Anda di halaman 1dari 4

S - KU R I K U L

I IP UM
XI

AS

20
KEL

si
06

13
Se
ekonomi

BUKTI TRANSAKSI DAN JURNAL UMUM

A. BUKTI TRANSAKSI
Bukti transaksi merupakan sumber pencatatan akuntansi yang digunakan sebagai dasar
analisis dalam penyusunan jurnal umum. Dalam siklus akuntansi, keberadaan bukti
transaksi sangat penting sebab tanpa adanya bukti transaksi, laporan keuangan tidak
akan dapat dibuat. Selain itu, bukti transaksi juga memegang peranan untuk terwujudnya
laporan keuangan yang sebenarnya. Bukti transaksi dapat dibedakan menjadi:
1. Bukti intern: memo
2. Bukti ekstern: kuitansi, nota debit, nota kredit, nota kontan, dan cek.
• Kuitansi: bukti pencatatan atas transaksi penerimaan dan pengeluaran uang
dalam jumlah tertentu.
• Faktur: bukti yang digunakan atas transaksi penjualan dan pembelian barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
• Nota debit: bukti atas transaksi pengembalian barang yang telah dibeli dan
diakui sebagai retur pembelian.
• Nota kredit: bukti atas transaksi pengembalian barang yang telah dijual dan
diakui sebagai retur penjualan.
• Nota tunai: bukti atas transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan
secara tunai.
• Cek: surat perintah membayar kepada pihak tertentu yang dilakukan oleh bank
berdasarkan keinginan nasabah bank yang bersangkutan.

1
B. KONSEP DASAR JURNAL UMUM
Jurnal adalah media sistematis yang menjadi sumber atau dasar pencatatan ke dalam
akun. Hal ini berarti jurnal memuat dasar penentuan ke akun mana suatu transaksi dicatat,
berapa jumlah yang dicatat, di sisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi
yang terjadi. Secara teoritis, jurnal memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi pencatatan, yaitu fungsi yang bermakna bahwa jurnal menentukan ke akun
mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat.
2. Fungsi historis, jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dahulu
dilakukan. Dengan kata lain, pencatatan dalam jurnal dilakukan sesuai dengan
urutan waktu terjadinya transaksi.
3. Fungsi analisis, di mana bukti transaksi dianalisis untuk menentukan nama akun,
jumlah yang dicatat, dan di sisi mana (debit atau kredit) suatu akun dicatat.
4. Fungsi instruktif, yaitu fungsi untuk perintah atau instruksi suatu pencatatan yang
harus sesuai, karena jika tidak demikian maka pengisian akun akan salah.
5. Fungsi informatif, yakni jurnal menyajikan informasi mengenai tanggal, nama akun,
keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah nilai nominal uang yang terjadi
pada suatu transaksi.

C. BENTUK JURNAL UMUM


Bentuk jurnal umum dapat dilihat seperti di bawah ini, di mana jumlah dibuat sedemikian
rupa sehingga mampu memenuhi semua kriteria fungsinya.
Hal
Tanggal Nomor Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

Keterangan:
1. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya
transaksi.
2. Kolom nomor bukti digunakan untuk mencatat nomor bukti transaksi.
3. Kolom keterangan digunakan untuk mencatat nama akun yang didebit atau dikredit
sesuai dengan transaksi yang terjadi.

2
4. Kolom ref (referensi) digunakan untuk mencatat nomor kode akun ketika jurnal
dipindahkan (diposting) ke buku besar. Sebelum dipindahkan, akun ref tetap dalam
keadaan kosong yang berarti apabila sudah terisi nomor kode akun, jurnal tersebut
sudah diposting.
5. Kolom debit dan kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
6. Halaman digunakan sebagai referensi pada buku besar.

D. LANGKAH MEMBUAT JURNAL


Langkah-langkah berikut ini perlu diperhatikan untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan
dalam pencatatan, antara lain:
1. Catat tanggal pada kolom tanggal sesuai bukti transaksi. Untuk tahun dan bulan
cukup dicatat satu kali saja.
2. Isi kolom bukti dengan nomor bukti transaksi.
3. Pada kolom keterangan, tulis akun yang mengalami perubahan akibat transaksi.
4. Akun kredit lebih menjorok ke kanan sehingga kedua akun tidak sejajar.
5. Isi kolom debit dan kredit sesuai dengan jumlah uang yang terjadi dalam transaksi.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal membutuhkan ketetapan dan ketelitian, terutama


ketetapan dalam penentuan akun apa yang terpengaruh dan mengalami perubahan
karena terjadinya suatu transaksi, serta ketetapan penentuan sisi debit atau sisi kredit
suatu akun ditempatkan. Untuk menghindari kesalahan pencatatan, perlu diingat kembali
saldo-saldo normal tiap akun yang digunakan dalam akuntansi.

No Akun Debit Kredit

1 Harta + -

2 Utang - +

3 Modal - +

4 Pendapatan - +

5 Beban + -

3
Contoh pencatatan akun ke dalam jurnal:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2009 1 Menginvestasikan kas dan peralatan
Mei Kas xxx
Peralatan xxx
Modal xxx
2 Membeli peralatan tunai
Peralatan xxx
Kas xxx

3 Membeli perlengkapan kredit


Perlengkapan xxx
Utang usaha xxx

4 Penerimaan pendapatan tunai


Kas xxx
Pendapatan xxx

5 Penerimaan pendapatan kemudian


Piutang usaha xxx
Pendapatan xxx

6 Pembayaran utang
Utang usaha xxx
Kas xxx

7 Pelunasan piutang
Kas xxx
Piutang usaha xxx

8 Pembayaran beban usaha


Beban usaha xxx
Kas xxx

9 Pengambilan pribadi
Prive xxx
Kas xxx

Anda mungkin juga menyukai