Anda di halaman 1dari 9

1

Pertemuan6pmg2017

MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA GERAKAN RENAISSANCE DI EROPA DAN


DAMPAKNYA BAGI PENJELAJAHAN DUNIA

Oleh: Dr. Ratna Puspitasari, M.Pd.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup
seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada
hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari
keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology.
Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat
yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark
Age atau Zaman Kegelapan. Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak
pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya
merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada
pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan,
golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran.
Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh
sehingga timbullah semangat renaissance. Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance
sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh
ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan
kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan
sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk
kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai
teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan,
khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan
sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan
kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama). Renaissance muncul dari
timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis
(zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya
system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk
melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan
untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi
focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi
pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin
menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
Renaisans berasal dari istilah bahasa Prancis renaissance yang berarti kelahiran
kembali (rebirth). Istilah ini biasanya digunakan oleh para ahli sejarah untuk menunjuk
berbagai periode kebangkitan intelektual yang terjadi di Eropa, khususnya di Italia
sepanjang abad ke 15 dan ke 16.
Dampak Renaissance adalah
1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
3. Runtuhnya dominasi gereja.
4. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas
penguasa.
5. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjajahan samudera.
Dampak Renaissance
2

Sumbangan Renaissance Kepada Eropa :


1. Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti aliran baru
Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme
berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini
secara langsung melemhkan kekuasaan golongan feudal.
2. Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal ini terjadi
apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun
1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat
perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada
masa itu.
3. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini
telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah.
4. Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagai pelukis,
pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek,
jurutera, penyair dan ahli anotomi.
5. Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
6. Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan
persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam
ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu
algebra.
7. Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubatan di Eropah.Antara tokoh
perubatan terkenal iaitu William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian
peredaran darah.
8. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri
sehingga membawa kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan.
Dampak renaisance
Dampak positif :
1. Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian
dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya,
misalnya ilmu sosial : ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti
ilmu alam.
2. Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani-
Romawi.
3. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini
telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
4. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
5. Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa. Antara lain tokoh
perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian
peredaran darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud
semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan
6. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.

Dampak negatif :
1. Eropa pada priode ini benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang arab. Pada khalifah
Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu
gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal
total.
3

2. Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah
imaji-imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci baik
dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau
tidak.kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang
terpisah dan bebas dari organisasi politik.
3. Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini
dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga
bisa dikatakan bahwa manusia renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai
pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga
manusia mengalami krisis aklak seperti mabuk-mabukan dll. Hal ini tidak hanya terjadi di
kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.

Dampak adanya Renaissanse terhadap Indonesia yakni karena adanya penjelajahan


samudera oleh bangsa Eropa yang melahirkan Imperialisme dan Kolonialisme.

Florencia menjadi pelopor renaissance di Italia karena berbagai faktor antara lain adalah :
a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis merupakan
kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena dibelah oleh Sungai Arno dan
menjadi kota pertemuan dari berbagai kota di Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa
di sebelah barat, Siena dan Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di
sebelah timur serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika
Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada abad ke-XIII.

b) Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil pada
umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda utama yang dimiliki oleh
para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan 44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang
dimiliki oleh pengrajin, pedagang.

c) Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk yang
besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur, maksudnya tidur tidak mendatangkan
rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang
Florencia)”.

d) Florencia merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system
pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas seni dan
inteletual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di Accademia Plato yang
didirikan oleh keluarga Medici sehingga melahirkan seniman-seniman besar, para ilmuan
terkenal, sastrawan jenius dan arsitek besar. Maka tidak mengherankan apabila dapat
mempertahankan kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi Italia selama dua
abad. Florencia telah menjadi awal pembaharuan berbagai bidang kehidupan manusia dari
sumber-sumber daya manusia, keuangan, perdangangan, sosial dan budaya, Benih-benih
humanism yang melahirkan liberalism, individualism serta rasionalisme mendapat tempat
subur untuk berkembang ke seluruh penjuru Eropa.
4

