Anda di halaman 1dari 12

TEORI AGAMA EDWARD BURNETT TYLOR

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teori-Teori Ssial Keagamaan

Dosen Pengampu: Drs. Arison Sani, M.A

Disusun oleh:
Tiara Siti Hadjar 21211819
Utiya Chairunisa 21211824
Yumna Salendra Almira 21211833

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Agama Edward Burnett Tylor” dengan baik. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori-Teori Sosial Keagamaan semester 4 Tahun
Akademik 2023/2024 Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Arison Sani, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Teori-Teori Sosial Keagamaan
yang telah mendukung dalam pembuatan makalah baik yang bersifat material maupun non
material.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman yang kami miliki. Untuk itu,
dengan rendah hati, kami mengharapkan kepada pembaca makalah dapat memberikan kritik
maupun saran yang bersifat membangun agar kedepannya kapi dapat menulis makalah yang
lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal
„alamin.

Pamulang, 23 Mei 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................2

A. Edward Burnot Tylor dan Latar Belakang Kehidupannya ..................................................2


B. Riwayat Pendidikan dan Karirnya .......................................................................................3
C. Teorinya yang Sangat Terkenal ...........................................................................................4
D. Karya-Karyanya Dalam Bidang Sosiologi dan Ilmu Lainnya .............................................6

BAB III PENUTUP .........................................................................................................................8

A. Kesimpulan ..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Edward Burnett Taylor memandang animisme sebagai dasar pijakan bagi semua
agama dan merupakan tahap awal terjadinya proses evolusi terhadap agama. Secara
umum penganut animisme percaya bahwa kekuatan ghaib (supernatural) dapat menghuni
pada binatang, tumbuhan, batu karang, dan objekobjek lain secara alami, kekuatan ini
diimpikan sebagai roh-roh atau jiwa-jiwa.

Taylor mengemukakan pembuktian bahwa agama dimulai dengan animisme.


Menurut Taylor animisme adalah perlambangan dari suatu jiwa atau roh pada beberapa
makhluk hidup dan objek bernyawa lainnya. Segala sesuatu hidup dikarenakan adanya
nyawa, roh atau jiwa, baik aktif maupun tidak aktif. Pada tingkat tertua evolusi religi.
Taylor percaya bahwa makhluk-makhluk halus itulah yang menempati tempat sekeliling
manusia. Makhluk halus tersebut digambarkan dengan bertubuh halus, bersifat immateri,
mampu melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan manusia, sehingga sebagian
manusia menggunakan sebagai objek menyembahan dan penghornatan yang disertai
dengan berbagai upacara atau do‟a, sajian atau korban.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Edward Burnot Tylor ?
2. Bagaimana Riwayat Pendidikan dan Karirnya ?
3. Apa Teorinya yang Sangat Terkenal ?
4. Apa saja Karya-Karyanya Dalam Bidang Sosiologi dan Ilmu Lainnya ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui riwayat hidup Edward Burnot Tylor
2. Mengetahui Riwayat Pendidikan dan Karirnya
3. Mengetahui Teorinya yang Sangat Terkenal
4. Mengetahui Karya-Karyanya Dalam Bidang Sosiologi dan Ilmu Lainnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Edward Burnott Tylor dan Latar Belakang Kehidupannya

Sir Edward Burnett Tylor lahir pada 2 Oktober 1832 di Camberwell, Inggris dari
pasangan Joseph Tylor dan Harriet Skipper. Berasal dari keluarga berada pemilik pabrik
kuningan di London, Inggris. Tylor dididik di Grove House, sebuah sekolah swasta yang
dikelola oleh Society Team. Karena latar belakang Quaker yang terbatas, dia tidak dapat
melanjutkan studynya di Universitas Oxford atau Cambridge. Namun, beberapa tahun
kemudian, ia menjadi profesor antropologi pertama di Universitas Oxford. Di usia 16 tahun,
Edward Burnett Tylor keluar dari sekolah untuk membantu bisnis sang ayah. Namun, enam
tahun kemudian kesehatannya mulai memburuk dan disarankan untuk bepergian. Di tahun
1855, Tylor meninggalkan Inggris dan pergi ke Amerika Serikat. Setelah kembali ke Inggris,
Tylor menikahi Anna Fox pada 1858. Mereka hidup bersama dengan nyaman dan bahagia
selama 59 tahun tanpa anak hingga kematian Tylor di Wellington pada 2 Januari 1971.

Sir Edward Burnett Tylor adalah seorang antropolog Inggris dan sering dianggap
sebagai pendiri antropologi modern. Dia menjadi profesor antropologi pertama di Universitas
Oxford di mana dia mengajar pada tahun 1896 hingga 1909. Tujuan utamanya dari studi
antropologi adalah untuk mengembangkan kerangka kerja di mana evolusi budaya dapat
dijelaskan dan sifat asal-usulnya dipahami, menurut Departemen of Studi Agama karya Tylor
yang paling terkenal adalah terbitannya Budaya Primitif (1871) yang sangat dipengaruhi oleh
Charles Darwin, yang mengembangkan teori hubungan evolusioner dan progresif dari budaya
primitif ke modern. Dalam tulisan ini, Tylor mengembangkan teori tentang hubungan
evolusioner antara apa yang disebutnya budaya primitive dan modern menekankan
pencapaian budaya yang menandai perkembangan seluruh umat manusia dari keadaan biadab
menjadi beradab.1

Dia terkenal saat ini karena memberikan dalam buku ini "Budaya Primitif" (1871)
salah satu definisi budaya yang paling awal dan paling jelas, yang diterima secara luas dan
digunakan oleh para antropologi kontemporer. Budaya katanya adalah keseluruhan kompleks
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, senimoral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan
serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

1
https://anthrotheory.fandom.com/wiki/Edward_Burnett_Tylor, diakses pada tanggal 22 Mei 2023

2
Pada tahun 1861 Tylor menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Anahuac: Or
Mexico and the Mexicans Ancient and Modern' yang berisi kisah ekspedisinya di Meksiko
bersama Christy. Bersama Christy, Tylor mempelajari sisa-sisa budaya Toltec kuno di
Lembah Meksiko. Keduanya kemudian menjadi sahabat, Christy bahkan membujuk Tylor
untuk menemaninya berekspedisi selama enam bulan. Setelah itu, Tylor tak pernah bepergian
lagi dan bergabung dengan Royal Anthropological Society serta secara mandiri mempelajari
masyarakat primitif.

B. Riwayat Pendidikan dan Karirnya


Edward Burnett Tylor dilahirkan pada 1832 dalam keluarga Quakers yang makmur.
Quakers adalah kelompok Protestan yang ekstrim di Inggris. Tylor bersekolah di sekolah
Quaker sampai dia berusia 16 tahun, ketika karena keyakinannya dilarang masuk universitas,
dia menjadi juru tulis di bisnis keluarga. Pada tahun 1855, pada usia 23 tahun Tylor
mengetahui dirinya telah mengidap tanda-tanda penyakit tuberkolusa. Karena itu, Tylor
kemudian disarankan untuk bermukim di daerah beriklim panas. Kemudian ia memilih
wilayah Amerika Tengah dan berangkat ke sana. Pengalamannya di Amerika ini kemudian
menumbuhkan minatnya terhadap kajian kebudayaan asing. Dalam perjalanannya, Tylor
selalu mencatat setiap kebudayaan dan kepercayaan yang ditemui.2

Pada tahun 1856 Tylor berpergian ke Kuba, di mana, di Havana, dia bercakap-cakap
dengan sesama Quaker yang ternyata adalah arkeolog dan etnolog yaitu, Henry Christy
.Christy sedang dalam perjalanan ke Meksiko untuk mempelajari sisa-sisa kuno Budaya
Toltec di Lembah Meksiko. Keduanya menjadi teman, dan Christy membujuk Tylor untuk
menemaninya dalam ekspedisinya. Bepergian dalam keadaan yang sulit dan terkadang
berbahaya, mereka mencari sisa-sisa Toltec, Tylor di bawah arahan Christy yang
berpengalaman mendapatkan pengetahuan praktis tentang kerja lapangan arkeologi dan
antropologi. Ekspedisi tersebut berlangsung selama enam bulan, dalam perjalanan ke
Amerika Tylor menghasilkan publikasi pertamanya sebuah buku tentang Anahuac (1861) dan
setelah selesai, Tylor, yang sekarang dengan tegas menentukan arah pekerjaan hidupnya,
kembali ke Inggris.3

2
Fikri Amiruddin Ihsani, “Edward Burnett Tylor: Asal Usul Agama”, https://mjscolombo.com/edward-
burnett-tylor-asal-usul-agama/, diakses 22 Mei 2023
3
Briyan,Vincent, “Sir Edward Burnett”,
https://translate.google.com/translate?u=https://www.britannica.com/biography/Edward-Burnett-
Tylor&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search, diakses pada tanggal 22 Mei 2023

3
Pada tahun 1871 Tylor diangkat menjadi anggota Royal Society dan diberi gelar
Doktor Hukum Perdata di Universitas Oxford pada tahun 1875. Meskipun bukan lulusan
Universitas karena kegigihannya dalam berkarya, pada tahun 1884 Tylor diminta Oxford
untuk menjadi tenaga pengajar utama dalam bidang antropologi, yang mana sebuah program
studi baru di Oxford saat itu. Pada tahun 1888 ia juga terpilih sebagai dosen Gifford pertama
di Universitas Aberdeen. Pada tahun 1896 Tylor menjadi profesor pertama di bidang
antropologi dan menikmati karir panjangnya hingga masa perang dunia I.4

Tak hanya itu saja Tylor tercatat pernah diangkat sebagai penjaga museum
Universitas pada tahun 1883, Tylor juga mendapatkan gelar First Reader di bidang
Antropologi pada 1884-1895. Tylor menerbitkan buku teorinya pada tahun 1881 berjudul
„Anthropology‟. Pada tahun 1888, Tylor menerbitkan „On a Method of Investigating the
Development of Institutions‟ yang muncul dalam Journal of Royal Antropological Institute.
Pada tahun 1903, Tylor menerima Honorary Felloship di Balliol dan dianugerahi gelar
bangsawan pada 1912.5

C. Teori E. B Tylor yang sangat terkenal


Tylor Merupakan profesor antropologi pertama di Universitas Oxford dan mengajar
pada tahun 1896-1909. Tujuan utama studi antropologinya adalah mengembangkan kerangka
kerja di Karya Edward Burnett Tylor yang paling terkenal adalah publikasi tentang 'Budaya
Primitif' pada tahun 1871 yang dipengaruhi oleh teori Charles Darwin. Lewat publikasi
tersebut, Edward Burnett Tylor mengembangkan teori hubungan evolusi dengan budaya
primitif dan modern yang menekankan pencapaian budaya serta menandai perkembangan
umat manusia dari liar menjadi beradab. Selain itu, Edward Burnett Tylor juga
memperkenalkan kembali istilah animisme atau kepercayaan pada roh dan berpendapat
bahwa hal tersebut adalah fase pertama perkembangan agama.6

