Anda di halaman 1dari 7

PJOK

PENYEBAB DAN GEJALA PENGGUNAAN NAPZA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. MUHAMMAD ALFATIH
2. MUHAMAD DIKA RAMADHAN
3. MUHAMMAD FAHZI
4. MUHAMMAD FAUZIL AZMI
5. MUHAMMAD IRFAN ZAKI
6. MUHAMMAD LUTFI
7. MUHAMMAD RAHEL
8. MUHAMMAD RIZALDI

X MIA 1
MAN 2 KOTA PAYAKUMBUH
A.Pendahuluan
Perkembangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini, telah
mencapai situasi yang mengkhawatirkan, sehingga menjadi persoalan kenegaraan yang
mendesak. Karena korban penyalahgunaan narkoba bukan hanya orang dewasa, mahasiswa tetapi
juga pelajar SMU sampai pelajar setingkat SD. Dikatakan, remaja merupakan golongan yang
rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena selain memiliki sifat dinamis, energik, selalu
ingin mencoba. Mereka juga mudah tergoda dan putus asa sehingga mudah jatuh pada masalah
penyalahgunaan narkoba.

Pada awalnya narkotika hanya digunakan sebagai alat bagi ritual keagamaan dan
disamping itu juga dipergunakan untuk pengobatan, adapun jenis narkotika pertama yang
digunakan pada mulanya adalah candu ata lazim disebut sebagai madat atau opium. 1

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah


narkoba mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi
para penggunanya.

Efek narkoba itu sangat banyak sekali, beberapa diantaranya adalah orang yang menggunakan
narkoba dapat kecanduan atau ketagihan. Semua perilaku penyalahgunaan narkoba mendorong otak
untuk memproduksi efek euforis. Bagaimanapun, beberapa jenis psikotropika memberikan dampak
yang sangat negatif pada otak seperti stroke, dan kerusakan otak secara meluas yang dapat
melumpuhkan segala aspek kehidupan pecandunya. Penggunaan narkoba juga dapat mengakibatkan
perubahan fungsi otak sehingga menimbulkan permasalahan ingatan, permasalahan konsentrasi serta
ketidakmampuan dalam mengambil keputusan. Penyalahgunaan narkoba yang sudah sampai pada
level kronis dapat mengakibatkan perubahan jangka panjang dalam selsel otak, yang mendorong
terjadinya paranoia, depresi, agresi dan halusinasi.

B.Pembahasan
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk tujuan
pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang
lebih teratur, berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan ganggunan kesehatan fisik,
gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja
merupakan masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan
remaja. Menurut laporan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita
yang umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP dan SMA, bahkan
perguruan tinggi. Generasi muda merupakan sasaran strategis mafia perdagangan narkoba. Oleh
karena itu, generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut. Penyalahgunaan narkoba atau
NAPZA umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi. Di sisi lain, kondisi ini juga
dapat dialami oleh penderita gangguan mental, misalnya gangguan bipolar atau skrizopenia.
Seseorang yang menderita gangguan mental dapat lebih mudah menyalahgunakan NAPZA yang
awalnya bertujuan untuk meredakan gejala yang dirasa.Selain rasa ingin tahu yang tinggi dan
menderita gangguan mental,

1
Berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba:

1) Penyebab dari diri sendiri yaitu Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan
Kepribadian yang lemah Kurangnya percaya diri Tidak mampu mengendalikan diri
Dorongan ingin tahu,ingin mencoba,ingin meniru Dorongan ingin berpetualang Mengalami
tekanan jiwa Tidak memikirkan akibatnya dikemudian hari Ketidaktahuan akan bahaya
narkoba .
2) Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua) Salah satu atau kedua orang tua adalah
pengguna narkoba Tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua Keluarga
tidak harmonis(tidak ada komunikasi yang terbuka dalam keluarga) Orang tua tidak
memberikan pengawasan kepada anaknya Orang tua terlalu memanjakan anaknya Orang tua
sibuk mencari uang/mengejar karir sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.
3) Penyebab dari teman/kelompok sebaya Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang
menjadi pengguna narkoba Adanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba
Adanya ajakan atau rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba Paksaan dari
teman kelompok agar menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan
dianggap tidak setia kawan Ingin menunjukan perhatian kepada teman 4.Penyebab yang
bersumber dari lingkungan Masyarakat tidak acuh atau tidak peduli Longgarnya pengawasan
sosial masyarakat Sulit mencari pekerjaan Penegakan hukum lemah Banyaknya pelanggaran
hukum Kemiskinan dan pengangguran yang tinggi Menurunnya moralitas masyarakat
Banyaknya pengedar narkoba yang mencari konsumen Banyaknya pengguna narkoba
disekitar tempat tingga.2 Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan
narkotika pada seseorang. Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab
timbulnya penyalahgunaan narkotika
4) Mengalami masalah ekonomi.
5) Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau seksual.
6) Memiliki masalah hubungan dengan pasangan, kerabat, atau keluarga.
7) Keinginan untuk mencoba, ingin tampil beda, kurang percaya diri, akhirnya menjadi adiksi
(ketergantungan).
8) Menggunakan narkoba sebagai gaya hidup (life style)
9) Pengaruh lingkungan, pergaulan yang salah, tekanan kelompok sebaya (peer group), dipaksa,
diancam, dijebak akhirnya terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba.
10) Tekanan kerja, tekanan belajar, sehingga mencari cara untuk meningkatkan daya
tahan tubuh (self endurance) melalui penyalahgunaan narkoba.

