PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Teologi dari segi etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu theologia.
Yang terdiri dari kata theos yang berarti Tuhan atau dewa, dan logos yang
artinya ilmu. Sehingga teologi adalah pengetahuan ketuhanan . Menurut
William L. Resse, Teologi berasal dari bahasa Inggris yaitu theology yang
artinya discourse or reason concerning god (diskursus atau pemikiran tentang
tuhan). Dengan kata-kata ini Reese lebih jauh mengatakan, “teologi
merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta
independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Ibnu
Kaldun, teologi adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi
tentang aqidah imani yang diperkuat dengan dalil dalil rasional.
3
2.3 Sumber – Sumber Teologi Islam
Adapun sumber pembahasan yang digunakan untuk membangun
Ilmu Teologi Islam menggunakan beberapa sumber, yaitu :
“Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lau dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan
mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (QS. Al- Baqoroh : 217)
b. Sumber Historik
4
Pemikiran yang berkembang dalam kalangan internal umat islam, antara lain:
a) Pelaku dosa besar. Masalah yang muncul, apakah masih dihukumi sebagai
mukmin atau tidak.
b) Al-Quran wahyu Allah. Apakah ia makhluk atau bukan, atau dengan kata
lain, apakah Al-Quran itu qadim atau hudus (baru).
c) Melihat Tuhan Allah. Apakah itu di dunia atau di akhirat, atau di akhirat saja,
dan apakah dengan mata kepala ataukah dengan hati saja.
d) Kepemimpinan setelah Rosulullah wafat, apakah ia harus dipegang oleh suku
Qurays saja , atau apakah nabi Muhammad saw meninggalkan wasiat bagi
seseorang dari ahlul bait untuk memimpin umatnya ataukah tidak atau bahwa
pemimpin itu harus dipilih berdasar musyawaroh, atau menurut
keputusan ahlul hall wal aqdi.
e) Takwil terhadap ayat-ayat mutasyabihat. Apakah diperbolehkan mengadakan
takwil atau tidak.
Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam
Yang berhak menjadi khalifah adalah siapa saja yang sanggup, asal beragama
Islam.
Khalifah yang terpilih akan terus memegang jabatannya selama ia bersikap
adil dan menjalankan syariat Islam.
Khalifah Abu Bakar dan Umar diakui sah karena keduanya diangkat dan
tidak menyeleweng dari ajaran Islam.
Khalifah Utsman bin Affan dianggap menyeleweng mulai dari tahun ketujuh
khilafahnya, sedang Ali bin Abi Thalib dianggap menyeleweng setelah
peristiwa perdamaian dengan Muawiyah. Dan sejak itu Utsman dan Ali
dihukumi kafir, demikian pula Muawiyah serta semua orang yang telah
mereka anggap melanggar ajaran-ajaran Islam.
B. Aliran Syi’ah
Yang menuntut agar hak untuk menjabat khalifah baik dalam urusan
keagamaan ataupun urusan kenegaraan harus menjadi hak waris bagi
keluarga Nabi (Ali bin Abi Thalib dan anak cucunya).
Syahnya imam atau khalifah hanya apabila mendapat nash atau diangkat oleh
Nabi sendiri dan kemudian oleh imam-imam sesudah beliau secara berurutan.
Bahwa tiap-tiap imam yang telah diangkat oleh imam sebelumnya itu adalah
makshum artinya terpelihara dari dosa sejak dilahirkannya.
6
C. Aliran Murji’ah
D. Aliran Jabariyah
Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Didalam Al-
munjid, dijelaskan bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara yang
mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Lebih
lanjut Asy-Syahratsan menegaskan bahwa paham al-jabr berarti
menghilangkan perbuatan manusia dalam arti yang sesungguhnya dan
menyandarkannya kepada Allah. Dengan kata lain, manusia mengerjakan
perbuatannya dalam keadaan terpaksa. Dalam bahasa inggris, Jabariyah
7
disebut fatalism atau predestination, yaitu paham yang menyebutkan bahwa
perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh qadha dan qadar Tuhan.
Ajaran jabariyah ini melampaui batas. Sehingga mengiktikadkan
bahwa tidak berdosa jika berbuat suatu kejahatan. Hal itu didasari bahwa
orang yang mencuri itu sudah diqodrat dan iradat - Nya. Sebagian
pengikut Jabariyah menganggap dirinya telah bersatu dengan Tuhan. Hal
tersebut menimbulkan ajaran wihdatul wujud
Pokok dan ajaran aliran Jabariyah antara lain:
E. Aliran Qodariyah
Para pakar sejarah teologi islam tidak mengetahui secara pasti kapan
faham ini timbul, tetapi menurut keterangan ahli lainnya, faham qodariah di
perkirakan timbul pertama kali oleh seorang yang bernama Ma’bad al juhani,
menurut Ibn nabatah, Ma’bad al al-juhani dan temannya Ghailan al-dimasyiki
mengambil faham ini dari seorang kristen yang masuk islam di Irak.
Ajaran-ajaran Qodariah:
8
F. Aliran Mu’tazilah
Tauhid (keesaan), yaitu ajaran monotheisme yang murni dan mutlak adalah
dasar Islam yang pertama dan utama.
Adil (keadilan Allah), yaitu dasar keadilan yang dipegang aliran Mu’tazilah
ialah meletakkan pertanggungan jawab manusia atas segala perbuatannya.
Aliran ini telah mengemukakan teorinya tentang assilah wa aslah (baik dan
terbaik) dan teorinya tentang hasan dan qobih (baik dan buruk).
Wa’ad dan Wa’id (janji dan ancaman), yaitu aliran Mu’tazilah meyakini
bahwa janji Allah akan memberi pahala dan ancaman siksa kepada mereka
yang melakukan perbuatan pasti dilaksanakanNya.
Manzilatu Bainal Manzilatain (diantara dua tempat), yaitu orang Islam yang
berbuat dosa besar selain syirik itu bukan mukmin bukan pula kafir, tetapi dia
berada diantara keduanya, yaitu fasiq.
Amar Ma’ruf Nahi Munkar (memerintahkan kebaikan dan melarang
keburukan).
9
G. Aliran Ahlussunnah wal jama’ah
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teologi dari segi etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu theologia. Yang
terdiri dari kata theos yang berarti Tuhan atau dewa, dan logos yang artinya
ilmu. Sehingga teologi adalah pengetahuan ketuhanan . Menurut William L.
Resse, Teologi berasal dari bahasa Inggris yaitutheology yang
artinya discourse or reason concerning god (diskursus atau pemikiran tentang
tuhan) dengan kata-kata ini Reese lebih jauh mengatakan, “teologi
merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta
independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut ibnu kaldun,
teologi adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang
aqidah imani yang di perkuat dalil-dalil rasional.
Penyebab perpecahan umat islam menjadi beberapa aliran secara umum dapat
disebabkan oleh :
a) Masalah perpolitikan mengenai pengangkatan khalifah.
b) Masalah pengkafiran seseorang yang telah berbuat dosa besar
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12