Anda di halaman 1dari 11

REVOLUSI PRANCIS

Nama : I Putu Darma Yasa


Kelas : XI IPS 1
No : 12
PENGERTIAN REVOLUSI PRANCIS

Revolusi Perancis adalah suatu periode sosial radikal dan


pergolakan politik di Perancis yang memiliki dampak
abadi terhadap sejarah Perancis, dan lebih luas lagi,
terhadap Eropa secara keseluruhan. Monarki absolut yang
telah memerintah Perancis selama berabad-abad runtuh
dalam waktu tiga tahun.Rakyat Perancis mengalami
transformasi sosial politik yang epik; feodalisme,
aristokrasi, dan monarki mutlak diruntuhkan oleh
kelompok politik radikal sayap kiri, oleh massa di jalan-
jalan, dan oleh masyarakat petani di perdesaan. Ide-ide
lama yang berhubungan dengan tradisi dan hierarki
monarki, aristokrat, dan Gereja Katolik digulingkan
secara tiba-tiba dan digantikan oleh prinsip-prinsip baru;
Liberté, égalité, fraternité (kebebasan, persamaan, dan
persaudaraan). Ketakutan terhadap penggulingan
menyebar pada monarki lainnya di seluruh Eropa, yang
berupaya mengembalikan tradisi-tradisi monarki lama
untuk mencegah pemberontakan rakyat. Pertentangan
antara pendukung dan penentang Revolusi terus terjadi
selama dua abad berikutnya.
KONDISI PERANCIS SEBELUM REVOLUSI POLITIK 

Sejak pemerintahan Louis XIII, Perancis menjalankan


pemerintahan yang absolut, artinya kekuasaan tidak dibatasi
Undang-Undang Dasar. Ciri-ciri Pemerintahan Raja Louis XIV
yang absolut:
 Memerintah tanpa UUD.
 Memerintah tanpa DPR.
 Memerintah tanpa kepastian dan kekuasaan hukum.
 Memerintah tanpa anggaran belanja yang pasti.
Raja Louis XIV terkenal dengan ucapan L’etat C’est Moi
(negara adalah saya). Hal ini menjelaskan bahwa ia adalah raja
yang absolut paling berkuasa saat itu. Sistem pemerintahan
yang absolut, hidup didalam kemewahan, dan setiap saat
dikelilingi wanita cantik, menyebabkan banyak pihak yang
diam-diam menentangnya. Golongan yang menentangnya
adalah kaum borjuis yang disebut juga golongan III, golongan
tersebut memiliki sifat menunjung tinggi azas kebersamaan
dan kebebasan.
KONDISI PERANCIS SEBELUM REVOLUSI POLITIK 

EKONOMI 

Pada masa pemerintahan Louis XIV, Perancis mencapai puncak kejayaannya. Akan tetapi, rakyat menjadi menderita
karena dibebani berbagai pajak yang sangat tinggi seperti pajak tanah (taille), pajak gandum (gebele), dan pajak anggur
(aide). Hasil pajak itu tidak digunakan untuk kepentingan negara melainkan untuk kepentingan raja dan kerabata istana.

SOSIAL 

Pada saat keluarga istana hidup bergelimang


kemewahan, rakyat justru menderita akibat
pajak tinggi yang dikenakan. Bagi mereka itu
merupakan suatu pemerasan secara halus oleh
raja. Itu menyebabkan terjadinya perbedaan
kelas sosial antara rakyat dan keluarga istana.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA REVOLUSI
PERANCIS :

1.SEBAB UMUM
 Pemerintahan Raja Louis XVI yang
absolut.
 Keuangan negara Perancis yang
kacau.
 Banyaknya jenis pajak yang memberatkan
rakyat. 
2.SEBAB KHUSUS
 Beredarnya isu bahwa Raja Louis XVI
akan menggunakan kekerasan untuk
membubarkan badan konstituante
yang sedang melaksanakan sidang. 
DAMPAK REVOLUSI PERANCIS BAGI PERANCIS

EKONOMI 

 Berakhirnya pemerintahan absolutisme.


 UUD memegang kekuasaan tertinggi. 
 Berkembangnya faham liberalisasi dan EKONOMI 
demokrasi.
 Makin tebalnya rasa nasionalisme.
 Hak-hak individu dijujung tinggi.
 Sistem monopoli dihapuskan, perdagangan
bebas dikembangkan.
SOSIAL  Kaum petani, penggarab tanah berubah
menjadi pemilik tanah. 
 Berkembannya industri-industri besar.
 Sistem feodalisme dihapuskan.
 erciptanya susunan masyarakat baru (tidak
mengenal pembagian golongan).
 Pendidikan merata untuk seluruh lapisan
masyarakat.
DAMPAK REVOLUSI PERANCIS BAGI
DUNIA 

 Tersebarnya paham liberalis ke seluruh eropa dan dunia.


 Tersebarnya paham demokrasi yang lebih menjunjung tinggi hak-hak perorangan atau
individu.
 Berkembangnya paham nasionalisme. 
 Tumbuh dan berkembang indutri-industri besar.
 Feodalisme di negara-negara Eropa mulai hilang.
 Imperialisme dan kapitalisme merajalela didunia.
PROSES REVOLUSI PERANCIS 

Pada abad XVIII, Perancis sering terlibat dalam perang melawan


negara-negara lain (Jerman, Austria, Rusia, dan Inggris). Semua itu
memerlukan biaya, akibatnya Perancis kekurangan uang, apalagi
sebagian daerah jajahannya sudah dikuasai oleh inggris. Dalam
krisis keuangan itu, kalangan istana tetap hidup bergelimangkan
kemewahan. Dalam situasi keuangan yang semakin parah, Louis
XVI memanggil Etat Genereaux (Semacam dewan perwakilan)
bersidang. Anggota dewan itu terdiri atas tiga golongan yaitu:
bangsawan, biarawan dan rakyat biasa pada tanggal 5 Mei 1789.
Antara ketiga golongan itu tidak terdapat kesepakatan tentang cara
pemungutan suara karena golongan bangsawan berjumlah 300
orang, golongan biarawan 300 orang, dan golongan rakyat biasa 600
orang. Pada bulan Juni 1789, golongan rakyat biasa berhasil
membentuk Assemble Nationale Contituante (Dewan Konstitusi
Nasional) yang dipimpin oleh Mirabeau, seorang bangsawan yang
memihak golongan rakyat biasa. Kemudian dewan tersebut
membentuk UU yang berisi diantaranya golongan bangsawan dan
biarawan juga harus membayar pajak.
PROSES REVOLUSI PERANCIS

Sementara itu, tersiar desas-desus


bahwa Raja memerintahkan tentara untuk
membubarkan dewan tersebut. Akibatnya,
pada tanggal 14 Juli 1789, penduduk Paris
menyerbu penjara Bastille. Serangan ke
penjara yang dianggap sebagai lambang
absolutisme itulah yang merupakan awal
Revolusi Perancis, Rakyat Perancis
mengumandangkan semboyan : Liberte,
Equalite, Franternite (kebebasan,
persamaan, persaudaraan).
TOKOH-TOKOH YANG TERLIBAT

MARIE NAPOLEON
LOUIS XVI  MONTESQUIEU
ANTOINETTE  BONAPARTE
TOKOH-TOKOH YANG TERLIBAT DAN
LOKASI

PENJARA
ROUSSEAU  THE GUILLOTINE
BASTILLE

Anda mungkin juga menyukai