Suatu penelitian serupa itu dilakukan mengambil sebagai pokok unsur-unsur


kebudayaan seperti sistem religi, kepercayaan, kesusasteraan, adat-istiadat, upacara, dan
kesenian. Penelitian itu menghasilkan karyanya yang terpenting, yaitu dua jilid Primitive
4
Briyan,Vincent, “Sir Edward Burnett”,
https://translate.google.com/translate?u=https://www.britannica.com/biography/Edward-Burnett-
Tylor&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search, diakses pada tanggal 22 Mei 2023
5
Edward Burnett Tylor. Artikel tribunews, diakses pada hari Selasa, 23 Mei 2023, pukul 13.30.
https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/02/edward-burnett-
tylor?_gl=1*jockha*_ga*MTc1MDkwNzg1Ni4xNjM1MzkyMDg2*_ga_DFP7BBGFWN*MTY4NDgyOTQ2NS4xOC4
wLjE2ODQ4Mjk0NjUuNjAuMC4w
6
Ibid.,

4
Culture : Language Art and Custom (1874). Dalam buku itu ia juga mengajukan teorinya
tentang asal mula religi, yang berbunyi sebagai berikut : Asal mula religi adalah kesadaran
akan adanya jiwa. Kesadaran akan jiwa itu di sebabkan karena dua hal, yaitu :

1. Perbedaan yang tampak pada manusia antara lain hal-hal yang hidup dan hal hal yang
mati. Satu organisma pada satu saat bergerak gerak, artinya hidup, tetapi tak lama
kemudian organisma itu juga tak bergerak lagi, artinya mati. Maka manusia mulai
sadar akan adanya suatu kekuatan yang menyebabkan gerak itu, yaitu jiwa.
2. Peristiwa mimpi, dalam mimpinya manusia melihat dirinya di tempat-tempat lain
(bukan di tempat dimana ia sedang tidur), maka manusia mulai membedakan antara
tubuh jasmaninya yang ada di tempat tidur, dan suatu bagian yang lain dari dirinya
pergi ketempat-tempat lain. Bagian lain itulah yang disebut jiwa.

Sifat abstrak dari jiwa itu menimbulkan keyakinan pada manusia bahwa jiwa dapat
hidup langsung, lepas dari tubuh jasmaninya dan hanya dapat meninggalkan tubuh waktu
manusia tidur atau pingsan. Karena pada saat-saat serupa itu kekuatan hidup pergi melayang,
maka tubuh dalam keadaan lemah. Tetapi Tylor berpendirian bahwa walaupun sedang
melayang, hubungan jiwa dengan jasmani pada saat tidur atau pingsan tetap ada. Hanya
apabila manusia mati, jiwanya melayang terlepas, dan terputuslah hubungan dengan tubuh
jasmani untuk selama-lamanya. Hal ini jelas terlihat apabila tubuh jasmani telah hancur,
berubah menjadi debu di dalam tanah, atau hilang berganti menjadi abu didalam api upacara
pembakaran mayat. Jiwa yang telah merdeka terlepas dari jasmaninya itu dapat berbuat
sekehendaknya. Alam semesta penuh dengan jiwa-jiwa merdeka itu, yang oleh Tylor tidak
disebut Soul atau jiwa lagi tetapi disebut Spirit (makhluk halus atau roh). Dengan demikian
pikiran manusia telah mentransformasikan kesadarannya akan adanya jiwa menjadi
keyakinan kepada makhluk-makhluk halus.

Pada tingkat tertua dalam evolusi religinya, manusia percaya bahwa makhluk-
makhluk halus itulah yang menempati alam sekeliling tempat tinggalnya. Makhluk-makhluk
halus yang tinggal dekat tempat tinggal manusia itu, yang bertubuh halus sehingga tidak
dapat tertangkap oleh pancaindera manusia., yang mampu berbuat hal-hal yang tak dapat
diperbuat manusia, mendapat tempat yang sangan pentingdalam kehidupan manusia,
sehingga menjadi objek penghormatan dan penyembahannya, yang disertai berbagai upacara
berupa doa, sajian, atau korban. Religi itulah yang oleh Tylor di sebut Animisme.

