Anda di halaman 1dari 12

REVOLUSI PERANCIS

1.Latar Belakang terjadinya revolusi perancis.


Abad 17-18 Perancis absolut gerakan menentang

John Lock e 1632 -1704 Montesquie 1689-1755 JJ Rouseau 1712-1778


Voltaire 1694-1778
Sebab umum Kondisi sosial diskriminasi

raja bangsawan kaum gereja hidup makmur


rakyat sengsara
Datangya pasukan perancis dari amerika

Sebab khusus krisis keuanngan kehidupan raja bangsawan


yang mewah
2.Tahapan Revolusi Perancis
a.Masa Dewan Konstituante.
Krisis keuangan Raja Louis XVI pajak bangsawan ditentang kaum bangsawan

Harus ada persetujuan dari Estates Generaux = Badan Legislatif = perwakilan dari tiga golongan
Golongan I PENDETA II BANGSAWAN III RAKYAT BIASA

Konflik kepentingan Golongan I + II voting berdasar perwakilan


Golongan III voting individual

Golongan III diusir Raja Louis, mereka ,emgadakan sidang 17 juni 1789 dipimpim Marabeau
Lafayete Seiyes Assemble Nationale Contituante tanpa pembeda golongan , menyusun UUD

Raja Louis membubarkan


14 Juli 1789 rakyat menyerang penjara Bastille
27 Agustus 1789 Nationale Contituante berhasil mengumumkan Declaration des Droits de I’lhomme et
du citoyen = pernyataan hak-hak asasi manusia dan pengakuan hak warga negara
14 Juli 1790 UUD disahkan kerajaan berkonstituante
Karikatur Etats Ketiga yang membawa Etats Pertama (pendeta)
dan Etats Kedua (bangsawan) di punggungnya.
• Dampak terjadinya revolusi Prancis
• Revolusi Prancis memiliki banyak dampak terhadap keberlangsungan
pemerintahan Prancis sendiri maupun terhadap negara lain seperti
Indonesia sekalipun belum memiliki bentuk negara. Adapaun dampak
terjadinya revolusi Prancis dapat dibagi menjadi beberapa bidang seperti
dibawah ini:
• Bidang Politik
• Kekuasaan absolut yang sangat dikecam oleh rakyat.
• Paham liberal yang muncul dengan adanya revolusi Prancis menyebar
hingga ke penjuru dunia seperti Spanyol, Jerman, Rusia, Austria, dan
Italia.
• Dengan adanya revolusi Prancis tumbuh pula paham demokrasi,
parlementer, republik,
• Bidang Sosial
• Dalam perjuangan revolusi Prancis jelas dapat
kita ketahui bahwa stratifikasi sosial di negara
tersebut dihapuskan, memberikan hak dan
kewajiban yang sama terhadap seluruh rakyat
serta memberikan kebebasan dalam
menentukan agama, pendidikan, dan
pekerjaan.
• Bidang Ekonomi
• Dihapusnya sistem gilde, yakni sistem dalam peraturan
perdagangan. Dengan dihapusnya sistem ini maka
perdagangan dan industri dapat berkembang dengan cukup
baik di Prancis pasca revolusi Prancis.

