KELOMPOK 2 : 1. ADI JAELANI 2. E L I Z A S T I YA U TA M I 3. HERTI 4. JUBELANIKA DAMANIK 5. MILA 6. N ATA L I A 7. NURKHALISA 8. NURHASANAH 9. OKTIA NINGSIH 10. T H E R E S A 11. Y O L L A A N G G Y TA N I A 12. R I Z N A 13. H E R N I S A PENGERTIAN
Narapidana berasal dari 2 suku kata yaitu Nara artinya orang
dan pidana artinya hukuman atau kejahatan(pembunuhan,perampokan , pemerkosaan,narkoba dll) Jadi pengertian narapidana adalah orang yang menjalani hukuman NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktiflainnya, meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsimenimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkanketergantungan. Napza bekerja pada pusat penghayatan otak sebagaimanakenikmatan sensasi makan dan stimulus seksual, sehingga sering munculdorongan yang kuat untuk menggunakan Napza dengan tujuanmemperoleh kenikmatan euphoria. Penyalahgunaan Napza merupakan salah satu ketegangan psikososialyang berdampak pada berbagai sendi kehidupan khususnya bagi pribadikorban, serta merupakan pengunaan yang sangat berlebihan yang tidaks esuai dengan aturan. RENTANG RESPON KOPING KIMIAWI PADA PENYALAHGUNAAN NAPZA ETIOLOGI Faktor-faktor penyebab seorang menjadi narapidana adalah : 1. Faktor Biologis a. Genetik Anak dari orang tua yang alkoholik beresiko empat kali lebih kuat untuk menjadi alkoholik ( American Academy Of Child And Adolescent Psychiatry,1999 ). Pengamatan lainnya menunjukkan bahwa laki-laki alkoholik dari ayah yang alkoholik empat kali lebih besar kemungkinannya daripada ayah yang bukan alkoholik ( Havard Medicall school 2001 ) b. Biokimia Hipotesis biologis yang kedua berhubungan dengan kemungkinan. 2. Faktor Sosial Proses sosialisasi secara keseluruhan yang terjadi pada masa remaja berperan dalam penyalahgunaan obat. Kelompok sebaya dan nilai-nilai didalamnya sangat memberikan pengaruh pada mereka.Perilaku coba-coba,rasa keingintahuan,perilaku memberontak, serta rasa bosan hanya beberapa alasan yang sering di utarakan oleh para remaja. Diadakannya pesta obat bius membuat marijuana mudah diterima oleh kalangan ini.Marijuana,kokain,dan heroin sangat mudah di dapatkan pada pertemuan-pertemuan mereka ETIOLOGI 3. Tipe kepribadian Walaupun tidak teredintifikasi suatu tipe kepribadian khusus,namun banyak teori mengatakan bahwa para penyalahguna obat erat kaitannya dengan ketidakmatangan perkembangan pada fase oral. Karakteristik yang biasanya dapat dilihat dari pecandu Obat-obatan meliputi rasa rendah diri , perasaan sangat tergantung rasa toleransi yang Rendah pada kasus frustasi atau kecemasan , perasaan antisosial , dan ketakutan . 4. Kemudahaan mendapatkan obat-obatan Di berbagai tempat pembelian obat resep mudah di sediakan untuk gangguan tidur , Bingug , cemas , nyeri dan diberikan untuk medikasi sebagai pengobatan paling dasar Selama di rumah sakit , oleh karena faktor tersebut membuat kemudahan bagi para Pecandu obat-obatan KLASIFIKASI SUBTANSI YANG DI SALAHGUNAKAN
Adiktif merupakan suatu gambaran yang dipergunakan untuk mendefinisikan pernyataan
Kronik dan merupakan karakteristik ketergantungan secara psikologis atau fisik , dampak Dari ketergantungan secara psikologis adalah luapan emosi akibat ketergantungan suatu Jenis obat dan merasa senang selama penggunaan obat. 11 klasifikasi zat yang sering disalahgunakan yaitu 1. Alkohol 2. Amfetamin dan sejenisnya 3. Fenisklidin dan sejenisnya 4. Sedatif , hipnitika atau anxiolitis 5. Kokain 6. Halusinogen 7. Inhalan 8. Opoid 9. Kafein 10. Kannabis 11. nikotin PENGKAJIAN Pengkajian pada klien korban NAPZA meliputi 1.Pengkajian secara umum (evaluasi terhadap masalah yang dirasakan klien) 2. Riwayat Medis 3. Pengkajian Keperawatan 4. Pengkajian Spiritual: 5.Pengkajian Psikososial: Status mental dan emosional 6. Latar Belakang Sosial: Aktifitas, penghasilan, pekerjaan, 7. Formulasi klinik: identifikasi perilaku dan deskripsi masalah Pengkajian pada klien napza menggunakan formal pengkajian umum psikitrik dan ditambahkan dengan format pengkajian Drug History and Assesment. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada klien adalah sebagai berikut: 1) Kapan Anda mulai mengenal obat-obatan/alcohol, dan adakah anggota keluargaanda yang mengkonsumsi alcohol/obat-obatan? 2) Jika ada, bagaimana pengaruhnya pada situasi di dalam keluarga? 3) Sejak kapan Anda pertama kali minum alkohol/obat? 4) Berapa lama Anda minum alcohol/obat dalam keadaan biasa? 5) Bagaimana pola penggunaan napza tersebut? a. Kapan? b. Apa? c. Bempa banyak? d. Dimana dan dengan siapa Anda menggunakan 6) Kapan Anda terkahir kali minum alkohol/obat-obatan dan berapa banyak andakonsumsi? 7) Apakah dalam menggunakan zat-zat tersebut menyebabkan masalah-masalah?Jelaskan (keluarga, teman, pekerjaan, sekolah dan lain-lain) 8) Pernahkah Anda mempunyai pengalaman terluka sebagi akibat dari menggunakan zat-zat tersebut? 9) Pernahkah Anda istirahat atau dalam menggunakan minum alkohol/zat-zat aditif? 10) Pernahkah Anda mencoba berhenti menggunakan zat aditif? Apakah anda mempunyai gejala-gejala fisik dengn pengalaman tersebut, seperti; tremor, sakit kepala, insomnia, berkeringat dingin dan serangan? 11) Pernahkah Anda mempunyai pengalaman kehilangan memori/ingatan ketikamenggunakan alkohol/obat-obatan? 12) Gambarkan/jelaskan kegiatan sehari-hari Anda? 13) Adakah yang Anda ingin ubah dalam hidup? Jika ada, apa? 14) Apa rencana/ide Anda agar keinginan itu dapat terwujud STRATEGI PELAKSANAAN (SP) Keluarga dengan anak Remaja NAPZA 1. Proses Keperawatan. a) Identitas Klien: An. B b) Kondisi Klien: Klien masih bersekolah SMA, suka jalan- jalan dan nongkrong bersama geng atau kelompoknya. Anak mempunyai kebiasaan merokok, atau ada riwayat meminum alkohol. c) Masalah Keperawatan: Koping individu tidak efektifd. d) Tujuan Khusus: 1.Klien mampu membina hubungan saling percaya 2.Klien mampu mengenal dan mengekspresikan perasan. e) Tindakan Keperawatan: • Salam terapeutik • Perkenalkan diri • Tanyakan nama klien • Jelaskan tujuan interaksi • Perhatikan dengan penuh empati • Pertahankan lingkungan yang kondusif • Lakukan kontrak dengan jelas pada tiap pertemuan • Melakukan terapi komunikasi pada klien remaja NAPZA 2. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi. Perawat : "Hai, selamat pagi, saya … panggil saja suster .., dari univ esa unggul, saya berada di sini ya hari ini dan besok trus Rabu dan Kamis depan juga dik dari jam 09.00 sampai 12.30.“ “Saya dengar dari Bapak dan Ibu, adik bernama Jubellanika , biasanya suka dipanggil siapa ya dik?” An. B : Panggil saja adik Bella Perawat : "Lagi ngapain dik pagi ini, lagi nyantai ya, atau lagi mikirin sesuatu nih.""Bagaimana dik, kalau pagi ini kita ngobrol, kira-kira mau berapa lama nih?“ An B : Lagi santai aja niyh sus Perawat : "Kalau gitu, kita ngobrolin tentang kegiatan yang biasa dilakukan adik selama ini, supaya saya dapat membantu kalau nanti adik punya masalah.“ "Oke, mau berapa lama ngobrolnya, bagaimana kalau 30 menit. Mau dimana tempatnya biar nyantai, bagaimana kalau di sini aja? An B : Baik sus 30 menit aja ya jangan lama-lama nanti saya bosan,boleh disini saja tempatnya Kerja. Perawat : "Tadi kita sudah berkenalan kan, "Tadi juga kita sudah sepakat kalau ngobrolnya selama 30 menit.“ An B : ya sus 30 menit ya "Pagi ini kita kan mau ngobrolin tentang kegiatan yang biasanya adik kerjakan.“ "Nah, sekarang adik nih bagicerita ke saya, ayo dik.“ "Atau adik mempunyai keluhan selama ini.“ "Punya teman-teman geng yang asyik atau apa saja deh.“ "Nah kalau menurut adik, kira- kira anak remaja yang sehat mental itu seperti apa sih, apa adik bisa sebutkan ciri- cirinya? An B : “ Saya gak tau sus Perawat : Anak remaja yang sehat mental itu dik, tentunya memiliki kebiasaan yang juga sehat, salah satunya bebas dari pengaruh narkoba atau minuman keras, punya teman curhat yang bisa membantu untuk menjadi lebih baik." Kan remaja tuh punya masa depan yang masih panjang, gimana dik?” Mempertahankan kontak mata, menunjukkan sikap empati, memperhatikan anggota keluarga serta responnya secara verbal dan non verbal, agak mencondongkan badan ke depan, sikap terbuka, menunjukkan kejujuran antara verbal dan non verbal. An B : owh gitu ya sus,berati anak remaja yang sehat mental pasti memiliki kebiasaan yang sehat dan bebas dari pengaruh narkoba atau minuman keras ya sus?baik kalau begitu saya jadi mengerti sekarang Terminasi. Evalusi Respon Klien terhadap tindakan keperawatan. "Gimana nih setelah kita ngobrol, apa masih bingung dengan gaya hidup remaja yang sehat mental.“ An B : tidak sus saya sudah tidak bingung lagi sekarang Perawat : "Pagi ini adik sudah bisa menyebutkan ciri-ciri anak remaja yang sehat mental dan mengungkapkan. permasalahannya kepada saya.“ "Baqus banget tuh dik, nanti adik bisa membantu teman-teman lain atau jadi tempat curhat jadi dapat menghindari hal-hal yang tidak sehat..""Baiklah, kalau begitu gimana kalau nanti, adik mengingat apa yang sudah kita bicarakan tadi, dan coba nanti juga disampaikan ke teman gengnya.“ "Nah, dik, nda' terasa kita ngobrol sudah 30 menit lho." Apa masih ada yang mau disampaikan."Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk ngobrolin mengenai masalah yang adik hadapi serta cara penyelesaiannya. "Bagaimana dik, oke kan."Ya tempatnya disini saja, kan saya yang kesini." Baiklah kalau begitu sampai ketemu besok ya saya permisi dulu ya dik.” An B : oke sus terima kasih infonya.