Anda di halaman 1dari 29

Filsafat Renaissance

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada
zaman dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman dahulu ada sebuah
kejadian luar biasa yang kita kenal dengan renaissance, dunia barat dalam
keadaaan gelap gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga pada masa
itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja. Dapat
kita bayangkan bahwa ada zaman itu pemikiranb manusia tidak dapat
berkembang bebas dan maju dengan pesat.
Akan tetapi, orang eropa semakin mengerti akan pentingnya ilmu
pengetahuan dan mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu gereja. Gerakan
seperti ini semakain menguat dan berkembang dengan pesat setelah mereka sadar
akan pentingnya ilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu pengetahuan mereka
dapat menuju suatau masa yang lebih baik dan lebih maju. Dengan kesadaaran
inilah mereka membuka halaman baru sejarah dan menutup masa kegelepan yang
selama ini telah mengikat dan membatasi kemajuan mereka.
Gerakan renaissance merupakan sebuah gerakan

yang

sangat

berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga
zaman sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia mempunyai kebebasan
dalam mengembangkan diri dalam segala aspek, tidak hanya dalam segi
keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni, budaya,
penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya. Pada zaman ini
pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk
pemikiran

manusia

pada

zaman

mendatang.

Faham-faham

meliputi rasionalisme, empirisme, humanisme, materealisme.

itu

Begitu beasarnya pengaruh renaissance dalam kemajuan peradaban


manusia sehingga kita dituntut untuk dapat memahami semangat dan spirit yang
ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresiasi gerakan tersebut,
tetapi mampu mengaplikasikan semanagat dan spirit itu dalam kehidupan kita
sehari-hari menuju zaman yang lebih baik.
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini dapat kita bagi dalam 2 tujuan besar
yaitu Main Purpose (tujuan Umum) dan Special Purpose (tujuan khusus).
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami
dengan seksama pengertian dari Zaman Renaissance sehingga dapat berfikir
secara logis serta dapat mengambil kesimpulan dengan obyektif . Sedangkan
1.
2.
3.
4.

tujuan khusus dari penulisan malakah ini adalah sebagai berikut:


Pembaca dapat mengetahui latar belakang terjadinya Renaissance
Pembaca dapat mengetahui tokoh-tokoh Zaman Renaissance
Pembaca dapat mengerti peikiran dari tokoh Zaman Renaissance
Pembaca dapat mengetahui dampak Renaisssance
C. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan membahas rumusan masalah sebagi berikut:
1.
Bagaimana Latar belakang terjadinya Renaissance
2.
Siapa saja tokoh-tokoh zaman Renaissance
3.
Apa Dampak Renaisssance

BAB II
PEMBAHASAN
Latar Belakang Terjadinya Renaissance

Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram.
Berbagai kreativitas sangat diatur dan dibatasi oleh gereja. Dominasai gereja sangat
kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan,
justru malah gerejalah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi
kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereja akan mendapat balasan yang
sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang
menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang
dengan gereja sehingga Copernicus dibunuh.
Pemikiran manusia pada abad pertengahan ini mendapat doktrinasi dari
gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan
manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia
adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan
kepada theologi. Pemikiran filsafat yang berkembang pada masa itu sanagat di
pengaruhi oleh gereja sehingga lahir filsafat scholastic, yaitu suatu pemikiran filsafat
yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu
disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas
saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan
pembaharuan dibidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada
pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam
pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan
dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti
itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance. Gerakan ini juga
merupakan keinginan ksatria untuk mengembalikan kejayaan mereka seperti masa
lalu, sehingga mereka dapat hidup dengan penuh kehormatan dan kejayaaan.
Zaman Renaisans atau disebut juga zaman keemasan berasal dari bahasa
Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali".
Yang dimaksudkan disini adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya

Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa
menyangkut segala hal.
Pada zaman ini sudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang
sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani. Zaman renaissance ini sering juga di sebut
sebagai zaman humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad
pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia dianggap kurang dihargai sebagai
manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut
ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari
manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, maka humanisme
menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi ciri utama renaissance
adalah humanism, individualisme lepas dari Agama (tidak mau di atur oleh
agama), empirisme (zaman kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan)
dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan fikiran.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerakan
kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru.
Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan
primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. Menurut
Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan
sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha
untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat
pemakaian berbagai teknik visual dengan cara-cara mengadakan pameran untuk
mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra
dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik
sehingga

dapat

mempersatukan

kembali

gereja

yang

terpecah-belah

akibat skisma (perang agama).


Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat
perdagangan

mengubah

perasaan pesimistis (zaman

Abad

Pertengahan)

menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial
masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari

ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk


melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi
fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan
humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga
saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke
seluruh Italia dan Eropa.
Tokoh-tokoh Zaman Renaissance
Setiap gerakan baik besar atau kecil akan menghasilkan tokoh-tokoh yang
tidak akan lepas dari sejarah pergerakan tersebut. Begitu pula renaissance, gerakan
yang mampu mengubah cara berfikir eropa menjadi lebih maju dan modern juga
mempunyai tokoh yang harus kita ketahui bersama. Pada zaman renaissance terdapat
tokoh di berbagai bidang, baik itu di bidang seni dan budaya, ilmu pengetahuan,
penjelajahan, ataupun di bidang filsafat. Diantara tokoh-tokoh tersebut adalah:
1.

