Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FILSAFAT

PRA-SOCRATES

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
HANIF FAUZI (53020180037)

FINA QUROTA AINI (53020180037)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA


PROGRAM STUDY ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
IAIN SALATIGA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kepada Allah SWT, tuhan semesta alam tiada tuhan yang berhak di sembah
selain dia, dialah yang maha pengasih lagi maha penyayang atas limpahan rahmatnya dan
kehendaknya,alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang “filsafat pra-socrates”
dalam tujuan menahbah wawasan kami dalam ke ilmuan serta tugas mata kuliah ‘filsafat’ yang di
ampu oleh Bapak.Nur Khamid, M.Hum. .
Tidak luput kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi arahan
dan bimbingan kepada kami dalam proses penyususan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dan keliruan dalam
penulisan makalah ini,baik dari segi susunan kalimat,maupun tata bahasanya dan tanda baca. Oleh
karena itu kami mengharapkan segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini yang membahas “filsfat pra-socrates” dapat
memberikan wawasan kepada kita dalam pemikiran di kehidupan kita.

Salatiga,24 September 2018

Penyusun
i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar..........................................................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.....................................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah................................................................................................................................1
C.Tujuan Penulisan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Filsafat Yunani pada masa Pra-socrates...............................................................................................2
B.filosuf Thales........................................................................................................................................3
C.Filosuf Anaximandros..........................................................................................................................3
D.Filosuf Anaximenes.............................................................................................................................3
E.Filosuf Pythagoras................................................................................................................................4
F.Filosuf Xenophanes..............................................................................................................................4
G.Filosuf Heraclitos.................................................................................................................................5
H.Aliran filosuf yunani sebelum socrates................................................................................................5
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..........................................................................................................................................7
B.Saran.....................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menghadapi kehidupan ini manusia bingung dan kagum atas apa yang mereka lihat
di kenyataan kehidupan,banyak dari mereka yang ragu-ragu apakah ia tidak tertipu oleh panca
indranya,dan mulailah manusai menyadari keterbatasan pikiran mereka. Dalam keadaan ini
banyak orang yang berpaling dari kepercayaanya atau juga berpindah agama.
Tetapi sudah sejak awal sejarah ternyata sikap kepercayaan itu tidak menahan manusia
menggunakan akal dan fikiran untuk mencari apa sebenarnya yang ada dibalik segala
kenyataan (realitas), proses mencari tahu itu menghasilkan kesadaran yang di sebut
pencarahan.
Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, dan sistematis cara mendapatkannya dapat di
pertanggung jawabkan, maka lahirlah ilmu pengetahuan.
Jauh sebelum manusia menemukan dan menetapkan apa yang sekarang ini kita sebut sebagai
suatu disiplin ilmu, sebagaimana kita mengenal ilmu kedokteran,fisika,matematika,dan
sebagainya. Umat manusia lebih dulu memikirkan dengan bertanya-tanya tentang berbagai
hakikat apa yang mereka lihat dan jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut sebagai
ilmu filsafat.
Kegiatan manusia yang memiliki tingkat tertinggi adalah filsafat yang merupakan
pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia. Meski
bagaimanapun banyaknya gambaran yang kita dapat tentang filsafat masih sulit untuk
mendefinisikan secara konkret,karena filsafat bukan sebuah didisiplin ilmu sebagaimana
definisinya. Sejarah dan perkembangan filsafat pun takkan pernah habis dikupas, tapi justru
itulah filsafat layak untuk dikaji demi mencari serta memaknai segala esensi kehidupan.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Siapa saja filusof yunani sebelum socrates?


2.Apah saja aliran-aliran filsafat yunani sebelum socrates?

