MAHASISWA
Oleh
3. M WAWAN AFRIADI
Narkotika adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa
merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkotika adalah sumber dari
tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum. Menimbulkan dampak
negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis. Ketergantungan
fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat
untuk mengkonsumsi (biasa disebut sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan
dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah,
1) Latar belakang
Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering terjadi
ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja sedang
mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini remaja
cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang dari norma-
norma yang berlaku di masayarakat. Seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian,
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang
dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional
1
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-narkoba/
untuk tujuan-tujuan komersial. Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia,
Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan
jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan
tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat
Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia
sasaran narkoba ini adalah usia mahasiswa, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Dimana
dakam kurun usia tersebut, banyak remaja Indonesia yang duduk di bangku perkuliahan atau
sedang menjadi mahasiswa. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-
Meskipun upaya pemberantasan narkoba telah marak di gencarkan dalam keluhan serta
kekhawatiran masyarakat akan pemakaian narkoba yang telah mendunia, namun tetap saja masih
banyak para remaja hingga anak di bawah umur yang terjerumus di luar pengawasan masyarakat
di sekitarnya.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk
2
Ibid.
melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan
2) Rumusan masalah
3) Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normative, dengan menggunakan data sekunder
yang diperoleh dengan cara studi pustaka, yang terdiri dari bahan hukum primer yang berupa
Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, bahan hukum sekunder yang
diperoleh dari literature dan hasil penelitian sebelumnya, serta bahan hukum tersier yang
4) Pembahasan
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang tergantung pada jenis narkoba yang dipakai,
kepribadian pengguna serta situasi dan kondisi pengguna.Secara umum dampak ketergantungan
atau kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial atau lingkungan masyarakat. 4
1) Fisik
Jenis narkoba yang paling banyak dipakai oleh remaja yaitu jenis shabu-shabu dan obat-obat
seperti distro.Adapun bebarapa dampaknya terhadap fisik yaitu sakit kepala, mual-mual dan
sesak nafas. Ini disebabkan karena penggunaan narkoba dalam jumlah berlebihan. Yang
3
Ibid.
4
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-narkoba/
menggunakan narkoba efek yang ditimbulkan ketika menggunakan narkoba dalam hal ini jenis
penggunaan sabu-sabu secara mendadak atau akibat penurunan dosis shabu -shabu secara drastis
akan mengalami sakit kepala. Remaja yang mengalami sakit kepala ketika menggunakan sabu-
sabu dalam jumlah yang banyak dan akibat penurunan dosis. Ketika mengalami sakit kepala
yang berlebihan, matanya merah, sangat merasakan nyeri yang berlebihan, sesak nafas dan mual-
mual.
2) Psikologi
Dampak psikologi yang ditimbulkan adalah: lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan
gelisah, hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga, agitatif, menjadi ganas dan
tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan, cenderung menyakiti
diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri, gangguan mental, anti-sosial dan asusila,
dikucilkan oleh lingkungan, merepotkan dan menjadi beban keluarga serta pendidikan menjadi
Salah satu dampak Singkatnya, paranoid adalah ketakutan yang berlebihan akan suatu hal yang
akan terjadi. Sehingga beberapa dari remaja yang menggunakan shabu-shabu sering mengurung
diri karena takut akan bahaya yang mengancam. Sesak nafas juga dialami oleh remaja yang
5
Ibid.
menyalahgunakan narkoba jenis shabu-shabu dimana sesak nafas merupakan gejala yang
3) Lingkungan
Dampak lingkungan akibat penyalahgunaan narkoba pada remaja antara lain dampaknya
terhadap keluarga, keluarga akan malu besar karena memiliki anggota keluarga yang memakai
zat terlarang, sering mendapat cemohan dari masyarakat sekitarnya yang tidak menggunakan
narkoba. Penyalahgunaan narkoba salah satu tindakan yang melanggar hukum sehingga para
pengguna narkoba selalu mendapat cemohan dari masyarakat sekitar, selain itu si pengguna juga
selalu merasa was-was sehingga enggan untuk bermasyarakat atau bergaul dengan orang yang
4) Keluarga
keluarga. Hal ini dikarenakan anak yang menyalahgunakan narkoba akan memiliki kualitas
emosi yang rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengkonsumsi narkoba.
2. Sering berbohong
6
Ibid.
7
Ibid.
Perilaku-perilaku asosial tersebut akan lebih ekstrim lagi jika konsumsi sudah dilakukan tahunan
dan menggunakan bahan adiktif yang berbahaya seperti shabu, putaw, dan lain sebagainya.8
5) Pendidikan
Narkoba mampu merubah pikiran, perasaan, fungsi mental dan perilaku seseorang bilamana
telah masuk ke dalam tubuh, akan merusak kerja syaraf orak swhingga si pemakai berperilaku
tidak normal dan dapat melakukan tindakan criminal berupa pencurian, pemaksaan, pelacuran,
dan lain-lain sehingga menjadi penyakit masyarakat. Apabila penyakit ini hinggap pada tubuh
mahasiswa, remaja sebagai generasi penerus bangsa, ini merupakan masalah nasional yang
sangat kompleks yang dapat menghambat jalannya roda pemeintahan ekonomi dan pada
Dampak turunan dari dari dampak penyalahgunaan narkoba terhadap keluarga adalah pada
kualitas pendidikan pengguna narkoba tersebut, khususnya dalam prestasi kuliah mereka.
Bahkan tidak jarang bagi penyalahguna narkoba yang jadi putus sekolah. Kualitas pendidikan
atau prestasi yang menurun tersebut, akan menyebabkan kualitas sumber daya manusia yang
rendah, yang akhirnya dapat sebagai factor penghambat pembangunan ekonomi nasional.
a) Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan
b) Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang
c) Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
8
http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/6583/LPD_Orpha_Analisis%20Dampak%20Sosial-
p.pdf?sequence=1&isAllowed=y
d) Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan
e) Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
f) Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan
g) Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.
Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru
akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang
hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan
kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan
9
Ibid.
i) Gangguan pada paru-paru
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan
dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi
pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk tujuan pengobatan,
tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang lebih teratur,
kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa merupakan
masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan mahasiswa.
Menurut laporan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita yang
10
Ibid.
umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP dan SMA, bahkan perguruan
tinggi. Generasi muda merupakan sasaran strategis mafia perdagangan narkoba. Oleh karena itu,
1) Penyebab dari diri sendiri yaitu Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan
Kepribadian yang lemah Kurangnya percaya diri Tidak mampu mengendalikan diri Dorongan
ingin tahu,ingin mencoba,ingin meniru Dorongan ingin berpetualang Mengalami tekanan jiwa an
2) Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua) Salah satu atau kedua orang tua adalah
pengguna narkoba tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua Keluarga tidak
harmonis(tidak ada komunikasi yang terbuka dalam keluarga) Orang tua tidak memberikan
pengawasan kepada anaknya Orang tua terlalu memanjakan anaknya Orang tua sibuk mencari
3) Penyebab dari teman/kelompok sebaya Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang
menjadi pengguna narkoba Adanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba Adanya
ajakan atau rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba Paksaan dari teman
kelompok agar menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap
11
Lydia Herlina Martono dan Satya Joewana, Belajar Hidup bertanggung Jawab, Menangkal
Narkoba dan Kekerasan. Jakarta. Balai Pustaka. 2008, hal. 26
4) Penyebab yang bersumber dari lingkungan Masyarakat tidak acuh atau tidak peduli
Longgarnya pengawasan sosial masyarakat Sulit mencari pekerjaan Penegakan hukum lemah
5) Penutup
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. Hilang kepercayaan diri, apatis,
pengkhayal, penuh curiga. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. Sulit
berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
Merepotkan dan menjadi beban keluarga. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa
sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya)
dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya
sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan
Oleh karena itu, narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa ini. Hal ini
dikarenakan barang haram ini dapat menghancurkan masa depan generasi muda sebagai calon
12
http://stopnarkobaa.blogspot.com/2014/01/faktor-penyebab-terjadinya.html
penerus bangsa. Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah
menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan
masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap generasi
muda. Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja dalam penyalahgunaan
narkoba, dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga
informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah,
seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan
seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment).
Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3
Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar