Anda di halaman 1dari 14

SAPTA DARMA Dosen Pengampu:

Drs. Arni, M.Fil.I.

Disusun Oleh:
Aidil Amin : (180103010190)
Muhammad Maulana Ishaq : (180103010283)
• Mengenal aliran Sapta
Isi Makalah Darma;
• Mengetahui ajaran-ajaran
Sapta Darma;
Sapta Darma
27 Desember tahun 1952.

• Tujuh
Sapto
• Kewajiban Suci
Darmo

Hardjosapoero

kampung Pandean, gg.


II, no. 26, Pare, Kediri,
Jawa Timur.
Sapta Darma
• Tidak mengajak atau memaksa orang lain untuk mengikuti
ajaran Sapta Darma
• Orang yang masuk Sapta Darma Boleh dari kalangan
manapun, bahkan tanpa harus keluar dari agama yang ia
yakini
• Penganut Sapta Darma harus memahami dan
mengamalkan Wewarah tujuh atau tujuh kewajiban suci,
dan melakukan peribadatan.
• Meninggal Dunia
Sapta Darma
Penganut Sapta Darma
• Keluar dengan pernyataan
Akan dianggap keluar dari tertulis
keanggotaan apabila
• Melanggar ajaran-ajaran
Sapta Darma
Simbol Ajaran Sapta Darma
Belah Ketupat menggambarkan asal manusia; dan hijau tua menggambarkan badan
jasmani atau raga (wadah) manusia;

Hijau muda (maya) menggambarkan sinar cahaya Allah, yaitu hawa atau getaran;

Menggambarkan terjadinya manusia dari Tritunggal, bapak (sperma), ibu (telur), dan
sinar Allah. Sedangkan warna putih melambangkan kesucian lahir batin;

Sembilan sudut segitiga menggambarkan sembilan lubang yang ada di tubuh manusia
(dua di mata, dua di telinga, dua di hidung, satu di mulut, satu di dubur, dan satu di
kelamin);

Lingkaran menggambarkan keadaan manusia yang berubah-ubah (anyakramanggilingan),


manusia akan kembali ke asalnya, rohani kembali pada Hyang Maha Kuasa untuk
mempertanggung jawabkan perbuatan di dunia, sedangkan jasmani kembali ke bumi;
Simbol Ajaran Sapta Darma
Hitam menggambarkan hawa hitam yang keluar adari mulut yang berkata
jahat,

Merah artinya hawa merah keluar dari telinga ketika marah,

Kuning artinya hawa kuning dari mata yang berarti menginginkan segala
sesuatu yang dikehendaki,

Putih artinya hawa suci yang menggambarkan tindakan yang suci keluar dari
hidung;

Lingkaran di pusat warna putih gambar semar, menggambarkan lubang


sepuluh ubun-ubun (budak sinumpet). Warna putih sebagai Nur cahaya
utuk berhubungan dengan Hyang Maha Suci;
Simbol Ajaran Sapta Darma
Semar menggenggam tangan kirinya melambangkan ia telah memiliki
keluhuran. Semar memakai kelintingan suatu tanda agar orang mendengar
bila telah dibunyikan.;

Semar memakai pusaka menunjukkan bahwa tutur katanya (sabdanya)


selalu suci. Lipatan kainnya lima menunjukkkan bahwa semar telah
memilikidan dapat menjalankan lima sifat Allah: Agung, Rokhim, Waesa,
Adik dan Langgeng

Tulisan dengan huruf Jawa: nafsu, budi, pekerti, pada hijau dasar maya,
memiliki arti memberi petunmuk bahwa manusia memilikinafsu dan
pekerti yang luhur maupun rendah, atau yang baik atau buruk;

Di dalam belah ketupat terdapat tulisan “Sapta Darma” yang berarti tujuh
kewajiban yang harus dilakukan oleh pengikut Sapta Darma
• Tujuh Kewajiban Suci (Sapta Darma)
Ajaran Sapta • Peribadatan
Darma • Sujud
• Hening
• Aliran Sapta Darma memiliki dua • Racut
jenis ajaran pokok bagi para • Sarasehan dan Sanggaran
pengikutnya. • Wahyu Sesanti (bermakna dan berguna untuk membahagiakan orang
• Dua jenis ajaran itu adalah tujuh lain);
kewajiban suci (Sapta Darma), • Saudara Dua Belas (hasil dari sinar-sinar dan getaran-getaran dalam
dan peribadatan. pribadi manusia);
• Kedua ajaran ini memiliki tujuan • Tali Rasa (berupa tempat yang bisa digunakan untuk penyembuhan
yang sama, yaitu membantu para dan lain-lain);
pengikutnya untuk mewujudkan • Wasiat Tiga Puluh Tiga (Wasiat Hardjosapoero);
kebahagiaan, baik itu • Wejangan 12 (Tuntunan Yang Maha Kuasa);
kebahagiaan dunia atau akhirat. • Tukar Hawa (menghilangkan kelelahan);
• Ajaran Sapta Darma berusaha • Ulah Rasa (mencari jalan rasa dan getaran dalam tubuh);
untuk membentuk pribadi • Gerakan Nur Rasa (penyembuhan diri sendiri);
manusia yang berbudi luhur, serta
• Ening atau Samadi (menenangkan pikiran); dan
memiliki sikap Satria Utama.
• Penyembuhan Jalan Tuhan.
Tujuh Kewajiban Suci (Sapta Darma)
• Setia dan tawakal kepada Pancasila Allah (Maha Agung, Maha Rahim, Maha
Adil, Maha Wasesa, Maha Langgeng);
• Jujur dan suci hati dalam menjalankan undang-undang Negara;
• Turut menyingsingkan lengan baju dalam dalam menegakkan nusa dan
bangsa;
• Menolong siapa saja tanpa pamrih, melainkan atas dasar cinta kasih;
• Berani hidup atas kepercayaan penuh pada kekuatan diri sendiri;
• Hidup dalam bermasyarakat dengan susila dan disertai halusnya budi pekerti;
• Yakin bahwa dunia ini tidak abadi, melainkan berubah-ubah
Peribadatan
• Sujud atau yang disebut sujud dasar dalam aliran Sapta Darma diawali dengan sikap duduk
biasa menghadap ke arah timur, lalu kepala ditundukkan perlahan sampai menyentuh lantai.

Sujud Hal ini diulangi lagi hingga 3 kali.


• Sujud dalam Sapta Darma merupakan penyatuan diri dengan Tuhan, sehingga mampu
menerima wahyu tentang hal-hal gaib. Ketika seseorang sudah menyatu dengan Tuhan, maka
ia akan memiliki kekuatan yang besar, yang disebut atom berjiwa, akal menjadi cerdas, hingga
mampu menyembuhkan dan mengobati penyakit.

• Hening yang dimaksud adalah ajaran Sapta Darma yang berupa menenangkan

Hening pikiran. Penenangan pikiran ini bertujuan untuk mencari jalan menuju Allah
Yang Maha Kuasa. Hening dalam Sapta Darma tidak seperti meditasi yang
hanya menenangkan pikiran.

• Racut yang bermakna memisahkan rasa, adalah salah satu ajaran Sapta Darma

Racut yang berupa usaha untuk memisahkan rasa, pikiran, atau roh manusia dari
jasadnya. Kemudian rasa, pikran atau roh tersebut menghadap Allah untuk
suatu hal, kemudian setelah tujuan yang diinginkan tercapai maka rasa, pikiran
atau roh manusia akan kembali ke jasadnya
Sarasehan dan Sanggaran
• Sarasehan adalah sebuah • Sanggaran adalah ibadah
pertemuan yang dilakukan oleh
para penuntun, pembina dan
bersama yang dilakukan
anggota Sapta Darma untuk oleh anggota Sapta
membahas perkembangan Sapta Darma di sanggar
Darma, sehingga dapat diketahui mereka. Sanggaran
bagaimana perkembangannya
dari hari ke hari. biasanya dilakukan satu
• Sarasehan biasanya dilakukan bulan sekali, tepatnya
setahun sekali. pada hari minggu wage.
Wahyu Sapta Darma
• Selain ajaran-ajaran Sapta Darma yang telah dijelaskan ada suatu hal yang unik dalam
ajaran Sapta Darma, yaitu konsep wahyu.
• Konsep wahyu dalam Sapta Darma berbeda dengan konsep agama-agama pada umumnya.
• Dalam ajaran Sapta Darma setiap orang bisa mendapat wahyu berdasarkan kehendak
Tuhan.
• Mereka yang mendapatkan wahyu adalah orang yang sanggup melaksanakan cobaan yang
sangat berat, dan diharuskan untuk disampaikan kepada seluruh manusia.
• Tentu konsep ini tidak sejalan dengan konsep wahyu dalam pandangan agama umum.
• Wahyu dalam pandangan umum hanya bisa didapatkan oleh orang terpilih seperti nabi,
dan mustahil semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan wahyu.

Anda mungkin juga menyukai