C. TUJUAN PENILISAN

2.mengetahui sejarah filsafat yunani sebelum socrates


3.mengetahui aliran-aliran filsafat yunani sebelum socrates
1

BAB II
PEMBAHASAN

A. FILSAFAT YUNANI PRA-SOCRATES


Filsafat Pra Socrats Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama kali berusaha
menggunakan akal untuk berpikir. Kegemaran bangsa Yunani merantau secara tidak langsung
menjadi sebab meluasnya tradisi berfikir bangsa Yunani merantau secara tidak langsung
bangsa Yunani disebabkan karena di Yunani sebelumnya tidak pernah ada agama yang
didasarkan pada kitab suci. Keadaan tersebut jelas berbeda dengan Mesir, Persia, dan India.
Sedangkan Livingstone berpendapat bahwa adanya kebabasan berpikir bangsa Yunani
dikarenakan kebabasan mereka dari agama dan politik secara bersamaan. Lahirnya filsafat pra
socrates juga disebabkan karena kemenangan akal atas dongeng atau mitos yang diterima dari
agama yang memberitahukan tentang asal muasal segala sesuatu. Para pemikir atau ahli
filsafat ini mencoba untuk mencari-cari jawaban tentang akibat terjadinya alam semesta
beserta isinya.

Filsafat Pra Socrates juga dapat dikatakan sebagai filsafat alam yang dimaksud
dengan alam adalah (fusis) adalah kenyataan hidup dan kenyataan badaniah, karena para ahli
filsafat dimasa tersebut menjadikan alam semesta sebagai objek pemikirannya. Tujuan filosofi
mereka dalam memikirkan soal alam semesta yaitu untuk mengetahui darimana terjadinya
alam atau darimana alam ini berasal, hal inilah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka.
Pemikiran yang demikian itu meupakan pemikiran yang sangat maju, Sebab pada waktu itu
kebanyakan orang menerima begitu saja alam seperti yang ditangkap dengan panca indranya,
tanpa mempersoalkanya lebih jauh. Sedang dilain pihak orang cukup puas menerima
keterangan tentang kejadian alam dari cerita nenek moyang.
Maka pada abad ke-6 SM Miletoslah yang menjadi tempat lahir untuk para filosof
pertama, karena pada waktu itu Miletos adalah kota terpenting dari kedua belas kota Lonia.
Kota yang letaknya di bagian pesisir Asia kecil ini mempunyai pelabuhan yang
memungkinkan perhubungan dengan banyak budaya lain. Dengan demikian, Miletos menjadi
titik pertemuan untuk banyak ke-budayaan dan segala macam informasi dapat ditukar antara
orang-orang yang berasal dari bebagai tempat. 1

1.Prof Dr. Kees Bertens, 1999 Sejarah Filsafat Yunani, PT.Kanisius Yogyakarta
2

B. Filosof Thales
Thales berasal dari miletos (miletos terletak di pantai barat wilayah turki sekarang),
dia lahir pada ke-6 SM.Ia adalah filusuf yunani pertama yang berusaha melepaskan diri dari
mythos untuk memulai bekerja dengan logos. Ia seorang politik yang terkenal dan juga ia
mempunyai ilmu tentang mengukur tinggi piramida-piramida mesir,jarak kapal di laut,
berhasil meramalkan gerhana matahari, dan menerangkan teori mengenai banjir tahunan
sungai nil di mesir.
Namun Thales tidak menuliskan hasil filsafatnya, hingga sedik yang dapat diketahui
darinya. Yang menjadi sumber berita adalah Aristoteles yang mendapat informasinya dari
lisan saja. Menurut Thales bahwa arkhe ( asas atau prinsip) dari alam semesta adalah air.
semuanya berasal dari air dan akan kembali menjadi air, karena air mempunyai tiga bentuk
perubahan cair, beku, dan uap. Ia mengemukakan begitu karena bahan makanan semua
makhluk hidup memuat zat lembab, ia juga beranggapan bumi terletak di atas air, dan ia
menganggap benda mati itu berjiwa seperti magnet bisa menarik besi karena ia bependapat
bahwa “jagat raya ini berjiwa”

C. Filosof Anaximandros
Anaximandros adalah salah satu murid Thales, ia mempunyai jasa-jasa dalam bidang
astronomi dan bidang geografi. Meskipun dia murid Thales namun ia mempunyai prinsip
dasar alam yang berbeda akan tetapi bukanlah dari jenis benda alam seperti air sebagai mana
yang dikatakan oleh gurunya.
Menurut prinsip Anaximandros alam haruslah dari jenis yang tak terhitung dan
takterbatas yang disebut Apeiron yaitu zat yang tak terbatas. Apeiron memiliki sifat
ilahi,abadi,tak terubah dan tidak ada persamaannya dengan apapun. Pendapatnya yang lain
yaitu bumi seperti silinder lebarnya tiga kali lebih besar dari tingginya. Sedangkan bumi
tidak terletak atau bersandar pada sesuatupun ataupun bersandar pada air seperti yang
dinyatakan oleh gurunya.
Anaximandros juga mengatakan bahwa manusia pertamakali tumbuh dari seekor
ikan, karena tidak mungkin manusia timbul dari air dalam rupa bayi sedangkan manusi
memerlukan masa cukup lama dalam menyusui.
D. Filosof Anaximenes
Anaximenes juga berasal dari miletos dan dia hidup pada tahun (585-525 SM). Dia
adalah murid langsung dari Anaximadros, ia juga berprinsip “Asal usul segala sesuatu adalah
udara. Udara melahirkan semua benda dalam alam semesta ini karean suatu proses
pemadatan dan pengeceran” kalau udara semakin bertambah maka muncullah berturut-turut
angin,air,tanah dan akhirnya batu. Sebaliknya jika udara itu menjadi encer maka timbullah
api.
Adapun pandangan Anaximenes tentang susunan jagat raya bertolak belakang dengan
Anaximandros, menurut Anaximenes bumi ini seperti meja bundar dan melayang di atas
udara. Demikian pula matahari,bulan dan bintang. Benda-benda yang ada dijagad raya ini
tidak terbenam di bawah bumi sebagaimana yang dipikirkan Anaximandros tetapi
mengelilingi bumi yang datar itu, matahari lenyap pada waktu malam tertutup di belakang
bagian-bagian tinggi1
1.Prof Dr. Kees Bertens, 1999 Sejarah Filsafat Yunani, PT.Kanisius Yogyakarta

3
E. Filosof Pythagoras
Pythagoras berasal dari samos dekat miletos daerah lonia (di pantai barat turki
sekarang), dia diperkirakan lahir pada tahun 570 SM dan Meninggal pada tahun 490 SM,
dalam kotanya pythagoras mendirikan suatu tarekat beragama yang bersifat religios, mereka
menghormati dewa apollo.
Menurut kepercayaan pythagoras, jiwa manusia itu tidak dapat mati. Sesudah
kematian manusia jiwanya dapat berpindah ke dalam hewan, bila hewan itu mati, maka ia
bisa berpindah lagi dan seterusnya juga dapat berpindah lagi yang disebut Reinkarnasi.
Seperti kesaksian seseorang Xenophanes bahwa Pythagoras mendengar seekor anjing
mendengkik karena dipukuli dan ia menyuruh supaya pukulan itu dihentikan sebab dia
mengenal dari dengkikan anjing itu seperti suara sahabatnya yang telah meninggal. Tetapi
Reinkirnasi ini dapat dihentikan dengan penyucian tidak memakan jenis makanan tertentu,
seperti daging hewan dan kacang.
Pythagoras juga sebagai ahli fikir terutama dalam ilmu matematika dan ilmu
berhitung. Falsafah pemikirannya banyak berhubungan dengan angka-angka. Dunia angka
adalah dunia kepastian dan dunia ini erat hubungannya dengan dunia bentuk. Dari sini dapat
dilihat kecakapannya dia dalam matematika mempengaruhi terhadap pemikiran filsafatnya
sehingga pada segala keadaan ia melihat dari angka-angka dan merupakan paduan dari unsur
angka

F. Filsafat Xenophanes
Xenohanes lahir di kota kolofon. Pada tahun 545 SM kota kelahiranya di rebut oleh bangsa
persia.sebenarnya ia bukan filusuf, melainkan seorang penyair yang kritis yang kenal akan
pemikiran filsafat pada waktu itu.
Xenophanes mencoba untuk melihat kesatuan sebagai asas segala kenyataan yang ada.
Untuk itu ia menolak kepercayaan kepada banyak ilah, yang ilahi itulah satu-satunya yang
ada, yang merangkumkan segala sesuatu. Ia tidak membedakan yang jelas antara yang
monoteistis dan yang politeistis. Sekalipun demikian pengertia tentang “yang ilahi” dikaitkan
dengan pandangan etis yang luhur. Ia menentang mereka yang menyamakan yang ilahi
dengan manusia yang dilahirkan, yang berpakain dan lain-lainya. Yang ilahi tiada awalnya,
ia adalah kekal, esa dan universal. Sekalipun demikian ajaranya tidak dapat digolongkan
ajaran yang monoteistis2
G. Filsafat Heraclitos
Heraclitos lahir di kota Ephesos diasi minor, ia mempunyai pandangan yang berada
dengan filosof-filosof sebelumya dan terkenal dengan julukan si “gelap” karena sulit sekali
memahami pemikiranya, ia menyatakan bahwa asal segala sesuatu hanyalah satu yakni Api.
Ia memandang bahwa api sebagai unsur yang asal pandangannya semata-mata tidak terikat
pada alam luar.
Segala kejadian di dunia ini serupa dengan api yang tidak putusnya dengan berganti-
ganti memakan dan menghidupkan dirinya sendiri segala permulaan adalah mula dari
akhirnya, di dunia ini tidak ada yang tetap semuanya mengalir. Tidak sulit untuk mengerti
apa sebab Heraclitos memilih api. Nyala api senantiasa memakan bahan bakar yang baru dan
bahan bakar itu berubah menjadi abu dan asap. Oleh karena itu api cocok sekali untuk
melambangkan suatu kesatuan dan perubahan api mempunyai sifat memusnahkan segala
sesuatu yang ada, dan mengubah segala sesatu itu menjadi abu dan asap tetapi api tetap ada.
Segala sesuatu dari api dan akan kembali menjadi api 1

1. Prof Dr. Kees Bertens,1999 Sejarah Filsafat Yunani, PT.Kanisius Yogyakarta


2. Dr.Harun Hadiwijowo,1980 Sari Sejarah Filsafat Barat 1, PT.Kanisius Yogyakarta

4
H. Aliran-Aliran Filsafat Pra-socrates

1. Aliran miletos/madzhab milesian


Aliran ini disebut Aliran Miletos Karena tokoh-tokohnya merupakan warga asli
miletos, di asia kecil yang merupakan sebuah kota niaga yang maju berikut beberapa tokoh
yang termasuk kedalam aliran miletos atau dikenal pula dengan istilah madzhab milesian :
a. Thales
Thales hidup sekitar 624-546 SM. Ia adalah seorang ahli ilmu Astronomi. Ia
berpendapat bahwa hakikat alamini adalah air. Segala-galanya berasal dari air.
Bumi sendiri merupakan bahan yang sekaligus keluar dari air dan kemudian
terapung-apung di atasnya.

2. Aliran Pythagoras
Pyhtagoras lahir di Samos sekitar 580-500 SM. Ia berpendapat bahwa semesta ini tak
lain adalah bilangan merupakan prinsip unsur dari segala-galanya. Dengan kata lain,
bilangan genap dan ganjil sama dengan terbatas dan tak terbatas.

a. Xenophanes
Xenophanes merupakan pengikut Aliran Pythagoras yang lahir di Kolophon,
Asia Kecil, sekitar tahun 545 SM. Dalam filsafatnya ia menegaskan bahwa Tuhan
bersifat kekal, tidak mempunyai permulaan dan Tuhan itu Esa bagi seluruhnya.
Ke-esaan Tuhan bagi semua merupakam sesuatu hal yang logis. Hal itu karena
kenyataan menunjukan apabila semua orang memberikan konsep ketuhanan
sesuai dengan masing-masing orang, maka hasilnya akan bertentangan dan kabur.
Bahkan “kuda menggambarkan Tuhan menurut konsep kuda, sapi demikian juga”
kata Xenophanes. Jelas kiranya ide tentang Tuhan menurut Xenophanes adalah
Esa dan bersifat universal.

b. Heraklitus (Herakleitos)
Heraklitus hidup antara tahun 560-470 SM di Italia Selatan sekawan dengan
Pythagoras dan Xenophanes. Ia berpendapat bahwa asal segalanya adalah api dan
api adalah lambang dari perubahan. Api yang selalu bergerak dan berubah
menunjukan bahwa tidak ada yahng tetap dan tidak ada yang tenang. 1

1.Prof Dr. Kees Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, PT.Kanisius Yogyakarta


5
3. Aliran Elea

a. Parmenides
Lahir sekitar tahun 540-475 di Italia Selatan. Ajarannya adalah kenyataan
bukanlah gerak dan perubahan melainkan keseluruhan yang bersatu. Dalam
pandangan Parmanides ada dua jenis pengetahuan yang disuguhkan yaitu
pengetahuan inderawi dan pengetahuan rasional. Apabila dua jenis pengetehuan
ini bertentangan satu sama lain maka ia akan memilih rasio. Dari pemikirannya
itu membuka ilmu cabang ilmu baru dalam dunia filsafat yaitu penemuannya
tentang metafisika sebagai cabang filsafat yang membahasa tentang yang ada.
b. Zeno
Lahir di Elea sekitar 490 SM. Ajarannya yang penting adalah pemikirannya
tentang dialektika. Dialektika adalah cabang filsafat yang mempelajari
argumentasi.
c. Melissos
Lahir di Samos tanpa diketahui secara tepat tanggal kelahirannya. Ia
berpendapat bahwa “yang ada” itu tidak berhingga, maka menurut waktu maupun
ruang.

4. Aliran Pluralis

a. Empedokles
Lahir di Akragas Sisislia awal abad ke-5 SM. Ia menulis buah pikirannya
dalam bentuk puisi. Ia mengajarkan bahwa realitas tersusun dari empat anasir
yaitu api, udara, tanah, dan air.
b. Anaxagoras
Lahir di lonia d Italia Selatan. Ia berpendapat bahwa realitas seluruhnya
bukan satu tapi banyak. Yang banyak itu tidak dijadikan, tidak berubah, dan tidak
berada dalam satu ruang yang kosong. Anaxagoras menyebut yang banyak itu
dengan spermata (benih).

5. Aliran Atomis
Pelopor atonisme ada dua Leukippos dan Demokritos. Ajaran aliran filsafat ini ikut
berusaha memecahkan masalah yang pernah diajukan oleh aliran Elea. Aliran ini
mengajukan konsep mereka dengan menyatakan bahwa realitas seluruhnya bukan satu
melainkan terdiri dari banyak unsur. Dalam hal ini berbeda dengan aliran pluralisme
maka aliran atomisme\ berpendapat bahwa yang banyak itu adalah “atom’ (a=tidak,
tomos=terbagi).

6. Aliran Sofis
Sofisme berasal dari kata Yunani ‘sophos’ yang berarti cerdik atau pandai.
Tokoh-tokoh kaum sofis adalah Protagoras, Grogias, Hippias, Prodikos, dan Kritias. 1

1.Prof Dr. Kees Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, PT.Kanisius Yogyakarta


6

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Filsafat Pra Socrates adalah filsafat yang di lahirkan karena kemenangan akal atas
dongeng yang diterima dari agama yang memberitahukan tentang asal muasal segala sesuatu
baik di dunia maupun manusia. Filsafat Pra Socrates dapat di katakan bahwa mereka adalah
filsafat alam artinya para ahli pikir yang menjadikan alam yang luas dan penuh keselarasan
yang menjadi sasaran para ahli filsafat tersebut atau objek pemikirannya adalah alam semesta.
Tokoh-tokoh filosof Pra Socretos adalah Thales, Anaximandros, Anaximenes,
Pytagoras, Xenophanes dan Heralictos
Aliran-aliran filsafat pra socrates adalah aliran miletos/madzhab milesian, aliran
pythagoras, aliran elea, aliran atomis dan aliran sofis.

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
minta saran dari dosen maupun dari teman-teman. Agar kami bisa lebih teliti dan hati-hati
dalam penulisan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prof Dr. Kees Bertens, (1999) Sejarah Filsafat Yunani, PT.Kanisius


Yogyakartawebsite.www.kanisiusmedia.com
Dr.Harun Hadiwijowo,(1980) Sari Sejarah Filsafat Barat 1, PT.Kanisius Yogyakarta
website.www.kanisiusmedia.com

Anda mungkin juga menyukai