PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya kualitas pembelajaran di institusi pendidikan tentu berkaitan dengan
kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Banyak cara untuk mewujudkan
pendidikan yang berkualitas, salah satu di antaranya adalah dengan memberi kesempatan
kepada para pendidik untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan non
pembelajaran secara professional melalui action research (penelitian tindakan) secara
terkendali. Upaya pendidik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan dalam
tugas-tugas mereka tersebut akan memberikan dampak positif yang ganda.1
Sebenarnya upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan penelitian
sebenarnya sudah lama dilakukan, namun hasil-hasil penelitian yang sering kali dilakukan
oleh para peneliti atau pakar di perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang lain kurang
berdampak langsung kepada guru dan pengelola pendidikan yang lain.Hal demikian dapat
terjadi karena (1) penelitian banyak dilakukan oleh para pakar yang bekerja di perguruan
tinggi khususnya LPTK, sehingga meskipun seringkali kelas digunakan sebagai kancah
penelitian, permasalahan-permasalahan kurang dapat dipahami oleh guru, (2)
penyebarluasan (dessimination) hasil-hasil penelitian ke lapangan membutuhkan waktu
yang lama.2
Belakangan ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin menjadi trend untuk
dilakukan oleh para profesional sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu
di berbagai bidang. Awal mulanya, PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah
sosial (pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain) yang berkembang di masyarakat
pada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut
secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah
tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan
suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas
apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini kemudian
melandasi upaya perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-
tahapan di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas
keberhasilan tertentu dapat tercapai.
1
http://mazguru.wordpress.com/2009/03/30/penelitian-tindakan-kelas/ diakses pada tanggal 18 Maret 2014
pukul 18.00
2
Tim Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Materi Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru, Malang,UIN Maliki Press:2012, hal:265
1
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang
sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK,
guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas
orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang
relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan
tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
2. Bagaimana kedudukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam metodologi
penelitian?
3. Bagaimana perbedaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan metodologi lain?
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
http://kajee-geer.blogspot.com/2013/classroom-action-research/ diakses pada tanggal 18 Maret 2014
pukul 19.00
4
Tim Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ibid, hal:268
5
Ibid, hal: 269
3
Sebagaimana disinggung di bagian depan, guru (termasuk juga dosen dan tenaga
kependidikan lainnya) merupakan orang yang paling tepat untuk melakukan penelitian
tindakan kelas. Rustam, Mundilarto (2004) memberikan alasan sebagai berikut:
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya
2. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki
pembelajaran
3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
4. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan PTK di kelasnya.6
Banyak manfaat yang diperoleh oleh guru dan dosen setelah melakukan PTK kelas
antara lain:
a. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran
b. Meningkatkan profesionalisme guru
c. Meningkatkan rasa percaya diri guru
d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya
e. Mengembangkan performansi siswa
f. Merevisi praktik berdasarkan pengetahuan baru tentang belajar dan mengajar.7
Dilakukan oleh orang luar, guru dan dosen Dilakukan oleh guru/dosen
Kerepresentatifan sampel tidak
Sampel harus representatif
diperhatikan
Instrumen yang valid dan reliabel tidak
Instrumen harus valid dan reliabel
diperhatikan
Menuntut penggunaan analisis statistik yang Tidak diperlukan analisis statistik yang
lebih rumit rumit
Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis
Menguji dan mengembangkan teori /
Memperbaiki praktik pembelajaran
Memperbaiki pembelajaran secara tidak
secara langsung
langsung
