Anda di halaman 1dari 5

Nama : Heribertus Rusbowo Dwi Kartiko

NIM : 23120717055 (Mahasiswa RPL)

Matkul : Kesehatan Adiksi

JAWABAN UAS

1. Ada 2 hal yang sangat penting pada ketergantungan / adiksi, coba


jelasakan mengapa !
Adiksi merupakan suatu kondisi ketergantungan fisik dan mental terhadap hal-hal
tertentu yang menimbulkan perubahan perilaku bagi orang yang mengalaminya.

Beberapa perubahan terkait dua fenomena Dua hal penting yang berhubungan dengan
ketergantungan yaitu toleransi zat dan ketagihan zat. Diketahui bahwa obat – obatan atau zat
tersebut meningkatkan availibilitas dopamin, yang mengaktifkan jalur kegembiraan dalam
otak. Ketika sel – sel dalam jalur tersebut mengalami lonjakan dopamin berulang akibat
penyalahgunaan zat yang kronis, sel tersebut akhirnya dapat menjadi kurang responsif
terhadap sinyal dopamin. Adapun mengenai ketagihan zat, menunjukkan bahwa hal tersebut
berhubungan dengan perubahan aktivitas yang luas dalam otak.

2. Keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam proses terjadinya


ketergantungan Napza. Jelaskan.
Keluarga merupakan factor yang sangat penting di dalam proses terjadinya ketergantungan
NAPZA. Hhal ini karena keluarga adalah orang yang sering berinteraksi di dalam
kesehariannya , sehingga kenyamanan , situasi kondisi,suasana di dalam keluarga sangat
berperan penting membentuk sebuah perilaku anggota keluarga itu sendiri. Apabila sdh
nyaman dan merasa aman di dalam keluarga maka factor/ pengaruh negative dari luar akan
sulit mempengaruhi pola pikir atau perilaku. Peran serta keluarga bagi pecandu narkoba
sangatlah penting untuk bisa benar benar terlepas dari ketergantungan Napza.Karena keluarga
merupakan first opinion change bagi pemulihan korban penyalahgunaan narkoba, keluarga
bisa memberikan segala bentuk perhatian khusus dalam proses rehabilitasi.
Bentuk perhatian yang kuat diharapkan bisa melawan stigma yang seringkali jadi masalah
untuk para penyalah guna narkoba yang menjalani rehabilitasi. Stigma sosial sering kali
membuat orang kehilangan status, diskriminasi dan dikucilkan dari keterlibatannya dalam
masyarakat juga mempengaruhi efektifitas terapi. Stigma juga membuat para penyalah guna
merasa malu dan menolak untuk datang terapi. Karena itula, dukungan sosial dari keluarga
merupakan solusi untuk memulihkan kepercayaan diri dari pengguna narkotika.
3. Masalah penyalahgunaan Narkotika adalah masalah Kesehatan
Masyarakat. Jelaskan
Penyalahgunaan narkoba adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang dimana dari
sudut pandang psikososial perilaku menyimpang ini menjadi akibat negatif dari
interaksi sosial yang tidak kondusif (tidak mendukung ke arah positif) di
masyarakat.Hal ini akan berpengaruh kepada lingkungan sekitar , atau lingkaran
pergaulan di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan keresahan atau ketidak
nyamanan.

Akibat terjadinya gangguan pada saraf pusat dapat menyebabkan gangguan fisik,
jiwa, sosial dan keamanan, kerugian tersebut berdampak terhadap kepribadiannya.
Bagi keluarga/masyarakat selain berdampak pada kerugian ekonomi, korban
penyalahgunaan narkoba tersebut secara tidak langsung telah mencoreng nama baik
keluarga di mata Masyarakat dan kehidupan sosialnya pun akan terganggu.

