Tsar Peter Yang Agung berusaha untuk
memajukan kerajaan Rusia melalui beberapa cara, diantaranya mendatangkan teknisi-reknisi dari
beberapa Negara untuk membangun industri-industri di Rusia seperti: industri kapal, senjata, dan
membangun armada-armada dalam usaha untuk memperkuat negaranya.

Politik Air Hangat adalah politik untuk mencari pelabuhan-pelabuhan yang tidak membeku
pada musim dingin. Dengan Politik Air Hangat ini Tsar Peter membangun sebuah kota baru di
Laut Baltik yang diberi nama St. Petersburg.

2
Kaisar Joseph ll (1780-1790) dari Australia

Kaisar Joseph ll berpendapat bahwa pemerintahan didirikan untuk melindungi rakyat, sehingga
didalam menjalankan pemerintahannya Kaisar Joseph II mengambil langkah-langkah sebagai
berikut:

a. Menghapuskan sistem petani ulur/petani budak.


b. Menghapuskan hak istimewa kaum bangsawan di dalam memungut pajak.

Raja Charles I (1625-1649) dari Inggris

Raja Charles I ingin membentuk kekuasan absolut di negerinya. Akan tetapi usaha raja Charles
I ini mendapat tantangan hebat dari parlemen dibawah pimpinan Oliver Cromwell.

Masa pemerintahan Cromwell terkenal dengan pemerintahan yang dictator. Namun, setelah
Cromwell meninggal dunia, Inggris kembali diubah menjadi kerajaan, dan Charles ll diangkat
menggantikan Cromwell.

2. Absolutisme di Perancis
Kekuasaan absolute di Perancis berlanjut pada masa Pedana Menteri Jules
Cardinal Mazarin (1643-1661) dan pada masa pemerintahan Raja Louis Xlll (1610-
1643).
Di bidang ekonomi, menteri Jean Baptiste Colbert (1662-1683) sangat besar jasanya
dalam melaksanakan politik ekonomi merkantilisme. Semua kewajiban perdagangan
dan perekonomian diatur oleh pemerintah dengan tujuan untuk mendapat keuntungan
dalam jumlah yang sangat besar.
Pada masa pemerintahan Raja Louis XIV terungkap bahwa pembantukan kekuasaan
absolutisme di Perancis merupakan yang paling berhasil di seluruh wilayah Eropa.
Ciri-ciri pemerintahan Raja Louis XIV adalah sebagai berikut:
1. Memerintah tanpa undang-undang;
2. Memerintah tanpa Dewan Legislatif;
3. Memerintah tanpa kepastian hokum;
4. Memerintah tanpa anggaran belanja yang pasti;

3
5. Memerintah tanpa dibatasi oleh kekuasaan apapun.
3. Sebab-sebab Revolusi Perancis dan Perkembangannya
Meletusnya Revolusi Perancis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
Sebab umum
Sebab-sebab umum terjadinya Revolusi Perancis di antarnya:
a. Utang Negara terlalu banyak;
b. Pajak sangat tinggi;
c. Adanya blangko surat penangkapan yang ditandatangani oleh raja;
d. Kebencian rakyat kepada Penjara Bastille.
Sebab khusus
Sebab-sebab khusus terjadinya Revolusi Perancis adalah karena masalah
penghambur-hamburan uang Negara yang dilakukan oleh permaisuri Raja Louis
XIV yakni Marie Antoinette beserta putri-putri istana lainnya.

Sebab-sebab tersebut mengakibatkan situasi politik di Perancis semakin panas.


Klimaks dari situasi tersebut adalah serangan terhadap Penjara Bastille tanggal 14 Juli
1789. Penjara ini merupakan lamban kekuasaan dan kesewenang-wenangan raja-raja
Louis. Oleh karena itu, sejak tahun 1789 pemerintahan berada dibawah kekuasaan
golongan ketiga.

Dengan keberhasilan revolusi ini, seluruh pemerintahan ini untuk sementara


dipegang oleh pemerintah Revolusi. Tindakan-tindakan yang dilakukannya
antaralain:

1. Membentuk pasukan keamanan nasional yang dipimpin oleh Jendral Laffayette,


2. Menyusun Majelis Konstituante / Dewan Rakyat,
3. Menghapus hak-hak istimewa golongan bangsawan / gerejani,
4. Menghapus pernyataan hak-hak manusia dan warga yang merupaka salah satu
piagam tentang hak asasi manusia.
Semboyan Revolusi Perancis adalah Liberte (Liberty, kebebasan), Egalite
(equality, persamaan), Fraternite (fraternity, persaudaraan). Lagu kebangsaan
Perancis adalah La Marseillaisie dan tanggal 14 Juli diperingati sebagai hari
nasional Perancis.

4
Konstitusi Perancis berhasil dibentuk tahun 1791, maka sejak saat itu Perancis
menjadi sebuah Negara yang berbentuk monarki konstitusi (kerajaan perundang-
undang), yang berarti bahwa kekuasaan raja berada dibawah kekuasaan dewan
dan segala kekuasaannya sudah diatur oleh undang-undang.
Kerajaan Perancis diubah menjadi sebuah republik dan diperintah oleh
pemerintahan Terror atau Reign of Terror (suatu sistem pemerintahan dengan
cara-cara diktator). Pemerintahan Terror ini dipimpin oleh Jean Paul Marat,
George Jacques Danton, Robespierre (1793-1794). Namun pada tahun 1794,
pemerintah Terror dibubarkan karena tidak dapat mengatasi huru-hara di Perancis.
Pada tahun 1795, untuk menggantikan sistem pemerintahan Terror, dibentuk
sistem pemerintahan Directorie (1795-1799), tetapi tidak berhasil mengatasi
kekacauan yang terjadi di Perancis. Keadaan seperti ini memberikan kesempatan
kepada seorang jendral muda yang bernama Napoleon Bonaparte untuk
menyelamatkan Negara Perancis dari kekacauan pergolakan dan peperangan.
Keberhasilan Napoleon ini membawa namanya terkenal dan mendapat
kepercayaan dari rakyat Perancis untuk menjadi pemimpin, sehingga rakyat
mengangkatnya menjadi seorang konsul pada Republik Perancis tahun 1799.
Napoleon menjadi konsul seumue hidup pada tahun 1802.
B. REVOLUSI AMERIKA
1. Keadaan Amerika sebelum kedatangan Columbus
Sebelum Columbus menemukan benua Amerika, telah ada beberapa bangsa Eropa
yang pernah menginjakan kakinya didaerah pantai Benua Amerika. Bangsa Eropa itu
adalah bangsa Noor atau lebih dikenal dengan sebutan bangsa Viking dari daerah
Norwegia.
2. Keadaan Amerika setelah Pelayaran Colombus sampai di Benua Amerika
(1492)
Setelah perjanjian Thordesillas (1492), atas perintah raja Spanyol, Colombus
berlayar ke arah barat untuk mencari dan menemukan sumber rempah-rempah
didunia timur. Perjalanan Colombus sampai di Kepulauan Bahama, Cuba, dan Santo
Domingo.

5
Sementara itu sejak abad ke-17, daerah Amerika utara menjadi rebutan bangsa-
bangsa Eropa lain seperti Perancis, Inggris, dan Belanda.
Perancis pada tahun 1603, Samuel de Champlain menduduki Kanada, kemudian
tahun 1682, La Salle menduduki daerah Sungai Mississippi, disusul pada tahun 1699
Iberville menduduki daerah Muara Mississippi. Dengan demikian Perancis
mempunyai jajahan bagian tengah dari Amerika Utara, yaitu dari Kanada sampai
New Orleans.
Tigris daerah-daerah jajahan Inggris terletak di sepanjang pantai timur Amerika
Utara.
Belanda menduduki daerah Nieuw Amsterdam (sekarang New York).
Pada tahun 1674, Inggris berhasil merebut Nieuw Amsterdams dan kemudian
mengganti namanya menjadi New York.
3. Perang Kemerdekaan Amerika Serikat (1774-1776)
a. Perang Kemerdekaan Amerika Serikat (1774-1776)
Perang kemerdekaan Amerika Serikat sebenarnya lebih ditujukan untuk
menentang kekerasan Inggris kepada kaum Kolonis. Pertemouran semula terjadi
di Lexington dan kemudian berlanjut ke daerah Boston. Inggris semakin terdesak
menghadapi gerakan-gerakan pejuang Amerika Serikat. Akhirnya Ingris terpaksa
meminta bantuan kepada koloninya di Kanada. Namun, Koloninya di Kanada
menolak untuk mengirimkan bantuan menghadapi perlawanan Amerika Serikat.
Bahkan Koloninya itu berbalik mengadakan pemberontakan. Pemburontakan itu
ternyata melemahkan kedudukan Inggris di Amerika. Terlebih lagi ketika Spanyol
mengumumkan perang kepada Inggris di Eropa, mengakibatkan kekuatan Inggris
terpecah, sehingga semakin bertambah lemah.
Keadaan seperti ini sangat menguntungkan para pejuang kemerdekaan
Amerika Serikat untuk tetap bergerak menentang kekuasaan Inggris atas
wilayahnya. Bahkan George Washington telah mempersiapkan pasukannya untuk
menghadapi serangan yang dilakukan oleh pihak Inggris.

6
b. Perkembagan Amerika Serikat
Ketika Declaration of Independence ditandatangani oleh Amerika Serikat
hanya terdiri dari 13 negara bagian. Namun di dalam perkembangannya hingga
kini, Amerika Serikat telah berkembang menjadi 50 negara bagian.
Perkembangan Negara-negara bagian ini terjadi melalui berbagai proses seperti:
Penambahan wilayah melalui ekspansi atau penyerangan dan
pendudukan.
Memberikan perlindungan kepada Negara-negara yang
menginginkannya dengan tujuan untuk menghindari ancaman dari
Negara-negara lainnya dan selanjutnya menjadi Negara bagian.
Pembelian wilayah yang disebabkan karena alas an politik.
Pada tahun 1788 Undang-undang Negara Amerika Serikat disahkan
dan wajib ditaati oleh seluruh Negara-negara bagian maupun pemerintah
pusat. Urusan dalam negeri diselesaikan oleh Negara bagian masing-
masing, sedangkan urusan luar negeri ditangani oleh pemerintah pusat.
Pemerintah pusat terdiri dari presiden Kongres. Presiden dipilih melalui
pemilihan umum secara langsung oleh rakyat serta menduduki
jabatannya selama 4 tahun. Presiden dibantu oleh menteri-menteri
dalam menjalankan tugasnya. Kongres sebagai badan tertinggi Negara
terdiri dari Senat (perwakilan dari Negara-negara bagian yang diwakili
oleh dua orang). Dan House of Representative (DPR) sebagai wakil atas
sejumlah penduduk. Dalam siding kongres tersebut akhirnya George
Washington terpilih menjadi presiden pertama Negara Amerika Serikat
dan memerintah dari tahun 1789-1797.
c. Perang saudara (Chivil War) di Amerika Serikat
Amerika Serikat yang terdiri atas 13 negara bagian itu sebenarnya
merupakan sebuah Negara yang yang terdiri dari dua blok yang saling
bertentangan. Kedua blok itu adalah Blok Utara yang terdiri atas empat Negara
bagian dengan tokohnya Alexander Hamilton. Blok selatan yang terdiri atas
Sembilan Negara bagian dengan tokohnya Thomas Jefferson. Kedua blok itu
memiliki banyak perbedaan-perbedaan di antaranya:

