Anda di halaman 1dari 28

MORALITAS (SILA)

Tim Dosen MPK Buddha Untar


1 Pengertian Sila

1 Jenis, Wujud, Ciri dan Fungsi


danSebab Terdekat Sila
2
Tantangan Moral Generasi Milenial
3
Etika Pergaulan Buddhis
4 Aturan Dasar Moral Buddhis
PENGERTIAN MORALITAS (SILA)

• Ajaran Buddha moralitas dapat diartikan sebagai sila, petunjuk latihan


moral membentuk perilaku yang baik.

• Sila merupakan sikap batin yang tercetus dalam ucapan, perbuatan, dan
mata pencaharian benar.

• Moralitas atau sila dalam agama buddha adalah sebuah tatanan aturan
yang menjadi dasar tingkah laku baik secara jasmani atau ucapan,
kebajikan kehendak atau niat seseorang menghindari membunuh makhluk
hidup dann seterusnya, atau seseorang yang memenuhi kewajibannya.
Perbedaan etika dan moral:

◉ Istilah “etika” lebih menunjuk pada pemikiran kritis atau filsafat, bersifat
konseptual, yang mempersoalkan mengapa;
◉ sedangkan istilah “moral” menyangkut ajaran atau peraturan, yang
mengedepankan persoalan bagaimana harus berbuat dengan menetapkan
boleh atau tidaknya suatu perbuatan itu dilakukan. Singkatnya etika
adalah prinsip-prinsip moral
lanjutan

◉ “Etika” dalam bahasa Indonesia adalah “tata susila”. “Tata”


menunjukkan kaidah aturan dan susunan atau sistem. “Su”
berarti baik, dan “sila” adalah aturan yang melatarbelakangi
perilaku seseorang, kelakuan atau perbuatan yang menurut
adab. Sinonim dari “sila” adalah adab, akhlak, moral. “Susila”
diartikan sebagai budi bahasa yang baik, atau juga adat
istiadat yang baik, kesopanan, dan pengetahuan atau ilmu
tentang adab (KBBI).
Isilah Moral dalam Agama Buddha
◉ Menurut kosakata bahasa Pali, “sila” dalam pengertian luas
padanannya adalah “etika” dalam pengertian sempit
padanannya adalah “moral”
Pengertian Sila:
Buddhagosa dalam Kitab Visuddhimagga menafsirkan sila sebagai
berikut:
◉ sila menunjukkan sikap batin/kehendak (cetana);
◉ sila menunjukkan penghindaran (virati) yang
merupakan unsur batin (cetasika);
◉ sila menunjukkan pengendalian diri (samvara);
◉ sila menunjukkan tiada pelanggaran peraturan
yang telah ditetapkan (avitikhama).
CIRI DAN FUNGSI SILA
• Ciri sila adalah ketertiban dan ketenangan.
• Fungsi dari sila adalah menghancurkan kelakuan
yang salah dan menjaga agar orang tetap tidak
bersalah.
SEBAB TERDEKAT SILA

• Hiri adalah perasaan malu untuk berbuat jahat atau


kesalahan,

• Ottapa adalah perasaan takut akan akibat dari


perbuatan jahat.

• Hiri dan Ottapa disebut Lokapaladhamma atau


pelindung dunia.
Kriteria Baik dan Buruk:
◉ Suatu perbuatan dikatakan buruk jika mengakibatkan
kerugian atau menyakitkan, baik bagi diri sendiri, atau pihak
lain, atau kedua-duanya.
◉ Perbuatan dikatakan baik jika tidak mengakibatkan kerugian
atau menyakitkan, baik bagi diri sendiri atau pihak lain, atau
kedua-duanya (Majjhima Nikaya.I,415-419).
◉ “Perbuatan yang telah dilakukan dinyatakan tidak baik, jika
menimbulkan penyesalan. Orang yang bersangkutan akan
menerima hasil perbuatannya dengan wajah berlinang air
mata, menangis. Perbuatan yang telah dilakukan dinyatakan
baik, jika tidak menimbulkan penyesalan. Orang yang
bersangkutan akan menerima hasil perbuatannya dengan hati
yang senang gembira” (Dhammapada. 67-68).
ASPEK SILA
SILA

AKTIF:
PASIF: Pancadhamma
Pancasila Buddhis Sigalovada Sutta
Mangala Sutta
1. SILA PASIF
Pancasila Buddhis
1. Aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan.
2. Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan.
3. Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila.
4. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar atau
berbohong, berdusta, fitnah, omong kosong.
5. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman dan makanan
yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan.
PANCASILA PANCA DHAMMA

1. Pantang membunuh makhluk


1. Meta Karuna, cinta kasih dan belas kasihan kepada
hidup (panitipata veramani)
semua mahkluk. Hal ini sebagai wujud tindakan aktif
untuk menghindari pembunuhan.

2. Pantang Mencuri (adinadana


2.Sammaajiva adalah mata  pencaharian benar.
veramani)
Dimana dengan berdagang yang benar maka akan
memperoleh hasil yang melimpah dan menghindari
perbuatan mencuri karena sudah memiliki hasil melalui
mata pencaharian benar yang dilakukan.
PANCASILA PANCA DHAMMA

3. Patang berbuat berbuat 3. Santuthi adalah perasaan puas terhadap satu


asusila (kamesumicchacara istri dan Pativati adalah puas dengan satu
veramani) suami. Ini sebagai wujud untuk menghindari
perbuaatan asusila. Jika seseorang puas
dengan pasangannya maka tidak akan
melakukan perbuatan asusila.
4. Pantang bicara tidak benar 4. Sacca adalah kejujuran. Dimana jujur
(musavada veramani) merupakan tindakan baik untuk menghindari
kebohongan.

5. Pantang mengonsumsi 5. Satisampajana adalah perhatian dan


narkoba (surameraya kewaspadaan dalam hal makanan dan
majjhapadatthana veramani) minuman. Jadi dengan memiliki
satisampajana, seseorang dapat menghindari
makanan dan minuman yang dapat
menyebabkan lemahnya kesadaran.
2. SILA AKTIF
Mangala Sutta:
Terdapat 38 berkah utama:
1. Tidak bergaul dengan orang yang dungu
2. Bergaul dengan orang bijaksana
3. Menghormat mereka yang patut dihormat
4. Hidup dilingkungan yang sesuai/cocok
5. Telah melakukan banyak kebajikan dimasa lampau
6. Menuntun diri ke arah yang benar
7. Memiliki pengetahuan yang baik dan luas
8. Memiliki keterampilan
9. Terlatih baik dalam tata susila
10. Ramah Tamah dalam ucapan
11. Merawat ayah dan ibu
12. Menyokong anak dan istri
13. Memiliki pekerjaan yang bebas dari pertentangan
14. Suka berdana
15. Hidup sesuai Dhamma
16. Menolong sanak keluarga
17. Perbuatan tanpa cela
18. Menjauhi kejahatan
19. Tidak melakukan kejahatan
20. Menhindari minuman memabukkan
21. Tekun melaksanakan Dhamma
22. Memiliki rasa hormat
23. Rendah hati
24. Merasa puas dengan yang dimiliki
25. Berterima kasih mengingat budi baik orang
26. Mendengarkan Dhamma pada waktu yang sesuai
27. Sabar
28. Patuh mudah dinasehati
29. Mengunjungi para pertapa
30. Membahas Dhamma pada waktu yang sesuai
31. Mengendalikan diri
32. Menjalankan hidup suci
33. Menembus Empat Kebenaran mulia
34. Pencapaian Nibbana
35. Meski dipengaruhi hal-halduniawi, namun batin tidak tergoyahkan
36. Tiada sedih
37. Tanpa noda
38. Penuh damai.
Sigalovada Sutta adalah sutta yang berisikan wejangan Buddha kepada Sigala
yang patuh dan taat kepada perintah ayahnya.

• Dalam kesempatan tersebut sang Buddha menjelaskan makna enam arah yang
dipuja oleh Sigala, yaitu: 

 Arah timur menghormati orang tua


 Arah selatan menghormati guru
 Arah barat menghormati anak dan istri
 Arah utara menghormati sahabat, keluarga
 Arah atas (Zenith) menghormati para rohaniwan/atasan
 Arah bawah (Nadir) menghormati bawahan
Generasi
Milenial,
Perhatikan
Gambar
Berikut!
Berdasarkan gambar
apa yang Anda pahami
dan temukan terkait
generasi milenial?
Apakah Anda
melakukan aktivitas
online seperti dalam
grafis? Sumber: http://connect.upnyk.ac.id/blog/1032/studi-karakter-milenial-indonesia--punya-banyak-teman-lebih-penting-daripada-punya-banyak-presta
Ciri Generasi
Milenial
◉ Optimis, mempunyai pengikut banyak di sosial media, tegas,
pengguna teknologi, serta memiliki aktivitas politik dan tanggung
jawab sipil (Stafford dan Griffis, 2008: i)
◉ Senang dengan teknologi, bersikap positif, fokus pada kehidupan
keluarga, tidak senang dengan hal yang ambigu, agen pasif dari
perubahan sosial, lebih inklusif terhadap minoritas, keadaan ekonomi
yang buruk, dan mau melibatkan diri Davita Zloch (2015: 13).
◉ Agar lebih paham saksikan video pada tautan berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=vhfFa--TlUM&t=2772s. Jangan
lupa catat istilah baru yang anda ketahui ataupun tidak ketahui di
setiap video
Ciri Generasi Milenial ...
◉ Generasi milenial menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-
hari, apa tantangannya? Simak video berikut::
https://www.youtube.com/watch?v=zu5oUqF5_x8
◉ Sebagai generasi yang melek teknologi, terdapat dampak negatif dan
positifnya, contohnya simak video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=E4uWf9UTe14
◉ Berdasarkan video tersebut dan dari segi kehidupan sosial, tantangan
moral apa yang dihadapi oleh generasi milenial?
Sumber:
Sumber: https://fakta.news/gaya-hidup/generasi-millennial-mudah-bosan
http://www.riauonline.co.id/kesehatan/read/2018/10/05/catat-generasi-
milenial-rentan-alami-6-penyakit-ini

M i l e n i a l , a p a k a h k a l i a n d a l a m b e r g a u l s e p e r t i g a m b a r d i A T A S ?

Perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang berbasis digital berpengaruh terhadap perubahan
kehidupan dan aktivitas generasi milenial dalam berbagai aspek.
simak video berikut: https://www.youtube.com/watch?v=VV7OupLTWWU
BAGAIMANA AGAR TETAP BERETIKA
dalam Pergaulan Anda

Laksanakan Digha Nikaya 31, Sigālaka Sutta dan Khuddaka Nikaya, Sutta Nipata 2.4 Maha Manggala Sutta

Menghindari teman yang tidak baik,


tidak bergaul dengan mereka yang tidak bijaksana

• Orang tidak bijaksana berpikiran buruk, mengucapkan kata-kata


yang buruk, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang
burukOrang tidak bijaksana pikirannya belum berkembang
• Orang tidak bijaksana tingkah lakunya tidak sopan dan kasar
• Orang tidak bijaksana pemberi nasihat yang tidak bermanfaat
BAGAIMANA AGAR TETAP BERETIKA
dalam PERGAULAN ANDA?....(lanjutan)
Laksanakan Digha Nikaya 31, Sigālaka Sutta dan Khuddaka Nikaya, Sutta Nipata 2.4 Maha Manggala Sutta

Memilih teman yang baik, bergul dengan yang bijaksana

• Orang bijaksana orang yang terpelajar, berpengalaman, mampu


memberikan petunjuk dan nasihat yang baik dan berguna.
• Orang bijaksana memiliki pengetahuan untuk membedakan hal yang
baik dan tidak baik
• Orang bijaksana mampu memberikan nasihat ketika Anda melakukan
perbuatan buruk dan menganjurkan untuk berbuat baik
Bagaimanakah
TEMAN YANG BAIK DAN TIDAK BAIK?

CIRI TEMAN TIDAK


CIRI TEMAN BAIK BAIK
◉ suka membantu ◉ mengambil seluruhnya (tamak)
◉ bersikap sama saat bahagia ◉ banyak bicara tapi tidak berbuat apa-apa
maupun tidak bahagia ◉ suka menyanjung/penjilat
◉ menunjukkan hal baik ◉ teman dalam berfoya-foya
◉ teman yang perhatian atau
simpatik

Digha Nikaya 31 Sigālaka Sutta


Faedah Sila:

◉ Tiada penyesalan sebagai tujuan dan buahnya (Anguutara


Nikaya.V,1)
◉ Dicintai, dihormati dan dihargai oleh orang lain (Majjhima
Nikaya.I,33)
Lanjutan:
Selain itu, dalam Mahaparibbana-sutta juga dikemukakan manfaat dari
pelaksanaan sila yaitu:
◉ membuat orang bertambah kaya;
◉ mendatangkan nama baik;
◉ menimbulkan percaya diri dalam pergaulan dengan berbagai golongan
manusia;
◉ memberi ketenangan di saat menghadapi kematian;
◉ setelah meninggal dunia, akan terlahir kembali di alam surga (Digha
Nikaya.II,86).

Anda mungkin juga menyukai