4. Ada fenomena menarik, yaitu penyuluhan Napza sudah sangat sering


dan banyak dilakukan, tetapi penyalahgunaan Napza terus meningkat.
Jelaskan kenapa fenomena ini bisa terjadi.
penyalahgunaan Napza terus meningkat karna beberapa faktor yaitu diantaranya
Keinginan untuk mencoba, ingin tampil beda, kurang percaya diri, akhirnya menjadi adiksi
(ketergantungan). Menggunakan narkoba sebagai gaya hidup (life style) Pengaruh
lingkungan, pergaulan yang salah, tekanan kelompok sebaya (peer group), dipaksa, diancam,
dijebak akhirnya terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba, selain itu karna adanya
Tekanan kerja, tekanan belajar, sehingga mencari cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh
(self endurance) melalui penyalahgunaan narkoba.Terkadang Sebagian orang hanya melihat
sisi lebihnya akibat penggunaan NAPZA , mosal kuat bergadang dan bekerja semalaman
tetapi lupa akan efek negative dari pemakaian NAPZA titu sendiri .

5. Jelaskan faktor internal dan eksternal yang menyebakan seseorang dapat


mengalami ketergantungan Napza.
Faktor internal dalam penyalahgunaan NAPZA biasanya berasal dari diri sendiri yang
menyebabkan adanya perubahan perilaku, adapun diantaranya seperti rasa ingin tahu
yang tinggi sehingga terdapat keinginan untuk mencoba, keinginan untuk bersenang-
senang, keinginan untuk mengikuti gaya hidup terbaru, keinginan untuk diterima
dalam kelompok, serta pengertian yang salah bahwa coba sekali tidak akan membuat
ketagihan.
Penyalahgunaan Napza juga dapat dipengaruhi oleh faktor Eksternal yaitu diantaranya
Hubungan anggota keluarga yang tidak harmonis, keluarga yang tidak utuh dan
kurang komunikasi, serta orang tua yang juga ketergantungan Napza. Faktor lainnya
yaitu akibat pengaruh buruk dari lingkungan pergaulan.

6. Jelaskan hubungan antara penyelenggaraan Napza dengan IMS dan


Pariwisata.
Meningkatnya kedatangan tamu Luar Negeri terutama yang berwisata ke indonesia
mempunyai dampak yang signifikan terhadap kejadian dan prevalensi baik Napza
atau Infeksi Menular Seksual (IMS). Karena di negara nya, Napza tersebut telah
disebar luaskan secara Legal, kebiasaan itulah yang dibawa ke Indonesia sehingga
terbentuk sebuah sistem Jejaring Narkoba yang disebarkan ke Indonesia, dampak dari
Napza ini seringkali mengganggu kerja saraf pusat sehingga membuat seseorang
terkadang bergerak diluar kendalinya, penyebaran Napza bisa melalui jarum suntik
yang digunakan bergilir sehingga hal tersebut dapat meningkatkan penyebaran
penyakit Infeksi Menular Seksual di kalangan masyarakat.

7. Proses terjadinya ketergantungan tidak serta merta, melainkan melalui


proses. Jelaskan proses tersebut.
Proses ketergantungan Napza yaitu dimulai dengan tahap coba-coba rasa
keingintahuan adalah sifat dasar sebagian besar manusia, terutama saat kita masih
muda dan ingin merasakan pengalaman atau sensasi baru dalam hidup. Pada
umumnya, sering kali dimulai dari rasa penasaran pada sesuatu yang belum pernah
dicoba.

Kemudian Tahap Reguler Untuk Rekreasional atau Situasional, Pada titik ini,
pengguna memang belum bergantung pada zat tersebut baik secara fisik maupun
psikologis, namun tanpa disadari otak sudah mulai terlatih untuk merespon manfaat
penggunaan zat seperti meredakan sakit dan mendapat ketenangan

Berlanjut ke tahap Penggunaan Beresiko Pada tahap ini, masalah mulai


bermunculan akibat penggunaan narkoba, seperti mempengaruhi kinerja, penurunan
nilai di sekolah atau tempat kerja, hubungan sosial dan keuangan. Narkoba mulai
mempengaruhi cara berpikir hingga tingkah laku, pengguna bisa berperilaku yang
meresikokan keselamatannya, seperti mengemudi dibawah pengaruh zat, seks bebas,
mencuri, kekerasan dan tindak kriminal lainnya.
Tahap Ketergantungan terjadi ketika otak sudah mulai terbiasa dengan sensasi yang
dihasilkan oleh zat seperti sabu, kokain, alkohol, mariyuana atau obat-obat opioid
lainnya sehingga pengguna merasa membutuhkan zat tersebut untuk dapat merasa
normal kemudian akan berakhir ke Tahap Kecanduan, Ditahap kecanduan,
ketergantungan pada zat sudah semakin kompulsif. Pengguna sangat membutuhkan
zatnya untuk dapat berfungsi dan akan melakukan apa saja unyuk mendapatkannya.

8. Bagaimana pendapat kalian tentang penyalahgunaan Narkotika dan Zat


Adiktif lainnya pada masa pandemi Covid-19. Jelaskan
penyalahgunaan Narkotika pada masa Covid 19 terjadi menjadi 2 ada yang meningkat
dan ada yang menurun,

penyalahgunaan Narkoba yang meningkat terjadi karena selama masa pandemi


meningkatnya kecemasan akibat pandemi covid-19, meningkatnya stres akibat
pandemi, beberapa mengalami peningkatan pendapatan untuk dibelanjakan, bosan,
waktu yang lebih banyak dihabiskan bersama pasangan maupun teman pengguna
Narkoba yang tinggal serumah, kesepian, depresi dan isolasi, lebih banyak waktu
luang dan adanya penimbunan obat sebelum lockdown.

Namun ada beberapa faktor yang membuat terjadinya penurunan penggunaan


Narkoba karena adanya kebijakan mengurangi kontak dengan orang lain, lockdown
yang membatasai akses untuk mendapatkan zat narkotika, berkurangnya akses
ketempat hiburan, kehilangan pendapatan, terbatasnya ketersediaan zat, berkurangnya
peluang penggunaan zat secara berkelompok, kualitas zat menurun, tantangan dalam
mengatur kehidupan selama pandemi.

9. Bagaimana pendapat anda tentang pendekatan hukum pada adiksi.


Jelaskan
Di Indonesia terdapat beberapa pendekatan terkait hukum pada Adiksi, hal tersebut
disebutkan bahwa pecandu dan pengedar dapat dikenai sanksi pidana penjara, denda,
rehabilitasi medis dan sosial, hingga pidana mati. Hal tersebut perlu dilakukan guna
membuat si pengguna maupun bandar narkoba menjadi jera, selain itu pendekatan
hukum ini diharapkan mampu mengurangi jumlah pengguna Narkoba yang telah ada.

10. Jelaskan penanganan kasus adiksi

Seseorang yang mengalami ketergantungan/kecanduan memerlukan penanganan lebih


lanjut diantaranya :

a. Cognitive Behavior Therapy (CBT)


Orang yang memiliki ketergantungan terhadap sesuatu, dia sudah mempunyai pola
pikir tertentu. Untuk itu, CBT digunakan untuk memodifikasi pikiran-pikiran negatif
agar dapat disubstitusi dengan pola pikir yang lebih positif.
b. Motivational Interview (MI)
Metode ini lebih cocok bagi pasien para remaja dan dewasa muda. Mengingat
pengambilan keputusan dalam terapi sepenuhnya ada di tangan pasien.
c. Terapi Perilaku
Metode ini dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan untuk menurunkan
motivasi pasien untuk menghambat ketergantungannya. Salah satu contohnya, untuk
pasien yang kecanduan gadget dan internet, perlu membuat rule, misalnya
menggunakan gadget hanya di area keluarga atau tidak ada wifi di kamar.

Anda mungkin juga menyukai