NAMA :
FIRDA MEIDINA UTARI
KELAS :
XI IIS 1
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Eropa antara abad 14-18 ditandai dengan
gerakan
Renaissance. Apakah Renaissance, berikut penjelasannya.
1. Renaissance
Secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu
kata Re berarti kembali dannaitre berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance
dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern
yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan
Eropa Klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.
Monalisa - Salah satu karya seni zaman Renaissance
Menurut pendapat para ahli sejarah, Renaissance awalnya dimulai di Italia.
Mengapa demikian? Setelah runtuhnya Romawi Barat tahun 476M, Italia
mengalami kemunduran, kota-kota pelabuhan menjadi sepi. Selama abad 8-11
perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang muslim. Sejak berlangsung
Perang Salib (abad 11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali
untuk pemberangkatan pasukan Perang Salib ke Palestina. Setelah Perang Salib
berakhir pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang
berhubungan kembali dengan dunia timur. Muncullah republik dagang di Italia
seperti Genoa, Florence, Venesia, Pisa di Milano. Kota-kota ini dikuasai oleh para
pengusaha serta pemilik modal yang kaya raya disebut golongan borjuis antara lain
keluarga Medicci dari Florence. Mereka mendorong terjadinya pendobrakan
terhadap polapola tradisional dari abad pertengahan. Selain kaum borjuis
berkembangnya Renaissance juga karena peranan golongan Humanisme.
Siapakan kaum humanis itu? Mereka merupakan kelompok orang yang
mengabdikan hidupnya untuk mempelajari dan mendalami buku-buku karya
Pusataka Klasik antara lain buah pikiran Sokrates, Plato dan para filsuf Yunani
yang lain. Kaum Humanis terdiri dari sastrawan, seniman, ahli agama/teologi.,
guru kaum borjuis, orator (ahli pidato) dan sebagainya.
Sikap hidup kaum Humanis antara lain :
1. kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata (skeptis)
2. menentang terhadap tradisi lama
3. sekularisme (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini).
Hal ini dikenal melalui pandangan hidupnya berbunyai “Carpe Diem” (nikmatilah
hidup) yang bertolak belakang dengan pandangan hidup pada abad pertengahan
yaitu “ momento mori” (ingatlah hari sesudah mati)
4. record breaker, memecahkan rekor menghasil karya-karya yang terkenal
Siapakah tokoh-tokoh Renaissance dan Humanisme yang perlu Anda
ketahui?
Para Seniman dari Italia yaitu
a) Leonardo da Vinci (1452-1519)
salah satu lukisannya berjudul “Monalisa” yang terkenal dapat anda simak pada
gambar di samping ini.
b) Michelangelo Buonarroti (1475-1564).
Beberapa lukisan dan patung hasil karyanya yang indah menghiasi gereja Santo
Petrus di Roma antara lain patung “Pieta”
c) Dante Alighieri 1265-1321
karya sastranya berjudul “Devina Comedia”
d) Raphael (1483-1520)
e) Lorenzo Valla
f) Picodela Mirandola.
5. Dari Belanda antara lain:
a. Desiderwis Erasmus (1469-1536) seorang pemulis yang mengikuti jejak
Sokrates
b. Rembrant 1607-1669 pelukis dengan ciri menampilkan kontras antara gelap
dan terang.
6. Dari Inggris
1) Thomas More (1478-1535) karya sastranya berjudul “Utopia”
2) William Shakespeare 1546-1616 karya sastranya antara lain: Julius Caesar,
Hamlet, Macbeth, Romeo and Yuliet, Merchant of Venice.
Revolusi besar dalam ilmu pengetahuan baru terjadi pada jaman modern
kurang lebih abad 17 namun Renaissance dapat dianggap sebagai masa persiapan.
Hasil karya golongan Humanis memberi sumbangan berharga contoh: karya
Leonardo dan Vinci berupa mesin bubut, pompa, alat peperangan, pesawat terbang.