Niccollo Machiavelly
Machiavelly lahir pada tahun 1469 di Florence, meninggal dunia tahun
1527 pada umur 58 tahun, ayahnya adalah seorang ahli hukum, tergolong
anggota keluarga terkemuka tetapi tidak begitu berada. Machiavelly hidup
pada saat puncak kejayaan renaisaans di Italia, dan pada saat itu italia masih
terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negara yang bersatu
seperti Prancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu tidak mengherankan jika
pada masa ini Italia lemah secara militer meskipun briliant dalam segi
kultur.
Di kala Michiavelly muda, Florence diperintah oleh penguasa
Medicine yang mashur, Lorenzo. Setelah Lorenzo meninggal dunia tahiun
1492, beberapa tahun kemudian penguasa Medicini diusir dari Florence.
Florence menjadi Republik (Republic Forentine). Pada tahun 1498,
Machiavelli yang berumur dua puluh sembilan tahun, memperoleh

kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun


setelah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam
berbagai misi diplomasi atas namanya, melakukan perjalanan ke prancis,
jerman, dan di dalam negeri italia.
Tahun 1512, Repuplik Forentine digulingkan dan penguasa Medicine
kembali memegang tampuk kekuasaan, Machiavelly di pecat dari posisinya,
dan ditahun berikutnya dia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan
melawan penguasa Medicine. Meski disiksa ia tetap bertahan menyatakan
tidak bersalah dan akhirnya di bebaskan pada tahun itu juga. Sesudah itu ia
pensiun dan berdiam disebuah perkebunan kecil di San Casiano, tidak jauh
dari Florence.
Semasa hidupnya, Machiavelly menulis beberapa buku, yaitu;
a.

The discources upon the first ten books of titus livius (pembicaraan

b.
c.

terhadap sepuluh buku pertama tius livius).


The art of war (seni berperang) dan lain lain.
The prince (sang pangeran), karya paling monumental di tulis pada
tahun 1513
Terdapat tiga pandangan berbeda terhadap Machiavelli dilihat dari

karya-karyanya. Pandangan pertama, menyatakan bahwa Machiavelli adalah


pengajar kejahatan atau paling tidak mengajarkan immoralism dan
amoralism. Pandangan ini dikemukakan oleh Leo Strauss (1957) karena
melihat ajaran Machiavelli menghindar dari nilai keadilan, kasih sayang,
kearifan, serta cinta, dan lebih cenderung mengajarkan kekejaman,
kekerasan, ketakutan, dan penindasan. Pandangan kedua, merupakan aliran
yang lebih moderat dipelopori oleh Benedetto Croce (1925) yang melihat
Machiavelli sekadar seorang realis atau pragmatis yang melihat tidak
digunakannya etika dalam politik. Padangan ketiga yang dipelopori oleh
Ernst Cassirer (1946), yang memahami pemikiran Machiavelli sebagai
sesuatu yang ilmiah dan cara berpikir seorang scientist. Dapat disebutkan

sebagai Galileo of politics dalam membedakan antara fakta politik dan


nilai moral (between the facts of political life and the values of moral
judgment).

2.

Lorenzo Valla (1405-1457)


Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu
ungkapannya yang sangat terkenal adalah Mengorbankan hidup demi
kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi,
kehormatan tertinggi dan pahala tertinggi. Hasil karyanya antara lain
adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi
kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia
itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa.
Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang
mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan
keunikan manusia, Khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang
Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan
peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et
ementita Constantini donation declamation berisi tentang donasi hadiah
kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut
bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke-4 melainkan abad ke-8.

3.

Dante Alighiere (1265-1321)


Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasal dari keluarga
kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat
merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan,
Spanyol dan Perancis. Sejak saat itu Dante mulai menjadi pengkritik dan
penentang otoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak
bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De

Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan


Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa
sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya
Dante antara lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang
gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia
berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang
perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari
dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari
zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase
yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).
4.

Francesco Petrarca (1304-1374)


Lahir pada 20 Juli 1304 M di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier
dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni
sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang
serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam
dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikar.
Francesco Petrarcha adalah salah satu wakil para pemikir zaman
Renaissance yang memberikan perhatian besar kepada manusia dan
posisinya dalam kosmos. Pemikiran beliau bukan alam yang
menakdirkan mnusia akan menjadi apa, melainkan manusia yang
berkat akal budinya menakdirkan alam akn berbentuk apa.
Petrarcha
terkenal
karena
puisi

Italia-nya

terutama Canzonire (songbook) dan Trionfi (Triumphs). Tulisan latinnya meliputi karya ilmiah, esai instrospektif, surat, dn banyk puisi.
Diantaranya dari karyanya yaitu:

Secretum (My Secret Book), sebuah buku yang sangat pribadi,


dialog imajiner perasaan bersalah kepada Agustinus dari Hippo.

De Viris Illustrius (On Famous Men), serangkaian biografi moralitas

Rerum Momorandum Libri, sebuah risalah lengkap pada kebajikan


utama

De Otio Religiosorum (On Religious Leisure) dan De Vita Solitaria


(On The Solitary Life), yang memuji kehidupan Contemplative

De Remediis Utriusque Fortunae (Remedies for Fortune Fair and


Foul), sebuah buku bantuan diri yang tetap populer selama ratusan
tahun

Itinerarium (Petrarchs Guide to the Holy Land)

Invectives against opponents such as doctors, scholastics, and French

The Carmen Bucolicum, sebuah koleksi dari 12 puisi pastoral (yang


berkaitan dengan pendeta)

Epic Afrika yang belum selesai

Canzonierre (kumpulan 336 lagu) yang isinya berkeinginan untuk


memiliki

dn

menikmti

dunia,

keindahan,

yang

terdapat

di

sekelilingnya)
5.

Geovani Boccacio (1313-1375)


Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang
pedangang yang berasal dari Firenze. Dia memberikan serangkaian kuliah
tentang Dante di gereja Santo Stefano di 1373 dan ini mengakibatkan tugas
akhir utama-nya, Esposizioni rinci Sopra la Commedia di Dante. Boccaccio
dan Petrarch juga dua orang yang paling terdidik di Renaissance awal di
bidang

arkeologi.