• Sistem Gilde adalah sistem kerja sama para tukang atau


pengrajin dengan barang-barang yang bersifat sama atau
homogen. Sistem Gilde berkembang di Eropa Barat
dikalangan para pedagangnya. Sistem Gilde memiliki
peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
golongan menengah atas serta memiliki peran dalam
pembangunan infrastruktur kota.
• ohn Locke ( 1685–1753) dengan karyanya yang berjudul Two Treaties of Government yang mengumandangkan ajaran kedaulatan rakyat.
• Montesquieu (1689–1755) dengan karyanya L'es prit des Lois (Jiwa Undang-Undang). Dalam buku itu terdapat teorinya tentang trias politika yakni
tentang pemisahan kekuasaan antara legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang, dan Judikatif (pengatur pe-ngadilan
segenap pelanggaran terhadap undang-undang yang berlaku. Hal ini semua dimaksudkan agar tidak terjadi sewenang-wenang).
• J.J. Rousseau ( 1712–1778) dengan karyanya Du Contract Social (Perjanjian Masyarakat). Rousseau mengatakan bahwa menurut kodratnya manusia
sama dan merdeka. Setiap manusia pada prinsipnya sama dan merdeka dalam mengatur kehidupannya kemudian membentuk semacam perjanjian
sesama anggota masyarakat atau contract social. Melalui perjanjian bersama itu, dibentuk suatu badan yang diserahi kekuasaan untuk mengatur dan
menyelenggarakan ketertiban masyarakat yaitu pemerintah. Dengan demikian, kedaulatan sebenarnya bukan pada badan (pemerintah), melainkan
pada rakyat.
• Pengaruh Revolusi Prancis Terhadap Indonesia
• Salah satu wilayah yang terkena dampak positif dari terjadinya revolusi Prancis
adalah Indonesia. Meskipun pada saat itu NKRI belum merdeka tetapi peristiwa
revolusi Prancis memberikan inspirasi bagi para tokoh di Indonesia. Beberapa
paham yang turut dijadikan sebagai motor penggerak massa mencari jalan
Indonesia dalam kebebasan dan kemerdekaan adalah sebagai berikut:
• Paham Nasionalisme
• Paham nasionalisme muncul dan berkembang di daratan Eropa. Setelah adanya
revolusi Prancis paham ini menyebar dengan cepat di daratan Asia dan Afrika,
tidak terkecuali Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat yang telah lama
berkongko di Indonesia.
• Boedi Oetomo adalah salah satu organisasi nasional yang telah mengikuti paham
nasionalisme dan berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Dari organisasi nasional
pertama di Indonesia ini kemudian paham nasionalisme semakin terkenal dan
menyebar di Indonesia sehingga bermunculan pergerakan nasional di Indonesia.
• Paham Demokrasi
• Meskipun tidak secara langsung terkena dampak dari terjadinya revolusi
Prancis, tetapi secara tidak langsung paham demokrasi yang mulai muncul di
Indonesia pada Abad ke-20 merupakan bukti menyebarnya paham demokrasi
ke seluruh penjuru dunia. Hal ini dibuktikan pada saat pemerintah Belanda
yang pada waktu itu berkuasa di Indonesia memutuskan kaum bumi putera
wajib militer guna memperkuat keamanan. Mendengar keputusan tersebut yang
terjadi pada tahun 1916 ini maka Boedi Oetomo mengirimkan wakilnya yakni
Dwidjosewoyo untuk melakukan perundingan dan negosiasi terhadap para
pemimpin Belanda di Indonesia. Dari hasil negosiasi tersebut pemerintah
Belanda tidak jadi memberikan wajib militer bagi penduduk pribumi melainkan
diganti dengan pendirian Volksraad yakni Dewan Perwakilan Rakyat Hindia
Belanda yang diresmikan pada tanggal 16 bulan Desember tahun 1916.
• Selain hal tersebut diatas, bukti paham demokrasi muncul di
Indonesia setelah adanya revolusi Prancis ialah adanya tuntutan
Indonesia Ber-parlemen. Bentuk perjuangan dan asas yang dianut
dalam sistem parlemen tetunya sedikit banyak terinspirasi oleh
perjuangan rakyat Prancis pada masa revolusi Prancis. Dengan
adanya paham ini kemudian partai-partai politik di Indonesia
bergabung membentuk wadah baru yang disebut dengan
Gabungan Politik Indonesia atau yang sering disingkat GAPI.
Dalam perjuangannya GAPI menyerukan bahwa Indonesia
Berparlemen. Hal ini dilakukan guna menghindari paham fasisme
yang pada saat itu sangat meresahkan dunia khususnya pada masa
perang dunia II.
• Persatuan
• Sebagaimana kita ketahui bahwa revolusi Prancis dapat
berjalan dengan lancar karena adanya
• persatuan dari rakyat-nya.
• Hal itu pula menginspirasi Indonesia untuk menumbuhkan
sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia setelah
adanya revolusi Prancis adalah digunakannya bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh
para pemuda Indonesia yang kemudian kita kenal dengan
“Sumpah Pemuda”.

Anda mungkin juga menyukai