MENGENAI:
TRI KAYA PARISUDHA
DISUSUN OLEH:
I PUTU RADIT PRATAMA(KETUA KELOMPOK)
BAYU WASISTA
RASYA ADITYA
I PUTU JURNAL
WISNU ARIYANA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pada jaman sekarang ini sudah banyak yang berkembang namun masih
ada saja ajaran yang belum manusia ketahui.Ajaran yang ada dan tercipta
untuk menjalankan hidup lebih baik.
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Tri Kaya Parisudha?
2.Apa saja bagian-bagian Tri Kaya Parisudha?
3. Apa manfaat dan makna pelaksanaan Tri Kaya Parisudha?
Tujuan Untuk menambah wawasan terhadap tri kaya parisudha.
BAB II
PEMBAHASAN
B. WACIKA PARISUDHA
Perkataan yang baik, manis di dengarkan oleh setiap orang. perkataan itu
tercipta dari hati yang tulus, lemah lembut penyamapaiannya dan
menyenangkan hati pendengarnya. Untuk dapat mengatakan yang baik
dipikirkan sebelumnya. Terlanjurnya berkata - kata akan sulit ditarik kembali.
Kata - kata merupakan saran komunikasi yang paling cepat diterima di
pergaulan, perhubungan, pendidikan, penyuluhan, penerangan dan lain
sebagainya. Pustaka Manusmrta IV. 256 yang menyetujui perkumpulan yang
disetujui berikut:
“Warcyartha niyatah sarve wang mule wagwinih
Srtah, tam ta yah stenayedwacam sah sarwate
Yakrnnatah ”.
Maksudnya:
Segala sesuatu dikuasai oleh perkataan, perkataanlah
Akar dan asal sesuatu yang tidak jujur dalam
Kata - kata, sungguh tidak jujur dalam segalanya.
Mengeluarkan kata - kata pantai disadari sebab ada empat hal yang akan
diperoleh seperti dinyatakan dalam pustaka Nitisastra dalam bentuk kekawin
pada Sargah V sebagai berikut:
Wasita nimittanta menemu laksmi
Wasita nimittanta pati kepangguh
Wasita nimittanta menemu duhka
Wasita nimittanta menemu mitra
Berarti:
Oleh karena perkataan akan medapat Kebahagian
Oleh karena perkataan akan medapat kesusahan
Oleh perkataan kamu akan medapat sahabat
Perkataan yang baik untuk akawe suka wong len yaitu: Mengusahakan
kesenangan untuk orang lain, karena orang lainlah yang akan mendengar dan
merasakannya
Perkatan sangat perlu dipertimbangkan dan dikeluarkan sebelum dikeluarkan
karena perkuatan merupakan alat yang penting bagi kita, guna berikan semua
isi hati dan maksud seseorang. Dari kata - kata kita dapat pula diperoleh suatu
pengetahuan, mendapatkan suatu hiduran, serta nasehat - nasehat yang
sangat berguna baik bagi kita maupun orang lain. Dengan kata - kata, orang
dapat membuat susah orang lain.
Sebagai contoh pelaksanaan Wacika Parisudha dalam kehidupan sehari-hari,
ada empat hala yang diperlukan yaitu:
Tidak mengatakan - kata buruk yang dapat menghilangkan perasaan /
perasaan misalnya: mencaci maki, menghina, mencela, mengejek, dan lain-lain
Tidak berkata kasar kepada mahluk lain, misalnya ditolak, menghina,
menghardik
Tidak memfitnah misalnya tidak dilakukan atau membuat laporan palsu untuk
mengadu teman meminta bercekcok.
Tidak ingkar saat berjanjian atau mengucapkan, misalnya menepati saat
sesuai dengan janji yang telah diucapkan, tidak berbicara bohong.
C. MANACIKA PARISUDHA
Manacika makna perilaku yang berkaitan dengan pikiran. Manacika Parisudha
adalah berpikir yang benar dan suci. Diantara Tri Kaya Parisudha ini,
pikiranlah yang menentukan dan pegangan peran. Apa saja yang ada dalam
pikiran akan tercetus dalam kata - kata, dan terwujud pula dalam tindakan.
Pikiran adalah sumber segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang.
Seseorang yang buruk merupakan pencerminan dari pikiran. Bila baik dan suci
pikiran seseorang, maka sudah tentu aksi dan segala penampilan akan bersih
dan baik. Jika diperhatikan benar - benar tentang segala tindakan manusia di
dunia ini, semuanya berpangkal pada pikiran. Dalam Pustaka kekawin
Ramayana Sarah 1,4 disambut:
“Ragadi musuh mapara, ri hati ya tong wanya
Tan madoh ring wake “…….
Berarti:
Hawa nafsu dan lain-lain adalah musuh yang dekat.
Di hati hati tidak jauh dari diri sendiri.
1.3 Manfaat dan makna pelaksanaan tri kaya parisudha dalam kehidupan
sehari-hari.
Bila Tri Kaya Parisudha ini dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,
maka manfaat dan maknanya akan dapat diterima dengan baik maupun pribadi
maupun grup secara keseluruhan.
2.Wacika Parisudha
- Setiap orang selalu berkata-kata yang baik (tidak menyinggung perasaan)
- Setiap orang takut berkata - kata kasar, tidak menghina, membantah, dan
menghardik
- Setiap orang tidak berani memfitnah, melakukan laporan palsu untuk
mengadukan teman
- Setiap orang selalu satia wacana, yaitu menepati janji dan tidak berani
dijemput.
3.Manacika Parisudha
- Siapa pun akan selalu berpikir untuk menerima sesuatu halal.
- Selalu berpikir baik terhadap mahluk lain yang didasari oleh semua mahluk
adalah ciptaan Tuhan.
- Mempercayai dan meyakini keberadaan hukum karma adalah semua yang
pasti diterima hasil.
PENUTUP
SEKIAN DARI MAKALAH KELOMPOK KAMI, KAMI TUTUP DENGAN
SALAM PARAMASANTI