Hasil

karyanya

antara

lain

cerita

epos

seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso
Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra
lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang
tersusun dalam 15 jilid.

6.

Michelangelo
Michelangelo Buonarroti Simoni Lodovico (6 Maret 1475 -18
Februari

1564),

umumnya

dikenal

sebagai Michelangelo, adalah

seorang Italia Renaisans pelukis, pematung, arsitek, penyair, dan insinyur


yang diberikan pengaruh yang tak tertandingi pada perkembangan seni
Barat. Michelangelo dianggap sebagai seniman terbesar dalam hidupnya,
dan sejak itu ia telah dianggap salah satu seniman terbesar sepanjang masa.
Sejumlah karya-karyanya baik di dalam bidang lukisan, patung, dan
arsitektur masuk dalam peringkat paling terkenal dalam keberadaan. Dua
karya

yang

paling

terkenal

yang

pernah

ia

kerjakan

adalah

Pieta dan David , yang diukir sebelum ia menginjak usia tiga puluh tahun.
Karya

lainnya

adalah adegan

dari

kitab

Kejadian

pada langit-

langit dan Penghakiman Terakhir di dinding altar Kapel Sistina di Roma.


Dan masih banyak lagi karya-karyanya dalam bidang seni.
7.

Perugino
Perugino Pietro Vannucci lahir di Citt della Pieve , Umbria ,
putra dari Cristoforo Vannucci; julukannya sebagai ciri dari Perugia, kota
utama Umbria. Meskipun apa yang dinyatakan oleh penulis biografi Giorgio
Vasari, yang menyebutkan bahwa Vannucci adalah salah satu orang terkaya
di kota itu. Dia mulai belajar melukis di Perugia, dalam lokakarya lokal
seperti orang-orang dari Bartolomeo Caporali atau Fiorenzo di Lorenzo.
Perugino adalah salah satu praktisi awal Italia lukisan cat minyak.
Beberapa karya karyanya yang terkenal adalah Tondo (gambar lingkaran)
di Muse du Louvre dari Perawan dan Anak Bertahta antara Orang Suci.

8.

Raphael
Raffaello Sanzio da Urbino (April 6 atau 28 Maret 1483 April 6,
1520 ),

lebih

dikenal

hanya

sebagai Raphael, adalah

seorang pelukis dan arsitek dari High Renaissance. Karyanya dikagumi

karena kejelasan bentuk dan kemudahan komposisi dan untuk pencapaian


visualnya

dari Neoplatonisme ideal

keagungan

manusia.

Bersama

dengan Michelangelo dan Leonardo da Vinci, ia membentuk trinitas


tradisional guru besar pada masa itu. Raphael sangat produktif, menjalankan
lokakarya yang luar biasa besar, dan meskipun kematiannya pada usia 37
tahun, dia telah menghasilakan karya-karya yang fenomenal. Banyak dari
karya-karyanya yang ditemukan di Istana Apostolik di Vatikan, Karya yang
dikenal terbaik adalah Sekolah Athena di Vatikan Stanza della Segnatura.
9.

Sandro Botticelli
Alessandro

di

Mariano

di

Vanni

Filipepi, lebih

dikenal

sebagai Sandro Botticelli (1445 -17 Mei 1510) adalah seorang pelukis Italia
dari awal Renaissance. Dia berasal dari sekolah Florence di bawah
perlindungan Lorenzo de Medici, sebuah gerakan yang Giorgio Vasari akan
mencirikan kurang dari seratus tahun kemudian sebagai zaman
keemasan , pikiran, cukup sesuai, ia menyatakan di kepala Vita- nya
Botticelli. Reputasi Botticelli bertahan sampai akhir abad 19, sejak saat itu
karyanya telah dilihat untuk mewakili rahmat linear lukisan Renaisans Awal.
Di

antara

karya

terbaik

yang

terkenal

adalah Kelahiran

Venus dan Primavera.


10.

Tiziano Vecelli
Iziano Vecellio Tiziano Vecelli atau (1488/1490-27 Agustus 1576)
lebih dikenal sebagai Titian adalah seorang pelukis Italia, anggota paling
penting dari abad ke-16 sekolah Venesia . Dia lahir di Pieve di Cadore ,
dekat Belluno (dalam Veneto), di Republik Venesia. Selama hidupnya dia
sering disebut da Cadore, diambil dari tempat kelahirannya.
Diakui sebagai The Sun tengah Bintang Kecil (mengingat baris
terakhir terkenal DanteParadiso ), Titian adalah salah satu pelukis serba bias
di Italia. Dia sangat trerkenal dengan olah warna yang tanpa celah. Memang

banyak yang mengatakan bahwa hasil lukisannya tidak sefenomenal Rafael


ataupun Leonardo da Vinci, akan tetapi olah warna dan goresan kuas yang
dihasilkannya diakui oleh dunia dan nyaris tanpa celah. Beberapa karyanya
yang terkenal adalah Geovani Battista, Salome, danVenus di Urbino.
11.

Desiderius Erasmus
Desiderius Erasmus Roterodamus (atau Desiderius Erasmus dari
Rotterdam) (Gouda, 27 Oktober 1466Basel, Swiss, 12 Juli 1536) adalah
seorang filsuf, humanis dan ahli teologi Belanda. Erasmus dilahirkan pada
tanggal 27 Oktober 1466. Ia memulai pendidikan di salah satu sekolah Latin
di Utrecht lalu melanjutkannya di Deventer di bawah asuhan Persaudaraan
Kehidupan Bersama (The Brethrehn Common Life). Di sini Erasmus dikenal
karena kecakapannya yang luar biasa. Ayahnya adalah seorang imam.
Eramus sempat masuk ke biara Augustinus karena dipaksa oleh walinya
setelah ibunya meninggal dunia. Selama lima tahun dari 1486 hingga 1491,
Erasmus tinggal di biara itu. Dan salah satu kata-kata dari Desiderus Eramus
yang tekenal adalah Jadi, tampaknya seni yang paling di berkahi
adalah seni yang paling dekat dengan kebodohan, dan orang-orang
yang paling bahagia adalah yang mampu menghindari kontak dengan
seni dan ilmu sekaligus, cukup mengikuti alam, yang tidak pernah
mengecewakan mereka, kecuali jika mereka berusaha melampaui batas
sifat manusiawi mereka.
Karya-karya
a. Enchiridion Militis Christian (Handbook of the Christian Soldier) tahun
1503.
b. Novum Instrumentum Omne (1516). Ini adalah Alkitab Perjanjian
Baru dalam bahasaYunani beserta terjemahan dalam bahasa Latin.
c. De libero arbitrio diatribe sive collatio (Kebebasan Kehendak)
tahun 1524.

12.

Leonardo da Vinci
Leonardo merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia
memiliki nama lengkap Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti
Leonardo putra Ser Piero dari kota Vinci. Pada usia belia, Leonardo sudah
belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze.
Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah
menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari
lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis, Leonardo juga sanggup
menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain.
Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan
Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling
termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11
tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja,
melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal,
serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja
untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma.
Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangelo dalam
merancang katedral Santo Petrus. Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik
pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai
merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya
sebanyak 7.000 halaman.
Di dalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada
zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena
siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuricuri kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari
tindakan yang tak lazim pada zamannya ini memberikan kontribusi yang
sangat besar bagi dunia kedokteran. Mahakaryanya, Jamuan Terakhir (The
Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding
biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan

terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre
Paris.
Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa
antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil
rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa
perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.
Leonardo da Vinci wafat di Clos Luc, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519,
dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis. Setelah
meninggal dunianya, sangat kuat ditengarai bahwa Leonardo pernah
memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia
bernama Priory of Sionyang berlaskarkan Knights Templar. Apakah
organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa
Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat
rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang
beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias
yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum
selibat.
Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini
bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal
tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi
telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'.
Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria
Magdalena si bekas perempuan pelacur diperistri oleh Yesus. Namun semua
hal tersebut tidak terbukti kebenarannya, hingga saat ini, sehingga tudingan
ini

hanya

dianggap

umat Kristiani.

sebagai

langkah

untuk

memojokkan

posisi

13.

Christopher Colombus (1451-1506)


Kristoforus

Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa

Corombo, lahir 30

Oktober 1451 meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang
penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia,

yang

menyeberangi Samudera

Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan
tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut
berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan
beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati
sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu
karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa
Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni
L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa
pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan
membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori
mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni
sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan
wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget
menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di
Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah
ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi
dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus
ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam
oleh kedatangan Kolombus.

14.

Ferdinand Magellan (1480-1521)


Ferdinand

Magellan

1480

27

April

1521)

adalah

seorang petualang Portugis. Dia lahir di Sabrosa, di Portugal utara, dan melayani
Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan
Rempah-rempah" (Kepulauan Maluku).

Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat


menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang
pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia.
Meskipun

Magelhaens

sendiri

tewas

terbunuh

oleh Datuk

Lapu-

Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa,


delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada
tahun 1522, setelah mengelilingi bumi. Sewaktu manusia pertama kali pergi ke
bulan, mereka merencanakan dengan presisi matematis yang tinggi ke mana
mereka akan pergi dan bagaimana mereka mencapainya dan mereka dapat
berkomunikasi

dengan

bumi.

Tetapi

sewaktu

Fernando

de

Magelhaens

meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan lima buah kapal kecilnya yang
terbuat dari kayuyang kebanyakan darinya berukuran sepanjang kira-kira 21
meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modernmereka berlayar menuju
tempat yang tak diketahui. Dan mereka benar-benar berupaya sendirian. Tergolong
sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa, pelayaran
Magelhaens merupakan tonggak sejarah Abad Penjelajahan yang Agungabad
yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan
Mamon. Sungguh mendebarkan untuk memperhatikan kisah pria yang luar biasa
ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.
Adapun, mengapa pelayaran Magelhaens sedemikian penting? Pertama, ia
membuktikan bahwa Amerika bukan bagian serta tidak berdekatan dengan Asia,
sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus. Kedua, pada akhir pelayaran itu,
perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu
garis penanggalan internasional. Dan terakhir, sebagaimana dikatakan penulis sains
Isaac Asimov, ia memperlihatkan bahwa bumi berbentuk bulat selaras
dengan Alkitab yang ia percayai. Alkitab sendiri telah menyatakannya lebih dari
2.250 tahun.

15.

Galileo Galilei
Kehidupan Galileo Galilei (1564-1642) memang jauh dari biasa. Di
satu sisi, ilmuwan Italia ini dipuja-puja. Namun di masa hidupnya, oleh
gereja, ia dicap sebagai ilmuwan yang sesat dan menyesatkan. Sampai saat
ini, ia kerap dianggap salah seorang ilmuwan yang paling bertanggungjawab

terhadap perkembangan metode ilmiah di dunia. Sumbangan penemuannya


terentang di banyak wilayah: fisika, matematika dan astronomi. Belakangan,
Albert Einstein bahkan menyebutnya sebagai Bapak Fisika Modern.
Untuk membuktikan kebenaran pengetahuan, Galileo senantiasa
berusaha mencari pembuktian kebenaran dalam dunia empirik melalui
rangkaian eksperimen. Ini menjadi penting mengingat di masa-masa
sebelumnya, umumnya pengetahuan tentang kebenaran ditentukan para
filsuf yang mendasarkan pandangannya pada pikiran dan penyelidikan
kualitatif. Galileo menemukan kebenaran berdasarkan bukti empirik dan
penghitungan secara kuantitatif. Ada begitu banyak teori dari kaum cerdik
cendekia di masa lalu yang digugat Galileo, termasuk Aristoteles. Namun
salah satu sumbangan terbesarnya dalam dunia pengetahuan adalah justru
tatkala ia memberikan bukti yang memberi pembenaran atas teori yang
dibuat Copernicus tentang alam semesta.
Nicolaus Copernicus (1473-1543), yang wafat beberapa tahun sebelum
Galileo lahir, percaya bahwa pusat alam semesta adalah matahari dan
bukan bumi seperti yang dipercaya sebelumnya. Menurutnya, bumi
berputar, sementara matahari diam. Hanya saja, biarawan asal Polandia itu
mendasarkan teorinya tersebut sekadar pada pengamatan mata telanjang,
ditambah dengan bacaan, pemikiran dan hitungan matematis. Bisa dibilang,
ia dia tidak memiliki bukti empiris pendukung apapun.
Galileo memberikan bukti yang dibutuhkan untuk membenarkan teori
Copernicus. Dengan teleskop yang ia buat sendiri, ia menemukan gejalagejala alam yang menunjukkan bahwa bumi dan planetnya berputar
mengelilingi matahari. Ia juga terkenal dengan teorinya bahwa gerak pasang
surut samudra merupakan bukti bahwa Bumi memang berputar di ruang
angkasa. Dia menganggap pasang surut adalah konsekuensi alam akibat
gerakan Bumi. Logikanya kira-kira begini: jika Bumi tetap diam, bagaimana
bisa airnya mengalir terus, naik turun dengan dengan interval teratur di
sepanjang pantai?

Gara-gara pandangan dan penemuannya itu, Galileo menjadi begitu


termashur. Namun itu sekaligus menghadapkannya dengan para pemuka
gereja. Masalahnya, penguasa Gereja Katolik pada saat itu tidak suka
dengan pandangan kosmologis heliosentris (berpusat pada matahari) yang
diperkenalkan Copernicus. Gereja lebih percaya pada pandangan yang
diwariskan filsuf besar Yunani Aristoteles yang melihat bumi sebagai pusat
semesta (geosentris).
Bagi Gereja, teori Copernicus itu absurd. Pandangan itu dihujat bukan
saja karena bertentangan dengan pemikiran para filsuf besar yang dianggap
identik dengan kebenaran sejati, tapi juga karena dianggap menentang akal
sehat mengingat manusia dengan mata telanjang melihat matahari
mengedari bumi dengan terbit di timur dan tenggelam di barat.
Ada pula logika awam yang lain: bila memang bumi berotasi dan
begerak, sebuah bola yang dilemparkan tegak lurus ke udara seharusnya
tidak akan jatuh kembali ke tangan pelemparnya, melainkan mendarat
kembali di kejauhan. Atau argumen ini: bila memang bumi berotasi,
manusia akan menderita pusing karena harus berputar setiap hari.
Apalagi ada kalimat Tuhan dalam Injil yang seolah-olah memberi
pembenaran soal itu. Sebuah ayat menyatakan: Oh Tuhanku, Kaulah yang
Mahabesar . . . Kau pancangkan bumi pada dasarnya, tidak bergerak untuk
selamanya (Mazmur 104: 1-5).
Gereja berkeras bahwa Al-Kitab menyatakan dengan tegas bahwa
matahari bergerak mengelilingi bumi. Dalam Injil juga termuat kutipan
pernyataan (Nabi) Sulaiman: matahari terbit dan matahari tenggelam dan
bergegas kembali ke tempatnya terbit. Bagi para petinggi Gereja,
pernyataan Sulaiman itu tidak mungkin salah, karena Sulaiman adalah orang
yang berbicara tidak hanya atas inspirasi Tuhan. Sebagaimana dalam tradisi
Islam, Sulaiman dianggap oleh para pemuka Gereja sebagai orang yang
paling bijak dan terpelajar dalam ilmu pengetahuan tentang segala benda
ciptaan Tuhan, dan kearifannya berasal dari Tuhan. Menurut mereka, adalah

tidak mungkin Sulaiman memastikan sesuatu yang bertentangan dengan


kebenaran.
Kepanikan Gereja
Di pihak lain, ada pula situasi khusus yang memang sedang melanda
Kristen. Gereja Katolik ketika sedang berada pada posisi yang agak panik,
terutama akibat gelombang reformasi Protestan di Jerman pada 1517 yang
mengakibatkan perang 30 tahun yang memakan ribuan korban nyawa.
Hampir bersamaan dengan itu, Eropa juga dihantui apa yang disebut Wabah
Hitam, yang diawali oleh penyebaran penyakit pes dari daratan Cina lewat
tikus-tikus yang terbawa kapal-kapal dagang, dan menewaskan hampir
sepertiga penduduk Eropa hanya dalam 25 tahun. Wabah ini dipercaya
sebagai hukum yang diturunkan Tuhan pada manusia yang akidahnya telah
rusak.
Dengan demikian, para pemuka agama menjadi begitu sensitif dengan
apapun yang akan semakin melemahkan kepercayaan umat akan Gereja.
Pada pertengahan abad 16, Gereja mengeluarkan serangkaian dekrit yang
menetapkan batasan-batasan penafsiran agama. Mereka menolak desakan
Martin Luther Bapak Protestan tentang hak untuk membaca sendiri
Kitab Suci oleh pribadi-pribadi. Pada 1546, Gereja membuat pernyataan
bahwa tidak seorang pun boleh mengartikan Kitab Suci menurut
pendapatnya sendiri dan melencengkan Kitab suci sekehendaknya.
Pada 1564, tahun kelahiran Galileo, Gereja mengeluarkan ketetapan
yang mewajibkan setiap pejabat Gereja Katolik mengucapkan sumpah yang
antara lain berbunyi: Saya tidak akan menerima ataupun menafsrkan Kitab
Suci dengan cara lain, kecuali yang telah disetujui secara bulat oleh BapaBapa Gereja. Dengan begitu, ketika kemudian Galileo melempar bukti
yang berbeda dengan keyakinan umum gereja ini, ia pun dengan segera
dituduh menyuarakan sebuah pandangan keliru yang dianggap akan
merusak akidah umat. Para pemuka gereja menuduh Galileo akan

