Anda di halaman 1dari 32

Punca Dan Kesan Perang Salib Terhadap Umat Islam Dan Barat.

1.0 PENGENALAN:
Agama Islam adalah agama yang menggalakkan perdamaian, aman, tenterama dan
menggalakkan umatnya supaya sentiasa gigih mengamalkan perbuatan yang baik mengikut
perintah Allah dan Rasul-Nya. Tiada istilah permusuhan atau peperangan dalam amalan
kehidupan sesorang muslim kecuali mempertahan diri dan agamanya. Peperangan adalah
pilihan terakhir untuk mengatasi pihak kafir yang menghalang tersebarnya Agama Islam ke
seluruh dunia. Peperangan dalam Islam adalah bertujuan untk menghidupkan manusia bukan
untuk memusnahkan. Itu sebabnya apabila kaum muslimin menang perang dan menguasai
wilayah tidak bertujuan menjajahnya. Manakala idealogi kapitalisme mempunyai perbezaan
dengan Islam di mana mereka berperang dengan tujuan untuk menguasai wilayah dan
menjajahnya.
Perang Salib merupakan siri peperangan di antara pihak Islam dengan pihak Kristian. Ia
juga merupakan kemuncak ketengan perhubungan ai antara Islam dan Kristian iaitu semenjak
pihak Islam Berjaya meluaskan kekuasaannya di Barat, Afrika dan setelah Berjaya
menumbangkan kerajaan Byzantine.
Dinamakan Perang Salib kerana tentera Kristian memakai pakaian tentera bertanda
Salib. Motif peperangan ini adalah berkisarkan keagamaan dan secular. Peperangan berpunca
dari keinginan pihak Kristian untuk menguasai Baitul-Muqaddis. Ia juga disebut Perang Salib
kerana peperangan ini melibatkan bangsa-bangsa Salib( gabungan berbagai negeri di Eropah;
Perancis, Jerman, Inggeris dan Negara Byzantium) Para tentera Kristian yang terlibat dalam
peperangan itu mengenakan kalung bergantung salib dan pakaian mereka berterakan salib.
Peperangan ini mula meletus apabila Paus menyeru supaya penganut-penganut Kristian
bersatu bagi menundukkan Islam serta menguasai semua wilayah-wilayah yang telah dikuasai
Islam terutamanya Baitul-Muqddis, kota suci bagi Islam, Kristian dan Yahudi. Di antara
negeri-negeri yang terlibat dalam peperangan ini ialah Mesir, Iraq, Syria, Afrika Utara,
Sepanyol dan Hijaz. Manakala tokoh-tokoh utama yang terlibat dalam perang Salib seperti
Raja Richard, Raja Philips Augustus, Raja Federick Barbosa dan Sultan Salahuddin al-Ayubi.
1

2.0 SEJARAH PERANG SALIB

2.1 LATAR BELAKANG PERANG


Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai
oleh kaum Kristiani pada periode 1095 1291, biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama
Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan Tanah Suci dari kekuasaan
Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran
Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti
Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia.
Perang Salib adalah ekspedisi ketenteraan yang dilakukan untuk merebut kembali tanah suci
Palestin dari tangan penganut Mohammedanism, demikian definisi yang ada di beberapa
kepustakaan Katholik.
Beberapa ulamak enggan menyebut perang ini sebagai perang salib. Mereka punya istilah
sendiri iaitu Perang Sabil yang berasal dari kata Perang Sabilillah atau Jihad Sabilillah
(Perang atau Jihad di jalan Allah). Definisi umat Islam tentu saja adalah Perang di Jalan Allah
untuk mempertahankan tanah suci Palestin dari serbuan kafir Harbi Kristian. Perang ini
berlangsung panjang, selama empat abad, iaitu dari abad ke-11 sampai abad ke 15. Perang ini
terfokus di Palestin memperebutkan tanah suci Palestin, walaupun kemudian merambah juga
ke Asia kecil dan Eropah Timur. Perang ini memang inisiatif pihak Kristian, demikian
menurut kebanyakan kepustakaan.
Palestin yang merupakan tanah wakaf umat Islam, tanah para Nabi, kiblat pertama umat
Islam, dan tanah tempat Isra Miraj direbut oleh umat Islam dari kekaisaran Bizantium
(Romawi Timur) pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab, tepatnya tahun 638 M.
Perebutan wilayah ini juga atas undangan orang-orang Kristian Palestin yang lelah dengan
2

penjajahan Bizantium dan mereka mendengar bahawa kekhalifahan Islam terkenal sangatlah
adilnya. Sejak itu sampai abad ke-11 Palestin berada di wilayah kekuasaan Kekhalifahan
Islam. Orang-orang Kristian di seluruh dunia bebas berziarah ke Palestin.
Pada abad ke-11 Palestin berada di bawah kekuasaan orang-orang Turki yang sudah merebut
kekuasaan dari tangan kekhalifahan Abbasiyah. Orang-orang Turki adalah bangsa
pengembara. Mereka tinggal bukan hanya di wilayah yang disebut negara Turki sekarang ini
melainkan di Turkistan, Asia Kecil dan Parsi.
Turkistan (negeri orang Turki) adalah wilayah yang luas meliputi Anatolia (Negara Turki
sekarang), Xinjiang (sekarang dijajah Cina), Azerbaijan, dan Asia Tengah yang meliputi
Kazakhtan, Uzbekistan, dan Turmenistan (yang berarti Tanah Orang Turki). Salah satu suku
Turki iaitu Seljuk bergerak ke Anatolia dan mereka berperang dengan orang-orang Kristian di
bawah pimpinan Alexius I. Alexius meminnta tolong kepada Paus Urbanus II untuk merebut
kembali Anatolia dari Kaum Kafir.
Paus Urbanus II mengabulkan permohonan pertolongan dari Alexius bahkan untuk ekspedisi
yang lebih besar dan lebih dari itu lagi. Palestin, tanah suci umat Islam, Kristian, dan Yahudi
yang berada di Pantai Timur Laut Tengah yang berada di bawah kekuasaan umat Islam sejak
masa Umar bin Khaththab harus direbut kembali, demikian pendapat Paus Urbanud II. Paus
tersebut memanggil untuk Perang demi Salib untuk merebut tanah suci dari tangan Kaum
Kafir. Paus mengumumkan dan mengirimkan surat ke semua Raja-Raja di seluruh Eropah.
Paus menjanjikan Kejayaan, Kesejahteraan, Emas, Tanah di Palestin, dan Syurga bagi para
kesatria yang mahu berperang. Pada saat itu Khalifah Abdul Hakim dari Dinasti Seljuk
menaikkan pajak ziarah ke Palestin bagi orang-orang Kristian Eropah. Paus menyebutnya Ini
Perampasan, oleh kerana itu Tanah Suci Palestin harus direbut kembali.
Perang Salib Pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II untuk mengambil kuasa kota
suci Yerusalem dan tanah suci Kristen dari Muslim. Apa yang dimulai sebagai panggilan kecil
untuk meminta bantuan dengan cepat berubah menjadi migrasi dan penaklukan keseluruhan
wilayah di luar Eropah.
3

Sejarah Perang SALIB


Pengepungan Antioch, dari lukisan miniatur abad pertengahan selama Perang Salib
Pertama.

Baik kesatria dan orang awam dari banyak negara di Eropa Barat, dengan sedikit pimpinan
terpusat, berjalan melalui tanah dan laut menuju Yerusalem dan menangkap kota tersebut pada
Juli 1099, mendirikan Kerajaan Yerusalem atau kerajaan Latin di Yerusalem. Meskipun
penguasaan ini hanya berakhir kurang dari dua ratus tahun, Perang salib merupakan titik balik

penguasaan dunia Barat, dan satu-satunya yang berhasil meraih tujuannya.


Meskipun menjelang abad kesebelas sebagian besar Eropa memeluk agama Kristen secara
formal setiap anak dipermandikan, hierarki gereja telah ada untuk menempatkan setiap
orang percaya di bawah bimbingan pastoral, pernikahan dilangsungkan di Gereja, dan orang
yang sekarat menerima ritual gereja terakhir namun Eropa tidak memperlihatkan diri
sebagai Kerajaan Allah di dunia. Pertikaian selalu bermunculan di antara pangeran-pangeran
4
Kristen, dan peperangan antara para bangsawan yang haus tanah membuat rakyat menderita.

Pada tahun 1088, seorang Perancis bernama Urbanus II menjadi Paus. Kepausannya itu
ditandai dengan pertikaian raja Jerman, Henry IV kelanjutan kebijakan pembaruan oleh
Paus Gregorius VIII yang tidak menghasilkan apa-apa. Paus yang baru ini tidak ingin
meneruskan pertikaian ini. Tetapi ia ingin menyatukan semua kerajaan Kristen. Ketika Kaisar
Alexis dari Konstantinopel meminta bantuan Paus melawan orang-orang Muslim Turki,
Urbanus melihat bahwa adanya musuh bersama ini akan membantu mencapai tujuannya.
Perang ini diumumkan sebagai Perang Salib dan dimulai tahun 1096 dipimpin oleh Tahta
Suci Roma. Anak-anak muda, bangsawan, petani, kaya dan miskin memenuhi panggilan Paus.
Peter The Hermit dan Walter Si bokek memimpin kaum miskin dan Petani-petani ke Perang
Salib tapi mereka dikalahkan dan dihancurkan oleh Pasukan Turki suku Seljuk di Medan
pertempuran Anatolia dalam perjalanan menuju Jerusalem.
Pasukan yang benar-benar tentara sebenarnya berasal dari Perancis dipimpin oleh Baldwin
dari Flanders, Robert dari Normandia, dan beberapa bangsawan. Pasukan ini menang
melawan Khalifah Abdul Hakim pertama di medan Perang Anthiokia (sekarang Syiria)
tanggal 3 Juni 1098 dan setahun kemudian memasuki dan merebut Jerusalem pada tanggal 15
Juli 1099 mereka mengalahkan pasukan Muslim dan Yahudi. Terjadilah pembantaian keji oleh
Orang Kristian terhadap umat Islam dan Yahudi. Sebanyak 40.000 orang tak berdaya dibunuh
dalam dua hari.
Perlawanan tetap berjalan sampai tahun 1101 dan inilah period Perang Salib Pertama. Selama
itu Jerusalem dikuasai oleh Orang-orang Eropah Kristian. Perang Salib Kedua terjadi pada
tahun 1145-1147.

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.


Langsung ke: navigasi, cari
Peta tahun 1140 yang menunjukan jatuhnya Edessa di sebelah kanan peta, yang merupakan
sebab terjadinya Perang Salib Kedua.
Peta tahun 1140 yang menunjukan jatuhnya Edessa di sebelah kanan peta, yang merupakan
sebab terjadinya Perang Salib Kedua.
Perang Salib Kedua (berlangsung dari sekitar tahun 1145 hingga tahun 1149) adalah Perang
Salib kedua yang dilancarkan dari Eropa, yang dilaksanakan karena jatuhnya Kerajaan Edessa
pada tahun sebelumnya. Edessa adalah negara-negara Tentara Salib yang didirikan pertama
kali selama Perang Salib Pertama (10951099), dan juga yang pertama jatuh. Perang Salib
Kedua diumumkan oleh Paus Eugenius III, dan merupakan Perang Salib pertama yang
dipimpin oleh raja-raja Eropa, yaitu Louis VII dari Perancis dan Conrad III dari Jerman,
dengan bantuan dari bangsawan-bangsawan Eropa penting lainnya. Pasukan-pasukan kedua
raja tersebut bergerak menyebrangi Eropa secara terpisah melewati Eropa dan agak terhalang

oleh kaisar Bizantium, Manuel I Comnenus; setelah melewati teritori Bizantium ke dalam
Anatolia, pasukan-pasukan kedua raja tersebut dapat ditaklukan oleh orang Seljuk. Louis,
Conrad, dan sisa dari pasukannya berhasil mencapai Yerusalem dan melakukan serangan
6
yang "keliru" ke Damaskus pada tahun 1148. Perang Salib di Timur gagal dan
merupakankemenangan besar bagi orang Muslim. Kegagalan ini menyebabkan jatuhnya Kota
Yerusalem dan Perang Salib Ketiga pada akhir abad ke-12.
Serangan-serangan yang berhasil hanya terjadi di luar laut Tengah. Bangsa Flem, Frisia,
Normandia, Inggris, Skotlandia, dan beberapa tentara salib Jerman, melakukan perjalanan
menuju Tanah Suci dengan kapal. Mereka berhenti dan membantu bangsa Portugis merebut
Lisboa tahun 1147. Beberapa di antara mereka, yang telah berangkat lebih awal, membantu
merebut Santarm pada tahun yang sama. Mereka juga membantu menguasai Sintra, Almada,
Palmela dan Setbal, dan dipersilahkan untuk tinggal di tanah yang telah ditaklukan, tempat
mereka mendapatkan keturunan. Sementara itu, di Eropa Timur, Perang Salib Utara dimulai
dengan usaha untuk merubah orang-orang yang menganut paganisme menjadi beragama
Kristen, dan mereka harus berjuang selama berabad-abad.
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Peta tahun 1140 yang menunjukan jatuhnya Edessa di sebelah kanan peta, yang merupakan
sebab terjadinya Perang Salib Kedua.
Peta tahun 1140 yang menunjukan jatuhnya Edessa di sebelah kanan peta, yang merupakan
sebab terjadinya Perang Salib Kedua.
Perang Salib Kedua (berlangsung dari sekitar tahun 1145 hingga tahun 1149) adalah Perang
Salib kedua yang dilancarkan dari Eropa, yang dilaksanakan karena jatuhnya Kerajaan Edessa
pada tahun sebelumnya. Edessa adalah negara-negara Tentara Salib yang didirikan pertama
kali selama Perang Salib Pertama (10951099), dan juga yang pertama jatuh. Perang Salib
Kedua diumumkan oleh Paus Eugenius III, dan merupakan Perang Salib pertama yang
dipimpin oleh raja-raja Eropa, yaitu Louis VII dari Perancis dan Conrad III dari Jerman,
dengan bantuan dari bangsawan-bangsawan Eropa penting lainnya. Pasukan-pasukan kedua
raja tersebut bergerak menyebrangi Eropa secara terpisah melewati Eropa dan agak terhalang

oleh kaisar Bizantium, Manuel I Comnenus; setelah melewati teritori Bizantium ke dalam
Anatolia, pasukan-pasukan kedua raja tersebut dapat ditaklukan oleh orang Seljuk. Louis,
Conrad, dan sisa dari pasukannya berhasil mencapai Yerusalem dan melakukan serangan yang
"keliru" ke Damaskus pada tahun 1148. Perang Salib di Timur gagal dan merupakan
7
kemenangan besar bagi orang Muslim. Kegagalan ini menyebabkan jatuhnya Kota Yerusalem
dan Perang Salib Ketiga pada akhir abad ke-12.
Serangan-serangan yang berhasil hanya terjadi di luar laut Tengah. Bangsa Flem, Frisia,
Normandia, Inggris, Skotlandia, dan beberapa tentara salib Jerman, melakukan perjalanan
menuju Tanah Suci dengan kapal. Mereka berhenti dan membantu bangsa Portugis merebut
Lisboa tahun 1147. Beberapa di antara mereka, yang telah berangkat lebih awal, membantu
merebut Santarm pada tahun yang sama. Mereka juga membantu menguasai Sintra, Almada,
Palmela dan Setbal, dan dipersilahkan untuk tinggal di tanah yang telah ditaklukan, tempat
mereka mendapatkan keturunan. Sementara itu, di Eropa Timur, Perang Salib Utara dimulai
dengan usaha untuk merubah orang-orang yang menganut paganisme menjadi beragama
Kristen, dan mereka harus berjuang selama berabad-abad.
Perang yang besar-besaran dan menjadi lagenda adalah Perang Salib Ketiga. Di pihak Kristian
dipimpin oleh Philip Augustus dan Richard Si Hati Singa rajanya tokoh Legenda Robin Hood.
Di pihak Islam dipimpin oleh Shalahudin Al Ayyubi. Pada masa itu kekhalifahan Islam
terpecah dua iaitu Dinasti Fathimiyah di Kairo yang bermazhab Syiah dan Dinasti Seljuk
yang berpusat di Anatolia yang bermazhab Sunni.
Shalahuddin prihatin akan hal ini, menurutnya Islam harus bersatu untuk melawan Eropah
Kristian yang juga bersatu. Salahuddin yang keturunan Seljuk, Turki kebetulan kekerabatan
dengan Khalifah Dinasti Fathimiyyah, ia kemudian berhasil menyatukan kedua kekhalifahan
ini dengan damai. Tapi tetap saja Shalahuddin masih melihat umat Islam lemah dan malas
berjihad dan mereka dihinggapi penyakit Wahn iaitu cinta dunia dan takut mati. Umat Islam
juga tidak mengenal ajarannya, tidak mengenal sejarah Nabinya. Ia pun kemudian menggagas
sebuah pesta yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad. Di pesta ini dikaji habishabisan Sirah Nabawiyah dan Atsar Sahabat terutama semangat jihad mereka. Pesta ini
berlangsung dua bulan berturut-turut. Akhirnya banyak pemuda muslim yang semangat

berjihad berbondong-bondong mereka mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestin yang


saat itu dikuasai oleh orang-orang Kristian Eropah. Merekapun di didik ketenteraan yang
akhirnya Perang Salib III atau Perang Sabilpun berlangsung. Palestin digempur habis habisan.
Orang Kristian terkepong hanya di Jerusalem.
8
Dan tidak berapa lama kemudian mereka kalah. Shalahudin berhasil merebut Palestin pada
tahun 1187. Orang Kristian lalu mendatangkan bala bantuan dari Eropah yang dipimpin oleh
Philip Augustus dari Perancis dan Richard Si Hati Singa dari Inggeris. Pada saat itu Richard
sakit keras dan Shalahuddin mengendap-endap ke tenda Richard dan bukannya membunuh
musuhnya, dengan ilmu kedoktoran yang hebat Shalahudin mengubati Richard dan sembuh.
Richard terkesan dengan kebesaran hati Shahuddin, iapun menawarkan damai dan ia akan
menarik mundur pasukan Kristian pulang ke Eropah. Merekapun kemudian menandatangani
penjanjian damai dan dalam perjanjian itu Shalahuddin membebaskan umat Kristian untuk
mengunjungi Palestin secara bebas asal mereka datang dengan damai dan tidak membawa
senjata. Perjanjian damai itu ditandatangani tahun 1191 M.
Perang Salib keempat berlangsung tahun 1204 bukan antara Islam melawan Kristian
melainkan antara Takhta Suci Katolik Roma yang merebut Takhta Kristian Ortodoks Romawi
Timur di Konstantinopel (sekarang kota ini bernama Istanbul di Turki).
Perang Salib kelima (1218-1221) orang-orang Kristian yang sudah bersatu kekuasaannya itu
berusaha menaklukkan Mesir sebagai pintu masuk ke Pelestina tapi mereka gagal total.
Kaisar Frederick II (1194-1250) secara peribadi memimpin perang Salib keenam. Tapi tanpa
pertempuran yang bererti dan berdasarkan pengalaman berdialog dengan Muslim di Pulau
Sicilia ia pun berdialog, berunding lagi dengan Muslim iaitu Sultan Mesir Malik Al Kamil
yang juga keponakan Shalahuddin, akhirnya disepakati perjanjian damai Jerusalem tetap
dikuaai oleh Muslim tapi Nazareth (kota tempat Nabi Isa dibesarkan) dan Betlehem (kota
kelahiran Nabi Isa AS) diberikan kepada Orang Eropah Kristian dan Frederick dilantik tahun
itu juga menjadi di tahta suci Nazareth dan Betlehem.
Dua perang Salib terakhir iaitu ketujuh dan kedelapan dipimpin oleh Raja Perancis Louis IX
(1215-1270).

Tahun 1248 Louis menyerbu Mesir tapi gagal dan ia menjadi tawanan perang. Untuk
kebebasannya ia harus menebus dengan emas yg sangat banyak. Louis mencuba lagi pada
Perang Salib kelapan pada tahun 1270. Ia menyerang Tunisia tapi ia dikalahkan oleh Sultan
Dinasti Mamaluk, Bibars, dan Louispun meninggal di Medan Perang.
9
Sejarawan sepakat sampai tempoh ini saja yang disebut Perang Salib, tapi beberapa Sejarawan
Katholik menganggap penaklukan Konstantinople oleh Sultan Muhammad II AL Fatih dari
Turki tahun 1453 juga sebagai perang Salib, Sejarawan Islam juga menganggap ini sebagai
Perang Sabil. Penaklukan Spanyol Islam oleh Ratu Isabella tahun 1492 juga dianggap sebagai
Perang Salib.
Sebelum Perang Salib, orang-orang Eropah Kristian tahu dengan sangat sedikit tentang orangorang Islam. Tapi setelah perebutan Jerusalem oleh orang Eropah Kristian mereka mulai
mengenal Islam sesungguhnya. Selama ini orang Islam dikesankan sebagai orang yang kejam
mereka sedar bahawa mereka sendirilah yang kejam. Dan ternyata orang Islam adalah orang
yang bertolak-ansur kecuali kalau mereka diperangi. Selama ini Eropah Kristian menganggap
Islam agama pedang ternyata kemudian orang Eropah sedar bahawa Islam agama damai.
Selama ini juga kesan di mata Orang Eropah Kristian bahawa Nabi Muhammad orang yang
gila seks kerana beristeri banyak akhirnya mereka sedar kenyataan tidaklah demikian. Mereka
juga jadi belajar kitab-kitab ilmu pengetahuan, peradaban, dan kebudayaan Islam. Eropah
yang saat itu disebut mengalami Masa Kegelapan mulai menemukan titik terang peradaban
mereka. Mereka belajar astronomi, kedoktoran, filsafat, dan pelayaran dari umat Islam. Dan
mereka sedar akan doktrin Jesus bahawa cintailah musuhmu justeru setelah peristiwa
Shalahudin Al Ayyubi mengubati musuhnya iaitu Richard Si Hati Singa.
Selama ini orang Eropah Kristian menganggap bahawa Islam adalah agama yang kejam
ternyata mereka kemudian sedar Islam agama yang sangat tasamuh. Di dalam kekhalifahan
Islam, semua pihak termasuk orang Yahudi, Kristian, dan Zoroaster ternyata menikmati
kebebasan beragama.

10
2.2 PERANG SALIB 1 - 9

[sunting] Perang Salib Pertama (1095-1099)


Rencana utama: Perang Salib Pertama
Perang Salib Pertama terjadi apabila Maharaja Bizantium, Alexius I, meminta tolong dari
Paus untuk melindungi empayarnya daripada Turki Seljuk. Pada tahun 1095, semasa Majlis
Clermont, Paus Urbanus II menginginkan Baitulmuqaddis jatuh ke genggaman tentera Frank.
Alasannya adalah sejak kejatuhan Constantinople ke tangan bangsa Seljuk, bangsa Eropah
menghadapi kesulitan menziarah Jerusalem kerana dihalang oleh bangsa Seljuk.
Pihak Vatican mengirim surat kepada raja-raja Eropah meminta bantuan beserta sukarelawan
dari rakyat mereka. Vatican juga mula mengumpul sukarelawan perang dan menjanjikan
syurga dan penghapusan dosa. Pihak Vatikan juga mengatakan membunuh umat Islam adalah
halal dan mereka yang berbuat demikian dijamin masuk syurga.
Para pembesar Eropah mengirimkan mereka sekitar 40,000 orang di bawah pimpinan
Raymond dari Toulouse, Behomend dari Sicily, dan Godfrey dari Boullin. Pemimpin perang
ini diberi jaminam akan menjadi para pembesar di Kerajaan Suci Jerusalem. Tentera Salib
berkumpul di Konstantinopel untuk membantu Rom Timur pimpinan Alexius Comnenus
melawan bangsa Seljuk. Maka bermulalah perjalanan yang panjang.
Pada 4 Jun 1097, tentara salib menakluki ibu kota Seljuk menyebabkan tentera diterajui
Sultan Qilij Arslan mengalami kekalahan besar-besaran dalam pertempuran Dorylaeum di
dataran tinggi Anatolia. Tentera salib meneruskan perjalanan ke Antioch. Kota ini dikepung
cukup lama dari Oktober 1097 hingga Jun 1098. Gabenor Antioch, Yaghisian, mengusir kaum
Kristian yang terkenal dengan sebutan kaum Ortodoks Timur yang tinggal di dalam kota sejak

bertahun-tahun yang lalu. Yaghisian juga memohon pertolongan daripada Syria untuk
mengusir tentara salib.
Syria mengirim bantuan dan mereka mengepung tentera salib supaya tidak mendapat bekalan
makanan dari luar. Strategi ini berjaya sehingga satria berkuda tentera salib terpaksa memakan
kuda mereka dan para tentera pejalan kaki memakan dedaunan untuk terus hidup.
11
Walaupun tentera Islam berjaya memutuskan hubungan dunia luar, tentera Salib masih
mampu merebut Antioch. Kekalahan tentera Islam adalah berpunca rasa ketidakpercayaan
antara sesama pasukan. Tentera bantuan dari Syria enggan mematuhi perintah gabenor
Antioch, Yaghisian, kerana mereka beranggapan panglima dari Syria lebih tinggi daripada
gabenor sebuah jajahan dari Syria. Kekalahan mereka juga disebabkan terdapat pengkhianat
yang membocorkan rahsia pasukan Islam kepada para pimpinan tentera salib yang
menjanjikan hadiah yang besar.
Setelah menguasai Antioch sepenuhnya, tentara salib bergerak menuju ke Maaraat alNuman dan menakluknya pada 2 Disember 1098. Maaraat al-Numan bukanlah sebuah kota
besar seperi Baitulmuqaddis ataupun Damsyik. Kekejaman tentara salib tidak akan terhapus
dari memori umat Islam. Didorong oleh kepercayaan bahawa membunuh umat Islam dijamin
syurga, tentera salib membunuh ramai umat Islam.
Setelah menambah kekuatan mereka, tentera salib bergerak ke matlamat utama mereka iaitu
kota Baitulmuqaddis. Dengan bantuan pasukan tambahan dari Eropah, tentara salib
menguasai daerah pesisir pantai Syria dan meluaskan pengaruh mereka di Mediteranian
Timur. Pergerakan mereka tidak disekat sehingga Baitulmuqaddis jatuh ke tangan kaum Frank
tanpa perlawanan pada hari Jumaat, 5 Julai 1099. Salah seorang pimpinan mereka, Godfrey
the Bouillon, diangkat sebagai penguasa Baitulmuqaddis. Perpecahan umat Islam yang terjadi
pada masa itu adalah penyebab utama kejatuhan Baitulmuqaddis. Jatuhnya ibu kota ini ke
tangan kaum Frank menandakan berakhirnya Perang Salib Pertama.
[sunting] Perang Salib Kedua (1145-1149)
Rencana utama: Perang Salib Kedua

Setelah kejatuhan Jeruselam ke tangan kaum Frank, mereka melakukan serangan ke daerah
sekitar untuk memperluas kekuasaan mereka. Karena faktor geografi, daerah-daerah pantai
Syria yang terbentang menghadap ke barat, berhasil dikuasai tentera salib. Tentera salib juga
menakluk Tripoli. Jatuhnya Tripoli ke tangan tentera salib menandakan berakhirnya perluasan
kaum Frank untuk memperluas Negara Salib. Serangan tentera salib selanjutnya ke atas
Aleppo dan Damsyik banyak menemui kegagalan kerana mendapat tentangan keras dari
12
pasukan setempat. Di dua kota inilah semangat jihad umat Islam yang hilang di tahun-tahun
sebelumnya akibat perpecahan agama, bangkit kembali.
Para ulama memainkan peranan yang sangat penting disebalik kebangkitan semangat jihad
umat Islam. Al-Sulami, seorang ulama sufi dari Masjid Umayyah, Damsyik, adalah ulama
yang melopori dakwah bertemakan jihad dari mimbar masjid. Menurut al-Sulami, kekalahan
yang diderita umat Islam dari perang melawan tentera salib disebabkan hukuman dari Allah
SWT karena umat Islam mengabaikan kewajiban-kewajiban agama, khususnya jihad di jalan
Allah. Al-Sulami berpendapat jika umat Islam menjalankan kewajiban-kewajibannya
sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT, maka umat Islam akan mencintai
agamanya dan akan berjuang sekuat tenaga demi agama. Langkah al-Sulami ini diikuti oleh
ramai ulama di Suriah yang banyak melahirkan kelompok mujahidin.
Zengi, penguasa Turki dari Mosul, merupakan pemimpin yang pertama dalam sejarah, setelah
ekspansi tentera salib semasa Perang Salib Pertama, yang memimpin para mujahidin Islam.
Dengan bantuan seorang ulama, Ibn al-Khasysyab, meraka membawa umat Islam ke arah
kemenangan menentang tentera salib dalam Pertempuran Ladang Darah di Balath.
Kemenangan ini membawa impak yang besar kepada psikologi umat Islam dan menghapus
tanggapan mereka tentang kekuatan tentera salib.
Kemenangan Zengi pada tahun 1144 mengukuhkan rasa percaya diri mereka. Kemampuan
pasukan Zengi merebut Edessa sangat berharga kerana Edessa merupakan kota Negara Salib
pertama yang berhasil direbut oleh umat Islam. Walaupun dua tahun kemudian Zengi tewas
akibat dibunuh, Zengi tetap seorang pahlawan bagi umat Islam yang membakar semangat
jihad mereka. Semangat jihad diteruskan oleh Nuruddin, tokoh utama Islam semasa Perang
Salib Kedua yang juga putera kepada Zengi.

[sunting] Kejatuhan Jerusalem (1187)


Nuruddin memimpin Edessa dan Aleppo, daerah kekuasaan yang diwarisi dari ayahnya, dan
memperluas daerahnya dengan mengalahkan tentera salib di Inap di bulan Julai 1149. Tahun
1154, Nuruddin telah berhasil menyatukan Syria. Tahun 1163, Amalric naik tahta menjadi
pemimpin tentera salib yang baru. Semasa inilah cabaran Nuruddin bermula.
13
Amalric melihat peluang besar untuk menguasai Mesir dari penguasaan Fatimiyyah yang
lemah akibat kematian menteri mereka. Nuruddin, selain memerangi kaum Frank, juga
melakukan campur tangan masalah dalaman mereka. Usaha Nuruddin berhasil karena Syawar,
menteri Fatimiyyah, memohon pertolongan Nuruddin untuk menggulingkan musuh
politiknya, Dirgham, yang menggulingkannya melalui bantuan kaum Frank. Nuruddin
mengirim pasukannya di bawah Syirkuh yang merupakan paman kepada Salahuddin AlAyubbi untuk mengembalikan kekuasaan Syawar di Kaherah. Pertempuran di Kaherah
akhirnya dimenangi dan Syawar menjadi menteri Fatimiyah.
Operasi ketenteraan kedua dibiayai terus oleh Nuruddin dan memperoleh kemenangan kecil
pada tahun 1168. Kaum Frank kembali ingin menguasai Kaherah pada tahun yang sama. Ini
memaksa Syawar kembali meminta bantuan Nuruddin. Nuruddin kembali memberi
kepercayaan kepada Syirkuh untuk memimpin pasukan Islam melawan kaum Frank. Dalam
pertempuran ketiga ini, Syirkuh tewas pada tahun 1169 dan digantikan oleh Salahudin.
Pasukan Islam memperoleh kemenangan atas kaum Frank.
Salahudin mengusir kaum Frank dari tanah Mesir menjadikan khalifah Fatimiyah menaruh
Salahudin untuk memerintah Kaherah. Karier Salahudin semakin naik dengan terpilihnya ia
sebagai menteri di bawah khalifah al-Adid. Apabila khalifah al-Adid wafat, Salahudin
mengambil langkah penting, iaitu menghancurkan Dinasti Fatimiyah dan mengembalikan
Mesir di bawah kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad. Operasi ketenteraan Salahudin ini masih
di atas nama Nuruddin. Ketaatan Salahudin kepada Nuruddin berakhir pada tahun 1172
karena Salahudin menganggap Nuruddin tidak memimpin umat Islam. Perseteruan
bagaimanapun tidak terjadi karena Nuruddin wafat pada tahun 1174. Kematian Nuruddin ini
mengelakkan perseteruan anatara Islam. Jika Nuruddin masih hidup, Islam mungkin terpecah
menjadi dua, antara pendukung Nuruddin dan Salahudin.

Salahudin mengisytiharkan dirinya sebagai pengganti Nuruddin, walaupun ditentang oleh


keluarga Nuruddin. Salahudin menunjukkan kredibilitinya dengan memerangi kelompokkelompok Islam penentangnya. Dengan jatuhnya Aleppo tahun 1183, Salahudin telah
menyatukan Mesir dan Syria dibawah satu komando. Salahudin pun mengalihkan
perhatiannya ke musuh utama umat Islam sebenarnya, yaitu tentera salib.
14
Salahudin dan Raja Baldwin IV, penguasa Jerusalem mengadakan perjanjian damai. Semasa
damai ini, kehidupan di Mediterania Timur kembali berjalan normal. Perjanjian antara kedua
raja ini retak akibat hasutan Reynald the Chatillon, salah seorang pembesar kaum Frank yang
sangat membenci Islam. Tindakan Reyald the Chatillon membuat umat Islam marah. Bahkan
di mata umat Islam, Reynald the Chatillon dianggap pembesar kaum Frank terburuk.
Tindakan Reynald yang mengundang kemarahan umat Islam adalah seperti keinginan
Reynald menghancurkan kota-kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah serta tindakannya
menyerang kafilah-kafilah Islam sewaktu perjanjian damai.
Salahudin mengirim pasukan Islam untuk menyerang kaum Frank ke Kerak, tempat Reynald
tinggal. Balwin juga mengirim pasukannya ke Kerak setelah mendengar Salahudin hendak
menyerang salah satu wilayahnya. Peperangan ini berhenti dengan perjanjian damai dan
jaminan Reynald akan dihukum sendiri oleh tangan kaum Frank.
Setahun kemudian, Salahudin sakit dalam waktu yang sangat lama. Setahun kemudian,
Baldwin IV meninggal dunia dan digantikan oleh Guy the Lusigna. Dengan Guy, yang
merupakan teman rapat Reynald the Chatillon, maka perjanjian antara Islam dengan kaum
Frank telah berakhir.
Salahudin, yang telah sembuh, segera menngumpulkan pasukan-pasukan umat Islam untuk
berperang melawan tentera salib. Guy juga segera mengumpulkan pasukan untuk menyerang
Islam. Berlakulah Perang Hittin, salah satu perang besar dalam sejarah dunia, yang dimenangi
pasukan Islam. Guy dan Reynald ditawan dan dihadapkan ke hadapan Salahudin. Reynald
dibunuh oleh Salahudin dan Guy diseret Salahudin ke Jerusalem. Pasukan Islam memenangi
pertempuran di Arce lima hari selepasnya. Wilayah dari Gaza hingga Jubayl dikuasai
Salahudin pada awal September. Pada hari Jumaat, 2 Oktober 1187, Salahudin berjaya
menawan Jerusalem. Jatuhnya Jerusalem ke tangan umat Islam adalah puncak kejayaan

Salahudin dalam memimpin umat Islam semasa Perang Salib. Merebut Jerusalem dari tangan
kaum Frank adalah cita-cita terbesar Salahudin dan Perang Salib Kedua berakhir dengan
kemenangan umat Islam.

15
[sunting] Perang Salib Ketiga (11871192)
Rencana utama: Perang Salib Ketiga
Pada tahun 1187, Salahuddin menawan semula Jerusalem. Paus Gregory VIII membuat seruan
Perang Salib yang diketuai beberapa pemimpin utama Eropah: Philip II dari Perancis, Richard
I dari England dan Frederick I, dan Maharaja Suci Rom. Frederick meningal dunia kerana
lemas di Cilicia pada tahun 1190, dan meninggalkan persekutuan yang tidak stabil antara
kuasa England dan Perancis. Philip pula pulang pada tahun 1191 setelah tentera salib
merampas Acre dari tangan orang Islam. Pasukan tentera salib menuju ke pantai Laut
Mediterranean. Mereka menewaskan orang Islam berdekatan Arsuf dan dapat melihat
Jerusalem. Bagaimanapun, tentera salib tidak kekal bertapak di kawasan tempatan disebabkan
bekalan makanan dan air yang kurang, ini mengakibatkan kejayaan kosong. Richard pulang
pada tahun berikutnya setelah menandatangani genjatan senjata dengan Salahuddin. Dalam
perjalanan pulang, kapal Richard pecah dan mendarat di Austria. Di Austria, musuhnya, Duke
Leopold menangkap dan memberinya kepada anak Frederick, Henry VI. Richard ditahan
untuk mendapatkan wang tebusan raja. Pada tahun 1197, Henry sendiri berasa bahawa dia
bersedia untuk Perang Salib, tetapi dia mati pada tahun yang sama akibat demam malaria.
[sunting] Perang Salib Keempat (12021204)
Rencana utama: Perang Salib Keempat
Jerusalem kembali ke tangan orang Islam sedekad yang lalu. Perang Salib Keempat
dilancarkan oleh Paus Innocent III pada tahun 1202 dengan niat mahu menakluki Tanah Suci
menerusi Mesir. Orang Venice yang diketuai Doge Enrico Dandolo, diberi kepercayaan untuk
mengemudi perang Salib ini dan menghalakannya, pertama ke sebuah bandar Kristian Zara,

kemudian ke Constantinople. Di situ mereka cuba meletakkan seorang buangan Byzantine di


atas takhta. Berikutan satu siri salah faham dan ledakan keganasan, bandar tersebut dijajah
pada tahun 1204.
[sunting] Perang Salib Albigensian

16
Rencana utama: Perang Salib Albigensian
Perang Salib Albigensian dilancarkan pada tahun 1209 untuk menghapuskan kumpulan sesat
yang dipanggil Cathar di selatan Perancis. Perang ini adalah pertarungan yang berdekaddekad lamanya yang banyak dihabiskan dengan keinginan kawasan utara Perancis untuk
meluaskan cengkamannya ke arah selatan sebagaimana yang dilakukan terhadap kumpulan
sesat itu. Kesudahannya, kumpulan Cathar dan kemerdekaan kawasan selatan Perancis
lenyap.
[sunting] Perang Salib Kanak-Kanak
Rencana utama: Perang Salib Kanak-Kanak
Perang Salib Kanak-Kanak adalah Perang Salib rekaan atau yang disalah ertikan, yang
berlaku pada tahun 1212. Ceritanya berkisar mengenai letusan semangat lama popular yang
membawa kepada perhimpunan kanak-kanak di Perancis dan Jerman. Paus Innocent III
menterjemah perhimpunan ini sebagai celaan dari langit terhadap golongan dewasa mereka
yang tidak layak. Tiada seorang pun daripada kanak-kanak itu sampai ke Tanah Suci
sebenarnya; samada mereka semua dijual sebagai hamba, menetap di sepanjang laluan ke
Jerusalem, atau mati kebuluran semasa dalam perjalanan.
[sunting] Perang Salib Kelima (12171221)
Rencana utama: Perang Salib Kelima
Dengan memperalatkan perarakan, doa dan syarahan, pihak Gereja cuba membentuk satu lagi
Perang Salib. Persidangan Lateran Keempat (1215) telah merumuskan sebuah rancangan

untuk merampas kembali Tanah Suci. Pasukan tentera salib dari Hungary, Austria, dan
Bavaria mencapai kejayaan luar biasa dengan penaklukan Damietta di Mesir pada tahun 1219.
Tetapi atas desakan segera dari duta Paus, Pelagius, mereka meneruskan serangan berani ke
atas Kaherah, tetapi banjir Sungai Nil memaksa mereka memilih samada menyerah kalah atau
kemusnahan.

17
[sunting] Perang Salib Keenam (12281229)
Rencana utama: Perang Salib Keenam
Pada tahun 1228, Maharaja Frederick II belayar dari Brindisi menuju ke Syria walaupun
menerima penyingkiran oleh Paus (papal excommunication). Melalui saluran diplomasi dia
mencapai kejayaan yang tidak dijangkakan apabila Baitulmaqdis, Nazareth dan Baitul Laham
akan diserahkan kepada tentera salib untuk tempoh selama 10 tahun.

Lukisan dari sebuah manuskrip yang menggambarkan Louis IX sedang menyerang Damietta
[sunting] Perang Salib Ketujuh (12481254)
Rencana utama: Perang Salib Ketujuh
Minat pihak Paus yang ditunjukkan oleh Kesatria Templar mengundang konflik dengan Mesir
pada tahun 1243, dalam tahun berikutnya sebuah pasukan tentera Khwarezmi yang dipanggil
oleh Mesir menyerbu ke Baitul Maqdis. Walaupun ini tidak menimbulkan sebarang kekejutan
meluas di Eropah sebagaimana berlakunya kejatuhan Baitul Maqdis pada tahun 1187, Louis
IX mengatur Perang Salib menentang Mesir dari tahun 1248 hingga 1254, dia bertolak dari

pelabuhan Aigues-Mortes yang baru dibina di selatan Perancis. Ia adalah satu kegagalan dan
Louis menghabiskan hidupnya di istana kerajaan tentera salib di Acre. Di tengah-tengah
perang Salib ini, berlaku Perang Salib Pengembala Biri-Biri pertama pada tahun 1251.
[sunting] Perang Salib Kelapan 1270

18
Rencana utama: Perang Salib Kelapan
Perang Salib Kelapan dicetuskan oleh Louis IX pada tahun 1270, sekali lagi belayar dari
Aigues-Mortes, bertujuan pada mulanya untuk menolong saki-baki negeri-negeri tentera Salib
di Syria. Bagaimana pun, perang Salib ini dihalakan ke Tunis. Di situ Louis menghabiskan
sisa hayatnya selama hanya dua bulan sebelum meninggal dunia. Perang Salib Kelapan
kadang-kala dikira sebagai Perang Salib Ketujuh, jika Perang Salib Kelima dan Keenam
dikira sebagai satu Perang Salib tunggal. Perang Salib Kesembilan juga kadang-kala dikira
sebagai sebahagian daripada Perang Salib Kelapan.
[sunting] Perang Salib Kesembilan (12711272)
Rencana utama: Perang Salib Kesembilan
Raja Edward I dari England menjalankan satu lagi ekspedisi pada tahun 1271, setelah
menemani Louis dalam Perang Salib Kelapan. Dia hanya mencapai sedikit kejayaan di Syria
dan menarik diri berikutan satu gencatan senjata pada tahun berikutnya. Dengan kejatuhan
Antioch (1268), Tripoli (1289) dan Acre (1291), kesan-kesan terakhir pemerintahan Kristian
di Syria lenyap.
[sunting] Perang Salib di Baltik dan Eropah Tengah

Kesatria Teutonik dalam Pskov pada tahun 1240, petikan daripada Alexander Nevsky arahan
Sergei Eisenstein (1938).
Rencana utama: Perang Salib Utara
Perang Salib di kawasan Laut Baltik dan Eropah Tengah adalah usaha-usaha orang Kristian
(kebanyakannya berbangsa Jerman) untuk menakluki dan membawa penduduk di kawasan ini
ke dalam agama Kristian. Perang Salib ini bermula dari kurun ke-12, sewaktu dengan Perang
Salib Kedua, hingga kurun ke-16.
19
Antara tahun 1232 dan 1234, tercetus perang Salib terhadap penduduk Stedingen. Perang
Salib ini adalah istimewa, kerana penduduk Stedingen bukanlah orang kafir atau sesat (dalam
agama Kristian), tetapi adalah rakan semazhab (Gereja Katolik Rom). Mereka adalah petanipetani bebas Frisia yang marah dengan cubaan pembesar Oldenburg dan ketua biskop
Bremen-Hamburg yang mahu menamatkan kebebasan mereka. Ketua biskop itu
menyingkirkan mereka dan Paus mengisytiharkan Perang Salib pada tahun 1232. Penduduk
Stedingen ditewaskan pada tahun 1234.
3.0 PUNCA-PUNCA PERANG SALIB
3.1 FAKTOR AGAMA
A.) Sebab-sebab bagi kebangkitan perang salib yang dilakukan oleh kaum Kristian di Eropah
ke atas negeri-negeri di sebelah timur mulai dari abad kelima hingga abad ketujuh hijrah
( kesebelas hingga ketiga belas masihi ) ialah dengan tujuan untuk menawan Baitul Maqqdis
dari tangan orang-orang Islam. Peperangan-peperangan ini pada mulanya adalah berbeza
dengan cirri-ciri keagamaan tanpa perbezaan bangsa keturunan kerana orang-orang yang
menyertai dalam peperangan itu menjadi kaum atau bangsa yang satu kaum kristian. Dari sini
timbullah panggilan peperangan-peperangan salib.
a.) Kemunculan kaum Saljuk di Negeri Anadhul dan Asia Kecil yang direbutnya dari
Kerajaan Byzantin pada penghujung abad kelima hijrah ( kesebelas masihi ) hingga

mereka mengancam Qastantiniah dan merampas Baitil Maqqdis (471 / 1078 ) dari
kuasa golongan Fatimi. Kaum Kristian biasanya melakukannya ziarah ke Baitul
Maqqdis dalam aman tenteram tanpa sebarang gangguan. Apakala dating kaum saljuk,
mereka memusuhi kaum Kristian maka dengan demikian telah membangkitkan
semangat para haji kaum kristian. Dalam era pertengahan mereka itu sangat kuat
berpegang kepada agama. Mereka mempunyai iktikad bahawa menunaikan haji ke
Baitul Maqqdis akan menghapuskan segala dosa bagi orang-orang yang
mengerjakannya. Ia kelak akan menikmati kebahagiaan abadi. Tidak hairanlah kerana
manusia dalam masa berbangkitnya peperangan-peperangan ini, khususnya pada
zaman feudal, adalah melakukan pelbagai dosa dan kesalahan dengan sebab kejahilan
mereka. Mereka takutkan kekuatan gereja dan mereka beriktikad bahawa tiada
keselamatan untuk mereka dari bencana kesalahan dan dosa ini kecuali dengan
20
mengerjakan amal-amal salih seperti pusa dan menziarahi tempat-tempat suci yang
b.) dipijak oleh Al-Masih dan disalib di atas buminya, kononnya demi untuk keselamatan
seluruh alam. Seaindainya pahala dari kunjungan ke tempat-tempat suci ini adalah
besar, maka pahala memerangi orang-orang Islam atau orang-orang Islam atau orangorang kafir ( menurut iktikad orang-orang kristian pada masa itu ) untuk
membebaskan tempat-tempat suci adalah lebih besar. Namun begitu berita yang selalu
dihebohkan sebelum berbangkitnya perang salib itu, tentang sikap taksub golongan
Saljuk dan layanan buruk yang mereka berikan kepada para haji Kristian, adalah
berita-berita yang sengaja ditokok-tambah.
b) Lahirnya semangat peperangan di gereja, iaitu semangat yang dahulunya
berasaskan kasih sayang dan persaudaraan serta cintakan kedamaian, tetapi tidak lama
kemudian telah bertukar menjadi sumber peperangan dan pertempuran berdarah
berterusan hingga beberapa lama. Yang demikian disebabkan oleh kemasukan anasiranasir ketaksuban dalam agama Kristian dan mengekalkan kecenerungan asal mereka
yang suka berperang yang telah wujud pada diri mereka sebelum menganut agama ini,
dan juga disebabkan oleh kegemaran pihak gereja untuk menyebarkan pengatuhnya ke
atas negeri-negeri sebelah timur, seperti mana yang dilakukan oleh Islam dahulu, serta
mengasaskan koloni-koloni Latin padanya, di samping kegemaran gereja barat untuk
mengongkong seluruh alam Masihi supaya terletak di bawah kuasa sebuah kerajaan
yang berdasarkan agama yang diktuai oleh Pope. Tambahan pula terdapat di sisi para

pahlawan dan Aristrokat kecenderungan untuk mencetuskan peperangan dan


menempuh mara bahaya untuk mempertahankan gereja mereka dan hasrat mereka
untuk menubuhkan empayar di timur, serta kecenderungan golongan hamba abdi
untuk melepaskan diri dari system feudal yang yang mengikat mereka dengan tanah.
Beliau juga mahu melepaskan diri dan hutang-hutang mereka daripada dibawa ke
muka pengadilan terhadap mereka atas kesalahan jenayah yang mereka lakukan.
c.) Pembelaan system Pope terhadap keutuhan empayar dan peningkatan kuasa Pope
di barat Eropah yang menjadikan seruannya sentiasa didengar dan ditaati.
d.) Kegemaran Bandar-bandar perdagagan Greece, Genova dan Pisa ( Bandar dalam
Itali ) untuk mengembangkan perdagagan masing-masing di sebelah timur. Diantara
factor-faktor yang membuka jalan untuk berbangkitnya perang-perang salib:
21
i.) Perpecahan kerajaan Saljiuk selepas kematian Sultan Malik Shah dan terputusnya
perpaduan Islam kerana ketiadaan pemimpin yang kuat yang boleh mengumpul
kekuatan Islam yang berpecah belah itu. Tambahan pula terdapat kelemahankelemahan Kerajaan Fatimiyah dan ketiadaan keupayaannya untuk menolak ancaman
dari kaumKristian di Pantai-pantai Negeri Syam dan Mesir.
ii.) Tertubuhnya Bandar Itali, khususnya Republik-republik Genova, Greece dan Pisa
dan kemenangan kekuatan lautnya ke atas lanun-lanun di Laut Putih Tengah
( Mediteranean ) terdiri dari orang-orang Arab dan orang-orang Maghribi serta
penduduk-penduduk orang-orang Normandy ke atas selatan Itali dan Secily yang
mana telah memudahkan tentera salib menyeberangi laut ke Palestin.
iii.) Penganutan orang-orang Hungry kepada agama Kristian yang mana telah
membuka jalan di antara barat Eropah dan timur.
B.) SERUAN KEPADA PEPERANGAN-PEPERANGAN SALIB.
Anak cucu Toghrul Bek telah menguasai Asia Kecil dan telah mengancam
keselamatan Qastantiniah. Telah dikatakan bahawa Maharaja Rom telah menghantar
utusan kepada Pope Arban II untuk meminta bantuannya. Begitu juga telah dikatakan
bahawa Batrus An-Nasik (Zahid) ialah orang yang telah menggesakan kebangkitan
Perang Salib yang pertama dengan menyebarkan berita penganiayaan-penganiayaan
yang dilakukan oleh kaum Saljuk ke atas para haji Kristian. Namun menurut apa yang
dikatakan oleh para sejarawan bahawa Batrus An-Nasik ini tidak pernah pun pergi ke
Palestin dan tidak pernah menemui Pope Arban melainkan setelah diiklankan
peperangan salib yang pertama. Selepas pengiklanan perang jihad (Crusade) beliau
telah menghimpuan sekumpulan dari orang-orang awam, lelaki dan wanita lalu
membawa mereka ke Palestin. Walaubagaimanapun, suatu perkara yang tidak

diragukan sama sekali ialah Pope Arban II telah berhijrah ke Perancic dalan tahun
488H (1095M) dan telah mengadakan suatu persidangan di Clairmont, dihadiri oleh
ramai tokoh-tokoh agama dan pahlawan-pahlawan tentera. Dalam perjumpaan itu
beliau telah menjelaskan keadaan penganut-penganut Kristian di Baitul Maqqdis dan
segala kesukaran yamg dialami oleh para haji Kristian seraya menyeru umat Kristian
supaya mengangkat senjata untuk mempertahankan kesucian Baitul Maqqdis ( kuil
suci ).
22
Selesai sahaja Pope menyampaikan ucapannya itu maka berkerumunlah beribu-ribu
orang Kristian di sekelilingnya masing-masing bersumpah untuk membela agama
mereka. Beliau menyangkut pada tiap-tiap seorang dari sukarelawan itu sebuah salib
daripada kayu di lengan kirinya. Maka jadilah salib itu lambing peperangan itu.
Kemudian Pope telah mengumumkan pihak gereja member jaminan akan mengawal
hak milik bakal-bakal pejuang itu dan keluarga mereka dengan melipatgandakan
ganjaran orang yang sanggup bersekutu dalam peperangan itu di samping dosadosanya akan diampunkan dansesiapa yang terkorban dalam peperangan ini akan
dimasukkan terus ke dalam syurga . Pope telah menghamtar ketua-ketua gereja ke
seluruh Negeri perancis untuk menyebar dakwah menyeru orang ramai untuk berjihad.
Di antara mereka itu ialah Batrus An-Nasik. Beliau aalah seorang pemiato yang
petah. Maka dengan cepat sekali semangat untuk membela agama ( Crusade) mula
menyerap ke dalam baan mereka dari berbagai-bagai peringkat dan kedudukan mereka
sehingga ke dalam sanubari mereka. Mereka bergegas dating ke segenap ceruk an
penjuru. Negeri-negeri Eropah yang biasanya dalam pergaduhan di antarasatu sama
lain yang berpecah-pecah kepada beberapa dukedom selepas kejatuhan Kerajaan
Rumawibarat, buat pertama kali telah bercantum dan bersatupadu seangkan umat
Islam pada masa itu berpecah-belah sesame sendiri, yang mana satu memeusuhi yang
lain.
Berikutan dengan pengumuman seruan kepada peperangan-peperangan salib, maka
berkumpullah seluruh lapisan orang ramai bertolak tanpa peraturan dan persiapan di
bawah kepimpinan Batrus An-Nasik tanpa mencapai kejayaan untuk menyelamatkan
Batul Maqqdis. Mereka merompak dan menyamun negeri-negeri dan daerah-daerah
yang mereka lalui sambil melakukan kerja jenayah yang amat keji sehingag
menyebabkan orang Hungry dan Byzantin bangkit menentang mereka. Manakala
mereka sampai ke Qastatntiniah, Emperor berfikir untu mencari jalan agar
mengelakkan angkara tindaklaku mereka yang buas itu. Maka beliau telah member

pertolongan kepada mereka untuk meneruskan perjalanan ke Asia Kecil dan mara ke
Niqia, di mana mereka telah di tentang oleh kaum Saljuk an telah membunuh mereka
itu sehingga orang yang terakhir (489 / 1097M)(SEJARAH ISLAM ( Menyentuh
Bidang-Bidang Politik, Agama, Kebudayaan Dan Kemasyarakatan) susunan Dr.
Hassan Ibrahim Hassan (1988)
23
Sejumlah ekspedisi militer yang dilancarkan oleh pihak Kristen terhadap.kekuatan muslim
dalam period 1096 2073 M. dikenal sebagai perang salib. Hal ini disebabkan karena adanya
dugaan bahwa pihak Kristen dalam melancarkan serangan tersebut didorong oleh motivasi
keagamaan, selain itu mereka menggunakan simbol salib. Namun jika dicermati lebih
mendalam akan terlihat adanya beberapa kepentingan individu yang turut mewarnai perang
salib ini. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang turut melatarbelakangi terjadinya perang
salib.

Gambar diambil dari:


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/31/Map_of_First_Crusade__Roads_of_main_armies-fi.png
Pertama, bahwa perang salib merupakan puncak dari sejumlah konflik antara negeri barat dan
negeri timur, jelasnya antara pihak Kristen dan pihak muslim. Perkembangan dan kemajuan
ummat muslim yang sangat pesat, pada akhir-akhir ini, menimbulkan kecemasan tokoh-tokoh
barat Kristen. Terdorong oleh kecemasan ini, maka mereka melancarkan serangan terhadap
kekuatan muslim.

Kedua, munculnya kekuatan Bani Saljuk yang berhasil merebut Asia Kecil setelah
mengalahkan pasukan Bizantium di Manzikart tahun 1071, dan selanjutnya Saljuk merebut
Baitul Maqdis dari tangan dinasti Fatimiyah tahun 1078 M. Kekuasaan Saljuk di Asia Kecil
dan yerusalem dianggap sebagai halangan bagi pihak Kristen barat untuk melaksanakan haji
24
ke Bait al-Maqdis. padahal yang terjadi adalah bahwa pihak Kristen bebas saja melaksanakan
haji secara berbondong-bondong. pihak Kristen menyebarkan desas-desus perlakuan kejam
Turki Saljuk terhadap jemaah haji Kristen. Desas-desus ini membakar amarah umat KristenEropa.
Ketiga, bahwa semenjak abad ke sepuluh pasukan muslim menjadi penguasa jalur
perdagangan di lautan tengah. Para pedagang Pisa, Vinesia, dan Cenoa merasa terganggu atas
kehadiran pasukan lslam sebagai penguasa jalur perdagangan di laut tengah ini. Satu-satunya
jalan untuk memperluas dan memperlancar perdagangan mereka adalah dengan mendesak
kekuatan muslim dari lautan ini
Keernpat, propaganda Alexius Comnenus kepada )aus Urbanus ll. Untuk membalas
kekalahannya dalam peperangan melawan pasukan Saljuk. Bahwa paus merupakan sumber
otoritas tertinggi di barat yang didengar dan ditaati propagandanya. Paus Urbanus II segera
rnengumpulkan tokoh-tokoh Kristen pada 26 November 1095 di Clermont, sebelah tenggara
Perancis. Dalam pidatonya di Clermont sang Paus memerintahkan kepada pengikut kristen
agar mengangkat senjata melawan pasukan musim.
Tujuan utama Paus saat itu adalah memperluas pengaruhnya sehingga gereja-gereja Romawi
akan bernaung di bawah otoritasnya. Dalam propagandanya, sang Paus Urbanus ll
menjanjikan ampunan atas segala dosa bagi mereka yang bersedia bergabung dalam
peperangan ini. Maka isu persatuan umat Kristen segera bergema menyatukan negeri-negeri
Kristen memenuhi seruan sang Paus ini. Dalam waktu yang singkat sekitar 150.000 pasukan
Kristen berbondong-bondong memenuhi seruangsang Paus, mereka berkumpul di
Konstantinopel. Sebagian besar pasukan ini adalah bangsa Perancis dan bangsa Normandia.
25

Jalannya Peperangan - Perang salib yang berlangsung dalam kurun waktu hampir dua abad,
yakni antara tahun 1095 1291 M., terjadi dalam serangkaian peperangan.

Diambil dari: http://www.hist.umn.edu/courses/hist3613/calendar/1stCrusade/images/First


%20Crusade%20Map.jpg

4.0 KESAN PERANG SALIB TERHADAP UMAT ISLAM DAN BARAT


Perang salib yang berlangsung lebih kurang dua abad membawa beberapa akibat yang
sangat berarti bagi perjalanan sejarah dunia. Perang salib ini menjadi penghubung bagi
bangsa Eropa mengenali dunia lslam secara lebih dekau yang berarti kontak hubungan
antara barat dan timur semakin dekat. Kontak hubungan barat-timur ini mengawali
terjadinya pertukaran ide antara kedua wilayah tersebut. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
tata kehidupan masyarakat timur yangmaju menjadi daya dorong pertumbuhan
intelektual bangsa barat, yakni Eropa. Hal ini sangat-besar andil dan peranannya dalam
meahirkan era renaissance di Eropa.
Pasukan salib merupakan penyebar hasrat bangsa Eropa dalam bidang perdagangan dan
perniagaan terhadap bangsa-bangsa timur. Selama ini bangsa barat tidak mengenal
kemajuan pemikiran bangsa timur. Maka perang salib ini juga membawa akibat timbulnya

kegiatan penyelidikan bangsa Eropa mengenai berbagai seni dan pengetahuan penting dan
berbagai penemuan yang teiah dikenali ditimur. Misalnya, kompas kelautan, kincir angin,
26
dan lain-lain, Mereka juga menyelidiki sistem pertanian, dan yang lebih penting adalah
mereka rnengenali sistem industri timur yang telah maju. Ketika kembali ke negerinya,
Eropa, mereka lantas mendirikan sistem pemasaran barang-barang produk timur.
Masyarakat barat semakin menyadari betapa pentingnya produk-produk tersebut. Hal ini
menjadikan sernakin pesatnya pertumbuhan kegiatan perdagangan antara timur dan barat.
Kegiatan perdagangan ini semakin berkembang pesat seiring dengan kemajuan pelayaran
di laut tengah. Namun, pihak muslim yang semula menguasai jalur pelayaran di laut
tengah kehilangan supremasinya ketika bangsa-bangsa Eropa menempuh pelayaran laut
tengah secara bebas.

4.1 TAMADUN ISLAM


4.1. PENJAJAHAN EROPAH KE ATAS SEBAHAGIAN DUNIA ISLAM.
Pada peringkat awal berikutan Perang Saib pertama, tentera Kristian Berjaya merampas kuasa
daripada Kerajaan-kerajaan Islam di Wilayah Syria-Palestin, sebahagian Mesir dan Anatolia,
Edessa, Tarsus, Antioch, Allepo dan Jerusalam diduduki oleh tentera Kristian dan jadikan
koloni-koloni Eropah. Walaupun begitu, koloni-koloni itu wujud dalam kedudukan yang
berbahaya dan pada tahun 1187 TM Jerusalem ditakluki semula oleh tentera Islam.
4.2. PROSES ASIMILASI DENGAN MASYARAKAT TEMPATAN.
Orang-orang Eropah yang menetap di koloni-koloni itu tidak begitu menyumbang kepada cara
kehidupan masyarakat Islam. Kesan-kesan social adalah tiak mendalam. Dari segi
kebudayaan dan tahap pencapaian intelektual, masih wujud dalam keadaan mundur
berbanding dengan orang tempatan. Sebaliknya, orang-orang latin lebih tertarik kepada cara
kehidupan masyarakat Islam seperti aspek-aspek pakaian, makanan, dan perumahan. Proses
asimilasi tidak berlaku secara melahirkan segolongan yang dikenali poulains atau orang
kacukan.
4.3. EKONOMI.
Dari segi kesan ekonomi peperangan salib mempergiatkan perdaggangan di Syria. Pelabuhanpelabuhan seperti Tyre, Acre, Askalon dan menjadi pusat kegiatan komersial di mana

27
golongan saudagar Muslim berdagang dengan pedagang-pedagang Venice, Genoa, Pisa. Pada
hal itu, diketahui bahawa penglibatan Venice dalam Perang Salib terdorong oleh motif hendak
memonopoli perdagangan Syria, Mesir, Constantinople dan Laut Hitam.

4.4. PERPADUAN DAN PENYATUAN UMAT ISLAM.


Pada peringkat awal peperingan Salib, dunia Islam wujud dalam keadaan perpecahan dengan
munculnya beberapa buah kerajaan kecil Islam. Kerajaan Abbasiyah yang dikuasai oleh Turki
Seljuk tidak berkemampuan menentang tentera Salib. Tetapi mulai tahap kedua peperangan
Salib, kerajaan-kerajaan Islam telah lebih bersedia untuk bersatu di bawah beberapa
pemimpin-pemimpin yang berkaliber. Pemimpin-pemimpin itu bertindak untuk menentang
dan merampas balik kawasan-kawasan yang diduduki oleh tentera Kristian. Selain dari itu,
perpaduan masyarakat Islam di Syria, Asia Kecil dan Mesir semakin baik.
4.5. LAHIRNYA TOKOH-TOKOH ISLAM.
Antara pemimpin yang berjaya membendung dan menghapuskan musuh-musuh mereka ialah
Zanki, Nur al-Din, Saladin dan Baybars. Pada 1143 Zanji merampas balik kawasan Edessa.
Nur al-Din anaknya menakluki Damancus an menduduki seluruh Syria kecuali Antioch, Salah
al-Din menakluki Jerusalem pada 1187 TM dan Berjaya menyatukan dunia Islam ari Sungai
Nil hingga Sungai Tigris. Baybars pemerintah kerajaan Mamluk menghapuskan kuasa an
pengaruh tentera Salib di Syria pada tahun 1250 TM. Selain dari itu kelahiran tokoh seperti
Salahuddin al-Ayubbi membangkitkan semangat jihad dan menimbulkan dakwah anti-Islam.
4.6 Perubahan Pusat Pemerintahan dari Baghdad ke Kaherah.
Runtuhnya DINASTI ABBASIYAH :
Ketika itu, selama periode perang salib, panglima dan pasukan muslim telah menunjukkan
sikap mereka yang sangat menawan dan bijaksana. Mereka penuh kesabaran dalam
berjuang dan gigih dalam pertahanan, pemaaf dan ksatria.
Sementara itu bersamaan dengan periode ini, kekhilafahan Abbasiyah di Bagdad tengah
dilanda konflik politik internal. Bahkan ketika kekuasaannya terancam oleh serangan
pasukan salib, mereka sama sekali tidak mengambil sikap peduli. Mereka tenang saja di
istana Bagdad bermalas-malasan dan boros. Pola kehidupan sang khalifah yang demikian
28

ini berlangsung terus-menerus sampai Bagdad ditundukkan oleh Hulagu Khan, cucu
Jenghis Khan. Hulagu dengan sangat mudah menghancurkan kota Bagdad dan membunuh
Khalifah Abbasiyah yang terakhir, yakni al-Mustasim. peristiwa ini terjadi pada tahun
1258 M. yang menandai akhir masa kekuasaan dinasti Abbasiyah.
(Sumber: Prof. K Ali, A study of Islamic History, versi terjemahan Sejarah Islam (Tarikh
Pramodern), PT RajaGrafindo Persada, 1996, Jakarta.)
4.7Maruah Islam Meningkat selepas Sallahudin mengambil semula Jurusallem 1187M.
Beliau telah mengembalikan kekuatan Islam dan telah menyekat aliran serangan kaum Salib
yang hampr membinasakan negeri mereka seluruhnya.

4.2 EROPAH BARAT:


4.1. Peperangan sesama Kristian:
Perang Salib mendedahkan kelemahan Kerajaan Byzantine di Constantinople dalam Perang
Salib ke empat ( 1202-1204 ) tentera Salib yang dihasut oleh pedagang Venice menawan
Pelabuhan Zara dibawah pemerintahan kerajaan Byzantine.
4.2 Perkembangan Bandar:
Perang Salib menyumbang kepada perkembangan Bandar-bandar di Eropah. Golongan
bourjuis mendapatkan hak-hak istimewa untuk menjalankan perdagangan dengan Negaranegara timur. Kemakmuran Bandar kian meningkat.
4.3 Kemerosotan kuasa feudal dan bangsawan:
Dari segi poltik kuasa raja-raja di Eropah bertambah kuat akibat berlakunya kemerosotan
kedudukan golongan bangsawan. Jadi Perang salib telah menyumbang kepada kemerosotan
system feudalism dan kebangkitan system kerajaan monarki.

29

4.4 Perkembangan Industri


Perkembangan industri dipergiatkan melalui hubungan orang-orang Barat dengan pendudukpenduduk tempatan di Asia Barat. Tambahan pula pengetahuan sains Graeco-Arab
mempergiatkan juga intelek Latin yang akhirnya menyumbang kepada renaissance.
4.5 Perkembangan Intelektual:
Ekspedisi-ekspidisi tentera Kristian juga menggalakkan kebangkitan kebangkitan minat
orang-orang Eropah dalam penjelajahan dan penerokaan. Mislnya Marco Polo, seorang
pengembara Venice. Alat Kompas diperkenalkan ke Eropah dan dapat menggalakkan aktiviti
maritime.
4.6 Penjelajahan dan Penerokaan:
Perang Salib menyumbang kepada perubahan organisasi dan taktik peperangan di Eropah.
Alat kelengkapan baru diperkenalkan ke Eropah seperti busur silang dan baju besi. Serbuk
letupan digunakan meluas telah mengubah corak peperangan di Eropah.
4.7 Sains dan Teknologi Peperangan.
Perkembangan infrastruktur dan peralatan moden seperti pembinaan system pengairan, kota,
kubu pertahanan, peralatan senjata dan teknik membuat kereta.
4.8 Pemangkin kepada kemajuan di Eropah dan bidang agama, Intelektual dan
perdagagnan.
Buku buku Bahasa Arab diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggeris, Perancis dan Latin.
Mempengatuhi kemunculan Renaissance di Eropah. Manakala kemajuan pelbagai ilmu
pengetahuan seperti sains, matematik, seni bina, kesusteraan dan falsafah. Kemajuan
pendidikan telah menyebabkan pembinaan sekolah, kolej, university oleh orang Eropah.

30

5.0 KESIMPULAN:
Perang Salib berlaku disebabkan oleh faktor politik, ekonomi dan social telah member kesan
yang mendalam. Orang Eropah telah membuka mata dan ingin dating ke negeri- negeri
sebelah timur. Kerajaan-kerajaan Islam telah dapat bersatu padu dan bantu membantu.
Manakala orang Islam pula terpaksa bekerja keras untuk membangunkan semula di bawah
runtuhan Perang Salib.
Sesungguhnya peperangan-peperangan salib telah meninggalkan kesan ke atas oaring Islam
dan barat dari beberapa segi dan yang terpentingnya kesan keeatas gereja dan jabatan pope,
sebagaimana ia meninggalkan kesan kepada kehidupan dalaman dan ekonomi di sisi raja
Eropah secara umum. Berlaku hubungan luar di kalangan berbagai-bagai kerajaan, antara
benua Asia dan Eropah.

31

Anda mungkin juga menyukai