Reformasi Gereja
Adalah pembaharuan yang terjadi dalam bidang gereja, muncul sebagai akibat
banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam agama katholik.
Reformasi gereja adalah sebuah upaya perbaikan dan kembali pada ajaran
gereja yang lurus, gerakan reformasi berupasikap kritis terhadap penyimpangan -
penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katholik pada waktu itu
terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebut surat aflat).
Faktor-faktor penyebab adalah :
1. adanya penyimpangan yang dilakukan gereja katholik/nasrani, misalnya penjualan surat
pengampunan dosa, untuk beaya perang salib kampanye idulgensia(pengampunan dosa),
untuk beaya pembangunan gereja St. Petrus di Roma dengan menyumbang sejumlah uang.
2. Berkembangnya faham humanisme yang memungkinkan orang untuk mempelajari ajaran
Yesus yang asli yang tertulis dalam bahasa Yunani kuno. Hal itu menyebabkan orang tahu
bahwa ada ajaran yang diberikan oleh gereja Nasrani yang tidak sesuai dengan ajaran Yesus
yang asli.
3. Munculnya negara-negara nasional di eropa, di mana rajanya tidak mau lagi mentaati Paus
di Roma. Mereka menyadari kedudukannya sebagai kepala negaranya masing-masing.Para
raja hanya mengakui kedudukan Paus sebagai kepala agama saja.

Tujuan dari gerakan Reformasi gereja


1. Untuk mengembalikan ajaran Katholik agar menjadi satu kesatuan.
2. Mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah aakibaat skisma (perang agama).

Dampak Reformasi Gereja di Eropa.


Dengan adanya gerakan reformasi yang semankin menggeliat dalam Gereja. Hal ini
menimbulkan berbagai dampak positive maupun dampak negative di eropa. Diantanya
adalah:
1. Terpecah – belahnya umat gereja katholik di Eropa.
2. Konflik yang terjadi antara filsuf humanism dan para otoritas yang menjaga kemurnian
agama kristen.
3. Adanya abad kegelapan karena doktrin dari gereja.
4. Terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh para pendukung tokoh reformator,
5. Lahirnya Gereja Reformasi atau Gereja Protestan.
6. Lahirnya ratusan sekte baru dalam Gereja.
7. Menyebaabkan sikap kritis terhadap kehidupan gereja/agama
8. Adanya penjualan surat pengampunan dosa (alfat) untuk mengumpulkan dana untuk
membangun gereja.
9. Keinginan untuk memebebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadaap kehidupan
beragama di negara-negara Eropa.
Reformasi gereja diilhami dari terjadinya renaisan pada abad pertengahan, menghasilkan
pemikiran Barat kearah modern dan mempunyai rujukan jelas menuju liberalisme dan
kebebasan.

Latar belakang
1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:
- Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja
agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaaan yang tinggi.
5

- Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut


hubungannyadengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8 anak haram
dari hasilhubungannya dengan wanita simapannya
- Penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaaan terhadap benda-
benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akan menimbulkan takhayul dan
mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan
manusia yang memiliki sifat yang samadengan yang lainnya menganggap dirinya keramat
Tokohnya adalah Marthin Luther (1517), Jean Calvin, Zwingli. Dalam perkembangannya
mereka kemudian mendirikan agama Kristen. Perkembangan gerakan ini sangat pesat
terutama di Jerman, Perancis dan Inggris.

Pada masa renaissance ini juga berkembang bentuk pemikiran manusia yang baru, yang
sama sekali terlepas dengan gereja. Diantara pemahaman itu adalah humanisme,
rasionalisme, empirisme, dan materialisme.

1. Humanisme
Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme. Maksud ungkapan ini
adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia di
anggap kurang di hargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja
(kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran
haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, maka humanisme
menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia,

2. Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika empirisme
mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka
rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam
berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.
Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama
rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan
empirisme

Rasionalisme dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk mengkritik ajaran agama,
rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai
lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan
datang atau bersumber dari penemuan akal.

3. Empirisme
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal, istilah
empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa pengetaahuan diperoleh dari
pengalaman dengaan cara observasi/penginderaan baik pengalamaan lahiriyah yang
menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia.
Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia merupakan sumber dari pengetahuan
manusia.
6

4. Materialisme
Paham ini di pelopori oleh LAMETTRIE (1709-1751). Bagi dia manusia tak lain dari mesin
begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak ada bedanya antara manusia dengan
binatang. Ia mengingkari prinsip hidup pada umumnya. Ia mencoba membuktikan, bahwa
bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tak
mungkin ada, jantung katak yang dikeluarkaan dari tubuh katak masih berdenyut beberapa
detik (hidup kata Lamettrie), sedangkan tak mungkin ada katak, jika tak ada badannya!
Demikianlah nyata benar, menurut Lamettrie bahwa prinsip hidup itu tak ada dan tentu tak
ada prinsip hidup yang rohani.

RENAISSANCE DI ITALIA

A. Florencia Kota Pelopor

Florencia menjadi pelopor renaissance di Italia, bukan justru kota Roma, Milano atau
Venesia. Menurut John Hele dan Plum Florensia menjadi kota pelopor Renaissance di Italia
karena berbagai faktor antara lain adalah :

a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis merupakan
kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena dibelah oleh Sungai Arno dan
menjadi kota pertemuan dari berbagai kota di Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa
di sebelah barat, Siena dan Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di
sebelah timur serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika
Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada abad ke-XIII.

b) Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil pada
umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda utama yang dimiliki oleh
para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan 44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang
dimiliki oleh pengrajin, pedagang.

c) Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk yang
besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur, maksudnya tidur tidak mendatangkan
rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang
Florencia)”.

d) Florencia merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system
pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas seni dan
inteletual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di Accademia Plato yang
didirikan oleh keluarga Medici sehingga melahirkan seniman-seniman besar, para ilmuan
terkenal, sastrawan jenius dan arsitek besar. Maka tidak mengherankan apabila dapat
mempertahankan kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi Italia selama dua
abad. Florencia telah menjadi awal pembaharuan berbagai bidang kehidupan manusia dari
sumber-sumber daya manusia, keuangan, perdangangan, sosial dan budaya, Benih-benih
humanism yang melahirkan liberalism, individualism serta rasionalisme mendapat tempat
subur untuk berkembang ke seluruh penjuru Eropa.

B. Keluarga Medici
7

Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada zaman
renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada abad
keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan
swasta ulat sutera, kain lenen dan akhirnya menjadi bankir. Usaha ini dilanjutkan anaknya
yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam
berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia
pada 1421.

Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil
menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan
agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian
dan ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu per non
dormire sehingga ia memadukan usaha bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain menjadi pendukung utama untuk
mendirikan Accademia Plato di Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam
menentukan arah perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan
Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman
untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang).

Lorenzo merupakan penerus Casimo, ia tampil sebagai diplomat ulung, seniman dan akhirnya
menjadi penguasa di Florencea. Keturuan lain keluarga Medici ada yang menjadi pemimpin
gereja yang tertinggi seperti Paus Leo X (1513-1521), Paus Clemens VII (1523-1534), Paus
Pius IV (1559-1565), Paus Leo IX tahun 1605. Sejak Paus Leo X tampil banyak pula paus
yang menjadi peminat dan pelindung karya seni serta mengangkat keturunan Keluarga
Medici menjadi Duke of Urban. Sementara itu pada masa Paus Clemens VII, keturunan
Medici yang bernama Alessandro diangkat menjadi pendiri dinasti Tuscani yang berkuasa
hingga abad XVIII.

Dampak renaisance

Dampak positif :

Ø Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian
dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya,
misalnya ilmu sosial : ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti
ilmu alam.
Ø Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani-
Romawi.
Ø Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah
melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat
perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
Ø Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
Ø Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa. Antara lain tokoh perubahan
terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran
darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat
mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan
Ø Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.

