Anda di halaman 1dari 18

Penggunaan obat

terlarang
Kelompok 5
Anggota Tim:

Putri Naurina S Riska Ayu Setiyorini Shinta Fina Setiyani

Siti Masulah Widya Ramadhani


Pendahuluan
Kenakalan remaja menjadi salah satu penghambat pertumbuhan
intelektual remaja. Remaja belum mampu menguasai psikis atau
pikirannya dan masih labil terkadang melakukan tindakan yang
menyimpang. Saat ini banyak pelanggaran hukum yang dilakukan
oleh remaja salah satunya penggunaan obat terlarang seperti
Narkoba. Remaja yang seharusnya memiliki hak dan kewajiban
membangun bangsa dan negara justru mereka melakukan
pelanggaran hukum serta melakukan tindakan yang dilarang. Korban
penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin bertambah dan tidak
terbatas pada kelompok masyarakat yang mampu, namun juga pada
masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dapat terjadi karena narkoba
memiliki banyak jenis, dari harga paling mahal sampai yang paling
murah. Penyalahgunaan narkoba bukan masalah yang mendasar di
kalangan masyarakat, namun sudah menjadi masalah yang sangat
kompleks yang mana memerlukan penanganan serius.
Pengertian
Narkoba(Narkotika dan Obat-obatan berbahaya) sering disebut sebagai Napza
(Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lain)

Narkoba adalah semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan ke dalam tubuh
yang dapat mempengaruhi fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis
tidak termasuk makanan, air dan oksigen yang dibutuhkan untuk mempertahankan
fungsi tubuh normal.

Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa


psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan
akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
narkotika

1 Narkotika Golongan I (Ganja, Morphine, Heroin)

2 Narkotika Golongan II (Petidin, Betametadol)

3 Narkotika Golongan III (Codein dan turunannya)


psikotropika
1 Psikotropika Golongan I (Ekstasi, Sabu-sabu)

2 Psikotropika Golongan II (Amfetamin, Metafetamin)

3 Psikotropika Golongan III (Lumibal, Fleenitrazepam)

4 Psikotropika Golongan IV (Nitrazepam, Diazepam)


Zat adiktif lain

1 Rokok

2 Minuman keras (Alkohol)

3 Thiner, lem kayu, aseton, cat, bensin, dll


dampak penggunaan narkoba

1 Opioid 2 Kokain
depresi, apatis, rasa lelah, malas Denyut jantung bertambah cepat
gerak, banyak tidur, gugup, gelisah, gelisah, gembira berlebihan, rasa
selalu merasa curiga, denyut jantung harga diri meningkat, banyak
bertambah cepat, gembira bicara, kejang-kejang, pupil mata
berlebihan, banyak bicara namun melebar, keringat dingin, mual
cadel, rasa harga diri meningkat, muntah, mudah berkelahi,
kejang, pupil mata mengecil, pendarahan pada otak
tekanan darah meningkat, penyumbatapembuluh darah,
berkeringat dingin, mual hingga pergerakan mata tidak terkendali,
muntah, luka pada sekat rongga, kekakuan otot leher.
hidung, kehilangan nafsu makan,
dan BB menurun.
dampak penggunaan narkoba

3 ganja 4 Ekstasi

mata sembab, kantung mata enerjik tapi matanya sayu dan


bengkak, merah dan berair, wajahnya pucat, berkeringat,
sering melamun, pendengaran sulit tidur, kerusakan saraf otak,
terganggu, selalu tertawa , dehidrasi, gangguan liver, tulang
terkadang cepat marah, tidak dan gigi keropos, tidak ada
bergairah, gelisah, dehidrasi nafsu makan, saraf mata rusak.
tulang, gigi keropos, liver, saraf
otak dan saraf mata rusak.
dampak penggunaan narkoba

5 Shabu-Shabu 6 benzodiazepin
sulit tidur, sulit berpikir, berjalan sempoyongan, wajah
kerusakan saraf otak, sesak kemerahan, banyak bicara,
nafas, banyak bicara, denyut mudah marah, konsentrasi
jantung bertambah cepat, tergangu, kerusakan organ
pendarahan, otak shock pada tubuh terutama otak.
pembuluh darah, jantung yang
akan berujung pada kematian
Dampak Narkoba berupa kematian, kekerasan, dan bentuk kriminalitas
nampaknya kurang mendapat tempat bagi media, atau justru karena faktanya
yang tidak muncul ke permukaan sehingga tidak tertangkap kamera
wartawan. Kondisi persoalan Narkoba sangat rumit dan hampir tidak bisa
terdeteksi, karena terbentuknya jaringan antara produsen, pengedar, dan
pengguna merupakan jaringan yang bersifat “underground”. Terlebih lagi,
keluarga juga sering cenderung menyembunyikan anggota keluarganya yang
menjadi korban Narkoba karena berbagai alasan.
Tindak kekerasan dan kriminalitas juga sangat besar kemungkinan muncul
pada pecandu yang mulai kehabisan uang maupun barang untuk dijual.
Mereka sangat nekad dan tidak peduli, sehingga melakukan kekerasan fisik
untuk mendapatkan apa yang diinginkan demi mendapat pasokan Narkoba.
Ingin terlihat gaya 1 6 Lari dari masalah