mendorong kemurkaan Tuhan dengan logika sederhana: mula-mula teoriteorinya akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan akan isi kitab
suci, lalu meragukan kebenaran sabda Tuhan dan otoritas gereja, sehingga
akan tersesat menjauh dari jalan yang benar. Ini semua, pada gilirannya,
akan membawa dunia pada terwujudnya janji ancaman hukuman Tuhan
pada mereka yang kafir dan murtad.
Galileo yang malang harus berhadapan dengan serangkaian tembok.
Pada 1616, ia diperintahkan Paus Paulus V untuk berhenti menyuarakan
pandangannya yang mendukung hipotesis Copernicus itu. Paus, setelah
mendengarkan penjelasan sebelas ahli teologi menetapkan bahwa teori
Copernicus

berlawanan

dengan

dogma

Gereja.

Gereja

bahkan

menyatakan gagasan Copernicus itu bukan saja bodoh dan absurd tapi
juga secara keimanan keliru. Keadaan memang sempat berubah. Pada
1623, seorang Paus baru Urban VII mengembalikan hak-hak Galileo
untuk menekuni ilmu pengetahuan, meskipun tidak secara tegas mencabut
larangan soal penyebaran gagasan heliosentris itu.
Gembira dengan pelonggaran ruang itu, Galileo kembali mempelajari
teori yang sempat diabaikannya itu. Pada 1932, ia meluncurkan
buku Dialogue on the Two Chief World Systems yang semakin memperkuat
hipotesis Copernicus. Kali ini kemarahan para pemuka agama tak lagi dapat
dibendung. Ia diajukan ke pengadilan terbuka yang memaksanya untuk
mencabut

kembali

teori-teori

yang

sudah

ia

publikasikan.

Buku Dialogue itu ditarik dari peredaran dan tercatat dalam daftar buku
terlarang oleh gereja Katolik. Galileo sendiri diperintahkan untuk secara
permanen tak lagi bicara soal bumi yang mengelilingi matahari. Karier
keilmuan Galileo praktis terhenti. Meski tidak dipenjara, ia harus hidup
dalam tahanan rumah. Ia juga sempat tak boleh menerima tamu, walaupun
kemudian larangan itu dibatalkan. Bagaimanapun, ia tak diizinkan untuk
membicarakan teori-teorinya dengan para tamunya. Dalam lima tahun

terakhir kehidupannya, Galileo mengalami kebutaan. Pada 8 Januari 1642


Galileo meninggalkan dunia.
Seorang yang Beragama
Catatan sejarah saat ini menunjukkan bahwa Galileo sama sekali tidak
pantas dikategorikan sebagai ilmuwan yang ingin menyesatkan umat
Kristen. Galileo bukan tidak percaya pada Injil. Namun dia percaya bahwa
Injil seharusnya tidak dinilai sebagai

kitab yang mengajarkan ilmu

pengetahuan, melainkan kitab yang membawa manusia menemukan jalan


keselamatan ke surga. Aku percaya bahwa Tujuan Kitab Suci adalah
mengajak

manusia

menemukan

kebenaran

yang

diperlukan

demi

tercapainya keselamatan, tulis Galileo dalam salah satu suratnya. karena


ilmu pengetahuan alam tidak akan mampu melakukannya.
Namun, tulis Galileo lagi, ia percaya bahwa Tuhan memberi manusia
panca indera dan akal untuk menemukan sendiri ilmu pengetahuan yang
tidak sedikit pun disebut dalam Kitab suci . Baginya, teologi berkaitan
dengan perenungan ilahiah yang tertinggi yang derajatnya berada di atas
berbagai ilmu pengetahuan alam. Karena itu, menurut Galileo, para pemuka
agama seharusnya tidak menggunakan otoritas keagamannya untuk
menghakimi ilmu pengetahuan, karena keduanya berada pada wilayah yang
berbeda. Bila itu dilakukan, para pemuka Gereja merendahkan agama ke
tingkat spekulasi ilmu pengetahuan yang derajatnya lebih di bawah dan
tidak ada hubungannya dengan keberkahan. Dengan nada pahit, Galileo
menulis: Para pemuka agama ini tidak selayaknya merebut otoritas untuk
memutuskan kontroversi di bidang-bidang yang tidak pernah mereka
pelajari atau praktekkan. Ini mirip dengan seseorang yang zalim , yang
bukan dokter atau arsitek, yang sadar bahwa dirinya memiliki kekuasaan
lalu melakukan praktek pengobatan dan membangun gedung sesukanya
dengan mengambil risiko nyawa pasien-pasien yang malang dan runtuhnya
gedung yang mereka bangun. Menurut Galileo Tuhan menurunkan kitab

suci dalam bahasa yang mudah dimengerti manusia. Tuhan dengan sengaja
menyederhanakan efek-efek fisik di alam agar bisa dipahami oleh manusia
awam.
Ia berulang-ulang menyatakan bahwa temuan-temuan keilmuan yang
ia utarakan tidaklah perlu membuat orang menggugat kebenaran Kitab Suci.
Ketika Galileo sadar bahwa tulisan-tulisannya telah menimbulkan
kegoncangan di kalangan para pemeluk agama yang mempertentangkan
ilmu pengetahuan dan Injil, dia menulis:
Kitab Suci tidak bisa salah dan ketetapan-ketetapan yang ada di
dalamnya mutlak benar dan tidak tergoyahkan. Aku hanya ingin
menambahkan bahwa biarpun Kitab Suci tidak bisa salah, penafsiran
terhadapnya bisa saja salah ketika mereka mengartikannya hanya secara
harfiah kata per kata. Jika ini yang terjadi bukan hanya akan banyak
kontradiktif yang muncul, tetapi juga bisa menggali kekufuran dan
penghujatan karena kita akan memanusiawikan Tuhan.
Toh segenap upayanya untuk meluruskan kebenaran tak didengar.
Gereja tetap menghakimi pandangan Galileo sebagai kesesatan yang nyata.
Dan ketika akhirnya ia dikucilkan, kepercayaan Galileo akan Tuhan tetap
tak goyah. Galileo menganggap bahwa hidup manusia, seperti apapun
jalannya, adalah anugerah terindah dari tangan Tuhan. Menurutnya,
manusia mesti menerima nasib buruk bukan hanya dengan terima kasih
melainkan juga dengan rasa syukur tak terbatas kepada Yang Maha Pemberi,
yang memberi penderitaan itu agar kita terhindar dari cinta berlebihan
terhadap hal-hal duniawi
Sebuah Pengakuan, Pada Akhirnya
Galileo memang bisa dibungkam Gereja. Namun, kebenaran ternyata
menemukan jalannya sendiri. Kendati karyanya dilarang, warisan Galileo
dilanjutkan oleh para muridnya dan komunitas ilmuwan lebih luas.
Pandangan-pandangannya terus dibicarakan dan menginsiprasikan temuan

demi temuan baru. Sikap keras Gereja justru membawa pukulan balik yang
tak diharapkan. Ketika masyarakat mempelajari kebenaran teori Copernicus
dan Galileo, kredibilitas Gereja pun menjadi semakin goyah. Akibatnya,
pemisahan agama dari sains nampak menjadi sesuatu yang sangat alamiah.
Lebih buruk lagi, bagi sebagian kalangan skeptis, agama adalah musuh
sains.
Pada abad 18, ilmu pengetahuan mengkohkan keyakinan Galileo
tentang bumi yang bergerak. Namun baru pada 1822, gereja mulai
mengizinkan penerbitan buku-buku yang mengajarkan teori bahwa bumi
bergerak. Tigabelas tahun kemudian, Dialogue karya Galileo dicopot dari
daftar buku-buku terlarang.
Bagaimanapun, perdamaian Gereja dengan sang ilmuwan berjalan
sangat lamban. Pada 1982, Paus John Paul II membentuk Komisi Galileo
yang terdiri dari empat kelompok untuk meneliti persoalan Galileo. Dan
baru sepuluh tahun kemudian Paus John Paul II dengan terbuka menyatakan
dukungannya atas pemikiran Galileo. Di tahun itu, 350 tahun sejak
meninggalnya Galileo, Paus menyayangkan bahwa ketidakpahaman yang
tragis telah ditafsirkan sebagai cerminan dari pertentangan mendasar antara
sains dan iman. Perdamaian itu mungkin datang terlambat. Bagaimanapun,
itu merupakan pelajaran penting tentang harga yang harus dibayar takala
mereka yang merasa telah menemukan kebenaran ilahiah diberi hak untuk
melarang orang lain mengungkapkan kebenaran yang lain. Bahwa, alih-alih
membawa kebaikan, itu justru akan menjauhkan dunia dari kebenaran yang
sesungguhnya.
Aliran yang lahir pada zaman renaissance
Pada masa renaissance ini juga berkembang bentuk pemikiran
manusia yang baru, yang sama sekali terlepas dengan gereja. Diantara

pemahaman

itu

adalah humanisme,

rasionalisme,

empirisme,

dan

materialisme.
Humanisme
Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman
humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad
pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia di anggap kurang di hargai
sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja
(kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme
menghendaki ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai
kemampuan berfikir, maka humanisme menganggap manusia mampu
mengatur dirinya dan dunia,
Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal
(reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan
mengetes pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di
peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme
mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam
berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.
Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat.
Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang
filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme.
Rasionalisme dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk
mengkritik ajaran agama, rasionalisme dalam bidang filsafat terutama
berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasionalisme
berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang atau
bersumber dari penemuan akal.

Empirisme
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri
dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa
yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa
pengetaahuan

diperoleh

dari

pengalaman

dengaan

cara

observasi/penginderaan baik pengalamaan lahiriyah yang menyangkut dunia


maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia.
Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia merupakan sumber dari
pengetahuan manusia.[17]
Materialisme
Paham ini di pelopori oleh LAMETTRIE (1709-1751). Bagi dia
manusia tak lain dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga
tak ada bedanya antara manusia dengan binatang. Ia mengingkari prinsip
hidup pada umumnya. Ia mencoba membuktikan, bahwa bahan (badan)
tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan)
tak mungkin ada, jantung katak yang dikeluarkaan dari tubuh katak masih
berdenyut beberapa detik (hidup kata Lamettrie), sedangkan tak mungkin
ada katak, jika tak ada badannya! Demikianlah nyata benar, menurut
Lamettrie bahwa prinsip hidup itu tak ada dan tentu tak ada prinsip hidup
yang rohani.
Dampak Renaissance
Sumbangan Renaissance Kepada Eropa:
Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti
aliran baru Eropa hingga abad ke 18 seperti humanisme, rasionalisme, nasionalisme
dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang

diamalkan selama ini secara langsung melemahkan kekuasaan golongan gereja. Itali
telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini terjadi
ketika Kota Konstantinopel yang dikuasai oleh orang Islam jatuh ke tangan orang
barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramainya para ilmuan Islam
berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Dan hal ini menyebabkan Itali menjadi
pusat intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.
Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang
senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi
pelukis, pemusik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni,
arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi. Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti
Copernicus dan Galileo. Melahirkan ahli matematika seperti Tartaglia dan Cardan
yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang
menggunakan konsep matematika dalam ketenteraan yaitu mengukur tembakan
peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.
Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa.
Antara lain tokoh perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi
sumbangan dalam kajian peredaran darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat
yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada
aktivitis penjelajahan dan kemajuan.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa dampak dari renaissance bagi
perkembangan peradaban barat adalah sebagi berikut:
1.
2.
3.

Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.


Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Munculnya faham pemikiran baru seperti humanisme, rasionalisme,

4.
5.

empirisme, dan materealisme.


Runtuhnya dominasi gereja.
Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi
kelas penguasa.

6.

Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan


samudera.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan pada halaman-halaman sebelumnya
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa latar belakang renaissance adalah:
1. Adanya

pembatasan-pembatasan,

penyiksaaan,

kekejaman,

keterikatan,

pemaksaan, dan banyak tindakan lain yang mungkin tidak berperi-kemanusiaan


yang dilakukan oleh gereja.
2. Keinginan kaum borjuis untuk mengembalikan kejayaan mereka seperti masa
lalu, sehingga mereka dapat hidup dengan penuh kehormatan dan kejayaaan.
3. Munculnya sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di
bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia.
4. Munculnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.
Dengan keadaan yang tanpa adanya kebebasan ini maka timbullah sebuah
semangat baru untuk mendapat kebebasan dalam segala kegiatan, tanpa ada
keterikatan dan pemaksaaan dari pihak lain. Ini adalah merupakan proses yang
mengawali gerakan renaissance tersebut. Dan hasil dari gerakan ini lebih bernilai
atau bahkan tak ternilai harganya meski harus melewti proses yang begitu kelam.
Karena pada masa reaissance ini muncul begitu banyak tokoh dalam bidangnya
msing-masing dan mereka mampu memberikan subtansi konkrit pada bidang mereka

masing-masing. Perubahan yang luar biasa ini tidak hanya merubah pandangan hidup
bangsa Eropa saja khususnya tetapi mampu mengubah cara pandang dunia dan umat
manusia pada umumnya.
Semanagat renaissance juga merupakan start awal menuju zaman teknologi
yang mutakhir. Karena dengan semangat ini muncul para ilmuwan-ilmuwan yang
mengutarakan ide-ide cemerlangnya dalam bidang IPTEK. Hal ini bisa terjadi karena
telah terhapusnya faham sekularisme yang membatasi antara ilmu pengetahuan
dengan agama, sehingga ilmu pengetahuan tidak dapat bergerak bebas dan
berkembang pesat. Namun setelah terhapusnya faham ini dengan adanya
gerakan renaissance, maka ilmu pengetahuan mempunyai ruang gerak yang sangat
leluasa sehingga mampu untuk berkembang dan maju. Diantara tokoh-tokh yang
terkenal pada masa ini adalah:
1. Bidang seni dan budaya: Albrecht Dhrer (1471-1528), Desiserius Eramus (14661536), Donatello, Ghirlandaio, Hans Holbein (1465-1506), Hans Memling (14301495), Hieronymus Bosch (1450-1516), Josquin de Pres (1445-1521), Leonardo da
Vinci (1452-1519), Lucas Cranach (1472-1553), Michaelangelo (1475-1564),
Perugino (1446-1526), Raphael (1483-1520), Sandro Botticelli (1444-1510), Tiziano
Vecelli (1477-1526).
2. Bidang Penjelajahan: Christopher Columbus (1451-1506), Ferdinand Magellan
(1480-1521).
3. Bidang Ilmu pengetahuan: Johann Gutenberg (1400-1468), Nicolaus Copernicus
(1478-1543), Andreas Vesalius (1514-1564), William Gilbert (1540-1603), Galileo
Galilei (1546-1642), Johannes Kepler (1571-1642).
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa dampak dari renaissance bagi
perkembangan peradaban barat adalah sebagi berikut:
1.
2.
3.

Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.


Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Munculnya faham pemikiran baru seperti humanisme, rasionalisme, empirisme,

4.

dan materealisme.
Runtuhnya dominasi gereja.

5.

Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas

6.

penguasa.
Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan
samudera.
Sehingga dengan adanya gerakan ini maka Eropa telah membentuk sebuah
kebudayaan baru yang mampu mengubah tatanan kehidupan mereka untuk mencapai
kemajuan dan perkembangan di semua bidang. Di mana kebudayaan dapat diartikan
sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Dengan kebudayaan baru ini Eropa mulai membuka lembaran
baru sejarah dan menutup rapat-ratat masa kelam mereka, serta mulai mengepakkan
sayapnya untuk menjelajahi dunia.

DAFTAR PUSTAKA
Surajiwo. 2005. Suatu Pengantar Ilmu Filsafat. Jakarta:Bumi Aksara.
Petrus L.T., Simon. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta:Kanisius.
Tafsir, Ahmad. 2007. Filsafat Umum. Bandung:Remala Rosdakarya.
Maksum, Ali. 2010. Pengantar Filsafat. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Higgin, Graham. 2004. Antologi Filsafat. Jogjakarta:Bentang.
Poedjawijatna. 1990. Pembimbing Ke Arah Filsafat. Jakarta:Rineka Citra.
Taylor, F.B. 1871. Primitife Culture. London:John Murray.
Suryasumantri, Jujun S. 2010. Filsafat Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:Sinar
Harapan.

Anda mungkin juga menyukai