Anda di halaman 1dari 19

Ghazwul Fikri

Perang Pemikiran
Studi Islam III | Pertemuan 10
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika
kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
bagimu.
(QS : 2 : 120)

Studi Islam 3
• Sudah sunnatullah, orang-orang non Islam (Yahudi dan
Nashrani) akan senantiasa memusuhi orang-orang Islam,
sampai orang-orang Islam mengikuti agama mereka
• Untuk itu telah digunakan berbagai macam cara untuk
mewujudkan cita-cita.

Studi Islam 3
1. Sejarah Ghazwul Fikri

Selama 14 abad umat islam hidup di bawah bendera khilafah islamiyah yang
merupakan system pemerintahan islam. Selama itu pula terjadi pasang surut
pemerintahan. Namun perlu dicatat bahwa bagaimanapun keadaannya system
khilafah mempunyai nilai plus. Umat islam di bawah panji khilafah merasa bahwa
mereka adalah suatu keluarga besar, satu kesatuan yang membutuhkan pemimpin
(kholifah) sebagai pengayom.

Studi Islam 3
Perang salib
Peristiwa penting dalam gerakan ekspansi yang dilakukan oleh Alp Arselan
adalah peristiwa Manzikart, tahun 464H (1071 M). Tentara Alp Arselan yang
hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa ini berhasil
mengalahkan tentara Romawi yang berjumlah 200.000 orang, terdiri dari
tentara Romawi, Ghuz, al-Akraj, al-Hajr, Perancis dan Armenia. Peristiwa
besar ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang
Kristen terhadap umat Islam, yang kemudian mencetuskan Perang Salib.
Kebencian itu bertambah setelah dinasti Seljuk dapat merebut Bait al-
Maqdis pada tahun 471 H dari kekuasaan dinasti Fathimiyah yang
berkedudukan di Mesir. PenguasaSeljuk menetapkan beberapa peraturan
bagi umat Kristen yang ingin berziarah ke sana. Peraturan itu dirasakan
sangat menyulitkan mereka.Untuk memperoleh kembali keleluasaan
berziarah ke tanah suci Kristen itu, pada tahun 1095 M, Paus Urbanus II
berseru kepada umat Kristen di Eropa supaya melakukan perang SUCI.
Perang ini kemudian dikenal dengan nama Perang Salib, yang terjadi dalam
tiga periode.

Studi Islam 3
Periode I
Pada musim semi tahun 1095 M; 150.000 orang Eropa, sebagian
besarbangsa Perancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel,
kemudianke Palestina. Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey,
Bohemond, danRaymond ini memperoleh kemenangan besar. Pada
tanggal 18 Juni 1097mereka berhasil menaklukkan Nicea dan tahun
1098 M menguasai Raha(Edessa). Di sini mereka mendirikan kerajaan
Latin I dengan Baldawinsebagai raja. Pada tahun yang sama mereka
dapat menguasai Antiocheadan mendirikan kerajaan latin II di Timur.
Bohemond dilantik menjadirajanya. Mereka juga berhasil menduduki
Bait al-Maqdis (15 Juli 1099M.) dan mendirikan kerajaan Latin III dengan
rajanya, Godfrey. Setelahpenaklukan Bait al-Maqdis itu, tentara Salib
melanjutkan ekspansinya.Mereka menguasai kota Akka (1104 M.),
Tripoli (1109 M.) dan kota Tyre(1124 M.). Di Tripoli mereka mendirikan
kerajaan Latin IV, Rajanyaadalah Raymond.

Studi Islam 3
Periode II
Imaduddin Zanki, penguasa Moshul dan Irak, berhasil menaklukkan
kembali Aleppo, Hamimah, dan Edessa pada tahun 1144 M. Namun ia
wafattahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Numuddin
Zanki.Numuddin berhasil merebut kembali Antiochea pada tahun 1149
M dan padatahun 1151 M seluruh Edessa dapat direbut kembali.

Kejatuhan Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristen


mengobarkanPerang Salib kedua. Paus Eugenius III menyampaikan
perang suci yangdisambut positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja
Jerman CondradII. Keduanya memimpin pasukan Salib untuk merebut
wilayah Kristen diSyria. Akan tetapi, gerak maju mereka dihambat oleh
Numuddin Zanki.Mereka tidak berhasil memasuki Damaskus. Louis VII
dan Condrad IIsendiri melarikan diri pulang ke negerinya. Numuddin
wafat tahun 1174M

Studi Islam 3
Pimpinan perang kemudian dipegang oleh Shalahuddin al-Ayyubi yang
berhasil mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M. Hasil
peperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut kembali
Yerussalempada tahun 1187 M. Dengan demikian kerajaan latin di
Yerussalem yang berlangsung selama 88 tahun berakhir.Jatuhnya
Yerussalem ke tangan kaum muslimin sangat memukul perasaantentara
salib.
Mereka pun menyusun rencana balasan. Kali ini tentara salib dipimpin
oleh Frederick Barbarossa, raja Jerman, Richard theLion Hart, raja
Inggris, dan Philip Augustus, raja Perancis. Pasukan ini bergerak pada
tahun 1189 M. Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin,
namun mereka berhasil merebut Akka yang kemudian dijadikan ibu kota
kerajaan Latin. Akan tetapi mereka tidak berhasil memasuki Palestina.
Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat perjanjian antara tentara salib
dengan Shalahuddin yang disebut dengan Shulhal-Ramlah. Dalam
perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang Kristen yang pergi
berziarah ke Bait al-Maqdis tidak akan diganggu.

Studi Islam 3
Periode III
Tentara Salib pada periode ini dipimpin oleh raja Jerman, FrederickII. Kali
ini mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum kePalestina,
dengan harapan dapat bantuan dari orang-orang KristenQibthi. Pada
tahun 1219 M, mereka berhasil menduduki Dimyat. RajaMesir dari
dinasti Ayyubiyah waktu itu, al- Malik al-Kamil, membuatpenjanjian
dengan Frederick. Isinya antara lain Frederick bersediamelepaskan
Dimyat, sementara al- Malik al-Kamil melepaskan Palestina,Frederick
menjamin keamanan kaum muslimin di sana, dan Frederick
tidakmengirim bantuan kepada Kristen di Syria. Dalam
perkembanganberikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum
muslimin tahun1247 M, di masa pemerintahan al-Malik al-Shalih,
penguasa Mesirselanjutnya. Ketika Mesir dikuasai oleh dinasti Mamalik
yangmenggantikan posisi dinasti Ayyubiyah, pimpinan perang dipegang
olehBaybars dan Qalawun. Pada masa merekalah Akka dapat direbut
kembalioleh kaum muslimin, tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib
yangberkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di
Spanyol,sampai umat Islam terusir dari sana.

Studi Islam 3
Selama perang salib yang berlangsung beberapa periode itu, tak
sekalipun ummat Islam dapat dikalahkan. Mereka berpikir keras
bagaimana cara mengalahkan ummat Islam. Setelah melalui pemikiran
yang panjang akhirnya mereka mengambil kesimpulan sebagaimana
dikemukakan oleh Gladstone, salah seorang perdana menteri Inggris,
"Selama Al Qur'an ini ada di tangan ummat Islam, tidak mungkin Eropa
akan menguasai dunia Timur".

Studi Islam 3
Mereka selanjutnya menyusun langkah-langkah untuk
menjauhkan ummat Islam dari ajarannya. Dengan metode
yang sistematis mereka memulai melancarkan serangan
pemikiran yang berujud program-program yang dikemas
dengan menarik. Sehingga tanpa disadari, ummat Islam
sudah mengikuti mereka bahkan menjadi pendukung
program-program yang mereka adakan. Di samping tipu
daya yang berbentuk perang pemikiran, perusakan akhlaq,
sekulerisasi sistem pendidikan serta penjajahan di negeri-
negeri kaum muslimin yang telah dikuasai, mereka juga
mengeruk seluruh kekayaan kaum muslimin. Hal itu
berhasil mereka lakukan setelah melalui perjalanan
panjang.

Studi Islam 3
2. Tujuan GF

• Merusak Akhlak (Ifsadul Akhlaq) : menjauhkan nilai-nilai Islam dari


kehidupan ummat Islam
• Menghancurkan Fikrah (pola pikir) : fikrah adalah cara pandang atau
pola pikir, Ia lahir dari Aqidah. Jika aqidah rusak, maka pola
berpikirnya tidak berdasar kepada nilai-nilai Agama Islam

Studi Islam 3
• Melarutkan Kepribadian Islam : meruntuhkan kepribadian seorang
muslim
• Pemurtadan : mengeluarkan ummat Islam dari Agama Islam (murtad)
atau paling tidak memberikan loyalitas kepada mereka

Studi Islam 3
3. Bentuk GF

• Pastor Takly berkata: "Kita harus mendorong pembangunan sekolah-sekolah ala Barat yang
sekuler. Karena ternyata banyak orang Islam yang goyah aqidahnya dengan Islam dan Al
Qur'an setelah mempelajari buku-buku pelajaran Barat dan belajar bahasa asing".

Studi Islam 3
• Samuel Zwemer dalam konferensi Al Quds untuk para pastor pada tahun 1935
mengatakan: "Sebenarnya tugas kalian bukan mengeluarkan orang-orang Islam
dari agamanya menjadi pemeluk agama kalian. Akan tetapi menjauhkan mereka
dari agamanya (Al Qur'an dan Sunnah). Sehingga mereka menjadi orang- orang
yang putus hubungan dengan Tuhannya dan sesamanya (saling bermusuhan),
menjadi terpecah- belah dan jauh dari persatuan. Dengan demikian kalian telah
menyiapkan generasi-generasi baru yang akan memenangkan kalian dan
menindas kaum mereka sendiri sesuai dengan tujuan kalian".

Studi Islam 3
Model yang dipakai

• Orientalisme
• Missionaris
• Memisahkan agama dari negara (sekularisme)
• Nasionalisme
• Westernisasi
• Atheisme
• Liberalisme / Pluralisme

Studi Islam 3
Sarana

• 3S : Song – Sport – Sex


• 3F : Fun – Food – Fashion
• Pendidikan
• Sosial Budaya
• Ekonomi
• Politik

Studi Islam 3
Keunggulan GF

• Dana yang dibutuhkan tidak sebesar dana yang diperlukan untuk perang fisik.
• Sasaran ghazwul fikri tidak terbatas.
• Serangannnya dapat mengenai siapa saja, dimana saja dan kapan saja.
• Tidak ada korban dari pihak penyerang.
• Sasaran yang diserang tidak merasakan bahwa sesungguhnya dirinya dalam
kondisi diserang.
• Dampak yang dihasilkan sangat fatal dan berjangka panjang.
• Efektif dan efisien.

Studi Islam 3
Lalu Bagimana Solusinya...???

Studi Islam 3

Anda mungkin juga menyukai