7
Dalam bidang ekonomi, Blok Utara mendasarkan pada ekonomi industri
sedangkan Blok Selatan mendasarkan ekonomi agraris.
Dalam bidang perbudakan, Blok Utara tidak memerlukan budak
sementara Blok Selatan memerlukan budak.
Dalam bidang kepartaian, Blok Utara memiliki Partai Republik
sedangkan Blok Selatan memiliki Partai Demokrat.
Dalam bidang sosial, Blok Utara bersifat demokratis sedangkan Blok
Selatan bersifat aristokratis.
Perang saudara yang terjadi di amerika serikat ini berlangsung sejak
tahun 1861 1865 menimblkan dampak bagi amerika serikat, baik
menyangkut masalah-masalah dalam baik luar, seperti berikut.
a.) Penghapusan sistem perbudakan.
b.) Kehancuran perekonomian pada Negara amerika serikat bagian
selatan.
c.) Muncul nya maum petualang dari amerika serikat bagi utara (yang
disebut dengan Carpetbeggars) datang kewilayah amerika serikat
bagian selatan dengan tujuan untuk melakukan perampokan-
perampokan di daerah tersebut.
d.) Di tingkat tinggi berusaha untuk memegang jabatan pada tumpuk-
tumpuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi.
e.) Di tingkat rendah mereka melakukan perampokan terhadap harta
milik para tuan tanah.
f.) Timbulnya rasa benci dari pihak Amerika serikat bagian selatan
terhadap orang-orang negro yang mendapat persamaan kedudukan
dengan orang kulit putih.
g.) Kehormatan amerika serikat naik dimata dunia internasional, seperti:
Amerika Serikat menuntut perancis agar menarik tentaranya
yang ditempatkan di Meksiko dengan tujuan menjaga kaisar
Maximilliam (1867)

8
Amerika Serikat menuntut inggris untuk mengganti kerugian
lewat pengadilan internasional di Geneva, karena membantu
pihak selatan.
Amerika Serikat meminta kepada rusia untuk menjual
Alaska kepada amerika serikat pada tahun 1867, untuk
dijadikan bagian wilayahnya dengan maksud mengurung
inggris yang berkuasa di Kanada.
Dengan kedudukan demikian, Amerika serikat dapat
mengurung kedudukan inggris di Kanada. Pada sekitar abad
ke-19 amerika serikat berkembang kea rah barat yaitu
dengan menduduki daerah-daerah baru seperti Indiana
(1816), Missouri (1821), texas (1845), Loa (1846), Oregon
(1848), California (1850).
C. REVOLUSI RUSIA
1. Keadaan Rusia Sebelum Revolusi 1917
Ketika Tsar Nicholas ll (1894-1917) memerintah Rusia, ia menjalankan
pemerintahan dengan sangat reaksioner, tetapi dalam bidang ekonomi bersifat
progresif. Hal ini menyebabkan industrialisasinya berkembangnya pesat. Namun,
kemajuan industri menyebabkan berkembangnya gerakan sosialisme di Rusia.
Akibatnya, Tsar Nicholas ll menjadikan korban dari gerakan sosialisme tersebut.
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa pemerintahan Tsar Nicholas ll
adalah sebagai berikut:
Industrialisasi perkembangan industri di Rusia berkat jasa dari Sergei witte,
menteri keuangan, sejak tahun 1892.
Munculnya sosialisme di Rusia perkembangan industri yang cukup pesat di
Rusia menyebabkan munculnya golongan buruh (proletar) yang berakibat
pada kemunculan gerakan sosialisme. Program partai ini adalah persamaan
dalam hokum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul serta perbaikan nasib
buruh dan tani.
Perang Rusia Jepang (1904-1905) pada perang ini Rusia mengalami
kekalahan yang menyebabkan derajat dan kekayaan Tsar dimata masyarakat

9
semakin merosot. Baik kaum Manshevik maupun Bolshevik menuntut keoada
pemerintaha Tsar untuk melaksanakan perubaha-peerubahan liberal.
2. Revolusi Rusia 1905
Meletusnya Revolusi rusia tahun 1905, diawali dengan adanya pemogokan umum
di St. Petersburg (Petrograd-Leningrad). Pemogokan yang terjadi di St petersburg itu
diikuti oleh seluruh bangsa Rusia.
Dengan keluarnya undang-undang tersebut kaum liberal merasa puas. Namun,
kaum sosialis dan komunis merasa tidak puas dan melanjutkan berbagai bentuk
pemberontakan. Pemberontakan itu dapat ditidas dengan kejam oleh angkatan perang
Rusia yang masih setia terhadap Tsar. Revolusi rusia tahun 1905 ini memunculkan
beberapa akibat.

