Pengertian Renaissance
Dalam istilah bahasa Prancis renaissance berarti kelahiran kembali (rebirth). Istilah ini
biasanya digunakan oleh para ahli sejarah untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan
intelektual yang terjadi di Eropa, khususnya di Italia sepanjang abad ke 15 dan ke 16.
Istilah ini mula-mula digunakan oleh seorang ahli sejarah terkenal yang bernama Jules
Michelet, kemudian dikembangkan oleh J.Burckhardt (1860) untuk konsep sejarah yang
menunjuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kebudayaan antik,
penemuan dunia dan manusia sebagai periode yang di lawankan dengan periode Abad
Pertengahan. Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan suatu gelombang
kebudayaan dan pemikiran yang di mulai di Italia, kemudian di Prancis, Spanyol, dan
selanjutnya hingga meyebar ke seluruh eropa.
2.2. Karakteristik Gerakan Renaissance
Abad pertengahan (Middle Age) merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami
masa suram. Masa tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun. Perkembangan ilmu
pengetahuan sangat dibatasi oleh doktrin-doktrin yang menguatkan dan menguntungkan
gereja. Sehingga pada masa itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas. Dominasi gereja
sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal yang bertentangan dengan gereja akan
mendapat hukuman yang sangat kejam. Oleh karena itu masa ini disebut Dark Age atau
Zaman Kegelapan.
Akan tetapi, lama kelamaan bangsa Eropa semakin mengerti akan pentingnya ilmu
pengetahuan dan mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu dogma gereja. Dengan
kesadaran inilah mereka dapat menuju suatu masa yang lebih baik pada halaman baru sejarah
dan menutup masa kegelepan yang selama ini telah mengikat dan membatasi kemajuan
mereka.
Gerakan renaissance merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan
adanya gerakan ini manusia mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala
aspek dan segi tidak hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu
pengetahuan, seni, budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya.
Gerakan Renaissance juga memiliki tujuan mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama) akibat banyaknya perbedaan paham dari
masing-masing petingginya. Juga dalam rangka mengembalikan hak-hak kaum ksatria yang
kekuasaannya telah lama terkena campur tangan oleh kepentingan gereja.
2.3. Faktor Kemunculan Renaissance
Dalam diktat Sejarah Eropa, faktor- faktor ekstern dan intern yang di alamai
masyarakat Eropa sehingga memasuki masa Renaissance, antara lain:
1. Kemajuan perdagangan dan pelayaran di perairan laut tengah setelah berakhirnya perang
salib.
Menjelang akhir perang salib sebelum dan setelah tahun 1291 barang- barang dari
timur diminati di pasaran Italia dan Eropa baik tenunan, makanan, rempah- rempah,
perabotan rumah tangga dan lainnya. Sehingga impor produk timer meningkat dan kota- kota
dagang di Italia menjadi ramai. Dengan ramainya perdagangan banyak memberikan
keuntungan kepada pedagang dan melahirkan kaum bourjuis- kapitalis, dimana mereka
sebagai masyarakat kota yang kaya juga pemilik modal besar.
2. Dukungan kaum kapitalis
Melalui kepemilikan uang dan kekayaan kaum kapitalis membuat mereka mampu
membiayai penterjemahan ilmu pengetahuan, penampungan para seniman untuk berkarya
(Rusdi Effendi, 2000: 10).
Kondisi ekonomi
Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad
Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai
berikut:
Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh
ikatan gereja. Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada
keduniaan sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis
semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.