Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENANGGULANGAN MASUKNYA PAHAM RADIKALISME


MELALUI ORGANISASI MAHASISWA

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Abdul Jalil Nawawi M0118001 2018

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Paham radikalisme adalah sebuah paham yang menginginkan sebuah
perubahan secara menyeluruh, secara drastis, secara total sampai ke akar-
akarnya. Perubahan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak biasa, atau
ekstrem dengan kata lain memaksa para calon penganutnya.
Di Indonesia sendiri akhir-akhir ini bisa dibilang paham radikalisme mampu
tumbuh subur. Bisa dibilang bermula dari bom Bali pada tahun 2002. Setelah
peristiwa tersebut disusul banyak peristiwa pengeboman yang dilakukan oleh
teroris teroris. Walaupun para tersangka bom bali sudah ditangkap bahkan
sampai jaringannya tetapi nyatanya aksi-aksi teroris masih terus berlanjut
bahkan sampai sekarang.
Dari data yang dikumpulkan oleh BIN (Badan Intelijensi Negara) paham
radikalisme sudah mulai masuk ke lingkungan pemerintah. Dari catatan BIN
sudah ada sekitar 41 dari 100 masjid di lingkup pemerintahan yang di dalamnya
sudah mulai masuk paham-paham radikalisme. Selain masjid, BIN juga
mencatat ada 7 perguruan tinggi yang sudah dimasuki oleh orang-orang tidak
bertanggung jawab yang bertujuan menyebarkan paham radikalisme.
Pada tahun 2010 setelah peristiwa bom hotel JW Mariot dan Ritz Carlton, dua
mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta ditangkap dan dijatuhi vonis
4,5 tahun penjara karena terbukti menyembunyikan pelaku pengeboman.
Setahun kemudian juga ditangkap seorang alumni perguruan tinggi di Jakarta
terkait upaya pengeboman jalur pipa gas di serpong.
Dari sini dapat diketahui jika paham-paham radikalisme sudah mulai masuk
dan tumbuh dikalangan mahasiswa. Mahasiswa yang sebagian besar merupakan
perantauan dan jauh dari pengawasan orang tua menjadi sasaran empuk bagi
para penyebar paham radikalisme.
B. Tujuan
1. Memberikan pemahaman kepada para mahasiswa tentang bahayanya
paham radikalisme
2. Membangun kembali nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air di
kalangan mahasiswa yang mulai luntur
3. Menggalakkan konsep-konsep bela Negara dan cinta tanah air di setiap
organisasi-organisasi di kampus
C. Manfaat
1. Mencetak mahasiswa-mahasiswa dengan karakter kebangsaan yang kuat
2. Menyiapkan kader kader penerus bangsa yang siap memerangi paham-
paham yang tidak sesuai dengan Pancasila dan kepribadian bangsa
Indonesia.
BAB 2