2
Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA.
Faktor yang mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi.

Alasan-alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan
NAPZA antara lain:

a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang
mengenai akibatnya
b. Keinginan untuk bersenang-senang
c. Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
d. Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
e. Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup
f. Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketagihan
g. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulan untuk menggunakan NAPZA
h. Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA 2)Faktor Lingkungan, meliputi:
a. Lingkungan Keluarga --- Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang
kurang efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat antar anggota
keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang pada gangguan
penggunaan zat.
b. Lingkungan Sekolah --- Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan,
kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif
dan positif, dan adanya murid pengguna NAPZA merupakan faktor kontributif
terjadinya penyalahgunaan NAPZA.
c. Lingkungan Teman Sebaya --- Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya
mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada
kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar
diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa.

C. Gejala Penyalahgunaan NAPZA

Ketika penyalahgunaan NAPZA tidak dihentikan dan terjadi terus-menerus, hal itu dapat
menyebabkan kecanduan. Pada fase ini, gejala yang dirasakan dapat berupa:
 Keinginan untuk menggunakan obat terus-menerus, setiap hari atau bahkan beberapa kali
dalam sehari.
 Muncul dorongan kuat untuk menggunakan NAPZA, yang bahkan mampu mengaburkan
pikiran lain.
 Seiringnya berjalannya waktu, dosis yang digunakan akan dirasa kurang dan muncul
keinginan untuk meningkatkannya.
 Muncul kebiasaan untuk selalu memastikan bahwa NAPZA masih tersedia.
 Melakukan apa pun untuk mendapatkan atau membeli NAPZA, bahkan hingga menjual
barang pribadi.
 Tanggung jawab dalam bekerja tidak terpenuhi, dan cenderung mengurangi aktivitas sosial.
 Tetap menggunakan NAPZA meski sadar bahwa penggunaan NAPZA tersebut memberikan
dampak buruk pada kehidupan sosial maupun psikologis.
 Ketika sudah tidak memiliki uang atau barang yang dapat dijual, pecandu NAPZA mulai
berani melakukan sesuatu yang tidak biasa demi mendapatkan zat yang diinginkan, misalnya
mencuri.
 Melakukan aktivitas berbahaya atau merugikan orang lain ketika di bawah pengaruh NAPZA
yang digunakan.
 Banyak waktu tersita untuk membeli, menggunakan, hingga memulihkan diri dari efek
NAPZA.
 Selalu gagal saat mencoba untuk berhenti menggunakan NAPZA.
Ketika penderita telah mencapai fase kecanduan dan mencoba untuk menghentikan penggunaan, dia
akan mengalami gejala putus obat atau sakau. Gejala putus obat itu sendiri dapat berbeda-beda pada
tiap orang, tergantung keparahaan dan jenis NAPZA atau narkoba yang digunakan.
Apabila NAPZA yang digunakan adalah heroin dan morfin (opioid), maka gejalanya dapat berupa:
 Hidung tersumbat.
 Gelisah.
 Keringat berlebih.
 Sulit tidur.
 Sering menguap.
 Nyeri otot

Setelah satu hari atau lebih, gejala putus obat dapat memburuk. Beberapa gejala yang dapat dialami
adalah:

 Diare.
 Kram perut.
 Mual dan muntah.
 Tekanan darah tinggi.
 Sering merinding.
 Jantung berdebar.
 Penglihatan kabur/buram.
Sedangkan apabila NAPZA yang disalahgunakan adalah kokain, maka gejala putus obat yang
dirasakan dapat berbeda. Beberapa di antaranya adalah:Depresi.
 Gelisah.
 Tubuh terasa lelah.
 Terasa tidak enak badan.
 Nafsu makan meningkat.
 Mengalami mimpi buruk dan terasa sangat nyata.
 Lambat dalam beraktivitas.
Fase kecanduan terhadap penyalahgunaan NAPZA yang terus dibiarkan, bahkan dosisnya yang terus
meningkat, berpotensi menyebabkan kematian akibat overdosis. Overdosis ditandai dengan
munculnya gejala berupa:
 Mual dan muntah.
 Kesulitan bernapas.
 Mengantuk.
 Kulit dapat terasa dingin, berkeringat, atau panas.
 Nyeri dada.
 Penurunan kesadaran.

D.Penutup
Mengatasi masalah narkoba diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik dari lembaga
pemerintah, LSM dan masyarakat. Banyak lembaga penanganan masalah penyalahgunaan
narkoba berupa panti rehabilitasi baik milik pemerintah ataupun swasta.
Daftar Pustaka

Harlina, Lydia Martono dan Satya Joewana. 2008. Belajar Hidup bertanggung Jawab, Menangkal
Narkoba dan Kekerasan. Jakarta. Balai Pustaka.

Kusno Adi, 2009. Diversi Sebagai Upaya Alternative Penanggulangan Tindak Pidana
Narkotika Oleh Anak, UmmPress, Malang

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1997 Tentang Psikotropika http://stopnarkobaa.blogspot.com/2014/01/faktor-penyebab-

terjadinya.html

http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebabpenyalahgunaan-
narkotika

Anda mungkin juga menyukai