Jawaban panjang:
Abad Pertengahan adalah periode dalam sejarah Eropa dari jatuhnya kekasiaran Romawi Barat
pada 476 Masehi hingga periode Renaisans.
Masa ini di Eropa ditandai dengan terbaginya Eropa menjadi kerajaan-kerajaan kecil, akibat
invasi suku-suku Jermanik yang mendirikan kerajaan-kerajaan seperti Visigoth, Ostrogoth,
Burgundy, Lombardy dan sebagainya.
Inggris sendiri terbagi menjadi tujuh kerajaan kecil yang didirikan suku Anglo-Saxon.
Kerajaan kecil ini tumbuh di reruntuhan kekaisaran Romawi Barat. Seiring dengan waktu,
kerajaan kecil ini saling menaklukkan dan akhirnya muncul kerajaan besar pada akhir abad
pertengahan.
2. Feodalisme
Rakyat kecil hidup sebagai petani yang menggarap tanah milik bangsawan. Rakyat tidak
memiliki hak atas tanah ini dah harus membayar sewa berupa hasil bumi kepada pata
bangsawan.
Secara ekonomi Gereja Katolik juga sangat kuat karena biara dan kadetral banyak menguasai
tanah secara feudal. Gereja juga mendapatkan uang derma dari para bangsawan.
4. Perang agama
Dengan pengaruh ini Gereja Katolik dapat melancarkan perang agama, yaitu perang Salib.
Perang salib pertama diluncurkan pada tahun 1090an ke Palestina dan Syria yang saat itu
dikuasai beberapa dinasti Turki. Perang ini berhasil mendirikan Kerajaan yerusalem di
Palestina, namun kemudian kerajaan ini ditaklukan oleh Salahudin Al Ayubi.
Perang Salib juga di luncurkan di Eropa Utara melawan suku-suku Baltik dan Slavik yang masih
belum memeluk agama Kristen. Perang di Eropa utara ini mengakibatkan tersebarnya ajaran
katolik ke Eropa Utara di sekitar laut Baltik.
Di Spanyol dan Portugal, perang agama juga diluncurkan sebagai Reconquista untuk merebut
kembali wilayah dari orang Moor (Muslim).
5. Perang dinasti
Peperangan ini misalnya perang Seratus Tahun antara Inggris dan Perancis merebutkan tahta
Perancis. Karena babyaknya perang ini para bangsawan mendirikan kastil sebagai benteng
pertahanan.
6. Sistem Manorial
Pada sistem ini wilayah di bawah manor atau tempat kedudukan bangsawan menghasilkan
semua kebutuhanya sendiri, karena perdagangan antar wilayah tidak bisa dilakukan.
Perdagangan antar wilayah baru muncul kembali seiring dengan berkembangnya republik-
republik kota di Italia, seperti Genoa, Venezia dan Florence.
Negara kota ini menjadi perantara perdagangan dan perbankan di Eropa, dan menghubungkan
Eropa dengan Asia melalui jalur sutera dan perdagangan rempah-rempah. Negera kota ini
menjadi kaya raya dan berkembang pesat menjadi pusat ekonomi maupun budaya.
Dari negara kota inilah muncul perkembangan berikutnya di Eropa yang mengakhiri Abad
Pertengahan, yaitu masa Renaisans.
6. Mengapa abad Pertengahan disebut sebagai abad Kegelapan (The Dark Middle Ages)!
jatuhnya kekasiaran Romawi Barat pada 476 Masehi hingga periode
Renaisans pada akhir abad ke 15 M.
Pada Abad Pertengahan, Eropa terpecah menjadi negara kerajaan dan
republik kecil,
Feodalisme menjadi tatanan masyarakat yang dominan, dan Pengaruh
Gereja Katolik sangat besar
Kekaisaran Romawi Barat runtuh akibat invasi suku-suku Jermanik yang
mendirikan kerajaan-kerajaan seperti Visigoth, Ostrogoth, Burgundy,
Lombardy dan sebagainya. Ini menyebabkan terbaginya Eropa menjadi
kerajaan-kerajaan kecil. Inggris misalnya terbagi menjadi tujuh kerajaan kecil
yang didirikan suku Anglo-Saxon.
Seiring dengan waktu, kerajaan kecil ini saling menaklukkan dan akhirnya
muncul kerajaan besar pada akhir abad pertengahan. Kerajaan terbesar di
Eropa Barat adalah kerajaan dari Charlemagne atau Karel yang Agung pada
tahun 768 sampai 814 M, di wilayah Perancis.
Kerajaan-kerajaan ini menganut sistem feodalisme, dimana raja berkuasa
menyerahkan sebagian tanah kepada bangsawan bawahnya. Sebagai
gantinya bangsawan akan menyediakan upeti dan tentara saat perang. Akibat
feodalisme, kekuasaan kerajaan menjadi lemah, karena kekuasaan terletak
pada para bangsawan yang menjadi tuan tanah ini.
Rakyat kecil hidup sebagai petani yang menggarap tanah milik bangsawan.
Rakyat tidak memiliki hak atas tanah ini dah harus membayar sewa berupa
hasil bumi kepada pata bangsawan.
Lemahnya kekuasaan kerajaan dan hancurnya sistem pemerintahan yang
sebelumnya di bangun kekaisaran Romawi membuat kekuasaan para
pendeta di Gereja Katolik meningkat.
Para pendeta memberikan pelayanan keagamaan namun juga menjadi
penasehat pemerintahan, karena mereka termasuk sedikit orang pada Abad
Pertengahan yang bisa baca tulis dan berpendidikan.
Akibatnya pada Abad Pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
budaya di Eropa terhambat. Setelah masuknya pengetahuan baru dari
penterjemahan buku-buku dari Yunani Kuno dan Romawi Kuno, melalui karya
ilmuwan Arab, barulah terjadi perkembangan pengetahuan yang pesat.
Perkembangan pengetahuan ini, seiring dengan munculnya kota
perdagangan besar di Italia, seperti Florence dan Venezia, memicu terjadinya
Renaisans dan berakhirnya Abad Pertengahan.