Anda di halaman 1dari 5

Hindari Narkoba Dan Kenali Bahaya

Narkoba
 

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang.


Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut,
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena
pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda
atau remaja.

Narkoba dapat menyebabkan efek serta dampak negatif bagi pemakainya. Narkoba
dampaknya sangat besar bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional. Narkoba
memiliki dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung
penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia berupa gangguan pada jantung yang
mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah, dehidrasi yang
membuat tubuh mengalami kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan rasa sesak
bagian dada, hemoprosik, pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan akan lebih
mudah merasakan lelah, hilang ingatan, lalu dapat terinfeksi penyakit menular
berbahaya seperti HIV AIDS, hepatitis, TBC dll. Narkoba yang dipakai berlebihan
mengakibatkan overdosis yang berujung pada kematian.

Dampak tidak langsung narkoba adalah uang dan harta benda habis terkuras,
dikucilkan dalam lingkungan masyarakat dan dari pergaulan orang-orang baik, tidak
dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.

Beberapa faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba sebagai berikut:

1. Faktor individu, adanya keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar
atau berpikir panjang mengenai akibatnya, adanya keinginan untuk bersenang-
senang dan mencoba mengikuti trend gaya.
2. Faktor ekonomi, setiap pecandu narkoba setiap saat membutuhkan narkotika
sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya yang cenderung dosisnya akan selalu
bertambah, dibandingkan dengan beberapa barang dagangan lainnya.
3. Faktor lingkungan, penyalahgunaan narkoba bisa dari luar lingkungan keluarga
biasanya dikarenakan adanya jaringan-jaringan yang berupaya menembus
setiap tembok penghalang di Negara dengan jaringan yang cukup terorganisir
dengan rapi dan berupaya dengan keras untuk menciptakan konsumen-
konsumen baru dalam mengembangkan pemasaran narkoba. Kemudian dari
dalam lingkungan keluarga itu sendiri dimana adanya hubungan keluarga yang
retak sehingga memicu seseorang untuk melakukan penggunaan zat narkoba.

Rasa Penasaran Menjadi Salah Satu Alasan


Konsumsi Narkoba

Dampak buruk narkoba tidak perlu diragukan lagi. Namun, kasus penyalahgunaan narkoba

pada remaja justru semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini sangat disayangkan karena

narkoba tak hanya mengganggu prestasi akademik, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan. 

Ada banyak faktor tertentu yang dapat memengaruhi kemungkinan penyalahgunaan atau

kecanduan narkoba pada remaja. Apa sajakah faktor itu?

Pemicu Remaja Menggunakan Narkoba


Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat membuat anak-anak dan remaja lebih berisiko

terjerumus dan menjadi pecandu narkoba:

1. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dari teman sebaya merupakan faktor risiko tertinggi penyalahgunaan

narkoba pada remaja. “Ikut teman” atau “agar diterima di pergaulan” dapat memicu remaja

untuk mulai mencoba narkoba hingga menjadi kecanduan.

Selain teman, anggota keluarga juga bisa menjadi faktor lingkungan yang membuat remaja

kecanduan narkoba, terutama jika kondisi rumah tidak kondusif, misalnya karena tidak

bisa menghadapi toxic parents atau kurang mendapatkan perhatian dari orang tua dan

saudaranya.
2. Faktor psikologis

Remaja yang mengalami stres berat, gangguan perilaku, atau masalah psikologis, seperti

depresi dan gangguan cemas, lebih berisiko mengalami kecanduan narkoba. Bagi mereka,

mengonsumsi narkoba bisa menjadi salah satu cara atau bahkan solusi untuk mengatasi

berbagai masalah yang sedang mereka alami.

3. Faktor genetik

Faktor keturunan juga menjadi salah satu faktor risiko penyalahgunaan narkoba pada

remaja. Seorang remaja berisiko besar menjadi pecandu narkoba jika ia memiliki orang tua

atau saudara kandung yang juga mengalami kecanduan narkoba atau alkohol.

4. Rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu juga bisa membuat remaja penasaran untuk mencoba narkoba hingga

akhirnya menjadi seorang pecandu. Penelitian menunjukkan bahwa mencoba narkoba pada

usia muda akan meningkatkan risiko menjadi pecandu di kemudian hari.

Faktor penasaran dan rasa ingin tahu  inilah yang rata - rata menjadi penyebab klien

pemasyarakatan menjalani pidana karena kasus Narkoba. Hampir 60% dari rata - rata

warga binaan pemasyarakatan di area kerja Bapas Kelaas I Semarang dengan kasus

Narkoba dalam rentang usia 17 - 29 tahun menyatakan menggunakna narkoba karena rasa

penasaran. Baik karena melihat teman yang mengkonsumsi secara langsung maupun

karena mendengar desas sesus manfaat dari Narkoba yang disampaikan oleh rekan -

rekannya.

Menyikapi kenyataan tersebut, kita harus merenungkan kembali mengenai masalah

kecanduan. Kita biasanya mengaitkan kecanduan dengan lemahnya iman dan pengendalian

diri. Namun, alasan sebenarnya di balik keputusan mereka untuk menggunakan narkoba

jauh lebih kompleks dari hanya sekadar rusaknya moral.


Kurangnya pemahaman tentang apa yang menjadi faktor risiko dan penyebab seseorang

menjadi pecandu narkoba membuat banyak orang terbutakan oleh prasangka. Seseorang

yang jatuh dalam jerat candu tidak berdaya untuk mengendalikan hasrat dan perilakunya.

Itulah sebabnya mengapa orang yang sedang berusaha lepas dari kecanduan perlu

mendapatkan dukungan dan kasih sayang, bukan dikucilkan atau dihakimi.

Mempercayai dan menyakin  bahwa klien pemasyarakatan dan warga binaan

pemasyarakatan yang terkait kasus narkoba dapat berubah dan menjadi lebih baik adalah

hal yang harus dipegang oleh sesorang petugas pembimbing kemasyarakatan dan seluruh

warga masyarakat. Stigma negatif terhadap mereka harus  dihindari.

Penting untuk memahami berbagai faktor risiko  penggunaan narkoba, sehingga dapat

dilakukan upaya-upaya guna mencegah penyalahgunaan narkoba terutama  pada remaja.

Anda mungkin juga menyukai