Selain itu masih ada penemuan lain yaitu mesin cetak, mesiu, kompas magnetic,
peta dan lain-lain.
2. Reformasi Gereja
Pengaruh masa Renaissance tidak hanya pada bidang kesenian, kebudayaan,
politik maupun ilmu pengetahuan namun juga menyebabkan sikap kritis terhadap
kehidupan gereja/agama.
Bagaimanakah pengaruh gerakan Renaissance terhadap lahirnya Reformasi
Gereja?
Pengaruh gerakan Renaissance berupa sikap kritis terhadap
penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik pada
waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebut surat aflat).
Surat pengampunan itu dijual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang
salib antara abad 11-13
Tahukah Anda yang dimaksud dengan perang salib? Perang salib adalah perang
yang dilakukan oleh tentara/pasukan Eropa yang beragama Kristen dengan
menggunakan tanda salib di bajunya untuk membebaskan kota Yerusalem dari
kekusaan Turki Islam. Kebiasaan penjualan Surat pengampunan dosa kemudian
dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan geraja dan seterusnya.
Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk
membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di
negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara raja Frederik II dari
Prusia dengan Paus Innocencius pada abad 13, raja Phillip IV dari Prancis dengan
Paus Bonifacus pada abad 14.
Dari uraian di atas mengertikah Anda apa yang dimaksud dengan gerakan
reformasi?
Reformasi berasal dari kata re artinya kembali dan form artinya bentuk. Reformasi
diartikan sebagai sebuah gerakan yang bertujuan untuk kembali ke bentuk ajaran
agama seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa. A.S.
Martin Luther –
Pendapatnya antara lain Pelopor Reformasi Gereja;
– Amal baik yang tidak keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
– Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat diterimaTuhan.
– Tiap orang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja
– Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga
tidak diperlukan adanya surat pengampunan dosa
– Gereja meerupakan perkumpulan orang percaya dan Yesuslah Kepalanya
sehingga kedudukan Paus selaku pimpinan agama tidak dapat diterimanya.
I. Faktor Ekstern:
- Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan
seperti
Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan
lain-lain.
- Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
a. The Royal Society for Impjroving Natural Knowledge
b. The Royal Society of England (1662)
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-
anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan
yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6 di samping mereka bekerja di lorong-
lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja
lebih dari 10 jamper per hari dengan gaji rendah.
4. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan
penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta
perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.
5. Revolusi Perancis
Meletusnya revolusi Perancis tidak dapat dilepaskan dari praktek
pemerintahan yang absolut yang berlangsung hampir di seluruh Eropa.
Absolutisme pada mulanya diajarkan oleh seorang pemikir asal Frorence, Italia
yang bernama Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dalam bukunya berjudul “Il
Principe” yang berarti Sang raja, Machiavelli menjelaskan bahwa dalam
memerintah, seorang raja boleh bertindak/berkuasa tanpa batas terhadap negara,
harta dan rakyatnya asalkan untuk kejayaan negara tersebut.
Pemikiran Machiavelli ini tak dapat dipisahkan dari latar belakang hidupnya
di Italia yang pada waktu itu sulit bersatu. Italia termasuk negara Eropa yang baru
terbentuk sebagai negara kesatuan seperti sekarang ini pada tahun 1861.
Pandangan Machiavelli ini banyak dilakukan oleh raja-raja pada waktu itu. Mereka
bertindak tanpa batas yang menyebabkan penderitan bagi rakyatnya namun hanya
untuk kepentingan diri dan lingkungan istana. Reaksi terhadap kesewenang-
wenangan raja itulah yang menyebabkan revolusi Perancis seperti uraian berikut
ini :
a. Sebab-sebabRevolusiPerancis
1. Pemerintahanmonarkhiabsolut.
Pemerintahan absolut di Perancis diawali pada masa raja Henry IV
Navare 1589-1610 dilanjutkan oleh Louis XIII sejak 1610-1643. Lous
XIII didampingi Perdana Menteri Richellieu yang menyatakan “raja tak
akan membagi otoritasnya dengan siapapun juga, termasuk para
bangsawan tinggi”. Selain itu juga Perdana Menteri Kardinal Mazaru.
Pengganti Louis XIII adalah Louis XIV yang memerintah paling absolut
selama 72 tahun (1643-1715). Dalam memerintah, raja didampingi
Perdana Menteri Kardinal Mazarin dan Menteri keuangan bernama
Colbert. Masih ingatkah Anda apa yang dimaksud Colbertisme dalam
uraian merkantilisme di depan?
Berbagai jenis pajak yang harus dibayar rakyat antara lain pajak tanah
(taille), gandum (gabele), anggur (aide), penangkapan ikan dan lain-lain. Rakyat
dijadikan tunggangan dan memikul beban bagi kehidupan kaum bangsawan dan
gerejawan seperti tampak pada gambar kartun di bawah Selain tekanan ekonomi
masyarakan juga dihantui oleh berbagai hukuman
– Jean Jacques Rousseau 1712-1778, seorang pemikir Perancis. Dalam buku “du
Condtract Sosial“ yang artinya: Perjanjian Masyarakat, Rousseau mengatakan
bahwa menurut kodratnya, manusia itu sama dan merdeka dalam mengatur
kehidupannya. Masyarakat mengadakan perjanjian untuk membentuk
pemerintahan yang menyelenggarakan ketertiban bagi masyarakat sehingga
terjamin haknya. Jadi raja yang memerintah itu memegang kedaulatan dari rakyat.
Sehingga dalam memerintah harus mendengarkan suara rakyat, karena suara rakyat
adalah suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei) Gagasan Rousseau melahirkan paham
demokrasi modern (dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat).
2. Tumbuhnya Negara Nasional
Yang dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang
diperintah oleh bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya
didasarkan pada adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian atas
kesadaran nasional.
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat
yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda.
Pada uraian berikut dapat Anda pelajari terbentuknya negara-negara itu sebagai
berikut:
A. Spanyol
Cikal bakal negara nasional Portugal merupakan Subvasal dari kerajaan Leon
Castillia (Spanyol). Pada abad 14 yaitu tahun 1385 tentara Portugal dibantu
Inggris memerangi Kerajaan Castilia dan kalah sehingga ambisi untuk
menaklukan Portugis terhenti.
C. Inggris
D. Prancis
Negara Nasional Prancis dirintis sejak Lous IX dari dinasti Capet abad 13 yang
berhasil memperluas Royal Domein meliputi separuh dari wilayah Prancis.
Namun ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya dengan Vasalnya yang kuat
yang sekaligus adalah raja Inggris. Perang 100 tahun melawan Inggris yang
telah disinggung di atas telah menumbuhkan sentimen nasional di Prancis.
Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama Joan d’Aarc ( Jeanne
d’Arc) pada tahun 1431 telah menjadi factor pemersatu.
Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional.
Sebagai penjelasan berikutnya dapat Anda baca uraian negara nasional Belanda
berikut ini :
E. Belanda
Yang dimaksud Belanda pada wakut itu meliputi Belanda selatan (Belgia) dan
Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka (city states)
merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17 propinsi antara lain
Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya.
A. Revolusi Prancis
Revolusi Prancis adalah perubahan bentuk pemerintahan Prancis dari kerajaan
menjadi republik. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Louis XVI pada
abad ke-18. Revolusi ini memiliki semboyan: liberte, egalite, fraternite
(kebebasan, persamaan, persaudaraan).
