Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lila Aulia

NIM : 196111020

Kelas : Sastra Inggris 2A

Kedatangan Islam di Eropa dan Amerika

A. Kedatangan Islam di Eropa


Sebelum Islam berkembang pesat di Eropa, Islam terlebih dahulu jaya di
Spanyol. Maka, orang-orang Eropa mengenal Islam melalui Spanyol dengan cara
menimba ilmu di sana, yang mana pada saat itu Spanyol juga merupakan pusat
peradaban selain Baghdad yang berada di Timur.
Di sisi lain ketika kemudian Eropa menjadi pusat peradaban, hal itu juga
dikarenakan transmisi Islam ke Eropa. Mengingat bahwa pada abad-abad
pertengahan, dunia Barat mengalami masa kegelapan (The Dark Ages). Maka, Islam
sebagai agama penerang merangkulnya dengan bijaksana. Para sarjana Eropa belajar
kepada ilmuwan-ilmuwan muslim. Dari sinilah keberhasilan transmisi Islam ke
Eropa.
Manusia modern lebih banyak berhutang dari pada yang disangkanya kepada
sarjana-sarjana Islam abad pertengahan. Mereka menjadi ahli kimia, dokter, ahli ilmu
bintang, ahli matematika, ahli ilmu bumi, ahli muslim lainnya, bukan hanya
menghidupkan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan Yunani, melainkan memperluas
jangkauannya, meletakkan dan memperkuat dasar-dasar, tempat tumpuan bagi
terbitnya ilmu pengetahuan modern.1
Sejarah menyebutkan ada beberapa peristiwa dan tempat-tempat yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan Islam di dunia Barat, diantaranya:

1. Andalusia (Spanyol)
Andalusia saat itu menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tempat
cendikiawan dan ulama Islam di Barat dan Cordova serta menjadi kota raksasa
Islam yang menerangi dunia dengan cahaya gilang-gemilang sehingga
universitasnya pada saat itu juga dipenuhi oleh banyak mahasiswa Katolik dari
Perancis, Inggris, Jerman dan Italia. Pada masa itu, para pemuda Kristen dari

1
Hasyim Asy’ari, Renaisans Eropa dan Transmisi Keilmuan Islam di Eropa, Jurnal Sejarah Peradaban Islam,
Vol.2, No.1, hlm. 4
berbagai negara di Eropa dikirim berbondong-bondong ke sejumlah perguruan
tinggi di Andalusia guna menimba ilmu pengetahuan dan teknologi dari para
ilmuwan muslim. Gerard dari Cremona; Campanus dari Navarra; Aberald dari
Bath; Albert dan Daniel dari Morley yang telah menimba ilmu demikian banyak
dari para ilmuwan muslim, untuk kemudian pulang dan menggunakannya secara
efektif bagi penelitian dan pengembangan di masing-masing bangsanya. Dari sini
kemudian sebuah revolusi pemikiran dan kebudayaan telah pecah dan
menyebarluas ke seluruh masyarakat dan seluruh benua. Para pemuda Kristen
yang sebelumnya telah banyak belajar dari para ilmuwan muslim, telah berhasil
melakukan sebuah transformasi nilai-nilai yang unggul dari peradaban Islam yang
kemudian diimplementasikan pada peradaban mereka (Barat) yang selanjutnya
berimplikasi terhadap kemajuan diberbagai bidang ilmu pengetahuan. Apalagi
setelah Toledo jatuh ke tangan Kristen pada tahun 478 H/1085M,16 menjadikan
kota itu sebagai pusat saluran utama proses peralihan khazanah ilmu pengetahuan
Islam yang berbahasa Arab ke Eropa. Di Toledo Uskup Bear Raymond I (520-
547H/1126-1152M) membangun sekolah khusus penterjemah dan sekolah kajian
orientalisme yang pertama di Eropa, atas permintaan para pendeta dengan tujuan
utama untuk mempersiapkan para misionaris Kristen ke kalangan Islam.
Penterjemah dari Toledo yang paling produktif adalah Gerard Cremona, telah
menterjemahkan ke dalam bahasa Latin karya berbahasa Arab sebanyak 71 judul.
Pada akhir abad 7H/13M ilmu pengetahuan dan filsafat Arab telah dipindahkan ke
Eropa yang bergerak dari Todelo melalui Pyrenees, Provence dan Alpine terus ke
kawasan Lorraine, Jerman, Eropa Tengah dan daratan Inggris Raya.2
Maka, dapat disimpulkan bahwa peran Andalusia cukup besar bagi
perkembangan peradaban Islam di Eropa.

