Anda di halaman 1dari 16

OM SWASTYASTU

KELOMPOK 2

• Aditya Permana Putra Tanaya (01)


• I Gusti Ayu Umaniza Pasimpangan (07)
• Komang Hanita Ayu Arisanthi Sujana (19)
• Ni Kadek Dwi Febriani (21)
• Ni Made Purnamasari (26)
DASA YAMA BRATHA
DAN
NYAMA BRATHA
A. AJARAN DASA YAMA BRATHA DAN DASA NYAMA BRATHA
Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama bratha adalah ajaran pengendalian diri secara lahir dan bathin bagisetiap orang
penganut Hindu dalam rangka mewujudkan hidup dan kehidupan yang sejahtera, bahagia,bersih, dan suci dalam
hidup dan kehidupannya.
1. Ajaran Dasa Yama Bratha

• Ajaran Dasa Yama bratha merupakan suatu ajaran tata susila atau etika yang berfungsi untuk membina dan
menempa watak pribadi maupun budi pekerti yang luhur bagi setiap umat manusia. Dalam kehidupan seharihari
setiap orang perlu berusaha untuk mengendalikan diri, agar tidak terjadi benturan- benturan di dalam masyarakat
dan lingkungan sekitarnya. Tanpa adanya usaha pengendalian diri dari masing-masing individu, maka masyarakat
dapat menjadi tidak tentram dalam hidupnya.
2. Ajaran Dasa Nyama Bratha

• Ajaran Dasa Nyama Bratha berasal dari bahasa sansekerta,dari kata “dasa” berarti sepuluh dan “nyama bratha”
berarti pengendalian rohani. Dasa Nyama Bratha berarti sepuluh pengendalian diri dalam tingkat mental tau
rohani. Sepuluh macam atau jenis pegangan bagi manusia yang hendak mencapai kesempurnaan batin melalui
pengamatan hidup di dunia ini
B. BAGIAN – BAGIAN DASA YAMA BRATHA DAN NYAMA BRATHA

1. Dasa Yama Bratha


Menurut kitab Sarasamuçcaya yang disebut-sebut sebagai saripati dari kitab
astadasaparwa buah karya sastra dari Bhagawan Wararuci, menyebutkan
bahwa ajaran Dasa Yamabrata, terdiri atas:
• a. Ànåûangsya yaitu harimbawa berarti tidak mementingkan diri sendiri saja;
• b. Kûmā berarti tahan akan panas dan dingin;
• c. Satya berarti tidak berkata bohong;
• d. Ahimsā berarti berbuat bahagianya makhluk;
• e. Dama berarti sabar serta dapat menasihati diri sendiri;
• f. Àrjawa berarti tulus hati, berterus terang;
• g. Prtti berarti sangat welas asih;
• h. Prasāda berarti kejernihan hati;
• i. Mādhurya berarti manis pandangan (muka manis) dan manis perkataan;
• 2. Dasa Nyama Bratha
Berdasarkan penjelasan kitab suci Sarasamuçcaya, menyebutkan ada sepuluh bagian ajaran Nyama
bratha yang patut dijadikan pedoman oleh umat sedharma untuk mewujudkan kesempurnaan bathin
dalam hidup dan kehidupan ini yang terdiri dari;

a. Dana berarti pemberian-pemberian makanan danminuman, dan lainlainnya.


b. Ijya berarti pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-lainnya.
c. Tapa berarti pengekangan hawa nafsu jasmani.
d. Dhyana berarti merenung memuja Tuhan.
e. Swadhyaya berarti mempelajari Weda.
f. Upasthanigraha berarti pengekangan nafsu kelamin.
g. Bratha berarti pengekangan nafsu terhadap makanan.
h. Upawasa berarti pengekangan diri.
i. Mona berarti pengendalian kata-kata.
j. Snana berarti melakukan pemujaan dengan Tri Sandhya.
C. TUJUAN DAN MANFAAT AJARAN DASA YAMA BRATHA DAN DASA
NYAMA BRATHA DALAM
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN YANG LUHUR
1. Dasa Yama Bratha

• Mewujudkan tujuan hidup ini adalah tugas mulia bagi umat manusia.
Memanfaatkan ajaran Dasa Yama Bratha utuk membangun keselamatan umat
manusia adalah swadharma sebagai masyarakat Hindu. Bagaimana supaya
anggota masyarakat dapat dengan mudah mengetahui, memaknai, menghayati,
melaksanakan dan memahami manfaat ajaran Dasa Yama Bratha tersebut
mampu membentuk insan berkepribadian yang luhur, maka masing-masing
bagiannya perlu diberi penjelasan yang cukup. Tanpa penjelasan yang baik
mustahil dapat diresapi dan dihayati secara baik tentang ajaran Dasa Yama
Bratha itu.
MASING - MASING BAGIAN AJARAN DASA YAMA BRATHA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Ànåûangsya adalah harimbawa berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, di dalam kehidupan
sehari-hari seseorang hendaknya selalu berusaha lebih mengutamakan kepentingan orang banyak
daripada kepentingan pribadinya.
2. Ksama berarti tahan akan panas dan dingin ,Ksama adalah sifat-sifat pengampun, pemaaf, serta
sabar dan tahan uji. Di dalam kehidupan ini setiap orang harus berusaha untuk menerapkan sifat-
sifat pengampun.

3. Satya berarti tidak berkata bohong atau benar, setia, dan jujur yaitu sifat dan perilaku selalu
berdasar atas kebenaran dan kejujuran.
4. Berbuat untuk menyelamatkan atau membahagiakan sekalian makhluk, diartikan pula segala
perbuatan atau tingkah-laku (pikiran,perkataan, dan tindakan) yang tidak menyebabkan sakit hati
5. Dama berarti sabar serta dapat menasihati diri sendiri, Dama adalah orang bersifat sabar dan
dapat menasehati diri sendiri. Orang sabar, biasanya mengalami keselamatan.
6. Àrjawa berarti tulus hati, berterus terang, yang dimaksud dengan Arjawa adalah sifat yang tulus
hati dan berterus terang. Orang yang bersifat tulus hati berarti juga tulus ikhlas.
7. Prtti berarti sangat welas asih, Pritti adalah sikap yang sangat welas-asih yakni sifat cinta kasih
sayang kepada semua makhluk. Sifat ini merupakan dasar bagi sifat welas-asih yang universal.
8. Prasāda berarti kejernihan hati, yang dimaksud dengan Prasāda adalah sifat dengan pikiran yang
suci, hati yang bersih, tulus ikhlas tanpa pamrih dan suci.
9. Mādhurya berarti manis pandangan (muka manis) dan manis perkataan, Madhurya adalah orang
yang mempunyai pandangan atau roman muka dan perkataan yang manis.
10. Mārdawa berarti kelembutan hati. Mardawa adalah sifat dan perilaku seseorang yang rendah hati
dan tidak suka menyombongkan diri. Sifat rendah hati dapat juga dikatakan mempunyai
kelembutan hati.
2. Dasa Nyama Bratha
• Dasa Nyama Bratha adalah ajaran yang dapat dipergunakan sebagai
pegangan bagi manusia untuk mencapai kesempurnaan batin melalui
pengamatan hidup di dunia ini. Pegangan untuk mewujudkan
kesempuraan batin yang dimaksud adalah berupa pelaksanaan
dharma guna mencapai tingkatan kebahagiaan yang kekal abadi yang
disebut moksa. Selama manusia hidup pengamalan ajaran Dasa
Nyama Brata di dunia inilah tempatnya. Sebab dari perilaku manusia
dalam kehidupan sehari-hari itulah dapat diketahui tingkatan
keluhuran mental manusia itu sendiri. Oleh karena itu orang dapat
dinilai memiliki mental baik dan sehat dapat diperhatikan dari cara
seseorang berperilaku.
MASING - MASING BAGIAN AJARAN DASA NYAMA BRATHA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Dana berarti suka bersedekah pemberian-pemberian makanan dan minuman


2. Ijya berarti pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-lainnya Ijya artinya pemujaan kepada para
Deva, leluhur dan pemujaan lainnya yang sejenis dengan itu.