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya revolusi
Sebab-sebab umum :
Sebab-sebab khusus
Untuk mengatasi krisis ekonomi, raja memanggil Dewan Perwakilan Rakyat (Etats
Generaux). Dewan ini ternyata tidak mampu mengatasi masalah sebab dalam
sidang justru terjadi pertentangan mengenai hak suara. Golongan I dan II
menghendaki tiap golongan memiliki satu hak suara, sementara golongan III
menghendaki setiap wakil memiliki hak satu suara. Jika dilihat dari proporsi
jumlah anggota Etats Generaux yang terdiri atas golongan I, 300 orang, golongan
II 300 orang, dan golongan III 600 orang, dapat disimpulkan bahwa golongan I dan
II menghendaki agar golongan III kalah suara sehingga rakyat tidak mungkin
menang. Jika kehendak golongan III yang dimenangkan, golongan I dan II
terancam sebab di antara anggota mereka sendiri ada orang-orang yang bersimpati
pada rakyat.
2. Jalannya revolusi
Pada tanggal 17 Juni 1789, anggota Etats Generaux dari golongan III
mengadakan sidang sendiri, didukung oleh sebagian kecil anggota dari golongan I
dan II. Peserta sidang menyatakan diri sebagai Majelis Nasional yang bertujuan
memperjuangkan terbentuknya konstitusi tertulis bagi Prancis. Raja
berusahamembubarkan organisasi yang dipimpin Jean Bailly dengan dukungan
Comtede Mirabeau ini, baik dengan jalan perundingan maupun dengan kekerasan.
Sikap raja yang berusaha membubarkan Majelis Nasional dengan jalan kekerasan
menimbulkan kemarahan rakyat dan terjadilah huru-hara. Puncak huru-hara terjadi
tanggal 14 Juli 1789, ketika rakyat menyerbu dan meruntuhkan penjara Bastille,
lambang kekuasaan mutlak raja. Penyerangan ini didukung oleh Tentara Nasional
yang dipimpin Lafayette. Ketika terjadi pemberontakan oleh rakyat, Louis XVI
melarikan diri ke luar negeri. Kesempatan ini dipergunakan oleh rakyat untuk
membentuk pemerintahan baru yang demokratis. Dewan Perancang Undang-
Undang yang terdiri dari Partai Feullant dan PartaJacobin segera membentuk
Konstitusi Prancis pada tahun 1791. Partai Feullant adalah
partai yang proraja, sedangkan Partai Jacobin adalah partai yang prorepublik.
Partai Jacobin beranggotakan kaum Geronde dan Montague. Partai ini dipimpin
oleh tiga sekawan, Robespiere, Marat, Danton. Keadaan negara yang semakin
berbahaya membuat Dewan Legislatif membentuk pemerintahan republik pada
tanggal22September1792.
Raja Louis XVI dan istrinya dijatuhi hukuman pancung dengan quillotine pada
tanggal 22 Januari 1793.
C. Revolusi Rusia
Pada permulaan abad ke-19, keadaan Rusia masih terbelakang dibandingkan
negaranegara Eropa lainnya. Masyarakat Rusia pada masa itu terbagi atas dua
golongan, yaitu tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata). Rusia saat itu
adalah negara agraris. Sebagian besar penduduknya merupakan petani miskin yang
harus tunduk kepada tuan tanah, bahkan menjadi budak dari tuan tanah. Status
petani sebagai budak tuan tanah ini diatur dalam Undang-Undang Perbudakan
Rusia yang disahkan oleh Tsar Alexis I pada tahun 1646. Perbudakan dihapuskan
pada tahun 1861 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Emansipasi
(Emancipation Edict) oleh Tsar Alexander II.
Isi undang-undang tersebut sebagai berikut.
1. Perbudakan dihapuskan.
2. Petani bekas budak mendapat tanah sebagai miliknya.
3. Negara membayar uang kerugian kepada tuan-tuan tanah pemilik budak
Meski telah dikeluarkan undang-undang tersebut, kondisi kehidupan petani belum
mengalami kemajuan sebab kepala mir (kepala desa) lama kelamaan bertindak
seperti tuan tanah dan memperkaya diri sendiri. Pada tahun 1906(masa
pemerintahan Tsar Nicholas II), sistem mir dihapuskan oleh Menteri Stolypin.
Tanah diberikan kepada pemilik sehingga dari pekerjaannya seorang petani dapat
memperoleh hasil.
Latar belakang Revolusi Rusia
Sebab-sebab terjadinya revolusi sebagai berikut.
a. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner
b. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk
c. Perbedaan sosial yang mencolok mata
d. Persoalan tanah
e. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar
Aliran-aliran tersebut sebagai berikut.
- Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini
menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar.
- Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta
pemerintahan yang modern dan demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang
revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial
demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai
komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian
digantikan oleh Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan
Trotsky.
f. Kekalahan perang
g. Ancaman bahaya kelaparan
Jalannya Revolusi
Revolusi Rusia yang berlangsung pada tahun 1917 terbagi dalam dua fase.
a. Revolusi Februari 1917
Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet, Mensheviks, dan Bolsheviks.
Tujuannya adalah untuk menggulingkan Tsar. Revolusi dimulai di Petrograd
(sekarang Leningrad) berupa demonstrasi yang menuntut turunnya Tsar, diikuti
oleh pemogokan di perusahaan-perusahaan. Tentara yang diperintahkan
menembaki para pemogok dan demonstran berbalik menembaki opsir-opsirnya
sendiri. Revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa turun takhta.
Usai revolusi, pemerintahan sementera dibentuk. Kaum Kadet memegang
pimpinan. Akan tetapi, kaum Kadet tidak mengadakan perubahan-perubahan yang
sesuai seperti tuntutan rakyat. Alasannya adalah kekhawatiran bahwa perubahan-
perubahan itu hanya akan menambah kacau keadaan. Kaum Mensheviks dipimpin
Karensky lalu menggulingkan kaum Kadet dan memegang pimpinan
pemerintahan. Program kaum Mensheviks adalah, pertama-tama, menjunjung
kembali kehormatan Rusia yang telah merosot karena kekalahan-kekalahan dalam
perang, dan kemudian baru mengadakan perombakan atas sistem pemerintahan
dalam negeri. Bentuk negara diubah menjadi republik, kemudian diadakan
serangan besar-besaran terhadap Jerman. Sayangnya, serangan tersebut gagal sama
sekali. Rakyat yang jenuh pada peperangan kehilangan kepercayaan pada
pemerintahan Mensheviks. Memanfaatkan keadaan ini, kaum Bolsheviks tampil ke
muka dan memberi janji-janji kedamaian serta pembagian bahan makanan dan
tanah kepada rakyat.
b. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)
Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya ke
Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss sejak tahun 1907. Pada tahun yang
sama, Leon Trotsky (Bronstein) tiba di Rusia dari Amerika. Kedua orang ini lalu
menjadi motor penggerak kaum Bolsheviks yang berpaham komunis di Rusia.
Ketika kaum Kadet dan Mensheviks bergulat dengan revolusi cara mereka,
gerakan bawah tanah kaum Bolsheviks secara diam-diam mempersiapkan
revolusinya sendiri. Mereka membentuk pemerintahan sendiri, tentara sendiri
(yang disebut Pasukan Merah), dan menyebarkan propaganda antipemerintah
borjuis. Pada saat pemerintahan Mensheviks kehilangan kepercayaan rakyat, kaum
Bolsheviks memanfaatkannya dengan segera merangkul rakyat. Mereka
menganjurkan para petani agar membagi-bagikan tanah dan menganjurkan para
buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Pendekatan ini mendapat dukungan dan
simpati dari rakyat. Dimulailah revolusi kedua ala Bolsheviks. Revolusi kedua ini
dimulai dari Petrograd lagi. Tentara dan angkatan laut di Petrograd memihak
Lenin, disusul dukungan dari tentara-tentara Difron. Pada tanggal 25 Oktober
1917, pemerintahan Mensheviks digulingkan dan kaum Bolsheviks mengambil alih
kekuasaan pemerintahan. Setelah itu, segera diadakan perubahanperubahan besar.