5
Kemudian Tylor melanjutkan teorinya tentang asal mula religi dengan suatu uraian
tentang evolusi religi, yang berdasarkan cara berpikir evolusionisme. Katanya animisme yang
pada dasarnya merupakan keyakinan kepada roh-roh yang mendiami alam semesta sekeliling
tempat tinggal manusia, merupakan bentuk religi yang tertua. Pada tingkat kedua dalam
evolusi religi, manusia yakin bahwa gerak alam yang hidup itu juga disebabkan adanya jiwa
dibelakang peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala alam itu. Sungai-sungai yang mengalir dan
terjun ke laut, gunung-gunung yang meletus, gempa bumi, angin taufan, gerak matahari,
tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, pokoknya seluruh gerak alam. Disebabkan oleh makhluk-
makhluk halus yang menempati alam.

Jiwa alam itu kemudian deparsonifiksikan dan dianggap seperti makhluk-makhluk


yang memiliki suatu kepribadian dengan kemauan dan pikiran, yang disebut dewa-dewa
alam. Pada tingkat ketiga evolusi religi, bersama dengan timbulnya susunan kenegaraan
dalam masyarakat manusia, timbul pula keyakinan bahwa dewa-dewa alam itu juga hidup
dalam suatu susunan kenegaraan,serupa dalam dunia makhluk manusia.

Maka terdapat pula susunan pangkat dewa-dewa, mulai dari raja dewa-dewa sebagai
dewa trtinggi, sampai pada dewa-dewa yang terendah pangkatnya. Susunan serupa itu lambat
launmenimbulkan kesadaran bahwa semua dewa itu pada hakekatnya hanya merupakan
penjelmaandari satu dewa saja, yaitu dewa yang tertinggi. Akibat dari keyakinan itu adalah
berkembangnya keyakinan pada satu Tuhan dan timbulnya religi-religi yang bersifat
monotheisme sebagai tingkat yang terakhir dalam evolusi religi manusia.7

D. Karya-karyanya dalam bidang Sosiologi dan Ilmu lainnya

Edward B Tylor (1832-1917) adalah orang Inggris yang mula-mula mendapatkan


pendidikan dalam kesusasteraan dan peradaban Yunani dan Rum Klasik, dan baru kemudian
tertarik akan ilmu Arkeologi. Karena ia mendapat kesempatan untuk turut dengan
keluarganya berkelana ke Afrika dan Asia, ia menjadi tertarik untuk membaca etnografi.
Sebagai orang yang dianggap memiliki keahlian dalam ilmu arkeologi, dalam tahun
1856 ia turut dengan ekspedisi Inggris untuk menggali benda-benda arkeologi di Mexiko
masa kini, berjudul Anahuac, or mexico and the Mexicians, Ancient and Modern (1861).
Buku ini merupakan karya Tylor yang pertama, dan beratus-ratus buku dan karangan yang

7
Anisa aulia azmi. Teori Evolusi Religi dari Edward Burnett Tylor. Blog Sosiologi dan antropologi.
Diakses pada Selasa, 23 Mei 2023 pukul 13.30. https://blog.unnes.ac.id/anisaauliaazmi/2015/11/21/teori-
evolusi-religi-dari-edward-b-tylor/

6
lain terbit kemudian, baik dari waktu sebelum ia diangkat menjadi guru besar di Universitas
Oxford dalam tahun 1883, maupun setelah itu, merupakan sumbangannya terhadap
antropologi. Dari karangan-karangan itu, terutama dari buku yang tebalnya dua jilid berjudul
Researches into the early history of mankind (1871), tampak pendiriannya sebagai penganut
cara berfikir Evolusionisme. Menurut uraiannya sendiri, seorang ahli antropologi bertujuan
mempelajari sebanyak mungkin kebudayaan yang beraneka ragam di dunia, mencari unsur-
unsur persamaan itu sedemikian rupa, sehingga tampak sejarah evolusi kebudayaan manusia
itu dari satu tingkat ke tingkat yang lain.8

Tylor dikenal melalui jasanya dalam penelitian evolusi kebudayaan. Dalam karyanya
Primitive culture dan Anthropology, ia mendefinisikan konteks penelitian ilmiah dalam
antropologi, yang didasari dari teori evolusi Charles Darwin.9 Tylor pun menerbitkan buku
teorinya pada tahun 1881 berjudul 'Anthropology'. Pada tahun 1888, Tylor menerbitkan 'On a
Method of Investigating the Development of Institutions' yang muncul dalam Journal of Royal
Anthropological Institute.10

8
Ibid.
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Edward_Burnett_Tylor
10
Edward Burnett Tylor. Artikel tribunews, diakses pada hari Selasa , 23 Mei 2023, pukull 13.30.
https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/02/edward-burnett-
tylor?_gl=1*jockha*_ga*MTc1MDkwNzg1Ni4xNjM1MzkyMDg2*_ga_DFP7BBGFWN*MTY4NDgyOTQ2NS4xOC4
wLjE2ODQ4Mjk0NjUuNjAuMC4w

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sir Edward Burnett Tylor lahir pada 2 Oktober 1832 di Camberwell, Inggris dari
pasangan Joseph Tylor dan Harriet Skipper. Berasal dari keluarga berada pemilik pabrik
kuningan di London, Inggris. Edward Burnett Tylor adalah seorang antropolog Inggris dan
sering dianggap sebagai pendiri antropologi modern. Dia menjadi profesor antropologi
pertama di Universitas Oxford di mana dia mengajar pada tahun 1896 hingga 1909. Tujuan
utama studi antropologinya adalah mengembangkan kerangka kerja di Karya Edward Burnett
Tylor yang paling terkenal adalah publikasi tentang 'Budaya Primitif' pada tahun 1871 yang
dipengaruhi oleh teori Charles Darwin.
Edward Burnett Tylor mengembangkan teori hubungan evolusi dengan budaya
primitif dan modern yang menekankan pencapaian budaya serta menandai perkembangan
umat manusia dari liar menjadi beradab. Selain itu, Edward Burnett Tylor juga
memperkenalkan kembali istilah animisme atau kepercayaan pada roh dan berpendapat
bahwa hal tersebut adalah fase pertama perkembangan agama. Tylor dikenal melalui jasanya
dalam penelitian evolusi kebudayaan. Dalam karyanya Primitive culture dan Anthropology.
Tylor pun menerbitkan buku teorinya pada tahun 1881 berjudul 'Anthropology'. Pada tahun
1888, Tylor menerbitkan 'On a Method of Investigating the Development of Institutions' yang
muncul dalam Journal of Royal Anthropological Institute.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://anthrotheory.fandom.com/wiki/Edward_Burnett_Tylor

Fikri Amiruddin Ihsani, “Edward Burnett Tylor: Asal Usul Agama”,


https://mjscolombo.com/edward-burnett-tylor-asal-usul-agama/,

Briyan,Vincent, “Sir Edward Burnett”,


https://translate.google.com/translate?u=https://www.britannica.com/biography/Edward-
Burnett-Tylor&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search,

Edward Burnett Tylor. Artikel tribunews, diakses pada hari Selasa, 23 Mei 2023,
pukul 13.30. https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/02/edward-burnett-
tylor?_gl=1*jockha*_ga*MTc1MDkwNzg1Ni4xNjM1MzkyMDg2*_ga_DFP7BBGFWN*M
TY4NDgyOTQ2NS4xOC4wLjE2ODQ4Mjk0NjUuNjAuMC4w

Anisa aulia azmi. Teori Evolusi Religi dari Edward Burnett Tylor. Blog Sosiologi
dan antropologi. Diakses pada Selasa, 23 Mei 2023 pukul 13.30.
https://blog.unnes.ac.id/anisaauliaazmi/2015/11/21/teori-evolusi-religi-dari-edward-b-tylor/
https://id.wikipedia.org/wiki/Edward_Burnett_Tylor

Anda mungkin juga menyukai