Adanya perubahan agraria dari Menteri Stolypin tahun 1906.


Dibentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (Duma).
3. Revolusi Rusia (1917)
Pada tahun 1905 meletus revolusi rusia yang dapat ditindas dengan kekerasan
senjata. Namun, Tsar tidak melenyapkan hal-hal yang menjadi penyebab munculnya
revolusi tersebut, sehingga pada suatu ketika revolusi akan muncul kembali.
Munculnya revolusi rusia tahun 1917 disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Pemerintahan Tsar Nicholas ll yang rekasioner Tsar tidak mau
memberikan hak-hak politik yang sungguh-sungguh kepada warga negaranya.
Susunan pemerintaha Tsar yang buruk pemerintahan tidak disusun secara
rasional, tetapi atas dasar favolitisme (mementingkan kekuasaan terhadap
seseorang).
Perbedaan sosial yang menyolok Tsar dan kaum bangsawan hidup mewah
dan kaya raya, sementara rakyat terutama pada petani dan buruh hidup miskin
dan sengsara.
Persoalan tanah menteri Stolypin (nama lengkapnya Pyotr Arkadyevich
stolypin) yang melakukan perubahan agrarian pada tahun 1906, tidak dapat
sepenuhnya untuk dilakukan, karena kaum bangsawan masih tetap menjadi

10
penguasa atas tanah-tanah yang cukup luas dan dikerjakan oleh para petani.
Para petani ini kemudian menuntut tanah menjadi miliknya.
Munculnya aliran-aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran-
aliran dari kaum liberal dan kaum sosialis. Kaum sosialis terbagi atas dua
aliran, yaitu aliran sosial democrat dan komunis.
Kekalahan perang kekalahan pasukan Rusia di daerah Tannenbreg dan
danau misuri sangat mengecewakan rakyat yang menghilangkan kepercayaan
terhadap Tsar.
Bahaya kelaparan mengancam 15 juta rakyat rusia dimobilisasi untuk
perang. Hal ini menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang indstri
maupun pertanian.
4. Pemerintahan Lenin (1917-1924)
Dengan keberhasilan kaum komunis menggulingkan pemerintahan Tsar, sejak
tahun 1917 pemerintahan rusia dipegang oleh kaum komunis dibawah pimpinan
lenin. Kemudian tahun 1919 lenin membentuk kominter (komunis internasional) yang
bertugas menyebarkan komunisme diseluruh dunia. Namun pada tahun 1947
komitmen dilebur karena terkesan berbau imperialism rusia dan digantikan dengan
kominform (komunis informasi) yang terjadi pusat propaganda diselruh dunia.
Sementara itu pada tahun 1922 terbentuk USSR (Union of soviet socialist republic
atau Uni republik soviet sosialis). Untuk menggantikan frssr (federasi republik-
republik soviet sisialis rusia). Pada USSR, sistem kekuasaan diputuskan pada
pemerintahan pusat. Pada tahun 1924 lenin meninggalkan dunia. Jenazahnya
dimakamkan didekat kremlin dalam satu mausoleum (makam yang indah).

D. REVOUSI DAN PERGELARAN NASIONAL INDONESIA


Berbagai revolusi dibelahan eropa dan amerika berpengaruh terhadap kehidupan sosial
politik di Indonesia. Peristiwa-peristiwa itu menyadarkan bangsa Indonesia bahwa
membela hak-hak merupakan kewajiban yang harus diperjuangkan. Pemimpin bangsa
Indonesia bahu membahu bersama rakyat berjuang untuk merebut hak-hak yang telah di
ranpas kaum penjajah. Bersamaan dengan itu, paham-paham baru kemudian mulai
dikenal bangsa Indonesia seiring terbukanya wawasan masyarakat dalam melihat suatu

11
peristiwa. Paham-paham seperti liberalism, nasionallisme, sosialisme, berperang dalam
meningkatkan kesadaran untuk bebas dari belenggu penjajah.
Awal abad ke-20 dalam sejarah Indonesia dikenal sebagai periode kebangkitan
nasional, maka pertumbuhan kesadaran yang menjiwai peroses itu menurut bentuk
manifestsinya telah melalui langkah-langkah yang wajar, yaitu mulai dari lahir nya
ideemansipasi dan libelar dari setatus serba terbelakang, baik yang berakar pada teradisi
maupun yang tercipta oleh situasi colonial.
Ideologi yang muncul dan berkembang pada masa pergerakan nasional Indonesia
seperti ideologi libelarisme, nasional lisme, komunisme, demokrasi, pan islamisme, dan
lain-lain.
Ideologi Liberalisme ideology liberalism diperkenalkan oleh orang-orang Belanda yang
mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Orang belanda tersebut melihat banyak terjadi
penyimpangan seperti dengan bertindak sangat jauh di luar batas-batas kemanusiaan.
Tindakan pemerintah kolonial Belanda yang mereka kecam, seperti tindakan pemerasan,
kekejaman atau penyiksaan dan lain sebagainya.
Ideologi Nasionalisme Ideologi nasionalisme pertama kali diperkenalkan oleh
organisasi politik yang muncul di Wilayah Indonesia. Ideologi Nasionalisme menjadi
dasar perjuangan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang diketuai oler Ir.Soekarno.
nasionalisme sebagai suatu ideologi menunjukan suatu bangsa yang mempunyai
kesamaan budaya, bahasa, dan wilayah. Selain itu, juga kesamaan cita-cita dan tujuan.
Dengan demikian kelompok tersebut dapat merasakan adanya kesetiaan yang mendalam
terhadap kelompok bangsa itu.
Ideologi komunisme ideologi komunisme diperkenalkan pertama kali oleh Sneevliet,
seorang pegawai perkereta-apian yang berkebangsaan Belanda. Ideologi komunisme ini
diwujudkan dalam pembentukan organisasi yang bernama Indische Social Democratis
The Vereereniging (ISDV). Organisasi ISDV sangat sulit mendapatkan dukungan dari
rakyat karena rakyat kurang mempercayai orang Belanda.
Ideologi Demokrasi ideologi Demokrasi pertama kali muncul di daerah Yunani dengan
sistem Demokrasi langsung artinya rakyat ikut serta menentukan jalannya suatu
pemerintahan. Tetapi, sistem demokrasi ini tidak mungkin dapat dilaksanakan di
Indonesia pada masa pergerakan Nasional Indonesia.

12
Ideologi Pan-Islamisme ideologi Pan-Islamisme merupakan suatu paham yang bertujuan
untuk mempersatukan umat islam sedunia. Ideologi ini muncul berkaitan erat dengan
kondisi abad ke-19 yang merupakan kemunduran dunia Islam. Sementara itu, dunia Barat
dalam kemajuan dan melakukan penjajahan terhadap Negara-negara Islam, termasuk
Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Revolusi pada dasarnya merupakan perubahan secara cepat dalam waktu yang singkat untuk
mengubah suatu tatanan. Salah satu ajaran yang berpengaruh di Eropa sebelum Revolusi
Perancis adalah ajaran Niccolo Machiavelli. Ajarannya mendukung kekuasaan raja secara
mutlak.

Ajaran Machiavelli berkembang di Eropa sekitar abad ke-17 dan dianut oleh raja-raja dari
Eropa seperti Raja Fredrick ll, Tsar Peter Agung, Kaisar Joseph ll, Raja Charles l dan juga raja-
raja Louis dari Perancis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah. Jakarta: Erlangga.

15

Anda mungkin juga menyukai