- Diadakan perundingan perdamaian dengan Jerman yang melahirkan perjanjian
perdamaian Brest Litovsk (1918).
- Segala utang piutang pemerintah Tsar dihapuskan dan bank dimonopoli
negara.
- Tanah dibagi-bagikan kepada petani dan buruh menyita pabrik-pabrik.
- Bahan makanan dikerahkan dan dibagi-bagikan kepada rakyat.
Revolusi yang kedua ini berjalan dan berhasil dengan baik, sehingga kaum
Bolsheviks mendapat kedudukan yang kuat.
c. Intervensi negara-negara asing (1918)
Setelah kaum Bolsheviks memegang pemerintahan Rusia, para pengikut Tsar yang
masih setia berusaha melakukan pemberontakan. Mereka menyebut dirinya kaum
Rusia Putih (lawan dari kaum Bolsheviks yang disebut kaum Rusia
Merah/Komunis). Mereka dipimpin oleh Jenderal Denikin dan Wrangel. Sekutu
(Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan lain-lain) segera memihak kaum Rusia
Putih, tidak semata-mata karena mereka antikomunis, melainkan juga dikarenakan
adanya kekhawatiran menghadapi penghentian perang antara Rusia dan Jerman.
Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis menyerbu Rusia dari arah timur
(Vladivostok), utara (Murmansk), barat (Estonia dan Turki), dan selatan (Laut
Kaspia). Akan tetapi karena front-front negera-negara pengintervensi ini
terpisahpisah jauh dan kurang sekali adanya koordinasi antara front-front tersebut,
intervensi ini gagal. Kaum Rusia Putih rontok dan lebur. Sekeluarnya dari perang
saudara antara Rusia Putih dan Rusia Merah, kaum Bolsheviks menjadi semakin
kuat dan bersatu.
d. Akibat-akibat Revolusi Komunis 1917
a). Dihapuskannya pemerintahan Tsar yang kolot untuk selamanya.
b). Timbulnya demokrasi Soviet sebagai lawan dari demokrasi liberal.
c). Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan
pertanian.
d). Meluasnya komunisme di seluruh dunia.
e. Pemerintahan Lenin (1917 – 1924)
a. Pembentukan komintern (Komunis Internasional).
b. Pembentukan Uni Soviet
c. Sistem perekonomian komunis
Keadaan dalam negeri usai pemerintahan Lenin Dua orang calon
pengganti Lenin, Stalin dan Trotsky memiliki pemahaman yang berbeda mengenai
komunisme. Trotsky bermaksud mengobarkan revolusi dunia untuk menciptakan
masyarakat komunis di seluruh dunia. Baginya, kaum buruh lebih penting daripada
kaum lainnya. Adapun Stalin berkehendak untuk memperkukuh dahulu
komunisme di Rusia sebelum meluaskan paham tersebut ke seluruh dunia.
Baginya, buruh dan kaum tani sama pentingnya. Stalin mengizinkan kaum
komunis menggunakan modal asing dan ahli-ahli ilmu pengetahuan dari negara-
negara kapitalis untuk mencapai tujuannya. Salah satu contoh adalah dibuatnya
perjanjian Prancis – Rusia pada tahun 1923. Kebijakan Stalin memperoleh
dukungan luas, sehingga ia dipilih menjadi pemimpin Uni Soviet menggantikan
Lenin. Trotsky dibuang ke luar Rusia dan kemudian dibunuh di Meksiko (1940).
Stalin meneruskan politik ekonomi Lenin sampai tahun 1927. Kemudian,
ia menyusun Rencana Lima Tahun untuk mengembangkan perekonomian Rusia.
Rencana Lima Tahun yang pertama (1927 – 1932) adalah industrialisasi Rusia
secara besar-besaran dan modernisasi pertanian. Rencana ini berjalan baik, disusul
dengan ditiadakannya kulak dan mengubah seluruh sistem pertanian menjadi
kolkhoz dan sovkhoz. Rencana Lima Tahun yang kedua (1932 – 1937) dibuat
untuk menyempurnakan yang pertama. Pemerintahan Stalin merupakan
pemerintahan yang otoriter. Ia bercita-cita menjadi penguasa mutlak. Rasa rendah
diri menyebabkan Stalin selalu curiga kepada siapa pun. Stalin dapat berkuasa
mutlak di Rusia karena sifatnya yang licik, penuh tipu daya, dan tega
mempecundangi lawan-lawan politiknya. Ia meninggal pada tanggal 16 Maret
1953. Ia tidak menunjuk pengganti, sehingga timbullah persaingan antara Nikita
Khrushchev dan Leonid Brezhnev. Khrushchev keluar sebagai pemenang, namun
digulingkan pada tahun 1964. Salah satu peristiwa mencolok selama karir
Khrushchev adalah kritiknya yang menyerang Stalin dalam pidato yang
disampaikannya pada Kongres Partai Komunis ke- 20 di tahun 1956. Pidatonya ini
tidak diterbitkan di Uni Soviet sehingga disebut "pidato rahasia". Kritik tersebut
diikuti kampanye anti-Stalin, pencabutan gambar-gambar dan patung Stalin, serta
dikeluarkannya jenazah Stalin dari dalam musoleum di Lapangan Merah untuk
dimakamkan di pemakaman umum. Konstitusi Stalin 1936 digantinya dengan
konstitusi baru (1977). Isinya yang pokok adalah rakyat boleh menyuarakan
pendapatnya secara bebas.
buatannya digunakan untuk menyeberangi Lautan Atlantik. Pada tahun yang sama,
Niepce menemukan sepeda.
1827 Niepce menemukan alat pemotret.
1832 Samuel Morse menemukan telegraf.
1836 Grove menemukan aki.
1841 Charles Goodyear, seorang Amerika Serikat, menemukan cara
memvulkanisir karet yang dicampur dengan belerang sehingga karet yang semula
lunak menjadi keras.
1846 Elias Howe menemukan mesin jahit.
1872 Alexander Graham Bell menemukan pesawat telepon yang dipamerkan pada
tahun 1876 dalam peringatan 100 tahun Kemerdekaan Amerika Serikat di
Philadelphia.
1880 Thomas Alva Edison menemukan lampu pijar.
1887 Daimler menemukan mobil.
1896 Guglielmo Marconi menemukan radio.
1900 Zeppelin menemukan kapal udara berbahan bakar halogen.
1903 Wilbur dan Orville Wright menemukan pesawat terbang.
Revolusi Industri mendorong peningkatan penggunan mesin-mesin sehingga
terjadi efisiensi dalam produksi batu bara, besi, dan baja. Perkembangan ini
ditunjang oleh adanya pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan
pengembangan sistem perbankan serta perkreditan.
A. Kesimpulan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat terhadap bangsa Timur (Indonesia)
tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa-peristiwa di Eropa pada abad ke-8 sampai
dengan abad ke-13. Dan perubahan-perubahan di Eropa membawa pengaruh
terhadap dunia timur. Perubahan tersebut diantaranya adalah adanya reformasi
Gereja (abad 16-17), Gerakan Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789), Revolusi
Industri(1780).
B. Penutup
Denga ucapan syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt, atas rahmat dan
nikmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi diri pribadi,
umumnya bagi yang sudi meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini dan
semoga bertambah ilmu dan pengetahuannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Hakim, Atang dan Ahmad Saebani, Beni. 2008. Filsafat Umum.
Bandung: Pustaka Setia.
2. Hardiman, Budi. 2011 Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia
Modern (Dari Machiavelli sampai Nietzsche). Jakarta : Erlangga.
3. Surajiyo. 2010. Filsafat Umum dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:
Bumi Aksara.