GAGASAN

A. KONDISI TERKINI
Lingkungan perguruan tinggi sekarang ini memang masih terlihat
aman-aman saja atau terkesan abu-abu, apakah memang paham radikalisme
sudah terpapar secara rapi atau kalangan mahasiswa menolak atau tidak
tertarik dengan paham radikalisme tersebut.
Secara umum mahasiswa memang menjadi sasaran untuk
menyebarkan paham tersebut. Dengan alas an kebanyakan mahasiswa yang
merupakan perantau dan jauh dari pengawasan orang tua. Di sisi lain Direktur
Wahid Institute yaitu Yenny Wahid mengatakan jika usia muda sangat rentan
menjadi intoleran dan radikal. Karena mereka masuk pada tahap pencarian jati
diri mereka atau identitas mereka. Ditambah banyaknya ketidakadilan yang
mereka lihat di sekitar mereka. Atau ditambah bumbu bumbu politik yang
dibungkus agama yang sedang tenar-tenarnya sedang dipakai para politikus
demi mencapai tujuan mereka.
Dari kondisi tersebut para mahasiswa atau secara umum para pemuda
dibingungkan dengan berbagai pilihan mana yang sebenar-benarnya
membawa agama secara benar dan sesuai dengan tuntunan, mana yang
membawa agama demi kepentingan politik.
Berdasarkan hasil pendataan dari KemristekDikti pada November
2018, telah diketahui secara jelas jika terdapat empat dosen yang berada di
Semarang, Solo, Surabaya dan Bandung. Mereka juga diberi pembinaan dan
disuruh membuat pernyataan tertulis pilih NKRI atau keluar.
Dari kondisi tersebut bukan hanya mahasiswa tetapi dosen juga sudah
ada yang terpapar paham radikalisme, dan mempunyai misi yang jelas untuk
menyebarkan paham tersebut di kalangan mahasiswanya.
B. Solusi Pernah Ditawarkan
Dari pemerintah sendiri sudah mencanangkan harus ada pembelajaran
bela negara di setiap proses pembelajaran baik itu di tingkat sekolah dasar,
sekolah menengah maupun perguruan tinggi.
Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Muhammad Nasir
telah mengeluarkan Permenristekdikti no. 55 tahun 2018 tentang Pembinaan
ideologi bangsa dalam kegiatan Mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Peraturan tersebut dikeluarkan guna mewujudkan kembali empat pilar
kebangsaan yaitu NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Serta menjembatani wawasan kebangsaan dan bela negara di kampus maupun
di luar kampus.

C. Kondisi Pencetus Gagasan dapat diperbaiki dengan Gagasan yang diajukan


Kondisi yang ada sekarang ini masih terbilang sama atau belum ada
kejadian-kejadian yang membuat masalah besar terkait tersebarnya paham
radikalisme. Permenristekdikti juga belum di terapkan secara menyeluruh oleh
semua pihak baik itu dosen, mahasiswa atau pengurus organisasi-organisasi di
wilayah perguruan tinggi.

D. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan


gagasan yang diajukan.
Secara umum pihak-pihak yang dapat membantu
mengimplementasikan gagasan yang akan diajukan adalah dari Dosen dan
Pengurus-pengurus organisasi di wilayah Kampus. Itu karena mereka lah yang
dapat menanggulangi masuknya paham radikalisme. Dosen sebagai pengajar
di Kampus tentu mempunyai peran yang sangat vital dan mahasiswa pasti
akan mengikuti apa yang diajarkan. Jadi diharap Dosen-dosen dapat
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bela negara secara kuat dan
mengkarakter di kalangan mahasiswa. Pengurus-pengurus organisasi di
wilayah kampus juga mempunyai peran yang penting, dimana mereka sebagai
pemimpin di organisasinya juga memiliki kewajiban untuk selalu menerapkan
konsep cinta tanah air dan bela negara di setiap kegiatan yang mereka
laksanakan.

E. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan


Langkah-langkah yang dilakukan dengan lebih memperbanyak
sosialisasi, kuliah umum, seminar-seminar, dll yang bertemakan cinta tanah
air dan bela negara, bisa juga dengan tema empat pilar kebangsaan. Peran
organisasi-organisasi di kampus sangat di perlukan dan sangat penting karena
mempunyai pengaruh besar di kalangan mahasiswa. Dimana seperti
organisasi-organisasi pergerakan kampus yang mampu mengerahkan massa
mahasiswa sebagai contoh yang dapat menggalakkan cinta tanah air dan bela
negara.
BAB 3

KESIMPULAN
Paham radikalisme adalah sebuah paham yang menginginkan sebuah
perubahan secara menyeluruh, secara drastis, secara total sampai ke akar-akarnya.
Perubahan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak biasa, atau ekstrem dengan kata
lain memaksa para calon penganutnya.

Paham ini mulai menyasar kalangan mahasiswa di perguruan tinggi sehingga


diperlukan usaha-usaha melalui organisasi kepemudaan di perguruan tinggi untuk
menangkalnya.

Peran seluruh pihak kampus terutama dosen dan organisasi-organisasi


mahasiswa di kampus sangat diperlukan untuk menanggulangi menyebarnya paham
radikalisme tersebut.
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai