Revolusi Perancis adalah sebuah gerakan masyarakat pertama di Eropa yang
menentang kedudukan monarki absolut yang sudah berlangsung berabad-abad. Revolusi Perancis berjalan dengan penuh pengorbanan, merupakan masa terpenting dalam sejarah Perancis bahkan bagi perubahan sejarah Eropa dan dunia. Ide-ide dan ciptaan selama Revolusi Perancis seperti penerapan konsep demokrasi, hak- hak asasi manusia, dan sistem metrik, hingga saat ini masih berpengaruh di seluruh dunia.
II. Latar Belakang
1. Pemerintahan Raja Louis XVI yang sewenang-wenang 2. Keadaan perekonomian negara Prancis yang mengalami kebangkrutan akibat pemborosan yang dilakukan para bangsawan terutama Istri raja Louis XVI Istri Raja Louis XVI sering melakukan pesta makan-makan di kediaman nya, sementara rakyatnya sendiri masih kesusahan. 3. Pajak yang memberatkan rakyat Prancis 4. Berlakunya sistem Feodalisme Sistem Feodalisme - Membagi masyarakat dalam 3 kelas, yaitu raja dan bangsawan (Golongan 1), tuan tanah dan pemuka agama (Golongan 2), serta rakyat biasa (Golangan 3). Golongan pertama dan kedua tidak diwajibkan untuk membayar pajak, sedangkan golongan ketiga wajib. 5. Munculnya kalangan kelas menengah (borgeouis) yang memiliki kekayaan namun disingkirkan. Serta masih banyak faktor lainnya seperti, kondisi kelaparan dan krisis pangan di Perancis, hutang Kerajaan Perancis yang menumpuk akibat perang melawan Inggris dalam Perang Tujuh Tahun dan Perang Kemerdekaan Amerika, penyalahgunaan kekuasaan oleh para bangsawan yang bertindak semena-mena, pajak yang memberatkan rakyat Perancis, gaya hidup mewah para bangsawan dan anggota kerajaan, terutama Ratu Marie Antoinette, dan ide kekuasaan rakyat dan demokrasi dari Abad Pencerahan dan Revolusi Amerika.
III. Jalannya Revolusi Prancis
1789 Sejak pemerintahan raja Louis XVI, raja – raja prancis suka berfoya – foya sehingga kas negara kosong. Saat itu beban negara sudah sangat berat sehingga mereka merencanakan penarikan pajak kepada kaum bangsawan. 17 Juni 1789 Pertama kali diumumkannya pembentukan dewan nasional (Assemble National) sebagai perwakilan dewan Prancis. 14 Juli 1789 Rakyat Prancis menyerbu penjara Bastille, yang merupakan tempat tahanan politik yang menentang pemerintahan raja Prancis dan tempat Gudang senjata. 20 Juli 1789 Dewan nasional bersidang di lapangan teknis untuk Menyusun UUD (konstitusi) dan mereka sepakat menamakan dirinya sebagai Dewan Konstituante. 27 Agustus 1789 Dewan Konstituante mengumumkan pernyataan Hak Asasi Manusia dan warga (Declaration des Droits de I’home et du Citoyen) sebagai dasar dari pemerintahan baru. 14 Juli 1790 UUD Prancis disahkan, sehingga pemerintahan Prancis telah berubah menjadi Monarki konstitusional. IV. Dampak Revolusi Perancis memberikan banyak dampak terhadap pemerintah Perancis sendiri maupun negara lain, salah satunya Indonesia. Dampak tersebut sebagai berikut: Bidang Politik Setelah terjadinya Revolusi Perancis, sistem politik di Perancis jelas terlihat, di mana kekuasaan absolut sangat dikecam oleh rakyat. Paham liberal pun juga muncul yang kemudian menyebar hingga ke penjuru dunia, seperti Spanyol, Jerman, Rusia, Austria, dan Italia. Bidang Sosial Pada bidang sosial dampak yang terjadi yaitu stratifikasi sosial di negara Perancis telah dihapuskan, serta memberikan hak dan kewajiban yang sama terhadap seluruh rakyat. Kemudian memberikan kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan, dan pekerjaan. Bidang ekonomi dihapusnya sistem gilde, yaitu sistem dalam peraturan perdagangan. Dengan dihapusnya sistem gilde ini maka perdagangan dan industri dapat berkembang dengan cukup baik di Perancis. Selain itu, kehidupan petani juga mengalami peningkatan, karena dihapusnya pajak feodal. Petani juga diberikan hak untuk memiliki tanah. 1. Penghapusan Feodalisme 2. Berkembangnya ide supermasi hukum 3. Munculnya ide pemerintahan republik 4. Berkembangnya paham demokrasi 5. Menyebarnya paham liberalisme 6. Munculnya ide tentang aksi revolusioner