Menonjolkan sisi
Solidaritas Genk 2 7 berontak
alasan
Menghilangkan
rasa sakit 3 remaja pakai 8 Menghilangkan Bosan
narkoba
Coba-coba 4 9 Mencari tantangan

Ikut-ikutan 5 10 Merasa dewasa


Pengaruh penggunaan
narkoba pada imt
Terdapat pengaruh narkoba terhadap masalah gizi disebabkan
penurunan nafsu makan selama masa pengaruh obat dan ketika
putus obat. Apabila asupan makanan rendah dan berlangsung dalam
jangka waktu yang relatif lama, seseorang akan mengalami defisiensi
zat gizi akibatnya terjadinya penurunan berat badan, dan bila
berlangsung waktu yang cukup lama akan menyebabkan penggunaan
cadangan energi secara terus menerus. Efek samping beberapa jenis
narkoba yang digunakan berupa mual, penyerapan zat gizi
terhambat, gangguan gastrointestinal ataupun penurunan imunitas
tubuh yang menyebabkan penyakit infeksi dan akan mengakibatkan
asupan makanan yang rendah.
Pengaruh pada Lingkungan
sekolah dan sekitar
1. Tergila-gila pada Narkoba. Lebih mencintai Narkoba daripada diri
sendiri, orang tua dan saudara-saudaranya.
2. Sulit melepaskan diri dari jerat Narkoba, karena akan mengalami
penderitaan luar biasa.
3. Dosis pemakaian akan bertambah banyak, hingga kematian
menjemput.
4. Sifat dan sikap berubah menjadi eksklusif, egois, sombong, asosial,
jahat (psikosis).
5. Mengalami kerusakan organ tubuh (hati, paru, ginjal, otak, dan
lain-lain).
6. Terjangkit penyakit mematikan (HIV/AIDS, sifilis, dan sebagainya).
rancangan bnn pada adiksi narkoba

Promotif Preventif Advokasi dan kie


Controlling, memutus rantai, interaksi dan Komunikasi baik
Dilakukan pada kalangan
Kampanye, Pendidikan, dalam lingkup individu,
masyarakat yang tidak
pengembangan dan pelatihan keluarga maupun masyarakat
pernah dan bahkan belum
dalam lingkup kelompok ttg rencana pencegahan adiksi
mengenal narkoba narkoba
teman sebaya
Upaya pencegahan

Primer sekunder tersier


penyuluhan, Pendidikan, Deteksi dini anak yang telah Menangani, memberikan
maupun penerangan menyalahgunakan narkoba, konseling dan merangkul
sehingga anak dengan tidak konseling individual dan korban adiksi narkoba agar
berani mencoba untuk keluarga pemakai, serta tidak terjerumus untuk
memakai maupun bimbingan sosial melalui melakukan penyalahgunaan
menggunakan narkoba. home visit. adiksi narkoba Kembali.
Dalam upaya pencegahan adiksi narkoba perlu adanya kontribusi dan dukungan dari
seluruh lapisan masyarakat. Sifat terbuka, aspiratif, dan saling kerja sama antara BNN
dengan seluruh lapisan anggota masyarakat untuk terus mengembangkan cara agar
pencegahan terhadap adiksi narkoba dapat dapat diterapkan, menjalin komunikasi
yang baik antara orang tua dan anak sangat berperan penting sehingga nantinya akan
dapat menghilangkan jurang pemisah kepentingan antar keduanya. Kerjasama yang
baik antara lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga dapat membantu untu
mencegah penyalahgunaan narkoba. Lingkungan sekolah dapat mengajarkan anak
usia remaja mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Pengajaran koprehensif
dengan BNN dapat menghasilkan dasar untuk pemahaman peserta didik terkait nilai
dan moral agar mampu menolak penyalahgunaan narkoba.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai