Nusantara
Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara
Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.
Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad
Tanah Jawi. Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits,
kemudian Nabi Syitsmenurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan Sang Hyang Nur
Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang Wenang, yang
menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian menurunkan Batara
Guru, yang menurunkanBatara Brahma.
Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan
leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Bani Jawi Keturunan Nabi Ibrahim
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah,
yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti
Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa Ibriyah, kata Ibriyah berasal
dari ain, ba, ra atau abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim),
merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).
Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah
Nabi Ibrahim, di antaranya :
1. Nabi Ibrahim memiliki isteri bernama Sara, sementara Brahma pasangannya bernamaSaraswati.
2. Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernama Ismail, sementara Brahma
terhadap anak sulungnya yang bernama Atharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist,
tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali)
3. Brahma adalah perlambang Monotheisme, yaitu keyakinan kepada Tuhan Yang Esa (Brahman),
sementara Nabi Ibrahim adalah Rasul yang mengajarkan ke-ESA-an ALLAH.
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan,
Dia yg berhak disembah
Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya
Dalam Brahama Sutra disebutkan : Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak
berbilang sama sekali.
Sumber :
http://rkhblog.wordpress.com/2007/09ternyata-sama/
Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya berasal dari Brahma (Nabi Ibrahim).
Jadimakna awal dari Brahma bukanlah Pencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha
Pencipta
Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan putaran dan sembilan pintu (Atharva Veda
10:2:31)
Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang Kabah yang didirikan Nabi Ibrahim.
Makna delapan putaran adalah delapan garis alami yang mengitari wilayah Bakkah, diantara
perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan, Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi
Qabes dan Jabl Umar.
Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas,
Bab al Nabi, Bab al Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.
Last edited by kanzunQALAM; 12-01-2010 at 05:16 PM..