2. Konstantinopel
Mengingat bahwa Turki-Utsmani adalah sebuah dinasti yang toleran, maka
terjadilah hubungan sosial yang baik antara umat Islam dengan Kristen Ortodoks
di Konstantinopel. Dari sinilah, terjadi transformasi nilai-nilai Islam ke barat.
Sementara itu, hal yang unik dalam peristiwa ini adalah ketika Konstantin II
meminta bantuan kepada Paus untuk menyatukan gereja ortodoksnya dengan

2
Ibid., hlm. 5
gereja Katolik Roma untuk bersatu melawan Turki-Utsmani, Paus tersebut
menolak.

3. Peristiwa Perang Salib


Perang yang meletus antara tentara-tentara Kristen dengan pasukan umat
Islam ini ternyata juga berpengaruh besar terhadap peradaban Islam. Transmisi
yang dapat dilihat pasca peristiwa ini yaitu di bidang arsitektur, industri, militer,
dan bidang sastra (meski sedikit).
Karena semangat liberasi, moderasi dan toleransi yang dimiliki umat Islam,
sehingga orang-orang Kristen tidak menemukan halangan dalam mengikuti
kegiatan intelektual dan kebudayaan kaum Muslim. Tak jarang di antara mereka
menjadi tokoh-tokoh penting dalam gerakan keilmuan Islam yang lahir kemudian.
Mereka pula yang kelak banyak membantu menerjemahkan karya-karya keilmuan
Yunani ke dalam bahasa Arab, dan selanjtnya, terutama pada paruh awal abad ke-
11, karya-karya terjemahan berbahasa Arab itulah yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin oleh sarjana-sarjana Barat.3

B. Masuknya Islam ke Amerika


Seorang ahli geografi menceritakan bahwa sebelum Columbus menemukan
Amerika, delapan orang ahli pelayaran muslim lebih dahulu menemukan serangkaian
perjalanan dari Lisabon untuk menemukan beberapa daerah di sekitar Atlantik.
Informasi inilah yang digunakan Columbus untuk menemukan daerah di seberang
Atlantik yang dinamakan Amerika. Namun sayang, dalam catatan historis nama
Columbuslah yang disebut-sebut sebagai founder.
Beberapa ahli mengatakan bahwa Islam masuk di Amerika yaitu pada abad
ke-16 sampai dengan abad ke-18 bersamaan dengan masuknya budak Afrika. Migran
muslim pertama kali yang menginjakkan kaki ke Amerika memberi pengaruh kepada
penduduk asli setempat dalam bidang faktor demografi Amerika, politik, ekonomi,
dan perdagangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sisi unik dari peradaban Islam di Amerika adalah perkembangan mazhab. Jika
kita melihat di Timur Tengah bahwa mazhab Sunni yang eksis (meski mazhab lain
seperti Syi’ah, Jabariyah, Qadariyah juga ada), justru di negara besar seperti Amerika
mazhab Syi’ah berkembang dengan pesat. Menurut John L. Esposito, masyarakat
3
Ibid., hlm. 8
dapat menerima dan mengakui mazhab Syiah dengan mudah. Hal ini bisa dilihat dari
masjid-masjid besar yang terletak di New York, Los Angeles, Chicago, dan sejumlah
kota besar di Kanada. Sementara itu, Syi’ah Ismailiyyah berkontribusi tinggi di
bidang pendidikan. Mereka juga membentuk komunitas yang terdiri sebanyak 80 ribu
pengikut dari Kanada, khususnya dari Vancouver dan Toronto.
Seiring berjalannya waktu, terjadi peristiwa akbar yang sampai saat ini masih
tertulis rapih dalam historis, pengeboman WTC pada tahun 2001. Pasca kejadian ini,
umat Islam di Amerika mendapat perlakuan kurang terpuji dari penduduk setempat,
seperti kekerasan dan diskriminasi. Namun pada saat kepemimpinan Presiden Obama,
keadaan umat Islam jauh lebih stabil, ada yang pro dan ada juga yang kontra. Ia
mengatkan bahwa kesempatan Islam untuk berkembang di Amerika masih memiliki
potensi yang besar.
DAFTAR PUSTAKA

Hasyim Asy’ari. 2018. Renaisans Eropa dan Transmisi Keilmuan Islam di Eropa. Jurnal
Sejarah Peradaban Islam. 2(1): 4-8

Subehan Khalik. 2015. Sejarah Perkembangan Islam di Amerika. Jurnal Al-Daulah. 4(2):
317-319

Anda mungkin juga menyukai