Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tiara Novianti

Nim : 228620700007

Upaya Pencegahan Penyebaran Narkoba Di Kalangan Remaja

PENDAHULUAN

Narkoba merupakan singkatan dar narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya,
karena sifatnya yang adiktif narkoba mampu membuat siapapun yang mengkonsumsinya
menjadi ketagihan hingga kecanduan. Narkotika juga di gadang-gadang dapat memberikan
efek seperti obat bius dalam dunia medis yakni membuat penggunanya tidak dapat merasakan
rasa sakit atau nyeri dengan efek samping tubuh yang menjadi tidak seimbang karena adanya
gangguan pada salah satu saraf dibagian otak. Meskipun narkotika di klaim dapat digunakan
sebagai obat yang berguna bagi orang dengan beberapa penyakit tertentu namun tetap dalam
penggunaannya perlu didampingi oleh dokter yang ahli dibidangnya. Penggunaan yang
berlebihan membuat obat yang seharusnya menyembuhkan malah dapat mematikan karena
dosisnya yang berlebihan.

Berdasarkan data yang diberikan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia
mengalami pertumbuhan yang signifikan kasus penyalahgunaan narkoba mulai tahun 2014
dimana terjadi 384 kasus dan angka tersebut kian naik tiap tahunya hingga puncaknya pada
tahun 2018 tercatat sebanyak 1039 kasus penyalahgunaan narkoba dari berbagai kalangan
sosial telah terungkap. Penanganan terkait kasus penyalahgunaan narkoba pun semakin di
perkuat, terbukti terjadi penurunan kasus pada 3 tahun setelahnya. Meskipun begitu narkoba
masih menjadi momok yang berbahaya, menjerumuskan serta merenggut nyawa orang”
disekitar kita

Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja pada kian ramai, terlebih pada tahun
2019. Menurut kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) jumlah korban penyalahgunaan
narkoba hingga tahun 2019 mencapai 3,6 juta pengguna, berdasarkan angka tersebut terdapat
peningkatan sekitar 24 sampai 28 persen pada kalangan remaja yang mengkonsumsi
narkotika. Kondisi ini umumnya di dasari oleh beberapa faktor seperti keadaan psikologis
korban yang terganggu, beban pikiran yang menumpuk, keharmonisan keluarga yang kurang
terjaga, hingga hal hal kecil lain yang dapat meningkatkan taraf depresi seseorang yang
kemudian berujung kepada penggunaan narkoba sebagai upaya untuk sejenak mengalihkan
segala permasalahan hidupnya. Pergaulan malam yang tidak bermaan dan cenderung
berdampak negative juga dapat memicu penggunaan narkoba, banyak dari mereka yang
mengaku “kepingin” dan di desak untuk menggunakan narkoba oleh teman tongkrongannya
sendiri yang berujung pada kecanduan atau bahkan ketergantungan dengan narkoba.

PEMBAHASAN

Fenomena penyalahgunaan narkoba telah mewabah di semua sudut wilayah


Indonesia. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyebaran narkoba ini tidak
memandang status sosial masyarakatnya. Jika dahulu penyalahgunaan narkoba didomiasi
oleh kalangan artis, selebritis, musisi, dan pejabat tinggi lainnya. Maka saat ini
penyalahgunaan narkoba juga merambat ke kalangan masyarakat biasa yang bahkan memiliki
pendapatan yang tergolong menengah-kebawah. Hal ini disebabkan karena narkotika
memiliki banyak jenis dan varian dengan harga yang beragam pula. namun tidak menutup
kemungkian bahwa masyarakat dengan kondisi ekonomi rendah mampu mengkonsumsi
narkoba dengan varin dan harga yang tinggi, begitupun sebaliknya.

Adapun dampak negative lain dari penyalahgunaan narkoba yakni menyebarnya


penyakit menular HIV/AIDS serta virus hepatitis. Hal ini disebabkan oleh penggunaan jarum
suntik yang berulang ulang. Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit HIV
maupun AIDS, kedua jenis penyakit itulah yang sudah mereggut hingga lebih dari ribuan
jiwa tiap tahunnya. Untuk itu jika bukan mulai dari diri sendiri maka masa depan bangsa
Indonesia akan ikut terancam. Rendahnya kepedulian akan lingkungan sekitar membuat
peredaran barang haram tersebut semakin lancar, lemahnya pengawasan dari berbgai
kalangan khususnya pemerintah membuat para pelaku pengedar narkoba kian menggentarkan
aksinya untuk memperluas koneksinya dalam upaya penyebaran narkoba.

