Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 6 SEJARAH EROPA

Nama : Risman Aqil


NIM : 22.01.104
Mata Kuliah : Sejarah Eropa
Dosen : Riani Suminar M.Pd

1.
Istilah “Dark Ages” (“Abad Gelap”) digunakan untuk menggambarkan periode di Eropa
Barat setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada akhir abad ke-5 hingga awal abad
ke-11 Tepat nya 476 M, momen-momen yang dipilih untuk menandakan berakhirnya abad
pertengahan juga berbeda beda mulai dari konstantinopel pada tahun 1453 hingga penemuan
benua Amerika yang lebih klasik pada tahun 1492,
Istilah ini mencerminkan pandangan bahwa masa ini merupakan periode kemunduran dalam
hal kemajuan budaya, sosial, dan ekonomi, terutama jika dibandingkan dengan masa Romawi
Kuno yang dianggap lebih maju.

Pada masa ini, terjadi penurunan dalam perdagangan, urbanisasi, dan pendidikan, serta
adanya ketidakstabilan politik dan perubahan sosial yang besar-besaran. Namun, istilah ini
juga dipertanyakan oleh sebagian sejarawan modern, karena menyederhanakan kompleksitas
periode tersebut dan mengabaikan kemajuan yang terjadi, terutama di bidang agama, filosofi,
dan sastra.

2.Faktor alasan disebut “abad gelap”

Istilah “Abad Gelap” biasanya digunakan dalam konteks sejarah Eropa pada periode setelah
runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada akhir abad ke-5 hingga awal abad ke-11. Istilah ini
mencerminkan pandangan tradisional bahwa periode ini ditandai oleh kemunduran dalam hal
budaya, ekonomi, dan sosial, jika dibandingkan dengan masa Romawi Kuno yang dianggap
lebih maju.

Beberapa faktor yang menyebabkan Abad Gelap antara lain:

1. Ketidakstabilan Politik: Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, Eropa Barat


terpecah menjadi banyak kerajaan kecil yang saling bersaing. Perang sering terjadi,
mengganggu perdagangan dan stabilitas.

2. Ketidakstabilan Sosial: Sistem feodalisme berkembang di mana raja memberikan


tanah kepada bangsawan dalam pertukaran untuk dukungan militer. Hal ini mengarah
pada masyarakat yang terbagi-bagi dan kurangnya stabilitas.
3. Penurunan Pendidikan dan Kebudayaan: Pendidikan formal menurun secara
signifikan. Hanya segelintir orang yang memiliki akses ke pendidikan tinggi, seperti
biara. Akibatnya, tingkat literasi dan pengetahuan umum menurun.

4. Penurunan Perdagangan: Jaringan perdagangan Romawi yang luas mulai merosot. Hal
ini disebabkan oleh perang, ketidakstabilan politik, dan penurunan produksi.

5. Kondisi Hidup yang Sulit: Wabah penyakit seperti Kematian Hitam dan kondisi
kehidupan yang sulit menyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan merosotnya
kualitas hidup.

Namun, pandangan ini telah dipertanyakan oleh sejarawan modern yang lebih cenderung
melihat periode ini sebagai periode perubahan daripada kemunduran total. Selama Abad
Pertengahan, terjadi perkembangan signifikan di bidang agama, filosofi, seni, dan sastra,
terutama di kalangan cendekiawan di biara-biara dan pusat-pusat pembelajaran seperti
Kordoba dan Baghdad. Selain itu, beberapa kemajuan teknologi penting juga terjadi, seperti
pengembangan sistem irigasi yang canggih, teknik pertanian yang lebih efisien, dan
perkembangan seni arsitektur yang menakjubkan, seperti Katedral Notre Dame

3. Pandangan lain dari “abad gelap”

Abad Pertengahan adalah periode yang kompleks dan beragam, dan pandangan tentangnya
terus berkembang seiring dengan penelitian sejarah yang lebih mendalam. Berikut adalah
beberapa aspek tambahan yang dapat menjelaskan lebih rinci tentang periode ini:

1. Pertumbuhan Agama dan Gereja: Abad Pertengahan menyaksikan pertumbuhan kuat


dalam agama Kristen di Eropa, dengan Gereja Katolik Roma menjadi institusi utama.
Biara-biara menjadi pusat pendidikan, kebudayaan, dan kegiatan sosial, serta
melestarikan pengetahuan klasik.

2. Pertumbuhan Kerajaan dan Feodalisme: Meskipun ada ketidakstabilan politik,


beberapa kerajaan baru muncul, seperti Kekaisaran Carolingian di Eropa Barat dan
Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) di Timur. Sistem feodalisme berkembang di
mana tanah diberikan oleh raja atau bangsawan kepada vasal dalam pertukaran untuk
layanan dan dukungan.

3. Renaisans Karolingian: Di bawah kepemimpinan Charlemagne, juga dikenal sebagai


Charles yang Agung, terjadi upaya besar untuk memulihkan budaya klasik dan
pendidikan. Hal ini dikenal sebagai Renaisans Karolingian, yang melibatkan
pendirian sekolah-sekolah baru, pengembangan seni dan arsitektur, serta penyalinan
kembali teks-teks klasik.
4. Perkembangan Seni dan Arsitektur: Abad Pertengahan juga menyaksikan
perkembangan seni dan arsitektur yang signifikan. Gereja-gereja dan katedral-katedral
dibangun dengan desain yang indah, seperti Katedral Chartres dan Katedral Salisbury,
dengan seni yang kaya dan simbolisme agamawi.

5. Pertumbuhan Perdagangan dan Kota : Meskipun ada penurunan perdagangan sejak


zaman Romawi, abad pertengahan juga menyaksikan perkembangan perdagangan
yang signifikan di beberapa daerah. Beberapa kota tumbuh sebagai pusat perdagangan
dan kerajinan, seperti Venesia dan Flandria.

6. Kontak dengan Dunia Islam dan Timur: Selama periode ini, Eropa memiliki kontak
yang lebih besar dengan dunia Islam dan Timur, yang menghasilkan pertukaran
pengetahuan, teknologi, dan budaya. Misalnya, pengenalan angka Arab dan teknik
pertanian yang lebih canggih.

7. Perkembangan Sastra dan Filosofi: Abad Pertengahan juga melihat perkembangan


sastra yang signifikan, termasuk karya-karya epik seperti “The Divine Comedy” karya
Dante dan “The Canterbury Tales” karya Chaucer. Di dunia Islam, ada perkembangan
besar dalam bidang ilmu pengetahuan, filosofi, dan kedokteran.

4. Fase-fase abad pertengahan


Para sejarawan dari negara-negara berbahasa Romawi biasanya membagi abad
pertengahan menjadi 2 bagian,sebalik nya para ilmuan inggris membagi abad pertengahan
menjadi 3 bagian
1. Tinggi (High) ,

2. Rendah (low)

Meskipun abad pertengahan sering dikaitkan dengan gambaran negatif “Abad Gelap”,
banyak sejarawan modern yang melihat periode ini sebagai masa perubahan dan inovasi yang
signifikan dalam sejarah Eropa.
Sumber Pengetahuan
-
-
-

Anda mungkin juga menyukai