PENDAHULUAN
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
Berdasarkan kurikulum 2013, ada beberapa materi yang harus dipahami oleh siswa
sesuai dengan tingkat pendidikannya, untuk kelas VII sekolah menengah pertama
(SMP) semester genap, terdapat materi garis dan sudut yang merupakan salah satu
kompetensi dasar geometri yang harus dikuasai oleh siswa. Materi tersebut juga
bangun datar maupun bangun ruang, menentukan pasangan sudut yang sama pada
1
konsep kekongruenan, serta menentukan besar sudut pada konsep kesebangunan.
Sehingga, apabila siswa tidak memahami materi garis dan sudut dengan baik, siswa
akan mengalami kesulitan pada saat mempelajari materi konsep dasar geometri
selanjutnya.
diajarkan dan disajikan dengan baik menggunakan media pembelajaran yang dapat
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, banyak hal yang
berbantuan alat peraga dalam mengajarkan materi pelajaran kepada siswa. LKS
yang digunakan adalah LKS yang diambil dari buku yang telah disediakan dari
pemerintah yaitu buku pegangan guru dan pegangan siswa dari kemendikbud,
2
meskipun LKS yang diambil dari buku pegangan guru dan siswa sudah disesuaikan
dengan kurikulum 2013, tidak semua siswa mampu memahami apa yang disajikan
di LKS tersebut. Materi yang tertulis di buku, dijelaskan secara langsung diikuti
untuk membaca dan memahami penjelasan materi terlebih dahulu secara mandiri,
mengerjakan soal latihan yang ada. Meskipun demikian, siswa belum bisa
menangkap apa yang dijelaskan dalam buku, siswa perlu langkah-langkah dimana
mereka bisa mengeksplor dan menganalis materi yang diajarkan dengan melakukan
yang sedang dipelajari. Percobaan nyata ini bisa dilakukan menggunakan berbagai
alat peraga dalam pembelajaran di kelas, salah satunya yaitu alat peraga yang akan
dikembangkan pada penelitian ini untuk memahami materi tentang hubungan sudut
yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal.
Selain itu, untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan, juga
guru tetap membimbing dan mendampingi siswa setiap kegiatan di kelas. Banyak
sehingga mampu memfasilitasi siswa untuk berperan secara aktif di kelas. Salah
3
satunya menggunakan pendekatan problem based learning, dimana problem based
learning yang disingkat PBL ini adalah pendekatan pembelajaran yang diawali
dengan penyajian masalah yang dirancang relevan dengan materi yang dipelajari.
Pendekatan PBL ini mengarahkan siswa untuk belajar aktif dan mandiri berbasis
masalah yang disajikan. Namun pada realisasinya, pendekatan PBL masih jarang
kurikulum 2013.
kurikulum 2013 yang berbasis pendekatan saintifik dan mulai diterapkan di kelas
VII tahun pelajaran 2016/2017. Pendekatan saintifik yang menjadi ciri khas dari
langkah-langkah yang sudah tertera dalam buku pegangan guru dari kemendikbud
untuk mengajarkan materi kepada siswa di kelas sehingga guru belum mencoba
pembelajaran seperti problem based learning (PBL). Seperti yang telah dijelaskan
diterapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa. Oleh karena itu,
4
penggunaan problem based learning (PBL) dalam pembelajaran perlu ditingkatkan
untuk memfasilitasi siswa agar dapat belajar lebih mandiri dan aktif di kelas.
Mlati, materi garis dan sudut merupakan salah satu materi yang sulit dipahami
siswa. Banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahami konsep garis dan
sudut, seperti: menentukan hubungan antar sudut yang terbentuk dari dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis transversal, menentukan besar sudut pelurus,
berkaitan dengan konsep garis dan sudut. Kesulitan siswa dalam memahami materi
garis dan sudut juga ditunjukan pada persentase penguasaan materi soal matematika
masalah yang berkaitan dengan hubungan dua garis: besar sudut (penyiku atau
pelurus) dengan hasil sebagai berikut; di tingkat sekolah SMPN 1 Mlati sebanyak
garis dan sudut, di tingkat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 41,88%
siswa dapat menyelesaikan permasalahan garis dan sudut, dan di tingkat nasional
sebanyak 44,55% siswa dapat menyelesaikan permasalahan garis dan sudut. Dari
dan sudut pada ujian nasional tahun 2014/2015 di keempat tingkat, diperoleh rata-
Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% siswa di SMP Negeri 1 Mlati,
5
menguasai materi garis dan sudut terutama dalam masalah menentukan besar sudut
penyiku atau pelurus yang terbentuk dari dua garis berpotongan. Konsep
menentukan besar sudut pelurus dari dua garis berpotongan ini merupakan bagian
dari materi garis dan sudut yang dipelajari di KD 3.13 dan 4.13 tentang hubungan
antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis
transversal.
diharapkan dan meningkatkan pemahaman siswa tentang materi garis dan sudut,
memudahkan siswa dalam belajar. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk
membuat produk yang dapat berfungsi sebagai media pembelajaran bagi siswa
dalam mempelajari materi garis dan sudut. Penelitian ini dibatasi pada materi
konsep dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan hubungan antar sudut
sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal. Sehingga
Kompetensi dasar yang digunakan adalah KD 3.13 dan 4.13. Produk yang
dikembangkan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan dilengkapi alat peraga
pada materi garis dan sudut, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran
berupa LKS dan alat peraga dengan menggunakan pendekatan problem based
6
SMPN 1 Mlati untuk mengetahui hasilnya apakah media pembelajaran tersebut
dapat diterapkan di sekolah atau tidak. Setelah hasil uji coba dilakukan, akan
dilakukan revisi terhadap media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan hasil
evaluasi uji coba yang dilakukan di SMPN 1 Mlati. Media pembelajaran yang
praktis, dan efektif, hal ini sesuai dengan pernyataan Nieveen (1999: 24). Maka
dari itu, peneliti akan mengangkat permasalahan ini dalam bentuk skripsi yang
B. Identifikasi Masalah
1. Banyak siswa kelas VII SMPN 1 Mlati yang kesulitan dalam memahami dan
3. Belum ada media pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan alat
peraga untuk membantu siswa dalam memahami dan mempelajari materi garis dan
sudut.
7
C. Pembatasan Masalah
permasalahan yang ketiga dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan dimana
Kerja Siswa (LKS) dan alat peraga. Dari permasalahan ketiga ini, membatasi
permasalahan lebih spesifik lagi yaitu materi yang akan digunakan dibatasi pada
KD 3.13 dan KD.4.13 mengenai konsep dan penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong
dikembangkan tidak diujicobakan di skala yang luas, dalam penelitian ini hanya
D. Rumusan Masalah
alat peraga berbasis pendekatan problem based learning pada materi materi garis
alat peraga yang dikembangkan berbasis pendekatan problem based learning pada
materi materi garis dan sudut untuk siswa kelas VII SMP?
8
E. Tujuan Penelitian
berbasis pendekatan problem based learning pada materi materi garis dan sudut
LKS dan alat peraga yang dikembangkan berbasis pendekatan problem based
learning pada materi materi garis dan sudut untuk siswa kelas VII SMP.
F. Manfaat Penelitian
materi garis dan sudut KD.3.13 dan KD.4.13 untuk siswa kelas VII SMP ini
1. Bagi Siswa
Bertambah media pembelajaran berupa LKS dan alat peraga bingkai garis sudut
pada materi garis dan sudut KD.3.13 dan KD.4.13 yang sesuai dengan karakteristik
siswa kelas VII SMP, sehingga dapat membantu siswa untuk mengerti konsep
2. Bagi Guru
berkualitas.
9
3. Bagi Mahasiswa
4. Bagi Peneliti
10