Tujuan penelitiannya merupakan pengetahuan Pengetahuan untuk diaplikasikan pada
yang dapat digeneralisasikan situasi lokal
Metode identifikasi masalah merupakan Merupakan masalah atau tujuan
pinjauan penelitian sebelumnya dihadapi saat ini
Rancangan penelitian yang mempunyai Prosedur lebih bebas, berubah selama
kontrol tegas, kerangka waktu panjang studi, kerangka waktu cepat
Gambar 1.17
Penentuan Masalah
Pemilihan topik penelitian yang masih bersifat umum
Ulasan kepustakaan
16
http://kajee-geer.blogspot.com/2013/classroom-action-research/
Memahami penelitian yang telah dilakukan diakses dalam
pada tanggal 18 Maret 2014
pukul 19.00
17
Burhan, Bungin, ibid, hal: 15
bidang yang sama
7
Penentuan Fokus Masalah
Nyatakan masalah secara formal berupa pernyataan,
pertanyaan, atau hipotesis dan definisi operasional
Pengumpulan Data
Kumpulkan dan catat informasi sesuai dengan desain
penelitian yang telah ditentukan
Analisis Hasil
Susun informasi secara sistematis dan tafsirkan
penemuan
Hipotesis diterima, ditolak, dimodifikasi
Penarikan Kesimpulan
Tulis laporan dan bahas manfaat penemuan dan
hubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu
Sedangkan PTK dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri
dari 4 tahap seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Refleksi
18
Tim Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ibid, hal: 272
8
Tindakan
Observasi
RENCANA
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Refleksi RENCANA
Tindakan/
Observasi dan seterusnya
Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup: analisis, sintesis, dan
penilaian terhadap hasil pengamatan dari proses serta hasil tindakan biasanya ada beberapa
permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian sehingga pada gilirannya
perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, serta diikuti refleksi
ulang.Tahap-tahap kegiatan ini berulang, sampai suatu permasalahan dianggap teratasi.
Adapun secara umum langkah-langkah dalam PTK sebelum membuat laporannya
adalah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi masalah (2) melakukan analisis masalah (3)
merumuskan masalah (4) merumuskan hipotesis tindakan (5) menelaah kajian pustaka (6)
menetapkan rancangan/desain penelitian (7) melaksanakan tindakan (8) membuat laporan.19
Sebagai paradigma sebuah penelitian tersendiri, jenis PTK memiliki karakteristik yang
relatif agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, misalnya penelitian
naturalistik, eksperimen survei, analisis isi, dan sebagainya. Jika dikaitkan dengan jenis
penelitian yang lain PTK dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian kualitatif dan
eksperimen. PTK dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif karena pada saat data dianalisis
digunakan pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik. Dikatakan sebagai penelitian
eksperimen, karena penelitian ini diawali dengan perencanaan, adanya perlakuan terhadap
subjek penelitian, dan adanya evaluasi terhadap hasil yang dicapai sesudah adanya perlakuan.
Oleh karenanya, keberadaan bentuk PTK tidak perlu lagi diragukan, terutama sebagai upaya
memperkaya khasanah kegiatan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan taraf
keilmiahannya.
19
Ibid, hal:273
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah bentuk metode penelitian yang
dilakukan oleh guru/dosen untuk menemukan suatu masalah dalam proses
pembelajaran, dimana dalam penelitiannya ditekankan pada perbaikan maupun
pengembangan dari pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas, sehingga
perfomansi antara guru/dosen dan siswa/mahasiswa menjadi berkualitas.
10
2. PTK merupakan sebuah penelitian yang bersifat kualitatif, meskipun terkadang
hasilnya berupa penelitian kuantitatif.Sehingga dapat menekan biaya yang sekecil
mungkin dalam melakukan penelitian dalam bidang pendidikan, karena dengan PTK
tidak memerlukan sampel dalam jumlah besar.
3. Jelas sekali bahwa PTK berbeda jauh dengan metodologi yang lain, selain perbedaan-
perbedaan yang telah dipaparkan dalam pembahasan diatas, yang paling menonjol dari
perbedaan tersebut merupakan tujuan dari dilakukannya antara kedua penelitaian
tersebut.PTK lebih menekankan tujuannya untuk perbaikan dan pengembangan
terhadap permasalahan yang terjadi di dalam kelas, sedangkan penelitian yang lain
lebih bersifat generalisasi/global yang memerlukan jangka waktu lebih panjang
daripada PTK
B. Saran
Kritik dan saran pada hasil pembahasan yang telah kami susun, kami harapkan dari para
pembaca bisa memberikan masukan untuk menilai dari hasil pembahasan yang kami
susun, agar pembahasan yang kami susun bisa lebih baik lagi. Terima kasih
11