Disusun Oleh :
Nama : PUTRI WIDYA SARI
Kelas : XII IPA 2
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan modul ini
dengan judul “Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa”.
Dalam menyusun makalah ini, kami membahas beragam kendala. Kami berpendapat
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan memberi
manfaat bagi kesempurnaan modul ini. semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin...
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja bentuk kekacauan dan ketidakstabilan politik di Indonesia?
2. Bagaimana pemberontakan G 30 S/PKI terjadi dan upaya apa saja untuk
mengatasi pemberontakan tersebut?
C. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk kekacauan dan ketidakstabilan politik di Indonesia.
2. Mengetahui pemberontakan G 30 S/PKI terjadi dan upaya apa saja untuk
mengatasi pemberontakan tersebut.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
8. PEMBERONTAKAN G 30 S/PKI
Sistem pemerintahan demokrasi terpimpin memberi peluang PKI untuk
memperkuat posisinya di segala bidang. Setelah posisinya kuat maka PKI dengan
G 30 S/PKI mengadakan pemberontakan.
a) Masa Pra G 30 S/PKI
Pada masa demokrasi terpimpin lembaga-lembaga negara harus berintikan
Nasakom, maka telah terjadi penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD
1945. Ditetapkannya Manipol sebagai satu-satunya revolusi Indonesia,
akhirnya dimanfaatkan oleh PKI untuk mengesampingkan Pancasila seperti
yang dinyatakan oleh pimpinan PKI. D.N. Aidit bahwa “Pancasila dibutuhkan
hanya alat pemersatu. Jika rakyat sudah bersatu, maka Pancasila tidak
diperlukan lagi “. Dengan pernyataan tersebut, jelas bahwa PKI bertujuan
menggeser dasar negara Pancasila dan menggantikan dengan dasar
komunisme. PKI kemudian semakin giat menyusun kekuatan untuk
mempersiapkan pemberontakan dan pengkhianatan. Persiapan-persiapan
dilakukan baik ke dalam maupun ke luar. Tindakan ke luar negeri berusaha
untuk membelokkan politik luar negeri yang bebas dan aktif yang condong ke
blok komunis, sedangkan tindakan ke dalam negeri meliputi berbagai bidang:
a. Bidang Politik dan Militer
(1) TNI dipandang PKI sebagai penghalang utama dalam mencapai
tujuannya, maka PKI mengadakan pengacauan-pengacauan terhadap
rakyat yang dikenal dengan aksi sepihak. Hal ini dilakukan untuk
menguji kekuatan TNI. Aksi sepihak ini dilakukan ormas PKI yaitu
Barisan Tani Indonesia (BTI) di Boyolali (Jawa Tengah) dan di Bandar
Besty (Sumatra Timur) dengan merampas tanah-tanah milik orang lain
dan dibagikan kepada anggota BTI (Land Reform) Reform). Aksi ini
menimbulkan keributan dan kerusuhan di masyarakat, sehingga TNI
dan polisi mengambil tindakan tegas untuk meredakan kerusuhan.
(2) PKI mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk angkatan
kelima, di samping keempat angkatan dalam ABRI yang telah ada (AD,
AL, AU dan kepolisian). Angkatan kelima terdiri atas anggota-anggota
organisasi massa yang dipersenjatai. Tujuannya jelas, agar PKI
mempunyai kekuatan bersenjata untuk menandingi ABRI. Usul PKI ini
ditolak oleh ABRI, maka usaha PKI gagal.
(3) PKI berusaha menghancurkan lawan-lawan politiknya. Di antara partai-
partai politik yang masih berani menghadapi teror PKI adalah Partai
Murba. PKI berhasil mempengaruhi presiden, sehingga Partai Murba
dibubarkan (1964). Di samping itu PKI berhasil memecah belah PNI
yaitu:
a) PNI yang dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo dan Ir. Surakhman
merupakan PNI yang terpengaruh oleh PKI.
b) PNI yang dipimpin oleh Osa Maliki dan Prof. Usep Ranawijaya
merupakan PNI yang berhaluan marhaenis sejati.
(4) PKI mengajukan tuntutan kepada presiden untuk membentuk kabinet
Nasakom. Tuntutan itu dikabulkan, namun orang-orang PKI tidak
memegang suatu departemen. Mereka hanya sebagai menteri negara
(menteri tanpa potofolio).
(5) Di bidang militer PKI berusaha untuk mendoktrinasikan perwira-
perwira dengan ajaran komunisme dan menyusup di kalangan ABRI. 6)
PKI menyebarkan isu tentang “Dewan Jenderal” yang akan
memberontak terhadap pemerintah.
(6) PKI mengadakan latihan militer yang diikuti oleh Pemuda Rakyat dan
Gerwani
b. Bidang Sosial dan Budaya
Dalam bidang sosial dan budaya, PKI berusaha mendominasi kegiatan-
kegiatan dengan mendirikan organisasi massa, di antaranya adalah :
a) Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) Lekra adalah lembaga kesenian
yang dibentuk oleh PKI dalam rangka menanamkan ajaran-ajaran
komunis.
b) Pemuda Rakyat (PR)
c) Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani)
d) Barisan Tani Indonesia (BTI)