3. Tapa berarti pengekangan hawa nafsu jasmani Tapa berasal dari kata “tap” artinya mengekang,
mengendalikan hawa nafsu agar memperoleh hidup suci.
4. Dhyana berarti merenung memuja Tuhan Dhyana artinya tekun merenung dan memusatkan
pikiran kepada Tuhan sebagai usaha tercapainya kesatuan antara pikiran dengan Tuhan.
5. Swadhyaya berarti mempelajari Veda Swadhyaya artinya yakin mempelajari kitab suci Veda.

6. Upasthanigraha berarti pengekangan nafsu kelamin Upasthanigraha berarti pengekangan upastha


(alat kelamin) dari nafsu birahi.
7. Bratha berarti pengekangan nafsu terhadap makanan Bratha adalah pengekangan nafsu dalam
mengonsumsi makanan dan minuman.
8. Upawasa berarti pengekangan diri Upawasa adalah berpuasa. Cara ini banyak ragamnya, ada puasa
makan minum, puasa tidak tidur, puasa melihat, puasa tidak bicara, tidak bepergian, tidak bekerja
dan sebagainya.
9. Mona berarti tidak bersuara Mona artinya tidak berkata, membatasi bersuara (berkata – kata
sama sekali, melainkan adalah kata – kata itu harus dibatasi dalam batasan – batasan kewajaran)\
10. Snana berarti melakukan pemujaan dengan Tri Sandhya Snana artinya tekun melaksanakan
pembersihan dan penyucian batin dengan sembahyang tiga kali sehari
D. CONTOH PENERAPAN DASA YAMA BRATHA DAN DASA
NYAMA BRATHA DALAM KEHIDUPAN

• Dasa Yama bratha dan Dasa Nyama bratha adalah konsep ajaran yang dapat mempermulia sifat dan
sikap seseorang dalam hidup dan kehidupannya. Oleh karena itu wajib hukumnya untuk dapat
diterapkan dengan sungguh-sungguh dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh
penerapannya dalam bentuk cerita singkat.

• 1. Contoh penerapan Dasa Yama Bratha dalam kehidupan.


Perenungan.
Uccā divi dakûióāvanto asthur ye asvadāh saha te sùryeóa.
Terjemahan:
“Orang-orang yang dermawan menghuni tempat yang tinggi di alam surga. Orang-orang yang tidak
picik, yang mendermakan kuda, bertempat tinggal bersama Sang Hyang Surya (Rgveda X. 107. 2).
• 2. Contoh penerapan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan.
Perenungan.
Utpàtàh pàrtáivàntarikûàh saý no divicarà grahàá.
Terjemahan:
‘Semoga semua gangguan terhadap bumi dan langit berakhir. Semoga planet-planet yang amat
menyenangkan memberikan kedamaian kepada kami (Atharvaveda XIX. 9. 7).
Ketenangan, kedamaian atau ketentraman batin adalah sesuatu yang menjadi dambaan setiap
mahkluk yang dilahirkan ke dunia ini. Lingkungan yang nyaman tidak hanya diharapkan oleh umat
manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang pun juga memerlukan kedamaian itu. Demikianlah weda
sumber ajaran agama kita mengajarkan kedamaian didambakan untuk semuanya, utamanya
lingkungan sekitar kita. Kedamaian yang sejati adalah bersatunya àtman sebagai sumber hidup setiap
mahluk dengan Brahman/Tuhan Yang Maha Esa. Kedamaian bukan hanya untuk saat ini, diri sendiri,
tetapi juga untuk masa yang akan datang, orang lain atau masyarakat.
SESI TANYA JAWAB
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai