Perang Salib
Penyebab Perang Salib :
- Permohonan dari Kaisar Alexius I kepada Paus Urbanus II untuk mengehentikan
Invansi yang dilakukan tentara Muslim terhadap kekaisaran Byzantium.
- Perang Salib sendiri bukanlah perang keagamaan antara Islam dam Kristen, melainkan
perang merebut kekuasaan daerah.
- “Tanah Suci” yang mana wilayah tersebut dulunya secara bergilir diduduki atau
dikuasai oleh Raja-Raja Islam yaitu Bani Seljuk.
Perang Salib I
- Perang Salib I diumumkan pada 27 November 1095.
- Penyebab dari terjadinya perang salib I ialah untuk merebut kembali Yerussalem dan
menguasai Baitul Maqdis.
- Perang Salib I ini dimenangkan oleh tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey,
Bohemond, dan Raymond.
- Baitul Maqdis (Yerussalem) 15 Juli 1099 M yang kemudian mereka mendirikan
kerajaan Yerussalem dengan Godfrey diangkat sebagai rajanya.
- Edessa pada tahun 1098, yang kemudian mendirikan Country Edessa dengan
Baldwin sebagai raja.
- Tahun 1149 Syeikh Nuriddin Zengi berhasil merebut wilayah Antiokia dan wilayah
Edessa(1151).
Perang Salib II :
- Country Edessa yang di rebut oleh Islam, membuat Perang Salib II dikobarkan
kembali oleh orang-orang Kristen.
- Pasukan salib dipimpin oleh Raja Prancis yaitu Raja Louis VII dan Raja Jerman,
Raja Conrad II, untuk merebut kembali wilayah kristen di Syiria.
- Pasukan Islam dipimpin Sultan Salahuddin al-Ayubi, yang berhasil mencegah tentara
salib yang akan mengusai Mesir, dan saat itu juga Sultan Salahuddin pada tahun
1175 mendirikan Dinasti Ayyubiyah di Mesir.
- Tahun 1187 Sultan Salahuddin berhasil merebut kembali Yerussalem. Setelah
Yerussalem berhasil di rebut kembali.
Perang Salib III :
- Karena tentara muslim berhasil merebut kembali Yerussalem, membuat tentara salib
pun merasa kesal.
- Tahun 1189 tentara salib mulai bergerak dengan mereka dipimpin oleh tiga Raja
yaitu Raja Jerman Frederick Barbarossa , kemudian Raja Inggris Richard dan Raja
Prancis yaitu Philip Augustus.
- Dalam pergerakannya Tentara salib mempunyai strategi yaitu bergerak dengan dua
jalur yang berbeda:
1. Jalur laut dipimpin oleh Richard dan Philip.
2. Jalur darat dipimpin Barbossa, dengan melewati Konstatinopel.
Perang Salib III :
- Richard tidak mempu memasuki Palestina Akhirnya pada 2 November 1192
terjadinya perjanjian yang bernama Shulh al-Ramlah antara tentara Salib dan Sultan
Salahuddin.
- Isi dari perjanjian itu sendiri yaitu :
1. Daerah Pantai sekitar Akka berada dikekuasaan tentara Salib.
2. Palestina tetap berada dibawah kekuasaan Islam, dan umat kristen di izinkan untuk
tetap berziarah dan beribadah di Baitul Maqdis tetapi dengan syarat tidak boleh
membawa senjata.
Perang Salib IV :
- Pada tahun 1219 terjadi kembali perang salib ke empat. Dengan Raja Jerman yaitu
Frederick II yang menjadi pemimpin tentara Salib.
- Sebelum merebut Yerussalem tentara Salib merebut wilayah Mesir , yang mana
akhirnya mereka dapat menguasai Dimyath.
- Raja Mesir dari bani Abbasiyah yaitu al-Malik al-Kamil membuat perjanjian dengan
Frderick II.
- Baitul Maqdis berhasil dikuasai lagi oleh pasukan salib dengan Frederick II sebagai
Raja.
- Asyraf Khalil (1290-1293) yang merupakan anak Sultan Qalwun akhirnya menjadi
pimpinan perang selanjutnya, yang mana dia berhasil merebut kembali Baitul
Maqdis.
Dampak Perang Salib :
- Bangsa Eropa banyak belajar berbagai macam disiplin ilmu yang berkembang di
kalangan kaum muslim.
- Pasukan salib banyak belajar dari kaum Muslim mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan politik, perindustrian dan teknologi pembangunan.
- Peradaban barat yang diwarnai peradaban Islam, sehingga membuatnya maju dan
berada di puncak kejayaan.
Reformasi Gereja
Martin Luther mengemukakan pokok-pokok pikiran sebagai kritikan terhadap Gereja.
Pendapatnya antara lain:
- Amal baik yang tidak keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
- Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat diterima Tuhan.
- Tiap orang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja.
- Orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak
diperlukan adanya surat pengampunan dosa.
- Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus-lah kepalanya sehingga
kedudukan paus selaku pimpinan agama tidak dapat diterimanya.
Pelopor Reformasi Gereja : Gerakan Reformasi gereja bermula dari kemelut di Gereja
Barat dan Kekaisaran Romawi Suci memuncak dengan Kepausan Avignon (1308-1378),
dan skisma kepausan (1378-1416).
Berlangsungnya Reformasi Gereja : Reformasi Gereja berkembang dan memunculkan
tokoh tokoh reformer yaitu Martin Luther (1483-1546), Johannes Calvin (1509-1564),
dan Bodin (1530-1596).
Reformasi Gereja dan Renaisans : Reformasi gereja diilhami dari terjadinya Renaisans
pada abad pertengahan, menghasilkan pemikiran Barat ke arah modern dan mempunyai
rujukan jelas menuju liberalisme dan kebebasan.
Reformasi Gereja dan Modernitas : Dengan adanya reformasi gereja, Barat mulai
bangkit dari zaman kegelapan. Setidaknya reformasi gereja melahirkan dua gerakan.
Yang pertama menginginkan adanya reformasi, sedangkan yang kedua menolak adanya
reformasi (kontra reformasi).