Menurut Libertus Jehani dan Antoro (2006) terdapat beberapa faktor internal dan
eksternal yang menjadi penyebab remaja menggunakan narkoba. Internal diantaranya:

1. Faktor Pribadi, menyangkut masalah emosi yang pada umumnya usia remaja
merupakan usia yang rentan dan masih labil”nya sehingga akan sangat mudah untuk
terjerumus dan berujung ketergantungan akan narkoba.
2. Faktor Keluarga, menyangkut kondisi dalam kehidupan keluarga yang cenderung
negative dan kurang harmonis.
3. Faktor Ekonomi, banyak rumor beredar bahwa upah seorang pengedar narkoba sangat
menjanjikan dan alasan tersebut sudah cukup kuat untuk membuat seseorang tergiur
terlebih bagi mereka yang sedang butuh uang.

Adapun beberapa faktor eksternal yang membuat remaja terjerumus dalam dunia
gelap narkoba yakni:
1. Faktor Pergaulan, teman sebaya atau teman tongkrongan memiliki pengaruh yang
kuat bagi remaja untuk hanya sekedar mencicipi narkoba. Jika sudah ketagihan maka
berujung menjadikannya ketergantungan.
2. Faktor Lingkungan Sosial atau Masyarakat, jika tingkat kepedulian masyarakat sekitar
akan penyalahgunaan narkoba itu tinggi maka potensi terjadinya penyalahgunaan
narkoba juga rendah, sebaliknya jika masyarakat terlalu cuek dan tidak peduli akan
kondisi lingkungan sekitarnya maka penyebaran dan penyalahgunaan narkoba juga
semakin marak adanya.

Kompleksnya alasan seseorang untuk mengkonsumsi narkoba membuat hampir


mustahil kita bisa membasmi semua kasus narkoba di Indonesia. Namun dengan
mengetahui penyebab dan faktor-faktor seseorang mengkonsumsi narkoba setidaknya kita
mampu membantu mencegah peningkatan laju penyebaran narkoba dari yang paling
rendah seperti dilingkungan sekitar tempat tinggal kita. Untuk itu terdapat beberapa upaya
yang bisa kita lakukan sebagai bentuk kepedulian kita akan penyebaran narkoba, yaitu:
1. Lingkungan Keluarga, dengan menjaga keharmonisan dan kehangatan dalam rumah
tangga. Sering kita dapati kasus orang tua yang melakukan kekerasan pada anaknya,
hal hal yang dirasa sepele seperti itulah yang justru berdampak pada kondisi psikis
dan emosional anak tersebut. Ada baiknya sebagai orang tua harus mendengarkan
terlebih dahulu penjelasan dari anak sebelum bermain fisik terhadapnya. Sebisa
mungkin untuk tidak berlaku kasar dan jikalaupun harus bermain fisik sebagai bentuk
efek jerah juga tetap harus ada batasannya. Jangan biarkan emosi merusak kehidupan
kita.
2. Lingkungan Sekolah, Peran guru dan pendidik lainnya tentu sangat dibutuhkan dalam
menyebarkan informasi terkait bahaya penggunaan narkoba dan zat zat adiktif lainnya
3. Lingkungan Masyarakat, hal ini juga berkaitan dengan sosialisasi dari masyarakat
sekitar tentang pentingnya gaya hidup sehat serta menghindari barang-barang
terlarang tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, berikut ini dapat diuraikan beberapa simpulan,


kondisi peredaran gelap narkoba di Indonesia hingga saat ini telah memasuki fase darurat
Narkoba. Hal terbukti dengan semakin meningkatnya kasus penyalahgunaan Narkoba di
berbagai kalangan termasuk kalangan remaja. Remaja menjadi kelompok yang paling rentan
untuk menyalahgunakan Narkoba, pada usia remaja inilah umumnya individu ada pada fase
pencarian identitas diri/jati diri, selalu menyerap nilai-nilai baru dari luar, selalu ingin
mengeksplore hal-hal baru, termasuk terhadap sesuatu hal yang berbahaya atau beresiko
dalam hal ini mencoba konsumsi Narkoba, maka dari itu perlu adanya upaya penanganan atas
maraknya penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja, upaya ini harus didukung oleh
berbagai pihak khususnya masyarakat secara umum dalam melindungi remaja sebagai
generasi penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai