Anda di halaman 1dari 14

MODEL PENANGANAN ADIKSI

DR. KEVIN B. SKINNER, 2005


THE BEGINNING STEPS TO CHANGE FOR GOOD

 Setiap perubahan perilaku adiksi pornografi, meliputi enam (6) tahapan, yaitu L
1. Pre kontemplasi
2. Kontemplasi
3. Tahap persiapan
4. Mengambil langkah tindakan
5. Pelaksanaan
6. Mencegah berulangnya perilaku adiksi
LANJUTAN…

 Pada tahap pre kontemplasi, individu yang adiksi belum merasa adanya masalah
dari perilaku adiksinya, individu juga belum menyadari betapa sulitnya
menghentikan kebiasaan melihat pornografi, individu merasa perilakunya adalah
normal. Oleh sebab itu, kita harus membantu menyadarkan pada individu supaya
naik ke tingkat kontemplasi
 Tahap kontemplasi :
Individu mulai merasa perlu melakukan perubahan, merasa ketakutan (ketakutan
ketahuan oleh orang lain, menyalahi norma agama, melanggar hokum, dan sebagainya)
PREPARING TO CHANGE FOR GOOD

 Menentukan definisi sembuh dari adiksi :


Bedakan antara perilaku seksual yang benar dan sehat dengan perilaku seksual yang
tidak sehat.
Menentukan Batasan seperti : tidak menggunakan internet ketika seorang diri, tidak
menonton televisi seorang diri setelah jam 11 malam, tidak mencari bahan
pornografi dan meningkatkan batasan untuk menjaga diri dari pornografi
Menciptakan tujuan yang ingin dicapai, seperti :
- tujuan jangka pendek (saya berjanji hanya akan menggunakan internet untuk hal-hal
yang bermanfaat saja)
- tujuan jangka menengah (saya akan mempelajari lebih jauh tentang adiksi
pornografi, mempelajari kemungkinan berulangnya perilaku adiksi, dan
membentuk hubungan yang baik dengan orang lain untuk menjauhkan diri dari
kesepian dan perasaan dikucilkan)
- Tujuan jangka panjang : saya akan mencoba tidak melihat pornografi selama 180 hari,
mempelajari keahlian baru dan membantu orang lain yang mempunyai masalah yang
sama
LANJUTAN…

 Menentukan lingkungan, situasi dan orang-orang yang dapat memberikan


dukungan
 Berlatih untuk melakukan kegiatan pengganti setiap kali individu tersebut
berkeinginan melihat pornografi
TAKING ACTION AND MAINTENANCE

 Tahap pelaksanaan :
Sadari apa yang terjadi dengan diri individu tersebut tentukan faktor pendukung yang
dapat membantu, perkirakan hasil yang diharapkan, dan tetaplah melaksanakan
rencana. Hal-hal yang perlu disadari mencakup : perasaan diri, image, fantasi dan
pikiran

Tahap maintenance : sadari akan adanya kemungkinan kembalinya perilaku adiksi,


siapkan rencana untuk mengatasi kembalinya perilaku adiksi
THE PROFILE OF THOSE MOST LIKELY TO
RELAPSE
Beberapa karakteristik yang dapat dijadikan indicator individu yang memiliki resiko relapse :
1. Menyimpan rahasia :
Hal ini bisa dihindari dengan selalu berlatih jujur, mempunyai teman atau orang kepercayaan
yang bisa menjaga diri individu tersebut
2. Terbatasnya pergaulan dan kurang memiliki teman, hal ini bisa dihindari dengan meningkatkan
skills dalam berkomunikasi, belajar untuk berbagi dan memahami emosi…. Dan berlatihlah
3. Adanya konflik yang serius dengan orang lain, atasi dengan belajar mencari solusi, cobalah
melihat sesuatu dari perspektif orang lain, dan bergaulah dengan orang-orang yang positif
4. Relasi social yang terbatas.
Gaya hidup yang kurang sehat, atasi dengan berolahraga, mempelajari hal baru, membantu orang
lain dan menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain
5. Living for intense and extreme experiences (83% of sex addicts have other addictions),
diantaranya : ngebut, rock climbing, hang gliding, or extremely physical workouts.
LANJUTAN…

 In fact many addict simply cannot live without some from of regular intense
experience. Some of the places people look for a high include :
spending money, using drugs, gambling, sex, overeating, exercise, spirituality,
work

Those who have developed the need for constant highs often try to quit one
addiction and while they are stopping one add addiction they turn to another
addictive behavior to get their heigh.
LANJUTAN (….VULNERABLE TO RELAPSE…)

6. terlalu cepat mengakhiri sesi terapi.


Atasi dengan membaca buku, menghadiri group therapy, senantiasa berbicara dengan terapis.
7. Inaduquate preparation. Kurangnya persiapan, atasi dengan mencoba menanyakan kepada diri
sendiri dengan pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah saya sudah mempelajari bagaimana mengatasi rasa kesepian dan kesendirian ?
2. Apakah saya bisa bertahan dari withdrawl syndrome ?
3. Apakah saya sudah belajar untuk mengatasi emosi yang negative ?
4. Apakah saya sudah mengevaluasi urut-urutan hal-hal yang harus dilakukan apabila keinginan
melihat pornografi muncul ?
5. Apakah saya membuat perencanaan dengan baik ?
6. Apakah saya mempunyai teman atau orang lain yang bisa dipercaya untuk mendampingi saya
selama proses penyembuhan ini ?
LANJUTAN… (VULNERABLE TO RELAPSE)

8. Ignoring emotional issues. masalah-masalah terkait aspek emosi, seperti : curiosity,


need for excitement, frustration/stress, irritation, anger, boredom, pain, loneliness,
worry, fear
Langkah-langkah untuk dapat mengatasi emos tersebut :
1. Janganlah mengesampingkan emosi anda
2. Evaluasi pikiran dan perasaan anda
3. Perhatikan emosi saat ini
4. Cobalah untuk mengerti emosi orang lain
MENGATASI RELAPSE

 Buatlah buku harian mengenai hari-hari yang dilalui dan hal-hal yang dilakukan
untuk menghindari pornografi
Manfaat :
Sebagai salah satu metode yang digunakan untuk proses healing dan sebagai sebuah
tool yang digunakan sebagai terapi.
LIVING THE LIFESTYLE THAT LEADS TO
RECOVERY

 Komitmen untuk bersikap jujur


 Komitmen untuk bertumbuh dan mengembangkan diri lebih baik
 Komitmen untuk meluaskan pergaulan supaya tidak merasa terisolasi
 Komitmen untuk percaya kepada diri sendiri
 Komitmen untuk memahami emosi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai