Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS DAMPAK SOSIAL PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI KALANGAN

MAHASISWA

Oleh

1. DICHA NERY UTAMI

2. ANISA RIZKA FEBRIANA

3. M WAWAN AFRIADI

4. DANDI SHEFRISKI JAYA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BANDARLAMPUNG
2019
Abstrak

Narkotika adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa

merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkotika adalah sumber dari

tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum. Menimbulkan dampak

negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis. Ketergantungan

fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak

mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat

untuk mengkonsumsi (biasa disebut sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan

dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah,

manipulatif, dan sebagainya.

Kata kunci : narkotika, mahasiswa.

1) Latar belakang

Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering terjadi

ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja sedang

mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini remaja

cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang dari norma-

norma yang berlaku di masayarakat. Seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian,

perampokan, perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba. Perilaku menyimpang remaja

tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja.1

Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang

dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional

1
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-narkoba/
untuk tujuan-tujuan komersial. Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia,

Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial

bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.2

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan

jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan

tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat

membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.

Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia

sasaran narkoba ini adalah usia mahasiswa, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Dimana

dakam kurun usia tersebut, banyak remaja Indonesia yang duduk di bangku perkuliahan atau

sedang menjadi mahasiswa. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-

waktu dapat mengincar generasi penerus bangsa kapan saja.

Meskipun upaya pemberantasan narkoba telah marak di gencarkan dalam keluhan serta

kekhawatiran masyarakat akan pemakaian narkoba yang telah mendunia, namun tetap saja masih

banyak para remaja hingga anak di bawah umur yang terjerumus di luar pengawasan masyarakat

di sekitarnya.

Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk

mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak

2
Ibid.
melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan

perasaan sakit yang sangat pada tubuh.3

2) Rumusan masalah

a) Bagaimana dampak social penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa?

b) Factor apa yang mempengaruhi penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa?

3) Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normative, dengan menggunakan data sekunder

yang diperoleh dengan cara studi pustaka, yang terdiri dari bahan hukum primer yang berupa

Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, bahan hukum sekunder yang

diperoleh dari literature dan hasil penelitian sebelumnya, serta bahan hukum tersier yang

diperoleh dari kamus hukum dan ensiklopedi.

4) Pembahasan

A. Dampak social penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang tergantung pada jenis narkoba yang dipakai,

kepribadian pengguna serta situasi dan kondisi pengguna.Secara umum dampak ketergantungan

atau kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial atau lingkungan masyarakat. 4

1) Fisik

Jenis narkoba yang paling banyak dipakai oleh remaja yaitu jenis shabu-shabu dan obat-obat

seperti distro.Adapun bebarapa dampaknya terhadap fisik yaitu sakit kepala, mual-mual dan

sesak nafas. Ini disebabkan karena penggunaan narkoba dalam jumlah berlebihan. Yang

3
Ibid.
4
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-narkoba/
menggunakan narkoba efek yang ditimbulkan ketika menggunakan narkoba dalam hal ini jenis

sabu-sabu adalah sakit kepala, mual-mual dan bahkan sesak nafas. 5

Dimana ketika menggunakan shabu-shabu secara berlebihan atau pun pemberhentian

penggunaan sabu-sabu secara mendadak atau akibat penurunan dosis shabu -shabu secara drastis

akan mengalami sakit kepala. Remaja yang mengalami sakit kepala ketika menggunakan sabu-

sabu dalam jumlah yang banyak dan akibat penurunan dosis. Ketika mengalami sakit kepala

yang berlebihan, matanya merah, sangat merasakan nyeri yang berlebihan, sesak nafas dan mual-

mual.

2) Psikologi

Dampak psikologi yang ditimbulkan adalah: lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan

gelisah, hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga, agitatif, menjadi ganas dan

tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan, cenderung menyakiti

diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri, gangguan mental, anti-sosial dan asusila,

dikucilkan oleh lingkungan, merepotkan dan menjadi beban keluarga serta pendidikan menjadi

terganggu, masa depan suram.

Salah satu dampak Singkatnya, paranoid adalah ketakutan yang berlebihan akan suatu hal yang

akan terjadi. Sehingga beberapa dari remaja yang menggunakan shabu-shabu sering mengurung

diri karena takut akan bahaya yang mengancam. Sesak nafas juga dialami oleh remaja yang

5
Ibid.
menyalahgunakan narkoba jenis shabu-shabu dimana sesak nafas merupakan gejala yang

ditimbulkan karena gangguan trehadap paru-paru pengguna.6

3) Lingkungan

Dampak lingkungan akibat penyalahgunaan narkoba pada remaja antara lain dampaknya

terhadap keluarga, keluarga akan malu besar karena memiliki anggota keluarga yang memakai

zat terlarang, sering mendapat cemohan dari masyarakat sekitarnya yang tidak menggunakan

narkoba. Penyalahgunaan narkoba salah satu tindakan yang melanggar hukum sehingga para

pengguna narkoba selalu mendapat cemohan dari masyarakat sekitar, selain itu si pengguna juga

selalu merasa was-was sehingga enggan untuk bermasyarakat atau bergaul dengan orang yang

tidak menggunakan narkoba. 7

4) Keluarga

Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap keluarga terutama mempengaruhi keharmonisan

keluarga. Hal ini dikarenakan anak yang menyalahgunakan narkoba akan memiliki kualitas

emosi yang rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengkonsumsi narkoba.

Beberapa perilaku yang umumnya ditunjukkan oleh para pengguna adalah:

1. Emosi tidak stabil

2. Sering berbohong

3. Suka menyendiri/tidak mau bersosialisasi

6
Ibid.
7
Ibid.
Perilaku-perilaku asosial tersebut akan lebih ekstrim lagi jika konsumsi sudah dilakukan tahunan

dan menggunakan bahan adiktif yang berbahaya seperti shabu, putaw, dan lain sebagainya.8

5) Pendidikan

Narkoba mampu merubah pikiran, perasaan, fungsi mental dan perilaku seseorang bilamana

telah masuk ke dalam tubuh, akan merusak kerja syaraf orak swhingga si pemakai berperilaku

tidak normal dan dapat melakukan tindakan criminal berupa pencurian, pemaksaan, pelacuran,

dan lain-lain sehingga menjadi penyakit masyarakat. Apabila penyakit ini hinggap pada tubuh

mahasiswa, remaja sebagai generasi penerus bangsa, ini merupakan masalah nasional yang

sangat kompleks yang dapat menghambat jalannya roda pemeintahan ekonomi dan pada

akhirnya dapat melemahkan ketahanan nasional.

Dampak turunan dari dari dampak penyalahgunaan narkoba terhadap keluarga adalah pada

kualitas pendidikan pengguna narkoba tersebut, khususnya dalam prestasi kuliah mereka.

Bahkan tidak jarang bagi penyalahguna narkoba yang jadi putus sekolah. Kualitas pendidikan

atau prestasi yang menurun tersebut, akan menyebabkan kualitas sumber daya manusia yang

rendah, yang akhirnya dapat sebagai factor penghambat pembangunan ekonomi nasional.

6) Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan

a) Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan

pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.

b) Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang

candu narkoba akan bersikap anti sosial.

c) Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.

8
http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/6583/LPD_Orpha_Analisis%20Dampak%20Sosial-
p.pdf?sequence=1&isAllowed=y
d) Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan

tinggi alias DO / drop out.

e) Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar

berbohong dan melakukan tindak kriminal.

f) Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan

yang dilarang oleh ajaran agamanya.

g) Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.

Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru

akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang

hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan

kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan

berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.9

7) Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani/Tubuh Manusia

a) Gangguan pada jantung

b) Gangguan pada hemoprosik

c) Gangguan pada otak

d) Gangguan pada tulang

e) Gangguan pada pembuluh darah

f) Gangguan pada endorin

g) Gangguan pada kulit

h) Gangguan pada sistem syaraf

9
Ibid.
i) Gangguan pada paru-paru

j) Gangguan pada sistem pencernaan

k) Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis,

Herpes, TBC, dll.

l) Menyebabkan depresi mental.

m) Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.

n) Menyebabkan bunuh diri

o) Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.

Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan

dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi

pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan

masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.10

b) Factor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk tujuan pengobatan,

tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang lebih teratur,

berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan ganggunan kesehatan fisik, gangguan

kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa merupakan

masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan mahasiswa.

Menurut laporan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita yang

10
Ibid.
umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP dan SMA, bahkan perguruan

tinggi. Generasi muda merupakan sasaran strategis mafia perdagangan narkoba. Oleh karena itu,

generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut.11

Berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba:

1) Penyebab dari diri sendiri yaitu Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan

Kepribadian yang lemah Kurangnya percaya diri Tidak mampu mengendalikan diri Dorongan

ingin tahu,ingin mencoba,ingin meniru Dorongan ingin berpetualang Mengalami tekanan jiwa an

akibatnya dikemudian hari Ketidaktahuan akan bahaya narkoba .

2) Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua) Salah satu atau kedua orang tua adalah

pengguna narkoba tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua Keluarga tidak

harmonis(tidak ada komunikasi yang terbuka dalam keluarga) Orang tua tidak memberikan

pengawasan kepada anaknya Orang tua terlalu memanjakan anaknya Orang tua sibuk mencari

uang/mengejar karir sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.

3) Penyebab dari teman/kelompok sebaya Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang

menjadi pengguna narkoba Adanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba Adanya

ajakan atau rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba Paksaan dari teman

kelompok agar menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap

tidak setia kawan Ingin menunjukan perhatian kepada teman

11
Lydia Herlina Martono dan Satya Joewana, Belajar Hidup bertanggung Jawab, Menangkal
Narkoba dan Kekerasan. Jakarta. Balai Pustaka. 2008, hal. 26
4) Penyebab yang bersumber dari lingkungan Masyarakat tidak acuh atau tidak peduli

Longgarnya pengawasan sosial masyarakat Sulit mencari pekerjaan Penegakan hukum lemah

Banyaknya pelanggaran hukum Kemiskinan dan pengangguran yang tinggi Menurunnya

moralitas masyarakat Banyaknya pengedar narkoba yang mencari konsumen Banyaknya

pengguna narkoba disekitar tempat tinggal.12

5) Penutup

Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antaralain :

Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. Hilang kepercayaan diri, apatis,

pengkhayal, penuh curiga. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. Sulit

berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,

bahkan bunuh diri. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.

Merepotkan dan menjadi beban keluarga. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa

sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya)

dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya

sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan

untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Oleh karena itu, narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa ini. Hal ini

dikarenakan barang haram ini dapat menghancurkan masa depan generasi muda sebagai calon

12
http://stopnarkobaa.blogspot.com/2014/01/faktor-penyebab-terjadinya.html
penerus bangsa. Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah

menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan

masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap generasi

muda. Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja dalam penyalahgunaan

narkoba, dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga

tingkat intervensi, yaitu :

Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran

informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah,

seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan

seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja

langsung dan keluarga.

Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment).

Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan

pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3

minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses

penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk

mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar

mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di

masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok

dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Anda mungkin juga menyukai