Dampak negatif :
8

Ø Eropa pada priode ini bener-bener mendapat ancaman dari orang-orang arab. Pada khalifah
Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu
gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal
total.
Ø Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imaji-
imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci baik dalam
bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak.kontroversi ini
mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari
organisasi politik.
Ø Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini
dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga
bisa dikatakan bahwa manusia renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai
pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga
manusia mengalami krisis aklak seperti mabuk-mabukan dll. Hal ini tidak hanya terjadi di
kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.

Referensi:
Abdul Hakim, Atang dan Ahmad Saebani, Beni. 2008. Filsafat Umum. Bandung: Pustaka
Setia.
Achmadi, Asmoro. Filsafat Umum. Cet. V; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Ahmad Tafsir, op. cit., h. 110-111,112-113,129-131,137-138,173
Anees, Bambang Q- dan Radea Juli A. Hambali. Filsafat Untuk Umum. Cet. I; Jakarta:
Prenada Media, 2003.
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum (Cet. V; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h.
109,110.
Bambang Q-Anees dan Radea Juli A. Hambali, selanjutnya disebut Bambang, Filsafat Untuk
Umum (Cet. I; Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 334-335
Drs. Atang Abdul Hakim, M.A. dan Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si., Filsafat Umum, 2008,
Hal. 339,341
Drs. Surajiyo, Filsafat Umum dan Perkembangannya di Indonesia, 2010, Hal. 86.
F. Budi Hardiman, Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Dari Machiavelli
sampai Nietzsche), 2011, Hal. 7,8,10
Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Cet. IX; Yogyakarta: Kanisius, 1993.
Hardiman, Budi. 2011 Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern (Dari
Machiavelli sampai Nietzsche). Jakarta : Erlangga.
Harold H. Titus et al., Living Issues in philosophy, diterjemahkan H.M. Rasjidi, Persoalan-
Persoalan Filsafat (Cet. I; Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984), h. 192,258.
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2 (Cet. IX; Yogyakarta: Kanisius, 1993), h.
11., lihat Jerome R. Ravertz, The Philosophy of Science, diterjemahkan Saut Pasaribu,
Filsafat Ilmu, Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), h.14-15,29,31-32,36
Juhaya S. Praja, op. cit., h.26-27, 96,98-99,109-110.
Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam perspektif (Cet. XVI; Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003), h. 100-101.
Mehdi Nakosteen, History of Islamic Origins of Western Education A. D. 800-1350 with an
Introduction to Medieval Muslim Education, diterjemahkan Joko S. Kahhar dan
Supriyanto Abdullah, Kontribusi Islam atas dunia Intelektual Barat: Deskripsi Analisis
abad kemasan Islam (Cet. I; Surabaya: Risalah Gusti, 1996), h. 271.,276.
9

Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Cet. VII; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008.
Nakosteen, Mehdi. History of Islamic Origins of Western Education A. D. 800-1350 with an
Introduction to Medieval Muslim Education. Diterjemahkan oleh Joko S. Kahhar dan
Supriyanto Abdullah dengan judul Kontribusi Islam atas dunia Intelektual Barat:
Deskripsi Analisis abad kemasan Islam. Cet. I; Surabaya: Risalah Gusti, 1996.
Ravertz, Jerome R. The Philosophy of Science. Diterjemahkan oleh Saut Pasaribu dengan
judul Filsafat Ilmu, Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan. Cet. I; Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004.
Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, selanjutnya disebut Rizal, Filsafat Ilmu (Cet. VII;
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 58-59.,70,73-74,134.
Surajiyo. 2010. Filsafat Umum dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Suriasumantri, Jujun S. Ilmu dalam perspektif. Cet. XVI; Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Tafsir, Ahmad –Filsafat Umum (Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capr), Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1990.
Titus, Harold H., et al. Living Issues in philosophy. Diterjemahkan oleh H.M. Rasjidi dengan
judul Persoalan-Persoalan Filsafat. Cet. I; Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984.

Anda mungkin juga menyukai