Anda di halaman 1dari 15

ASKEP PADA KLIEN DENGAN

PENYALAHGUNAAN NAPZA

KELOMPOK 5 :
1. Wikanry Ning Raharjo ( 2014201058 )
2. Ary Mayanda Putri ( 20142010 63 )
3. Tri Mulia ningsih ( 201401069 )
4. Enggia Faloq ( 2014201083 )
5. Misi Dea Putri ( 2014201085 )
6. Zahra Nur Arifa ( 2014201088 )
Pengertian Penyalahgunaan NAPZA
Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus
menerus bahkan sampai setelah terjadi masalah.
Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah dan
sering dianggap sebagai peny akit. Adiksi umumnya
merujuk pada perilaku psikososial yang berhubungan
dengan ketergantungan zat. Gejala putus zat terjadi karena
kebutuhan biologik terhadap obat. Toleransi adalah
peningkatan jumlah zat untuk memperoleh efek yang
diharapkan. Gejala putus zat dan toleransi merupakan
tanda ketergantungan fisik (Stuart, G. W., and Sundeen,
1995)
Jenis-Jenis NAPZA
 

1. Narkotika, adalah suatu obat atau zat alami maupun sintetis yang
dapat menyebabkan turunnya kesadaran, menghilangkan atau
mengurangi hilang rasa atau nyeri dan perubahan kesadaran yang
menimbulkan ketergantungan akan zat tersebut secara terus menerus.
Golongan narkotika berdasarkan bahan pembuatannya : narkotika
alami, narkotika sintesis, dan narkotika semi sintesis.

2. Psikotropika , adalah zat atau obat, baik sintetis maupun semi


sintetis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.

3. Zat adiktif lainya, adalah zat, bahan kimia, dan biologi dalam
bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan
kesehatan lingkungan hidup secara langsung dan tidak langsung
Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
1. Faktor Internal
a. Kepribadian
b. Inteligensia
c. Usia
d. Dorongan / kenikmatan dan perasaan ingin tahu
e. Pemecahan masalah

2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
b. Kelompok teman sebaya
c. Kesempatan
Gejala Klinis Penggunaan NAPZA

Pengaruh napza pada tubuh disebut


intoksikasi. Selain intoksikasi, ada juga
sindroma putus zat yaitu sekumpulan
gejala yang timbul akibat penggunaan
zat yang dikurangi atau dihentikan.
Tanda dan gejala intoksikasi pada jenis
zat yang berbeda.
Dampak Penggunaan NAPZA
1. Bagi diri sendiri
Penyalahgunaan NAPZA dapat mengakibatkan terganggunya fungsi
otak dan perkembangan moral pemakainya, intoksikasi (keracunan),
overdosis (OD), yang dapat menyebabkan kematian karena
terhentinya pernapasan dan perdarahan otak, kekambuhan, gangguan
perilaku (mental social), gangguan kesehatan, menurunnya nilai, dan
masalah ekonomi dan hukum. Sementara itu, dari segi efek dan
dampak yang ditimbulkan pada para pemakai narkoba dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan atau jenis
• Upper yaitu jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi sakti,
seperti sabu-sabu, ekstasi, dan amfetamin
• Downer yang merupakan golongan narkoba yang dapat membuat
orang yang memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya
yang menenangkan/sedati seperti obat tidur (hipnotik) dan obat
anti rasa cemas
• Halusinogen adalah napa yang beracun karena lebih menonjol sifat
racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
2. Bagi keluarga
Penyalahgunaan NAPZA dalam keluarga dapat mengakibatkan terganggunya suasana
nyaman dan tentram dalam keluarga. Dimana orang tua akan merasa malu karena memilki
anak pecandu, merasa bersalah, dan berusaha menutupi perbuatan anak mereka. Stres
keluarga meningkat, merasa putus asa karena pengeluaran yang meningkat akibat pemakaian
narkoba ataupun melihat anak yang harus berulang kali dirawat atau bahkan menjadi
penghuni di rumah tahanan maupun lembaga pemasyarakatan.

3. Bagi pendidikan atau sekolah


NAPZA akan merusak disiplin dan motivasi yang sangat tinggi untuk proses belajar.
Penyalahgunaan NAPZA berhubungan dengan kejahatan dan perilaku asosial lain yang
menganggu suasana tertib dan aman rusaknya barang-barang sekolah dan meningkatnya
perkelahian.

4. Bagi masyarakat, bangsa, dan Negara


Penyalahgunaan NAPZA mengakibatkan terciptanya hubungan pengedar narkoba dengan
korbannya sehingga terbentuk pasar gelap perdagangan NAPZA yang sangat sulit diputuskan
mata rantainya. Masyarakat yang rawan narkoba tidak memiliki daya tahan dan
kesinambungan pembangunan terancam. Akibatnya negara mengalami kerugian karena
masyarakatnya tidak produktif kejahatan meningkat serta sarana dan prasarana yang harus
disediakan untuk mengatasi masalah tersebut.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA
A. Pengkajian
1. Kajian situasi kondisi pengunaan zat
a. Kapan zat digunakan
b. Kapan zat menjadi lebih sering digunakan mulai menjadi masalah
c. Kapan zat dikurangi dihentikan, sekalipun hanya sementara

2. Kaji risiko yang berkaitan dengan penggunaan zat.


a. Berbagi peralatan suntik
b. Perilaku seks yang tidak nyaman.
c. Menyetir sambil mabuk.
d. Riwayat over dosis
e. Riwayat serangan ( kejang ) selama putus zat
3. Kaji pola penggunaan
Waktu penggunaan dlm sehari ( pd waktu menyiapkan
makan malam ) penggunaan malam.
Tipe situasi ( setslah berdebat atau bersantaai didpan tv )
Lokasi ( timbul keinginan untuk menggunakan napza
setelah berjalan melalui rumah bandar )
Kehadiran atau bertemu orang orang tertentu, adanya
pemikiran tertentu.
Adanya emosi tertentu., adanya faktor pencetus (capek.
Labil, lapar , tidak dapat tidur)
 
4. Kaji hal baik buruk tentang penggunaan zat maupun
tentang kondisi bila tidak menggunakannya.
 
B. Diagnosa
Koping individu tidak efektif: beluum mampu mengatasi keinginan
menggunakan zat.

C. Intervensi implemenetasi
Strategi pertemuan 1- klien :
1. Mendiskusikan dampak penggunaan napza bagi kesehatan, cara
meningkatkan motivasi berhenti, dan cara mengontrol keinginan .
2. Melatih cara meningkatkan motivasi dan cara mengontrol keinginan.
3. Membuat jadwal latihan

Orientasi :
“selamat pagi dik, perkenalkan saya suster M. “Nama adik siapa?” lebih
senang dipanggil apa “bagaimana keadaan kamu pagi ini?” “kalau A tidak
keberatan , selama 20 menit kedepan kita akan bercakap cakap tentag
kesehatan A?” “ bagaimana kalau kita bercakap - cakap diteras depan rungan
A? “
Kerja :
“ apa yg biasa A pakai sebelum masuk kepusa rehabilitasi ini?” ” Ganja “
“ apa ada keluhan dengn kesehatan A?” “ bagaimana hubungan A dengan teman
teman ? “ “bagaimana dengan sekolah ?” “ sejak kpn menggunakan ganja ? “ “
pada situasi seperti apa timbul keinginan menghisap ganja? “apa saja akibat yg
dirasakan kalau menghisap ganja?” koping individu tidak efektif: belum mampu
mengatasi leinginan menggunakan zat.
Bab 1: asuhan keperawatan klien dengan penyalahgunaan dan ketergantungan .
“apakah ingin berhenti? “ bagus!
“ berapa kali mencoba berhenti?”
“ bagaimana perasaan A ketika tdk menghisap ganja? “
“apa yg menyebabkan a memakai ganja lagi ? “
“baiklah kalau begitu, suster akan jelaskan akibat kesehatan yang terjadi
(jelaskan sesuai jenis napza yg dipakai)”
“yg mana yang sudah A alami? “
“jadi A ingin coba berhenti ? “.
“ sekarang mari kita bicarakan apa – apa saja yang masih daat dibanggakan
dari A, Kita mulai dari :
Dari A : coba lihat aspek positif yg masih A miliki “ betul A masih sangat muda, punya
pendidikan , sehat, dan masa depan yang cerah sedang menunggu kamu, bagus sekali.
Keluarga : A masih punya ayah, ibu, saudara kamu yang begitu perhatian dengan kamu.”
Ternyata banyak sekali hal positif yang ada pada A “ sekarang bagaiaman kalau A berlatih
mensyukuri hal hal positif . “ kata nya masih muda, saya harus berhenti!
Bagaimana kalau kita teruskan diskusi tentang cara menghidari peggunaan ganja. “ ada
beberapa cara
a. Hindari teman teman yg menawarkan.
b. Kunjungi teman yang tdk menggunakannya.
c. Bicara pada teman yg berhasil berhenti.
d. Kalau pergi keluar dari rumah sbaiknya ditemani keluarga.
“ selain itu lakukan kegiatan - kegiatan yang bermanfaat. “ apa contohnya “ bagus “mari kita
buat jadwal kegiatanya.

Terminasi :
“ bagaimana perasaan A setelah bercakap cakap ? “ bagus sekali “ “ nah suster mau tanya lagi
:
“ coba A sebutkan kembali hal postif yg masih a milik “ bagus sekali “ yg mana yg mau
dialtih ? nah, masukkan dalam jadwal latihannya dan dicoba “ “ besok pagi suster akan dtang
kembali, kita akan diskusikan lagi hasil latihan dan kita latih cara yg lain .” bagaimna A “
baiklah kalau begitu bespk jam 11.00 kita ketmu ya “ sampai jumpa”
Beberapa hal yg harus diperhatiakn oleh perawat untu
membantu klien mengatasi craving / nagih (keingina untuk
menggunakan kmbali napza ) adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi rasa nagih muncul.


2. Ingat diri sendiri rasa nagih normal muncul saat kita
berhenti.
3. Ingatlah rasa nagih seperi kucing lapar . semakin lapar
semakin diberi makan semakin sering muncul.
4. Cari seseorang yg dapat mengalihkan dari rasa nagih .
5. Coba menyiukkan diri saat nagih datang.
6. Tundalah penggunaan sampai beberapa saat .
7. Bicarakanlah pada sesorang yg dapat mendukung.
Menurut keliat dkk ( 2006 ) tujuan tindakan keperawatan
untuk sebagai berikut :
1. Keluarga dapat mengenal masalah ketidakmampuan anggota
keluarga
2. Berhenti menggunakan NAPZA.
3. Keluarga dapat meningkatkan motivasi klien untuk berhenti.
4. Keluarga dapat menjelaskan cara merawat klien NAPZA
5. Keluarga dapat mengidentifikasi kondisi pasien yang perlu
dirujukkan.
 
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada keluarga :
1. Diskusikan tentang masalah yang dialami keluarga dalam
merawat klien
2. Diskusikan bersama keluarga tentang penyalahgunaan zat.
3. Diskusikan tentang kondisi klien yg perlu segera dirujuk
4. Diskusikan dan latih keluarga merawat klien NAPZA
D. Evaluasi
Evaluasi yg diharapkan dari klien adalah :
1. Klien mengetahui dampak napza
2. Klien mampun melakukan cara meningkatkan motivasi untuk berhenti
menggunakan napza.
3. Klien mengontrol keampuan keinginan menggunakan napza kembali.
4. Klien dapat menyelesaikan maslah dengan koping yg adaptif.
5. Klien dpat menerapkan cara hidup sehat.
6. Klien mematuhi program pengobatan.
 
Evaluasi yang diharapkan dari keluarga adalah :
1. Keluarga mengetahui maslah yg dialami klien.
2. Keluarga mengetahui tetang napza.
3. Keluarga mengetahui tahapan proses penyembuhan klien.
4. Keluarga brpartisipasi dlm merawat klien
5. Keluarga memberi motivasi pada klie untuk sembuh
6. Keluarga mebgawasi klien dalam mnum obat.
 

Anda mungkin juga menyukai